Berdamai Di Tengah Masalah,Bisa Ya?!

Yuyi ibu rumahtangga, wajahnya sebenarnya cantik.Bagaimana tidak dengan hidung lancip (tanpa operasian),alis mata tebal teratur seperti semut berjejer dan wajah yang dihiasi lesung pipit, menambah kesempurnaan wanita pemilik nama Yuyita Aprili.

Tapi orang memandang tidaklah pada keelokkan wajahnya melainkan melihatnya terlihat tua. Wajah penuh beban. Orang lain tidak menyangka jika Yuyi usianya masih 40 tahun karena terlihat seperti 50 tahun. Mengapa bisa begitu? yuk kita tilik permasalahan yang dihadapi:

  • Suami selingkuh
  • Kekerasan Dalam Rumahtangga
  • Anak narkoba
  • Gaji jarang diberi

Wow, numpuk banget ya. Setiap hari Yuyi hanya bisa meratapi dirinya. Rasanya Tuhan itu tidak adil memberikan permasalahan bertubi-tubi. Yuyi yang cantik, tidak pernah terpikirkan untuk merawat wajah dan tubuhnya. Dia membiarkan tubuhnya hanya tinggal kulit berbalut tulang, wajahnya berkerut dimana-mana terutama kening (kerutannya bergelombang) karena setiap hari berpikir dan menangis.

Lain lagi dengan cerita Nita, wanita berasal dari Batak. Orang lain tidak pernah percaya jika pemilik nama Renita Lolita Tobing ini berusia 50 tahun karena terlihat seperti 40 tahun. Padahal kalau ditelusuri permasalahan hidupnya bejibun, ini yang dialami:

  • Cancer payudara stadium 2B
  • Memiliki anak penderita Edward Syndrome (kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya salinan ekstra pada kromosom 18 yang menyebabkan perkembangan organ tidak normal)
  • Suami kabur, malu memiliki anak berkebutuhan khusus

Jika dibandingkan mana yang lebih berat masalahnya Nita (3 masalah) atau Yuyi ( 4 masalah). Menurut saya sih Nita. Itu masalah berattttt…banget. Ditambah lagi dia harus wara-wiri ke rumah sakit untuk melakukan kemo dan meninggalkan anak dengan adiknya di rumah. Kalau mau ego Nita bisa saja membuang (maaf!) anaknya ke panti asuhan mungkin. Tapi ini tidak dilakukan, Nita menerima semua dengan ikhlas dan percaya ada rencana terbaik yang Tuhan siapkan untuknya. Keren ya…

Semua orang yang masih hidup PASTI punya masalah. Presiden, pejabat,pendeta, ustad, artis, konglemerat semua punya masalah. Tergantung kita menyikapinya mau dibuat susah atau santai. Kalau kata pendeta saya kalau tidak mau punya masalah ya berubah status jadi orang matI. Mau?! Ha…ha…ha…kalau disodorkan kematian semua lebih memilih ada masalah tetapi masih hidup. Masalah boleh ada yang terpenting kita bisa menyikapinya.

Disini saya ingin berbagi tips bagaimana Berdamai Di Tengah Masalah:

Cari Akar Masalah

Masalah datang itu tentunya tidak ada yang mau tapi kalau sudah datang siapa yang bisa nolak. Nah ketika mengalami cari akar masalahnya.Misalkan saja suami selingkuh. Walaupun tidak ada yang mau diselingkuhi mungkin perlu intropeksi diri. Apakah kekurangan saya yang harus diperbaiki? Jika Anda sudah tau jawabannya ada yang harus diperbaiki,segera lakukan itu jangan ditunda sehingga masalah menjadi berlarut-larut.

Kontrol Emosi

Bagaimana Anda menyikapi masalah ketika datang bertubi-tubi? emosi pastinya, sayapun demikian. Tetapi mau sampai kapan emosi itu dipelihara? sehari,sebulan atau selama-lamanya hati dan pikiran Anda diselimuti oleh dendam berkarat. Seperti yang dialami Nita. Berat banget baginya ketika anaknya divonis mengalami penyakit langka dan seumur hidup bergantung pada orang lain. Nita awalnya menerima vonis dokter untuk kondisi anaknya.

