Anak Berkebutuhan Khusus?! Jangan Sedih!

Foto : Odilia Queen Lyla

Halo aku Yola Tsagia mom dari Odilia Queen Lyla atau biasa dipanggil Odil. Aku mau cerita nih sama pembaca blog mom Dennise. Odil dinyatakan mengalami penyakit Treacher Collins Syndrome yaitu  kelainan genetik langka yang merupakan penyakit langka .Membuat tulang dan jaringan wajah tidak berkembang secara maksimal. Tak hanya memengaruhi penampilan fisik, penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya kehilangan kemampuan pendengaran dan pengelihatan.

“Aku baru menyadari perubahan itu saat usia Odil 6 tahun”, cerita wanita cantik itu pada saya.

Berdasarkan hasil tes pendengaran, diketahui bila Odil memang mengalami gangguan pendengaran yang cukup berat.

Saat itu diusianya yang masih belia Odil harus menggunakan alat bantu dengar khusus bernama BAHA (Bone Anchored Hearing Aid). Walaupun punya kekurangan kemampuan intelegensi Odil terbilang normal. Karena itu Odil disekolahkan di sekolah umum,hebat ya. Odil mampu mengikuti kurikulum yang diberikan oleh sekolah swasta.

“Lain lagi dengan Dewi, ini mom dari Naura Aisyah Salsabila. Ais begitu biasa dipanggil mengalami Snydrome Apert. Sebagai orang awam tentunya kita bertanya apa itu Syndrome Apert. Ini adalah penyakit langka di dunia.

Dimana bayi dengan sindrom ini dilahirkan dengan bentuk kepala dan wajah yang menyimpang dari normal.Kelainan genetik salah satu yang menyebabkan perkembangan abnormal dari tengkorak dan beberapa dari anak-anak sindrom Apert memiliki cacat lahir seperti jari tangan yang merapat.

Beberapa temanku bertanya apakah mom Dewi saat hamil ada hal yang mencurigakan?

Diusia kehamilan 6 bulan sebenarnya sudah ada tanda ketika di USG dimana terlihat frontal bossing dimana kepalanya terlihat besar,bentuknya anomali seperti pada bagian jidatnya maju.

Foto: Naura Aisyah

“Anak Apert memang berbeda dan terlihat aneh.Prevalensi ( jumlah penderita ) 1:250.000 di seluruh dunia. Di Indonesia saya hanya berhasil mengumpulkan 12 orang saja.Sedikit!karena itulah disebut penyakit langka”

Lebih lanjut ibu muda berwajah manis ini berbagi cerita tentang Ais,
“Pada beberapa kasus anak Apert,Ais misalnya otaknya berkembang sementara tempurung kepala sudah menutup sehingga mendesak mata keluar (melotot). Untuk itu dihimbau para orangtua yang anaknya sama seperti Ais harus segera melakukan operasi agar otaknya bisa berkembang dengan baik, mata bisa menutup sempurna saat tidur jadi terhindar dari kekeringan yang bisa membuat buta”

Beberapa ciri dari anak Apert antara lain:

  • Kepala yang panjang dengan dahi tinggi
  • Jarak ke-2 mata menjauh dan mata menonjol
  • Wajah bagian tengah cekung

Ada cerita menarik juga dari Lia Octoratrisna mom dari Divalah. Wanita asal Sumatera Barat ini dengan cintanya mengasuh Diva gadis remajanya yang mengalami Syndrome Seckel yaitu kelainan bawaan yang sangat langka ditandai bentuk tubuh yang pendek saat lahir, kepala apnormal kecil,wajah sempit atau rahang kecil.
“Diva lahir saat usia kandungan saya 27 minggu dengan berat 1050 gram dan panjang 35 cm.Saat lahir kondisi Diva sudah mengalami Syndrome Seckel
Sama seperti Dewi ibunda Ais, Lia-pun memberi yang terbaik untuk putrinya.Seperti fisioterapi untuk bisa tengkurap,duduk,berdiri. Memang hasilnya tidaklah sempurna dan butuh kesabaran. Seperti saat ini Diva berjalan menggunakan dengkulnya.Puji Tuhan…

Foto : Divalah

Adalah Christian Husein Sitompul anak dari Ruhut Sitompul dan Anna Rudhiantiana yang mengalami tuna grahita yaitu sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya.

