Anak Istimewa Rejeki dari Tuhan

Me & Glory

Selamat pagi bestie…

Apa kabar? semoga semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa ya. Aku mau cerita nih, sebagian dari pembaca blogku rata-rata sudah berkeluarga. Tanya dong kalian suka bermasalah dengan anak gak sih, terutama anak ABG? Aku tuh banget-banget deh! Dikerasin semakin membangkang dilembutin malah ngenunjak. Hmm…apa ya padanan kata dari ngenunjak. Punya anak remaja itu seperti menarik layang-layang. Tarik ulur. Terutama dalam aturan supaya anak bisa menempatkan posisinya.

Ini bungsuku yang gemesin kelakuannya bestie…

Aku cerita dulu deh dengan anakku Meylia Glorya Immanuella Vannesa. Ini anak mahasiswi tingkat akhir IKJ fakultas sinematografi alias perfilman. Awalnya aku tidak menyangka kalau perkuliahan ini banyakan prakteknya daripada teorinya. Nah, si bungsuku ini sering sekali menerima job sebagai orang di belakang layar. Entah itu sebagai scrip writter, asisten sutradara, tallent scot pokoknya banyaklah job yang bisa dilakukan.

Belum lama ini (dia baru pulang ke rumah tanggal 9 Oktober pergi shoting dari tanggal 3 September) untuk sebuah film misteri layar lebar yang rencananya akan tayang di bioskop. Shotingnya berlokasi dibanyak kota seperti Jogja, Semarang, Sukabumi dan lupa lagi.

Update status saat hari ke-20, gemesss

Oh ya informasi itu aku dapatkan sedikit saja dari saat WA maupun telpon dengan dia. Nah disini yang aku mau ceritakan adalah betapa gemessss….nya seorang Dennise pada anak gadisnya yang sulit banget komunikasi. Aku pernah bilang sama Glory di WA,

“Dek kamu gak sayang mami apa? rasanya mami itu seperti gak punya anak”, ucapku di VC ketika berhasil menghubungi.

“Iih mami ngomong apa sih? aku tuh sibuk. Tahu sendiri dong kerja di dunia film waktunya terbatas”, ucapnya bela diri

“Pastilah ada waktumu. Buktinya kamu masih bisa buat IGS”

“Mami lihat dimana?”, tanya Glory 1/2 heran. Karena tuh anak pasti tahunya IG ku sudah di blokirnya. Jadi gak mungkin aku tahu kegiatannya di IG.

Oh ya bestie, ada cerita seru aku di blokir IG sama Glory,

Ceritanya saat kami berteman dia suka buat status baik di feed maupun IG. Lalu aku merasa ibunya ikut nimbrung. Menurutku sih kata-kata yang baik, he…he…he…

Semisal seperti ini saat Glory buat status,

Anak mami deh, keren abis. Jangan lupa perut diisi ya. Love cintanya mami.

Hal itu aku ungkapkan karena Glory bercerita kesibukannya shoting. Namun efek dari aku comment di IG nya teman-teman Glory jadi rame berkomentar,

Wih Glory maminya cantik ya (GR nih aku)

Anak mami niyeee…

Suit-suit Glory diperhatikan….

Memang begitu tante, Glory suka sibuk sendiri (seorang temannya tag aku)

Banjirnya comment buat Glory gerah. Karena comment justru ke aku. Darisitulah mulai aku di blokir. Ampun deh tuh anak.

Oh ya, jadi darimana si Dennise bisa melihat IG nya Glory? Dari HP ku yang sudah usang. Ceritanya Glory pinjam HP ku, lalu dia download IG disitulah dia masukan IG nya. Mungkin dia tidak sadar HP usang itu punya aku dan sekarang aku simpan supaya aku tahu kondisi anakku diluaran sana.

Bayangkan saja bestie,

Sebulan penuh diluar kota aku hanya bisa VC ada 5x. WA paling 4x. Itu juga setelah aku bawelin saking cueknya. Bener-bener deh tuh anak ya pengen aku pites (ha…ha…ha…curcol ya)

Kata anak buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Mungkin ada kesamaan aku dengan Glory ya. Selain wajah kami kata orang sama niatan cita-cita semula juga sama. Dulu lagi masih SMA aku ingin banget kuliah di IKJ jurusan Perfilman. Karena dari kecil aku suka nulis novel remaja main teater. Pentas dari panggung ke panggung, passion hidupku memang disini.

Katanya wajah kami mirip. Masa sih? he…he…he

Tetapi apa daya ketika hal itu aku ungkapkan pada orangtua mereka tidak setuju. Apa kata mereka,

“Ngapain jadi seniman? tidak ada uangnya. Jam kerja tidak jelas. Pokoknya bapak hanya mau biaya kuliah kalau kamu kuliah bukan di seni”. Sepakat dengan bapak, ibupun begitu. Alhasil jadilah aku kuliah wartawan. Ya walaupun tidak sesuai dengan passion tetapi masih ada seninyalah.