Namun emosinya pecah ketika suaminya (yang seharusnya bersama-sama mengasuh buah hati mereka) justru meninggalkan. Emosi bahkan sempat protes sama Tuhan. Cukup lama dia bisa menerima keadaan sekitar 3 bulanan,dia menata hati dan pikirannya. Sampai akhirnya dia berada di satu titik Tuhan memberi ini semua karena DIA tau bahwa Nita mampu. Sesudahnya Nita enjoy menjalani semuanya tanpa beban.Keren….

Menangislah

Ini lupaan emosi yang harus disalurkan.Saya setiapkali mengalami masalah yang berat saya pasti menangis. Saya nangis sepuasnya mulai dari tangisan keras hingga sesunggukan dan airmata sudah tidak menetes lagi, udahannya saya puas. Esoknya saya tidak menangis lagi,sudah bisa berdamai dengan masalah.

Sikapi Dengan Positif

Umumnya orang yang mengalami masalah selalu menyikapi dengan negatif. Kok Tuhan jahat ya? lalu mulai membandingkan si A yang menurut Anda punya kelakuan tidak baik (suka selingkuh) tapi tidak diberi sakit kanker.Sementara Anda yang notabene lurus-lurus saja malah mengalami. Hidup itu tidak bisa pakai hitung-hitungan manusia,harusnya begini dan begitu. Sikapi badai masalah yang dialami dengan positif thinking. Dibalik masalah ada hikmah tersembunyi.

Masuk Komunitas

Saat ini banyak sekali komunitas yang bisa berbagi cerita dan saling suport. Disini sesama anggota komunitas saling menguatkan dan membantu. Beberapa komunitas yang saya ketahui : Single Mother Indonesia (SMI), Indonesia Rare Disorders (Komunitas Penyakit Langka), Yayasan Kanker Indonesia dan masih banyak lagi.Dengan berbagi Anda pasti tidak merasa sendiri. Ada teman-teman yang masalahnya sama bahkan lebih dasyat dari yang Anda alami tetapi mereka bisa survive.

Curhat

Dengan orang yang dipercaya. Belajarlah menjadi orang yang extrovert alias terbuka. Jangan memendam masalah sendiri, tidak ada untungnya. Nah jika ingin berbagi dengan siapa saja? ini yang penting. Berbagilah pada orang yang Anda percaya dapat menjaga rahasia dan berbagi pendapat. Siapa disini yang ketika punya masalah curhat dengan sahabat? bagaimana rasanya plong’kan? jadi masalah jangan disimpan sendiri ya friends…

Next to Level

Percaya deh ketika Anda mengalami masalah ada yang sudah dipersiapkan DIA Sang Pencipta untuk next to level. Keimanan Anda bertambah lebih tebal,lebih mendekat pada Sang Khalik. Biasanya orang termasuk saya ketika ada masalah mendekat padaNya, do’anya lebih khusuk. Pendapat saya orang yang kuat dalam masalahnya apalagi masalah yang besar dan berhasil menghadapi dengan hati yang tenang itu orang sudah next to level keimanannya. Cakeup ya…

Bangkit

Hidup ini harus terus berjalan, Anda harus tegas menerapkan prinsip tersebut.Kalau Anda terpuruk yang dirugikan tidak hanya diri sendiri tetapi sekeliling Anda yang masih membutuhkan. Anak misalnya dikorbankan. Anda terus meratapi diri sehingga tidak bisa berpikir waras.

Saya punya teman,masalahnya memang cukup berat suaminya selingkuh dengan ART nya hingga memiliki anak. Sakit,banget! Suaminya menawarkan untuk poligami karena gak tega anak yang dilahirkan si ART tanpa ayah. Singkat cerita teman saya itu bercerai. Seharusnya setelah bercerai (atas permintaannya) masalah sudah selesai dong ya. Ini tidak,teman saya terus meratap menangis,tidak bisa berdamai dengan masalah. Sampai akhirnya dia divonis kena kanker hati.Miris banget ya, sementara mantan suami tidak ada rasa iba sekalipun dengan keadaannya.