Tapi siapa sangka dibalik keterbatasannya Christian mampu membanggakan Indonesia di kancah internasional dengan memenangkan medali emas dalam Olimpiade Tunagrahita Dunia pada tahun 2011 di Yunani. Spesialisasinya adalah di cabang renang. Luar biasa…kembali lagi semua yang dicapai Christian tidak lepas dari curahan kasih sayang mom Anna yang tidak berhenti memberi semangat pada anak semata wayangnya untuk berprestasi.

Mom and dad

Kita tidak bisa memilih dilahirkan seperti apa. Tuhan punya kehendak yang sudah direncanakan. Begitupula saat seorang hamil tentunya setiap mom ingin memberikan nutrisi yang terbaik untuk janinnya. Tidak hanya itu tetapi vitamin yang terbaikpun diberikan dengan tujuan kelak anaknya lahir sehat,sempurna anggota tubuhnya lengkap. Keinginan semua mom.

Saya ingat saat hamil Rachel putri pertama 20 tahunan yang lalu. Saat itu dipemeriksaan bulan ke-6 kehamilan di RS. swasta di bilangan Jatinegara, Jakarta Timur. Dokter mengatakan bahwa anak saya harus dilahirkan secara caesar karena jika normal (saya lupa bahasa kedokterannya apa tetapi dari hasil pemeriksaan lab rahim saya bermasalah, kotor gitu deh) maka anak saya matanya bisa buta karena terkena cairan.

Di moment itu tidak ada profesor Google yang bisa saya cari tahu. Pengetahuan saya minim sekali. Jalan satu-satunya yang saya lakukan melakukan second opinion di rumah sakit lain. Saat itu saya ke rumah sakit di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Hasilnya sama, saya diminta untuk melahirkan secara caesar.

Namun dengan keyakinan yang teguh dan saya percaya Kuasa Tuhan saya nekad, melahirkan normal. Apapun kata dokter saya percaya itu tidak akan terjadi. Saya yakini saja. Dan Puji Tuhan ketika lahir, Rachel sempurna lengkap semua. Matanya indah, bundar dan berkelopak.

Ketika usia 40 hari saya masih penasaran apakah bola matanya bermasalah. Saya tes dengan menggerak-gerakan benda berwarna di depan matanya. Saat itu perasaan saya diliputi dag…dig…dug juga, tegang juga. Ajaib, Rachel mengikuti arah tangan saya bergerak. Selama berminggu-minggu saya tes penglihatan Rachel.

Puji Tuhan apa yang dikatakan dokter tidak terjadi. Saya tidak menyalahkan dokter, mereka mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dan medis. Saat itu saya percaya ada mujizat yang terjadi pada Rachel.

Kembali lagi cerita anak-anak berkebutuhan khusus terkadang saat kehamilan walaupun sekarang alat sudah canggih tidak dapat terdeteksi dan baru ketahuan setelah lahir.

Mom and dad…

Jika anak-anak kita tercinta terlahir sebagai anak berkebutuhan khusus, berikut ini ada beberapa tips dari teman-teman yang saya rangkum, yaitu:

Membuka Diri

Ada beberapa orangtua yang malu, terkesan menutupi anaknya yang berkebutuhan khusus. Sedih melihatnya. Anak diumpetin di rumah kalau bisa orang diluaran sana tidak ada yang tahu. Padahal kita, parents, perlu membuka diri dengan keberadaan anak kita. Banyak keuntungan yang didapat jika orangtua mau terbuka. Karena diluaran sana kita tidak tahu ada orang-orang yang berempati. Bisa jadi mereka memberikan saran bagaimana terapi untuk anak Autis misalnya (karena kebetulan anaknya juga mengalami autis), memberitahukan klinik terbaik untuk terapi dan masih banyak lagi keuntungan yang didapat dengan membuka diri.