Nah, jadi ketika Glory tamat SMA dan dia memilih kuliah di perfilman aku suport banget. Akhirnya cita-cita si mami Dennise kesampaian. Tetapi oh tetapi aku gak nyangka kalau anakku sesibuk itu. Ini saja belum tamat kuliah, waktunya full diluaran. Bagaimana kalau sudah tidak kuliah, berbulan-bulan gak pulang.

Glory saat memberi arahan

“Namanya kerja di film ya begitu. Gue aja sebagai make up artis kalau pas sinetron kejar tayang jarang pulang ke rumah apalagi film, jam kerjanya lebih full dan memang terkadang sulit dihubungi. Apalagi kalau di daerah, sinyalnya susah”, ucap temanku Dita teman nge-gym ku ketika kami lagi sama-sama kongkow sore di sebuah coffee shop yang berada di Depok. Oh ya kami itu ada aku dan Dian, juga Tika dan Vione. Kami dulu sebelum pandemi pernah sama-sama semangat 45 nge-gym dalam rangka penurunan berar badan.

“Dennise disyukuri saja anakmu walaupun cuek, susah dihubungi tapi kamu di karunia anak. Tidak seperti aku. 20 tahun berumahtangga tetapi belum di karunia anak”, ucap Vione sedih.

“Maaf Vi, maksudku disini bukan untuk melukai perasaan hatimu. Tetapi aku hanya cerita keadaan anakku yang cuek banget. Tunggu kita senewen dan deg-degan tingkat tinggi baru perhatian”

“Gak papa Nys. Orang’kan berbeda-beda Tuhan berikan kondisi. Ada yang berkecukupan secara materi tetapi belum di karunia anak. Ada yang punya anak tetapi anaknya bandel. Aku pasrah saja sama yang Diatas. Aku percaya ada rencana Tuhan yang terbaik dalam hidupku”, ucap Vione sambil menyunggingkan senyum.

“Kalian semua jauh lebih beruntung dibanding aku. Putriku Loly menjadi Anak Berkebutuhan Khusus sejak lahir. Dia mengalami Treacher Collins Syndrome yaitu  kelainan genetik langka yang merupakan penyakit langka .Membuat tulang dan jaringan wajah tidak berkembang secara maksimal. Tak hanya memengaruhi penampilan fisik, penyakit ini juga menyebabkan pengidapnya kehilangan kemampuan pendengaran dan pengelihatan”, ucap Tika pilu

Baca juga: Anak Berkebutuhan Khusus?! Jangan Sedih!

Aku, Dian dan Vione kami saling memandang. Betapa berat beban yang ditanggung Tika. Selama ini kami tidak tahu keadaannya selain jarang bertemu memang Tika tidak pernah berkeluh kesah tentang anaknya.

“Turut berempati Tika”, ucapku pelan

“Terimakasih Dennise. Jangan pernah punya perasaan bersalah ketika aku bercerita tentang anakku. Masa rawan kesedihan aku dan suami sudah aku lewati. Anakku sekarang sudah tumbuh menjadi gadis remaja. Puji Tuhan kami bisa melewati semua ini dengan kekuatan cinta yang kami miliki”

Baca juga: Resep Rumahtangga Penuh Cinta

“Aku beruntung Tuhan berikan anak istimewa. Ini membuat aku tersadar untuk tidak terus mengejar karir. Untuk mendapatkan Loly kami menunggu 5 tahun. Aku dan suami awalnya egois saling menyalahkan. Bahkan sempat nyaris bercerai karena belum dikarunia anak. Sampai akhirnya Tuhan memberikan Loly anak istimewa kami. Dari Loly kami belajar untuk ikhlas”

Baca juga: Belajar Ikhlas dari Kang Emil

“Awalnya memang tidak mudah untuk ikhlas. Apalagi secara manusia kami merasa sudah menjadi pribadi yang baik. Aku sempat lama nangis dan membenci Tuhan. Untung hal itu tidak lama bersarang ditubuhku. Tidak pantas aku membenci Tuhan. Karena aku percaya Tuhan punya rencana yang terbaik dalam hidupku”

Baca juga: Ikhlas, Mengapa Sulit?

“Banyak pelajaran hidup yang aku dan suami dapatkan dengan kehadiran Loly. Kami menurunkan ego masing-masing, kami saling suport dan lebih mencintai untuk sama-sama merawat Loly. Memberikan yang terbaik untuknya. Dan kami berhasil menyekolahkan Loly di sekolah umum. Terkadang anak berkebutuhan khusus tertolak di sekolah umum. Tetapi saat itu kami yakinkan Loly bisa. Dan terbukti Loly bisa mengikuti bahkan pernah juara kelas. Dan Lolypun berprestasi di bidang seni dia sudah punya youtube loh”, ucap Tika bangga.