Ikhlas

“Teori sih bisa prakteknya kan susah banget Dennise...” protes temanku Vera saat curhat suaminya yang gemar selingkuh

“Udah ikhlas-in aja”
“Gile luh ya gue korban dizolimi masa harus ikhlasin?”

“Terus elu mau gimana?”

“Gue mau hancurin karir suami gue dan hancurin wajah tuh si perempuan!”

“Elu udah pikir dampaknya?”

“Paling cuma penjara!”

“Elu pikir penjara itu enak. Gue bilangin ya tindakan elu itu norak!kaya gak berpendidikan.Sekarang elu hancurin karir suami, elu dapat apa? cuma kepuasan’kan.Udah gitu suami juga gak balik. Kalau dia gak cinta lagi percuma, dia akan balik ke selingkuhannya. Terus elu gak dinafkahi lagi,mau?!”

“Udah deh ikhlasin saja.Hidup ini tidak selalu enak, gelombangnya pasti ada.Coba deh iseng tanya teman atau saudaramu,pasti mereka juga punya masalah, hanya saja’kan tidak semua masalah di blow up. Awalnya memang tidak enak, kita yang dizolimi justru mengikhlaskan. Tapi percaya deh,gue sudah alami itu.Saat gue bisa menerima masalah dengan ikhlas hidup kembali berjalan dengan normal. Mendendam hingga karatan tidak baik untuk jiwa kita”

Berdoa

Ini yang saya lakukan ketika menghadapi masalah bertubi-tubi.Selain curhat kepada orang yang dipercaya, Tuhan adalah tempat saya mengadu. Semua saya pasrahkan kepada DIA pemilik kehidupan. Saya percaya masalah dibuat DIA karena DIA tau saya kuat. Mampu tidak mampu jalani saja, saya percaya ujung masalah itu pasti ada. Rasanya kalau sudah sampaikan uneg-uneg dalam do’a jiwa ini tenang ya

Sayangi Diri

Yang bisa menyayangi diri kita adalah kita sendiri bukan orang lain dan jangan mengharapkan orang lain untuk menyayangi diri kita. Saat masalah datang yang saya lakukan mengelus dada, nangis dan bangkit. Sudah banyak kejadian disekitar saya ketika masalah datang mendera, berpikir terus,meratapi diri akhirnya gak kuat. Efeknya ada yang depresi hingga harus ke psikiater ada juga yang terkena penyakit berat seperti stroke dan jantung.

So selama kita masih menjadi warga dunia masalah itu pasti akan datang silih berganti. Terkadang masalah berikutnya datang sukacita. Rasanya tidak ada mahluk Tuhan di dunia ini yang hidupnya bermasalah terus pasti pernah mengalami kebahagiaan. Begitupun sebaliknya tidak ada yang hidupnya bahagia terus pasti ada sedihnya. Jadi,yuks kita berdamai dengan masalah. Sikapi dengan positif dan bergandeng tangan dengan Sang Pencinta untuk meminta pertolongannya.

Semangat friends(D/s)

91 thoughts on “Berdamai Di Tengah Masalah,Bisa Ya?!”

  1. makasih banyak tipsnya mbak, “menangislah” saya kdulu pernah beberapa kali nangis samapai sesenggukkan karena ada masalah yang dihadapi. Ketika dihadapi masalah, harus banyak2 berpositif diri dengan bergabung ke komunitas, olahraga dan emosi yang harus benar2 dikontrol

    Reply
  2. Yang paling sulit versi saya adalah “Mengendalikan Emosi” dan positive thinking. Ini butuh kesabaran tingkat dewa. Saya sering nyerah kalau harus begini…
    Salut deh buat Bu Yuyi….
    Makasih ya Mbak Denise sudah berbagai…

