IndiHome Mendukung Bakat Anak Kreatif Berkarya

Foto: aku model untuk content anakku Rachel

Hai parents apa kabar,

Semoga kabarnya sehat walafiat ya. Kita cerita yuk tentang anak. Mom-dad dulu selagi masa kecil siapa disini yang diarahkan dalam mencapai cita-cita?

Aku duluan ya acungkan tangan. Orangtuaku, terutama ayah ingin sekali anaknya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) . Di zaman ayah menjadi kebanggaan tersendiri ketika anaknya bisa masuk menjadi PNS.

Padahal nih,

Dari kecil bakatku sudah terlihat, seperti apa tandanya:

  • Suka ngobrol
  • Suka berhayal (bahkan ngomong sendiri, ha…ha…ha…dipikir orang gila ya)
  • Suka seni ( panggung, drumband dan menari)
  • Tidak suka pelajaran eksakta seperti matematika, kimia, fisika
  • Senang bergaul dengan siapa saja (tukang becak, preman bahkan waria)

Dari hal yang aku sebutkan diatas sudah ada gambaran kalau seorang Dennise itu seorang yang berjiwa seni dan senang bergaul. Aku tidak suka yang serius terutama yang berpikir kencang, seperti pelajaran matematika.

Ingat deh dulu zaman SD,SMP kan ada ya buku diary. Terus dengan sesama teman saling bertukar buku diary dan mengisi biodata. Aku juga menulis biodata. Pada kolom hobby aku tulis: membaca, menulis, berhayal. Cita-cita: orang terkenal. Banyak yang kaget baca cita-citaku. Hah orang terkenal?! Artis gitu?

Ya apa saja, yang penting aku bisa tampil di depan umum. Aha, Dennise tuh beda banget ya sama kedua kakak yang menyukai eksakta. Kakak pertama guru matematika di SMP, abang insinyur tehnik.

Nah untuk menyalurkan hobbyku, di SMP dan SMA sudah terlibat dalam kegiatan teater. Kalau sudah manggung lupa waktu hingga larut malam. Zaman itu anak gadis pulang jam 11 malam, sangat di khawatirkan. Apalagi pelajar.

Sampai akhirnya ketika tamat SMA aku minta pada orangtua untuk kuliah di Kampus Perfilman yang terletak di Cikini, Jakarta Pusat.

“Hah kamu mau jadi apa, seniman?!”, tanya ibuku.

“Iya, aku mau jadi sutradara film. Keren’kan!”

“Gak deh, mau makan apa kamu. Kalau jadi seniman lebih baik tidak usah kuliah”, ancam ibuku yang memang menentang keras keinginanku. Nothing choice, keputusan di tangan ibu. Bapak sih nurut saja. Yaaaa…. (tarik nafas panjang) daripada tidak kuliah diiyain saja kuliah yang tidak sesuai keinginan.

Parents,

Seperti itu gak ya sama anak-anak?

Kejadian lagi, seorang anaknya teman Fika namanya seumuran putriku Glory, yang curhat ke aku kesal lihat ayahnya yang memaksakan dia harus kuliah di perbankan supaya bisa meneruskan menjadi banker seperti ayahnya.

“Padahal aku gak suka tante. Aku pengen seperti Glory. Aku suka tari. Jadi penari juga ‘kan bisa mengharumkan nama keluarga”

“Pelan-pelan coba nanti tante omongin ke mama papamu ya”

Singkat cerita dari obrolan kami, akhirnya orangtua Fika menyetujui keinginan anaknya untuk pindah kampus. Walaupun sudah jalan 1 tahun, Fika berhasil menunjukan prestasinya. Dia diterima di Akademi Seni Tari Indonesia Jogjakarta.

Sekarang ini ya parents,

Berkembangnya dunia digital menjadi Content Creator menghasilkan banyak cuan. Bahkan kalah penghasilan seorang manager. Apa saja pekerjaan content creator yang bisa dilakukan anak-anak kita?

  • Youtuber
  • Influencer
  • Fotografer
  • Tiktokers
  • Dancer

Foto Judul: Hidung / karya Glory

Baca juga: Content Creator Pilihan Kerja Untuk Si Single Parent

Semua itu bisa dilakukan sesuai dengan bakat anak. Seperti Fika, kesukaannya menari bisa dituangkan dalam kreatifitas membuat youtube ataupun instagram. Yang tepenting kreatif sesuai dengan bakatnya.