Pemantauan Sejak Dini

Saat anak sudah terdeteksi kelainan khusus yang berbeda dengan anak lain pada umumnya segera lakukan pemantauan tumbuh kembangnya. Tidak ada salahnya untuk melakukan second opinion di beberapa dokter ahli. Tapi biasanya hasilnya akan sama apalagi dokter memberikan analisa berdasarkan hasil rekam medis entah itu rontgen atau pengambilan sample darah.

Nah, biasanya nanti dokter akan menjadwalkan mom untuk melakukan terapi dan pengobatan. Pantau terus setiap perkembangan si buah hati. Saran saya, coba deh lihat di youtube misalkan anak Autistic Disorder. Jenis terapinya apa saja yang harus diberikan, obat yang diminum, makanan yang boleh dan tidak. Nah,saat Anda konsultasi ke dokter bisa tanyakan jika ada terapi yang terlewatkan, mengapa tidak diberikan? tentunya ada alasan tertentu ya. Disini kita harus menjadi orangtua yang bawel untuk bertanya terutama pencapaian hasil.

Memberikan Terapi

Seperti cerita mom Dewi diatas, saya salud dengan kegigihan beliau bersama suami tidak pernah mengeluh dan semangat memberikan terapi untuk Ais. Saya ingat dulu mom Dewi bercerita bagaimana ketika jari tangan Ais rapat semua tidak ada ruasnya. Melalui tahap yang lumayan panjang….akhir Ais kecil berhasil melakukan operasi pemisahan ruas tangan. Begitupun dengan terapi. Berbagai terapi harus dilalui Ais. Dengan semangat kedua suami istri ini bahu membahu mengusahakan yang terbaik untuk putri tercinta mereka. Terapi yang disarankan dokter diikuti.

Masuk Komunitas

Mom and dad jangan bersedih ya! Anda yang memiliki anak berkebutuhan khusus tidak sendiri, diluaran sana banyak yang mengalami nasib yang sama. Untuk itu masuklah dalam satu komunitas tertentu. Seperti  Indonesia Rare Disorders sebuah wadah yang menaungi keberadaan penyakit langka. Disini berbagai penyakit langka seperti Mikrosefali (suatu kondisi gangguan sistem saraf langka yang menyebabkan kepala bayi menjadi kecil dan tidak sepenuhnya berkembang), Cornelia de Lange Syndrome (CdLS) adalah gangguan perkembangan multi sistem yang dikaitkan dengan gangguan kognitif, malformasi dan gangguan wajah internal yang khas.

Atau jika buah hati Anda mengalami autis dan bingung bagaimana pola asuhnya masuklah dalam komunitasnya. Sekarang ini semua dipermudah tinggal klik Google maka berbagai informasi komunitas untuk penyakit tertentu mudah didapatkan.

Dampingi Anak

Terkadang orangtua yang sibuk dan memiliki uang banyak lebih mempercayakan terapi anak pada pengasuh/ perawat khusus yang dibayar. Alias semua terima beres. Mom,dad kalaupun Anda memiliki lebih uang tetapi kehadiran Anda sangat dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak. Sisihkan waktu untuk mengikuti terapi anak, apa saja yang harus dilakukan, makanan apa yang tidak boleh dilakukan. Kasih sayang dan perhatian sangat dibutuhkan pada anak berkebutuhan khusus.

Komunikasi Dengan Sekolah

Ada beberapa anak berkebutuhan khusus yang mampu bersekolah di sekolah umum namun sebelumnya telah melakukan beberapa rangkaian test. Jika tidak mampu pilihannya ke Sekolah Luar Biasa (SLB). Dimanapun anak bersekolah selalu komunikasi dengan pihak sekolah yang diwakili oleh guru. Bagaimana perkembangannya? Apa yang mampu dan tidak mampu dikerjakan anak? PR apa yang harus Anda lakukan sebagai orangtua di rumah. Adanya komunikasi dan kerjasama dengan sekolah diharapkan anak mendapatkan pengetahuan sesuai dengan kemampuannya.