    Reply
  3. Ikhlas itu menurut saya udah level paling tinggi dan bisa jadi juga paling susah. Validasi perasaan ke diri sendiri dulu baru bisa validasi perasaan orang lain menurut saya bentuk dukungan nyata. Sempat sedih baca dua kisah pembuka tapi diakhir justru lebih semangat dan optimis.
    Terimakasih Mba sudah sharing dengan cara yang manis ^^

    Reply
  4. Sejauh ini saya bisa menerima semua permasalahan. Bisa memaafkan dan tidak menganggap terjadi saat di depan yang bersangkutan. Tapi kalau melupakan rasanya masih sulit. Mungkin harus dipertebal lagi rasa ikhlas nya hehehe

    Reply
  5. Ada serangkaian pepatah yang pernah saya baca di sebuah media sosial. Judulnya STRONG WOMEN.

    Strong women never give up. We might need coffee, we might nee a day in bed and we might need a good cry. But we will always come back stronger.

    Saya suka banget kalimat-kalimat ini karena sejatinya wanita itu makhluk yang kuat. Dan Allah memberikan cobaan sesuai dengan kekuatan orang itu untuk menanggungnya. Trik dan tips di atas bagus-bagus banget Kak Dennise. Semoga bisa jadi acuan untuk setiap perempuan yang sedang dalam kesusahan, kesulitan dan ketidakbahagiaan.

    Reply
  6. Rumit banget ya problem yang dihadapi dari suami, keluarga, karir hingga keuangan. Mental pasti kena banget dan aku nggak tahu segimana seseorang bisa ikhlas dan sabar kalau sudah ditahap seperti ini.

    Reply
  7. Kalau bisa menangis memang diperlukan, maka lakukan, agar luapan emosi tersebut tidak lagi mengganjal di hati ya. Namun tetap jaga diri dan menangisnya dengan tidak meraung-raung, serta berdoa

    Reply
  8. Memang sebaiknya kita bersikap positif ketika diterpa cobaan ya. Wanita yang lebih berat apabila diterpa cobaan karena kodratnya sebagai ibu, istri dan juga anak perempuan misalnya. Salut dengan wanita tangguh di luar sana

    Reply
  9. Salut bagi mereka, salut Untuk Nita yang terus berjuang untuk membesarkan, merawat dan membersamai anaknya. Sungguh keiklasan yang ada itulah yang membuatnya tegar menjalani semuanya.
    Setiap ornag memiliki cobaannya sendiri, dan setiap mereka pasti akan mampu menjalaninya. Satu-satunya jalan adalah stay positive karena itu akan memberikan motivasi tersendiri

    Reply
  10. Untuk move on alias melanjutkan hidup dan fokus ke depan, kita memang harus belajar berdamai yaa mba di tengah masalah yang ada, percaya aja Tuhan pasti kasih jalanNya

    Reply
  11. Yup bener banget setiap masalah pasti akan terlewati, dan masih banyak masalah yang lebih berat diluar sana, tidak ada salahnya menangis dan terima semuanya serta tetap sayangi diri karena diri ini pasti kuat menghadapi semuanya. Makasih tipsnya mba bermanfaat sekali.

    Reply
  12. Tulisannya bagus sekali mba. Saya rasa sangat helpful karena step-by-step, bahasanya jelas, dan runtut. Saya bisa dengan mudah share ini ke teman sesama ibu yang masih kesulitan untuk menerima dan berdamai di tengah masalah. Terimakasih banyak ya mba. Ditunggu tulisan selanjutnya 🙂

    Reply
  13. Benar banget mbak denise, berdamai di tengah masalah itu melegakan sekali yaa. karena kita sebagai manusia tentu tak pernah luput dari yang namanya masalah. Salah satu yang kadang terlupakan memang mengontrol emosi, baik itu senang sedih, bahagia, marah. terkadang kita menahan-nahannya padahal kita butuh mengeluarkan emosi. padahal mengeluarkan emosi seperti menangis saat sedih juga bisa menjadi salah satu terapinya ya mbak.

    Reply
  14. berpikir positif emang harus ya Mbak, berpikir positif akan membuat kita bisa mengambil langkah yang baik dan tidak memperparah keadaan dan makin menyulitkan kita.
    jika perlu menangis ya menangis aja karena setelahnya memang bisa melegakan, apalagi menangis sambil berdoa, kembalikan semua kepadaNYA.