Foto: Glory sedang shooting untuk pembuatan content youtube

Memang untuk menjadi youtuber misalnya, tidak langsung terkenal. Dibutuhkan keuletan dan kreatif. Banyak mungkin yang membuat video tentang tarian, tetapi cari angel yang menarik. Misalkan saja judul channel youtube: Tarian Eksotis Nusantara.

Untuk membuat sebuah youtube itu tidak langsung jadi dalam sehari. Apalagi untuk kategori pemula. Harus banyak nonton video dari youtubers sukses sebagai sebuah acuan. Nah tentunya penting sekali di rumah ada internet cepat yang mudah mengakses banyak informasi dan sinyalnya kencang.

Aku dan IndiHome

Di rumah internet andalan keluarga kami adalah IndiHome. Mengapa IndiHome? sebagai #Internet Provider dari #Telkom Indonesia memberikan banyak keuntungan padaku dan anak-anak.

Sebagai blogger dan ibu rumahtangga keberadaan IndiHome sangat membantuku dalam membuat konten. Dulu sebelum memakai IndiHome di rumah (karena belum ada tiang telkom di wilayah rumahku) mengandalkan kuota handphone, wah…terasa banget borosnya. Terutama ketika aktif di sosial media.

Paket data yang seharusnya bisa dipakai untuk sebulan, bisa bablas seminggu habis. Namanya kalau sudah buka sosial media, semua mau dilihat.

Informasi paling cepat itu didapatkan dari sosial media seperti instagram, twitter dan tiktok. Jadi aku sangat diuntungkan dengan pembelian paket internet

Rp 338.550 pembayaran sebulannya untuk up to 30 mbps dimana bisa digunakan 5-7 perangkat sekaligus.

Di rumah saat penggunaan aktif internet mulai pukul 19 – hingga larut malam. Anak-anak sudah kumpul semua. Si sulung yang bekerja sebagai content creator di perusahaan advertising melanjutkan pekerjaannya di rumah, si adek Glory pulang kuliah disibukkan tugas kampus. Edit film ataupun membuat content youtube

Dan aku juga mengerjakan tulisan di blog. Seringkali ide tulisan didapatkan dengan searching di internet.

Seberapa berartinya IndiHome?

Di keluarga kecilku sangat membantu sekali. Terutama kedua anak-anak yang memang senang membuat content. Tidak mengikuti jejak orangtuaku terdahulu yang menentukan masa depan anak-anak. Aku membebaskan anak-anak menentukan masa depannya sesuai dengan bakat dan kesukaannya.

Bagiku mereka tidak harus sukses di bidang perkantoran yang punya posisi. Menjadi content creator sesuai dengan bakat mereka juga oke. Sebagai orangtua aku suport keinginan mereka. Yang penting mereka enjoy dan menemukan dunianya. Anak berbakat, anak kreatif orangtuapun bangga.

Foto: Indihome.co.id

Oh ya parent’s

Karena anggota keluargaku sedikit hanya 3 orang saja jadi aku menggunakan 30 mbps. Di atas ada tabel koneksi sesuai dengan kebutuhan. Jangan khawatir, untuk yang kali pertama menggunakan pengalamanku, IndiHome itu puas sekali sekali kecepatan internetnya.

Aku rasakan sebagai orangtua dengan adanya IndiHome sangat membantu sekali anak-anak di rumah kreatif berkarya.

Memasuki tahun ke-3 berlangganan, sekalipun belum pernah complain ke Plasa Telkomsel tempat aku mendaptarkan diri berlangganan IndiHome.

Yuk #BerkontenRiaBersamaIndiHome, lebih seru lagi jika moms and dads kompak bersama anak-anak membuat content. Bersama IndiHome dukung bakat kreatif anak dalam berkarya (D/s)

48 thoughts on “IndiHome Mendukung Bakat Anak Kreatif Berkarya”

  1. Jaman now memang adanya internet gak hanya bantu urusan belajar atau komunikasi aja ya kak, tetapi juga jadi ladang penghasilan seperti membuat konten. Bisa dimanfaatkan dengan bijak nih

    Reply
  2. Berkat perkembangan internet yang semakin canggih seperti IndiHome ini, maka membuat anak muda zaman now semakin kreatif ya, sehingga sekarang terbuka berbagai peluang pekerjaan baru, seperti blogger, youtuber, influencer, dll.