Latih Mandiri

Saya ada mengikuti perkembangan seorang pianis bernama Grezia Epiphania Surya (15 tahun) dimana dia terlahir dengan kedua mata yang tidak melihat. Tetapi siapa sangka dibalik keterbatasannya Tuhan memberikan talenta suara emas dan mahir memainkan piano tanpa salah not. Tentunya hal ini bukanlah mudah untuk melatih seorang Grezia hingga bisa seperti sekarang. Kedua orangtuanya dengan sabar melatih terutama saat mood Grazia naik turun. Buah dari kesabaran Suryadi dan Yuliani orangtua dari Grazia menghasilkan buah yang manis. Dengan segudang prestasi yang membanggakan seperti

  • Juara 1 Penyanyi Anak Indonesia Tingkat Nasional Di Kalimantan Timur.
  • Juara 3 Penyanyi Solo Gloria di Balikpapan.
  • Juara 3 Grand Final Kirana Semen Indonesia Di Jakarta.
  • Juara 2 Lomba Nyanyi Solo Di Semarang.
  • Juara 1 Piano Contest and singing competition Di Balikpapan

Siapa yang sangka anak seperti Grazia mampu berprestasi dengan semua keterbatasannya.

Jangan Membedakan

Mom & dad, Anda yang mempunyai anak berkebutuhan khusus jangan membedakan antar anak. Misalkan saja anak Anda si A memecahkan gelas dihukum nah giliran si B yang berkebutuhan khusus tidak dihukum. Jika memungkinkan kondisinya berikanlah hukuman yang sama. Disini, anak berkebutuhan khusus juga mulai diajarkan untuk bertanggungjawab untuk apa yang diperbuat dan selain itu tidak timbul kecemburan sosial diantara anak.

Anak Berkebutuhan Khusus Mampu dan Berdaya

Ini harus ditanamkan ya mom & dad. Bahwa anak-anak Anda mampu dan berdaya bukan benalu dalam kehidupan. Gali kemampuan yang dimiliki. Seperti cerita Christian Husein Sitompul yang mampu meraih medali emas di cabang renang.

Tidak hanya cerita Christian dan Grazia yang berprestasi, tapi ada banyak anak Indonesia Berkebutuhan Khusus yang memiliki prestasi di antaranya:

Anis Rahmatillah – Tunadaksa (juara Olimpiade Saint Nasional pelajaran IPA)

Dzul Baen-fisik tangan kiri kanan hanya sampai lengan ( fotografer handal)

Eki Waskita Aji -tinggi badan tidak normal (masuk UGM tanpa tes dan mendapat beasiswa)

Shinta Utami-post polio sindrom (mendapat MURI dengan prestasi kelilling Indonesia dengan motor)

Wow…benar-benar keren! Tuhan memberikan prestasi yang membanggakan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka bahkan bisa mandiri dan menghasilkan. Di akhir kata mom Yola Tsagia pendiri Indonesia Rare Disorders mengatakan:

“Orangtua yang hebat itu nggak terbentuk dari kemakmuran dan kesenangan. Orangtua hebat justru terbentuk dari kesukaran, tantangan dan air mata”

So mom & dad semangat ya….berikan yang terbaik untuk putra-putri Anda (D/s)

Note:

Bahan tulisan: dari www.kisahsejati.com,wawancara dengan Yola Tsagia dan berbagai sumber lainnya

100 thoughts on “Anak Berkebutuhan Khusus?! Jangan Sedih!”

  1. Saya percaya, semua orang pasti punya kelebihan. Kalaupun terlihat ada keterbatasan yang menonjol, pasti ada kelebihan yang Tuhan kasih padanya karena Tuhan Maha Adil. Tulisan dari Mbak Dennise ini membuktikannya. 🙂

    Reply
  2. Halo Mom Yola, Mom Dewi, Mom Lia, dan Mom Anna, saya juga ibu dari anak berkebutuhan khusus. Salah satu putra kembar saya memiliki gejala autisme.