    Reply
  15. Aduuuh aku ga bisa bayangin deh mba kalau di posisi mba Yuyi ini, baca ceritanya aja bikin nyesek. Setuju ni berdoa dan selalu positif thinking adalah kunci utama untuk next step ya

    Reply
  16. Ini merupakan skill hidup yang luar biasa, karena sulit untuk dilakukan, berdamai di tengah masalah, butuh banyak effort tapi bukan berarti gak mungkin sih yaa mom

    Reply
  17. Seneng deh kalau mampir ke sini, selalu dapat suntikan semangat.

    Wanita itu makhluk yang kuat, jadi pasti nggak akan menyerah gitu aja kalau ada masalah. Jatuh dan terpuruk sih boleh, dan wajar kok, tapi harus pelan-pelan bangkit dan melangkah lagi

    Reply
  18. saat diterpa masalah, yang paling berat adalah fase denial, fase dimana kita menyangkal apa yang sedang terjadi. Namun ketika kita sudah mulai menerima, maka rasa ikhlas dan pasrah akan membuat kita kuat dalam menjalaninya

    Reply
  19. Aku kalo jadi mbaknya jg ga kuat sih. Masalahnya terlalu berat. Namun aku jg percaya. Tuhan tdk akan membebani hambanya melampaui kemampuannya.

    Semoga dgn masalah ini bikin rezeki mbaknya makin lancar. Dgn keikhlasan hati, smg bs menjadi perontok dosa2 terdahulu.

    Bener banget tuh. Ikut komunitas bs menjadi salah satu terapi bagi kita. Biar bs saling menguatkan sesama.

    Reply
  20. Pertama saya mau salut dulu dengan segala macam permasalahan yang dihadapi namun bisa dilewati. Kita pasti butuh waktu untuk menerima dan menjalani sampai kita bisa beradaptasi dan menemukan solusi.
    Bener bener wanita hebat yang inspiratif

    Reply
  21. Benar Mbak. Setiap manusia pastilah punya masalah. Terkadang juga kita berpikir masalah kita yang terberat tapi ternyata di luar sana banyak yang mengalami masalah atau ujian lebih berat . Namun apapun masalah yang kita hadapi saya percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan masalah diluar kemampuan atau kesanggupan kita. Untuk kembali lagi, tergantung bagaimana cara kita menyikapi masalah itu. Apakah kita bisa berdamai atau tidak. Itu pointnya ya Mbak. Terima kasih sharingnya. Sangat mencerahkan sekali.

    Reply
  22. Saya merasakan makin kuat menjalani hidup karena belajar dari masalah-masalah yang saya alami. Saya juga selalu percaya bahwa ada masalah pasti ada solusi. Berdamai dan bersabar, itu yang saya lakukan. Untuk bisa berdamai saya menggunakan media tulisan untuk melepaskan beban di pundak. Menulis membuat saya bisa mengurai benang kusut. Semoga kita semua selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian kehidupan.

    Reply
  23. Seberat apapun masalah yang kita hadapi emang sebaiknya dihadapi dan dicari penyelesaiannya. Salut buat mereka yang tetap tegar dan siap menghadapi segala bentuk permasalahan dan mencari solusinya.

    Reply
  24. Bener. Tiap orang punya masalah. Yang kita bilang ringa, bisa jadi berat banget buat orang tsb. Sebab kita tidak tau innerchild yang dia alami atau trauma lainnya. Semoga wanita Indonesia kuat ya menghadapi cobaan.

    Reply
  25. kayanya aku baru pertama kali mampir ke blog kaka. terima kasih yaa. paling tidak aku tahu aku tidak sendirian di dunia ini yang menghadapi kenyataan cobaan di pernikahanku. tapi aku bersyukurnya adalah cobaan tersebut datang dari mertua ku bukan dari internal kami berdua, insya allah aku kuat dan bisa menjadi ladang pahala di akhiratku kelak

    Reply
  26. Kadang menangis terlihat cengeng saat berbagai masalah datang bertubi-tubi. Namun, itu adalah salah satu solusi untuk menenangkan jiwa. Ya setuju kak selama masih di bumi, pergumulan akan terus datang silih berganti namun satu yang dipercaya bahwa semua akan selesai.