    Reply
  3. Di era digital seperti sekarang ini kerjaan or job sebagai konten kreator juga punya cukup menjanjikan. Dimulai dari Youtuber, atau jadi influencer bisa sekalian dicoba. Anak muda pun bisa berkraya dan berkreasi lebih bebas apalagi didukung dengan internet cepat dari IndiHome

    Reply
  4. internet yang lancar membuat anak lebih mudah berkreasi dan berkarya yaa. anakku saat ini suka bikin video dan diupload ke youtube. saya dan papanya mendukung apapun yang dia suka

    Reply
  5. Alhamdulillaah kehadiran internet cepat dari IndiHome ini sangat mendukung berbagai aktivitas mbak Dennise sekeluarga ya. Terutama menjadi content creator yang hebat tentu butuh provider yang bebas hambatan. AKu juga pelanggan IndiHome sejak lama dan puas dengan layanannya.

    Reply
  6. Kebanyakan orang tua zaman dulu rata2 emang gt ya. Sering mengarahkan anaknya ambil jurusan yg bs kerja kantoran atau yg dianggap stabil. Maksudnya sih baik, biar kesejahteraan anak nanti terjamin. Padahal anak kan punya impian sendiri. Utg sekarang tuh batas2 kayak gt udah lebih samar. Berkat internet, anak-anak kita bs dapat kesempatan kerja dari luar negeri. Kreativitas jd lebih dihargai.

    Reply
  7. Zaman berubah ya Kak Denise. Kini era serba digital, orang-orang bisa terkenal lewat media sosial dan youtube, gak mesti lewat TV kayak dulu. Sehingga profesi pun kini semakin beragam. Ga heran jadi youtuber terkenal pun sudah masuk dalam deretan cita-cita. Namun bagi beberapa seniman, youtube ga selalu digunakan untuk mengejar popularitas, melainkan untuk menampilkan/menyimpan karya mereka. Soal nanti ditonton, diminati dan jadi duit, itu bonus. Anakku pun bukan anak yang punya cita-cita jadi dokter, insinyur, dan profesi semacam itu yang banyak dicitakan oleh orang-orang zaman old. Dia pengen jadi desainer, kebetulan suka dan terbiasa melakukan pekerjaan digital seperti editor video, desain grafis, konten video liputan/review, dll…makanya milih kuliah jurusan DKW New Media yang sejalan dengan minat dia. Alhamdulilah anaknya bahagia bisa menuntut ilmu sesuai minat, kami pun bahagia karena membebaskan anak dengan pilihannya, selama itu baik kenapa nggak.

    Soal internet, woah kebutuhan besar banget ini. Apalagi aku dan anakku sama-sama content creator, banyak pake internet di keseharian. Dan, internet kencang, cepat, dan stabil adalah kunci. Indihome jawabannya, pilihan tepat untuk berbagai aktivitas.

    Reply
  8. Huaaa aku nggak diarahkan, apa karena aku anak ke-3. Disarankan dikit sih dulu jadi guru tapi nggak dipaksa. Terus aku maunya jurusan teknik 😅 nggak mau jadi guru.
    Mba Dennise cocok banget itu cita2nya jadi orang terkenal 😍 hihi
    Wah anak2 juga suka seni ya mba..asyik deh kalau ngonten youtube inet kenceng perluuuu deh kayak IndiHome

    Reply
  9. Aku dulu diminta masuk kedokteran sama alm bapakku, mbak. Apa mau dikata, kemampuanku lebih ke arah sosio humaniora, jadi ya dengan terpaksa tidak bisa memenuhi keinginan beliau.

    Sekarang sih klo ke anak-anak, aku lebih membebaskan mereka mau jadi apa. Yang penting sesuai passion aja agar nantinya bisa bekerja dan berkarya dengan suka cita, apalagi di era digital gini kan semua serba mudah berkat internet hebat.