    Tetap semangat berdoa dan tak putus usaha memberikan yang terbaik untuk putra putri kita. Insya Allah Tuhan selalu bersama kita.

    Reply
  3. Saya selalu bangga dan salut sama orang tua yang punya anak berkebutuhan khusus. Latihan sabarnya sudah tiada lawan deh…
    Tidak ada produk gagal dalam hal penciptaan manusia. Semua ada maknanya. Hanya mungkin belum tersibuk…
    Makasih ya kak Denise, artikelnya menyentuh banget

    Reply
  4. wahai, para orang tua hebat…salut! meski, ya..adalah kewajiban orang tua untuk membesarkan anaknya-dengan berbagai kondisinya, aku pikir itu tak akan pernah mudah. jadi, salut..kalian hebat!

    kalau aku, kebetulan ada teman yang anaknya mengalami sekian serangan penyakit di usia yang sudah remaja. lihat sendiri perjuangannya sebagai orang tua tunggal. ngurusin ini dan itu utk pengobatan. ah, orang2 hebat. dari mereka kita banyak belajar.

    Reply
  5. Perjuangan yang berat untuk keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan difabilitas. They are born for a reason. Dan, faktanya banyak di antara mereka punya “kelebihan” dan sangat menginspirasi.
    Great article, btw.

    Reply
  6. Saya melihat anak-anak berkebutuhan khusus yang bahagia biasanya ada bonding yang erat dengan orangtuanya. Dari rasa bahagia kemudian bisa berbuah prestasi. Salut dengan kesabaran para orangtua yang mampu mengasuh anak berkebutuhan khusus. Karena pastinya butuh kesabaran yang luar biasa.

    Reply
  7. Biasanya penyebab orang tua dengan anak berkebutuhan khusus sulit membuka diri karena masih banyak stigma negatif dari masyarakat pada mereka. Apalagi yang hidupnya di perkampungan begitu. Banyak yang menganggap anak bisa lahir ABK karena dosa orang tua, kutukan, dll

    Ahhh PR kita semua ini dalam mengedukasi masyarakat kita sendiri ya

    Reply
  8. kuncinya emang orang tua ya?

    apakah orangtua bisa menerima anaknya berkebutuhan khusus atau tidak

    ada yang mau meninggalkan kerja dan fokus menemani anaknya

    ada pula yang gak peduli dan menyerahkan tanggung jawab pada ART

    Reply
  9. Setiap insan manusia memiliki hak yang sama dalam aspek kehidupan, sebagai orang tua maupun lingkungan bahkan pemerintah memiliki andil respon peduli terhadap anak istimewa. Tetap sabar dan semangat sebagai orang tua, itulah ‘titipan’ untuk dirawat sebaik mungkin. Mereka juga bisa tersenyum, selagi orang tua tersenyum bangga karena mereka juga punya kelebihan dan anugrah.

    Reply
  10. Betul Kak, tapi memang tidak mudah. Saya dulu waktu mengandung anak sulung, pas USG, perkembangan kepala bayi saya pernah terlambat selama dua minggu.
    Awalnya terlambat keseluruhan pertumbuhannya Kak, karena nutrisi makanannya terputus selama 2 minggu, jadi pas UK 7 bulan, BBJnya hanya 900 gr.
    Pas semuanya sudah berkembang normal kembali, kepalanya masih terlambat 2 minggu. Jadi dokter bilang kalau bayinya ada kemungkinan mikrosepalus.
    Wah saya langsung nangis-nangis Kak, karena bayi pertama. Tapi kemudian ya saya mencoba membesarkan hati sendiri saja, pasrah. Apapun yang terjadi ya dia tetap anak yang saya harapkan. Kebetulan hamilnya setelah menjelang setahun pernikahan waktu itu.
    Syukurlah pas lahir ternyata bayinya normal.