Dari Tika aku mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga bahwa Tuhan itu setia pada ummatNya yang selalu berharap padaNya. (D/s)

Anak Istimewa Hadiah Terindah

DariNya dan Kasih Ibu Sepanjang Masa

Untukmu Anakku Sayang

40 thoughts on “Anak Istimewa Rejeki dari Tuhan”

  1. Kak Dennise, luarr biasa nih postingannyaaa, akupun ortu dg anak remaja juga mengalami challenges, semogaaaa bs kita nikmati yaaa masa2 yg indah iniii 😉😆 ntar klo kita udah jd nenek2, lucu juga cerita2 cem gini ye kaannnn

    Reply
  2. Menurut ku orang tua yg dianugerahi anak istimewa. Mereka hebat apalagi tak lelah berjuang utk sang anak.
    Dari banyak kisah yg pernah ku baca

    Ternyata mba Dennise anaknya udh gadis dan produktif. Patut berbangga ya..meski mungkin agak sulit utk quality time semoga next banyak kesempatan utk komunikasi dan kebersamaan yg lebih intens

    Reply
  3. Kak Dennise aku selalu sukaa membaca kisah2 di blog ini. Memang ya kak, anak adalah titipan juga cobaan buat orang tuanya.

    Salut buat orang tua yang sabar karena memiliki anak berkebutuhan khusus.

    Buat kak Dennise aku kayaknya juga bakal ngomel2 deh kalau anak lama ga pulang susah di hubungi🤭

    Reply
  4. Hahahaha
    Aku juga gak beranii komen di IG anak aku paling cuma nge-like aja hehe

    Emang suka kayak gitu yah, lagi kejadian sama anak cowok aku yang baru masuk SMP sih, syibuuuk banget sampek gak ada waktu buat ngobrol emaknya.
    huhuhu. Mungkin karena baru bisa sekolah offline lagi setelah covid jadi lagi semangat dan jarang di rumah ehehe

    Semangat terus yah mbaak!

    Reply
  5. Kayak aanak bungsuku, kalo dari tempat kerja langsung ke kampus, ntar nongkrong sama teman-temannya dan nggak ngabari. Tapi suamiku bilang, biarkan aja lah namanya juga anak muda yang butuh menjaga hubungan sosial.

    Anak sekarang rata-rata seperti itu, yang penting tetap perhatian ketika bertemu kan, nggak pegang gadget terus

    Reply
  6. Memang selalu ada cerita yang seru ya mbak kalau soal anak-anak. Ini karena anakku masih kecil, bisa ku jadikan pengalaman dari mbak Denise nih kalau dewasa kelak setidaknya ada komunikasih yang terjaga antara ibu dan anak ya.

    Reply
  7. Kalau adikku yang laki-laki tiap mamaku WA jarang banget dibales. Cuman di read aja coba. Paling cuma bilang ya, ok, lembur. Udah aja gitu. Anak cowo rata-rata cuek gitu ya.

    Keren ya Glory. Meski sibuk tapi dia produktif ya Kak Denise. Syukurlah Kita dikaruniai anak. Memang kalau nggak ada anak bakal sepi banget deh kayanya di rumah. Hanya berdua ama pasangan.

    Reply
  8. Iyaya, kak Dennise.
    Aku jadi ingat obrolan kita terakhir ((iihhii..))
    kalau anak sudah besar memang ada masanya kita melepaskan perlahan dan cepat atau lambat, anak-anak akan mandiri pada waktunya.
    Ini yang membuat orangtua (harusnya) bangga, karena tugas mengantarkan anak ke gerbang kemandirian sudah selesai. Tinggal sedikit-sedikit mengarahkan dan doa yang tak terputus dari lisan Ibunda yang tentu mampu melindungi ananda dari segala kesulitan dunia.

    Kak Denniseee..
    Cantik sekali di foto. Bagaikan kakak adek sama kak Glory.

    Reply
  9. Aku baca postingan kok malah jadi ngebayangin aku dan anak perempuanku di masa depan, Mbak. Hahhaa

    Keren banget anaknya. Maminya baper dan melo karena minimnya komunikasi, ya. Btw, aku pernah menjadi seperti Glory. Enggak intens komunikasi dg orangtua saking senengnya main di luar. Xixixixi

    Reply
  10. Begitu yaa ABG, kudu sabaaar, kudu cari akal gimana pantau dia. Trus kalau ditulis di blog gini, Glory baca apa gak?

    Btw Salut juga dengan teman-teman nge-gym. Setiap orang punya tantangan hidup masing-masing yah

    Reply
  11. Ya ampuuunnnn emang yaaa punya anak makin gede makin deg2an nih para emak2 hehe, aku yang baru akan punya anak masuk fase remaja aja skrng si anaknya dah mulai bisa njawab huhu.
    Bagaimanapun ibuk2 emang gak bisa lepas tangan gtuaja kalau soal anak ya mbak.
    Setiap anak memang istimewa, ibu2 dipercaya utk membesarkannya dan meluruskannya kalau jalannya mulai melenceng.

    Reply
  12. Proud of you kak .. setiapa anak pasti punya kelebihannya ya… Dan yang pasti mereka menunjukkan kasih sayang ke kita dengan caranya sendiri sukses terus buat loly dan tika 🥰🥰

    Reply
  13. Waduh komen di IG anak, langsung diblokir ya Mba. Besok-besok aku juga ga usah komen-komen deh di medsos anak xixi. Aku dulu pengen kuliah di IKJ jg karena suka film. Semua anak memang rezeki dari Tuhan ya.

    Reply

Leave a Reply to Firsty Ukhti Molyndi Cancel reply