    Reply
  10. setuju banget deh mba, anakku juga jadi makin mahir bikin konten video yang dia edit sendiri, padahal konten game hehhe.. yang penting akses internet di rumah mah lancar jaya

    Reply
  11. Zaman sudah sangat berkembang ya mbak Dennis, semua serba mudah, apalagi sekarang bisa pasang wifi dirumah, membantu sekali untuk anak anak belajar sesuai apa yang mereka mau, zaman semakin maju dan fikiran anak anak juga semakin maju, sebisa mungkin kita sebagai orang tua mendengarkan kemauan anak seperti apa, anak sekarang gak bisa dipaksa harus jadi ini itu, keren banget mbak Dennis bisa jadi ibu yang sangat terbuka atas kemauan anak anak nya, semoga mbak sehat terus yaa.

    Reply
  12. Zaman dulu memang banyak orangtua yang memandang sebelah mata kalau anaknya ingin jadi seniman. Maunyanya jadi insinyur atau dokter hehehe. Tapi, sekarang udah gak gitu lagi. Apalagi dunia digital semakin berkembang. Banyak peluang tercipta di dunia ini.

    Reply
  13. Dulu tuh cita-cita kayanya itu-itu saja. Jadi PNS, Guru, Dokter. Bukan jelek, tapi seniman memang bukan pilihan yang diidamkan orang tua. Kalau sekarang, mengikuti perkembangan zaman, banyak profesi yang bisa dipilih. Ortu zaman now baiknya lebih memahami juga

    Reply
  14. Beneerr, jaman sekarang profesi makin banyak, tugas kita sebagai orangtua memang memfasilitasi dan mensupport anak terus yaa mbak. Salah satu fasilitas yang bisa kita berikan ya menyediakan internet yang mumpuni untuk mengembangkan bakatnya anak-anak dan memberi kesempatan mereka berkreasi 🔥

    Reply
  15. Berkonten ria bersama IndiHome itu menyenangkan banget. Bisa membuat konten yang viral, tentang keseharian, traveling, kuliner dan lainnya. Bisa juga bikin konten bareng anak-anak bisa buat konten edukasi juga.

    Reply
  16. kami juga mengandalkan indihome di rumah mba, harga terjangkau. Aku juga senang karena bisa nonton drakor dengan nyaman. Kalo anak- anak suka nonton berbagai judul film on demand tanpa rasa kuatir tertinggal

    Reply
  17. Keren sekali mbak Dennise
    Bisa mendidik anak anak tumbuh menjadi pribadi yang kreatif seperti ini
    Sekarang proses kreatif makin mudah dengan adanya internet cepat dari IndiHome ya mbak

    Reply
  18. zaman berubah cita-cita anakpun berubah jadi youtuber, gamer, content creator tinggal kita sebagai orang tua memfasilitasi sebaik mungkin dengan jaringan internet yang cepat dan stabil seperti indihome

    Reply
  19. Sekarang bisa dibilang cita-cita semakin kompleks dan spesifik ya, kak Dennise.
    Rasanya memanfaatkan internet cepat untuk wujudkan cita-cita ini uda paling bener banget. Biarkan anak banyak mencoba hal-hal baru dan menekuninya.

    Reply
  20. IndiHome yang membantuku survive bareng suami
    Di saat semua orang mencibir, kami bangkit dengan cara kami
    Dan internet cepat benar-benar partner berarti

    Reply
  21. kebayang pendidikan formal zaman dulu masih sangat berpihak ke akademis yang sifatnya eksakta. Anak-anak dg bakat seni jadi kayak lapisan kedua, hiks padahal yaa bisa juga mengharumkan nama keluarga dengan karya di bidang seni.
    syukur Kak Dennise bisa memahami diri dan anak-anak sehingga kasih support untuk bakat minat mereka.

    Reply
  22. Aku pun di rumah udah sejak 2019 akhir pake IndiHome. So far jarang banget maintenance yang sampe berhari-hari dan makin ke sini makin jarang ada kendala. Sesuai sama harga yang harus dibayar setiap bulannya. Itu kenapa aku jadi males nongkrong karena di rumah udah sekenceng itu internetnya wkwk

    Reply
  23. Betuull jaman sekarang kita mesti dukung semua potensi anak ya mak.. termasuk slah satunya, otensi jadi content creator, cukup menjanjikan banget di jaman digital saat ini yaaa

    Reply

Leave a Comment