    Reply
  11. Setuju dengan pernyataan bahwa orang tua tidak menginginkan anaknya lahir tidak sempurna. Tapi bagi mereka yang terpilih dan bisa mengatasi keterbatasannya, justru hadiahnya tidak main-main membanggakannya ya…. Kuncinya adalah ketelatenan dan kesabaran orang tua…. Sungguh mengharukan…

    Reply
  12. Ya ampun, artikel ini sangat enlightened. Kita memang tidak bisa memilih anak lahir bagaimana. Beberapa teman dengan kelainan dan berprestasi.

    Dan dokter, menurut saya mereka memberikan prediksi, diagnosis juga berdasarkan experience.

    Reply
  13. Oh iya aku ikutan kagum pas anaknya Ruhut Sitompul memenangkan medali emas cabang renang itu. Keren banget…entah gimana cara Ruhut dan istrinya mendidiknya.itu luar biasa.

    Reply
  14. Terharu baca tulisan ini Kak Dennise. Tapi saya yakin setiap mereka yang diberikan anak-anak istimewa adalah orang tua yang juga istimewa. Mereka punya kesabaran, kemampuan merawat dan menjaga titipan Allah dengan sebaik mungkin. Lebih dari kebanyakan orang lain.

    Reply
  15. Apert itu apakah berbeda dengan hydrocefalus?

    Salah satu ponakan saya juga autis. Sekarang sudah 23 tahun. Sungguh pahala kesabaran ortu sangat luar biasa besar (dan juga pahala segala kebaikan dalam merawat anak berkebutuhan khusus).

    Reply
  16. Maaf OOT, tapi saya suka sekali dengan tulisan Mom Denisse. Ringan, walau yang dibahas berat banget. Mengalir dan sangat mudah dipahami.

    Keep writing Mom!

    Reply
  17. Aku selalu kagum dengan para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tetapi tetap semangat mengasuh dan mendampingi anaknya. Sebenarnya jika bisa mengali kemampuan yang dimiliki anak-anak spesial tersebut mereka pun bisa berprestasi dan berkarya seperti anak normal.

    Reply
  18. Setiap anak terlahir dengan keistimewaannya masing-masing. Mungkin beberapa terlahir sebagai anak kebutuhan khusus. Tapi, saya yakin. Mereka hebat dalam bidangnya sendiri.

    Satu hal yang pasti. Mereka akan membawa kebahagiaan dalam hati orang tuanya. Semangat…

    Reply
  19. Peluk jauh untuk semua moms yang berjuang, kalian hebaaaattt. Saya meyakini semua anak adalah hebat, mereka lahir dari perjuangan ibu hebat juga. Mereka berdaya, mereka anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa.

    Reply
  20. Hao Odil, Ais, Diva dan anak-anak hebat di luar sana, jangan pantang menyerah ya, masih banyak yang sayang sama kalian. Salut juga sama orang tua yang dengan sabar mendampingi buah hati, saya juga yakin jika setiap anak memiliki bakat maupun potensi yang ada pada diri mereka

    Reply
  21. Mba Dennise tulisan mu selalu membuka mata awamku. mudah2an semua anak-anak istimewa sehat selalu. MEnurutku peran orangtua yang ikut ke dalam komunitas juga sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak anak istimewa dan orangtuanya.

    Reply
  22. Terima kasih untuk artikel yang keren ini, Kak. Reminder buatku..
    Sungguh salut buat orangtua yang dianugerahi anak-anak istimewa. Semoga mereka dikuatkan dan dimudahkan urusan. Dan anak-anak luar biasa ini jadi permata yang memang diciptakan Tuhan dengan membawa sejuta makna.

    Anak pertamaku pun terlahir tak sempurna, dan usia 13 hari sudah dipanggil kembali oleh-Nya

    Reply
  23. Salut dengan prestasi anak-anak ini. Kekurangan fisik sebenarnya adalah kelebihannya. Bagaimanapun kondisinya, dukungan orangtua kepada anak berkebutuhan khusus sangat penting. Setuju kalau disarankan masuk komunitas supaya sama-sama belajar dan berbagi pengalaman

    Reply
  24. Baca cerita mom denise jadi mellow.. pasti berat bgt ya jadi ibu dr anak yg istimewa.
    Mengasuh dan mendidik anak normal saja butuh kesabaran.
    Semngat selalu untuk orangtua diseluruh dunia