    Reply
  27. “Berdamai dengan masalah”..setuju nih statement ini.. kadang masalah itu engga kita cari eh nongol sendiri si masalah dengan santuy nya hahaha…ya begitulah dunia ..kalau manusia ada di dunia tanpa masalah bagaikan sayur tanpa garam dan tentu saja manusia nya engga akan pintar memecahkan masalah..karena jika manusia pintar memecahkan masalah maka ia akan naik kelas.. kata orang bijak

    Reply
  28. Berdamai dengan masalah itu memang tidak mudah ya, Mbak. Tapi kita harus tetap semangat menghadapi masalah dan berdamai dengan masalah. Aku pun pernah menangis karena suatu masalah. Setelah menangis rasanya sedikit lega.

    Reply
  29. Berdamai dengan masalah itu memang tidak mudah ya, Mbak. Tapi kita harus tetap semangat menghadapi masalah dan berdamai dengan masalah. Aku pun pernah menangis karena suatu masalah. Setelah menangis rasanya sedikit lega dan beban masalah sedikit terangkat.

    Reply
  30. Yes, setuju. Menangis memang gak akan menyelesaikan masalah tapi setidaknya bisa sebagai sarana untuk meluapkan emosi dan bikin perasaan lebih lega. Tapi kalau sampai berlarut-larut, baiknya hubungi ahli seperti psikolog untuk menyembuhkan lukanya.

    Reply
  31. Walau bukan hal yang mudah untuk berdamai dengan masalah, tetapi kudu dipaksakan demi mendapatkan solusinya. Lalu pilihlah yang terbaik. Mungkin begitu ya

    Reply
  32. menyanyangi diri sendiri sangat penting, agar kita pun bisa tetap waras dan berdamai dengan masalah yang ada ya Kak.
    semoga saya pun bisa menerapkan tips-tips dari Kakak nih, karena masalah itu ada buat dicari solusinya ya, bukan untuk diratapi atau menyalahkan orang lain maupun keadaan.

    Reply
  33. Menangis memang bisa menjadi obat di saat semua hal berat mendera ya Mba. Paling nggak, menangis akan membuat semua pikiran serupa kabut yang menutupi jalan keluar itu, hilang sejenak.

    Reply
  34. Jujur agak ngeri dngan kasus2 bunuh diri para ibu2 bahkan menyertakan anak2 mereka karna bnyaknya masalah yg dihadapi jadi wanita emang harus kuat secara mental makanya bner nih mb masalah harus dihadapi dan juga sambil berdoa supaya diberi kekuatan buat ngatasinnya

    Reply
  35. Jd strong women mmg tdk mudah, harus banyak sabar dan ikhlas. Yakin Allah tdk akan mengirimkan suatu masalah melebihi kemampuan umatnya. Kalau d rasa perlu menangis, menangislah. Keluarkan semua. Tp jgn lupa berusaha dan berdoa. Ikhlas lillahi ta’ala.
    Bangun dan bangkit.

    Reply
  36. Artikel yang menggugah ini Kak Denise, hiks saya terharu membacanya. Saya doakan semoga para perempuan yang sedang ditempa masalah tetap kuat dan optimis, yakin bahwa semua yang dihadapi akan berlalu. Terima kasih atas inspirasinya ya Kak, salam dari Medan, Mia (Nurhilmiyah)

    Reply
  37. Menghadapi masalah itu tergantung bawaan masing-masing pribadi dan didikan lingkungan ya mba, ada yang kalem tapi ada pula yang meledak-ledak. Tapi saya rasa bersikap tertentu dalam menghadapi masalah adalah pilihan. Pilihan yang tepat membantu kita lebih ikhlas menghadapinya . Inspiratif nih tulisannya

    Reply

Leave a Comment