    Reply
  25. baca ini jadi nyess banget deh rasanya. soalnya akupun orang tua yang melahirkan anak dengan kekurangan dan kelebihannya secara fisik. jujur, ketika tahu kalau anakku tidak sempurna fisiknya aku menghabiskan waktu selama 2 tahun mengurung diri, menarik diri dari dunia. kayak gak siap aja ditanya ini itu tentang fisik dia.

    untungnya masa-masa itu mulai berlalu, aku mulai bisa ‘hidup’ lagi setelah lihat anakku ternyata seistimewa itu. sekarang tugasku sebagai orang tua tinggal terus mendukung dia. apalagi sekarang anaknya mau sekolah. banyak banget overthinkingnya tapi ya bismillah aja..

    Reply
  26. Halo mba Denise, tak mudah memang berada dalam kondisi ini. Sebagai orangtua, maupun sebagai anak. Tapi mereka orang-orang hebat yang diberikan kepada Tuhan.. Mereka punya kemampuan yang tak dimiliki orang lain

    Reply
  27. hai mba dennise salam kenal, terima kasih sudah berbagi cerita ini, aku sangat bangga dengan moms semua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus, betapa hebatnya mereka dalam merawat dan terutama keikhlasan hati menerima bila anak mereka special dari yang lain. semoga mereka selalu diberikan kesabaran dan limpahkan berkat.

    Reply
  28. Halo mb dennise baca artikel mba membuat hati saya melow bngt saya salut sama orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus semoga mereka selalu semngat untuk membimbing anak2nya..setiap anak pasti memiliki kelebihan dan keistimewaan yang tidak dimiliki anak lainnya…peluk virtual buat para orang tua

    Reply
  29. Saya merasa salut dengan orang tua anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka orang-orang yang sabar. Setiap anak adalah anugerah dan amanah dari Tuhan, sehingga mereka juga perlu kasih sayang dan didikan orang tuanya. Semoga para orang tua anak berkebutuhan khusus selalu diberikan semangat dan kesabaran. Salam hangat kak Dennise @depus

    Reply
  30. Halo mba Dennise salam kenal mba 😊 ini baru kali pertama saya main ke blog ini dan membaca tulisan ini, perasaan saya jadi campur aduk mba. Salut sekali untuk para orang tua yang dikarunia anak anak yang luar biasa hebatnya dibalik keterbatasan yang dimiliki. Semoga Tuhan selalu melindungi dan membahagiakan mereka Aamiin, peluk 💕

    Reply
  31. Gak semua orang tua lho mampu menjadi orang tua buat anaknya yang berkebutuhan khusus dan aku selalu takjub dengan para prang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Karena mereka adalah anak-anak hebat dengan kemampuan yang tidak kita kira.

    Reply
  32. MasyaAllah.. inspiratif sekali mom tulisannya. Banyak memang Orangtua yg malu dan menyembunyikan anaknya di rumah. Padahal sebetulnya kalau kita terbuka, banyak yg care. Bersyukur ya kalau bisa menemukan komunitas yg saling support. Saya jadi belajar nih, anak berkebutuhan khusus sebetulnya punya potensi besar jika orangtuanya gigih ya mba

    Reply
  33. Bener mba, anak berkebutuhan khusus malah jika dia punya kelebihan maka akan melampaui orang2 pada umumnya. Literasi ttg ini bagus banget kalau disampaikan ke pelosok2 ya mba yg terbatas sumber informasinya. Tak jarang mereka malah mendeskriminasikan anak2 luar biasa ini, so sad…

    Reply
  34. Postingan yang sangat menginspirasi. Tidak mudah untuk menjadi orang tua apalagi dianugerahi anak yang berkebutuhan khusus. Tentu tantangannya lebih berat. Peran orang tua sangat penting di sini. Kesabaran merekalah yang membuahkan hasil sehingga saat ini dan seperti yang juga disinggung di atas, sudah banyak ABK yang berprestasi

    Reply

Leave a Comment