Bersahabat Dengan Mertua

“Artha kita ketemu yuk di Citos!”,pinta Ninis sama sahabatnya

“Tumben, mau bagi-bagi duit ya?”, ledek Artha

“Duh…malah gue mau bagi masalah nih.Ribet…”

“Masalah dengan siapa? anak-anak, suami?”

“Ah panjang deh ceritanya. Oke ya kita ketemu jam 6 sore”, seakan tidak memberikan waktu untuk berpikir pada Artha,Ninis langsung menentukan sore nanti dia harus ketemu sama sahabatnya itu.

“Tha,pusing gue…kepala mau pecah. Ini masalah melebih masalah yang ada”, tanpa basa basi Ninis langsung menumpahkan masalahnya.

“Masalah diatas masalah,berarti dasyat dong!”

“Maha dasyat. Biasa mertua perempuan gue.Ribet….”
“Loh bukannya beliau tinggal dibeda kota?”

“Sudah 3 bulan ini mertua tinggal sama kami. Karena dia kangen cucu. Nah cucunya mertua’kan udah pada remaja, anak-anak gue saja yang paling kecil, 3 tahun dan 5 tahun”

“Asyik dong si cucu dimanjain si oma!”

“Aduh….gue tuh gak bergerak. Elu bayangin ya, suster gue diatur dalam mengasuh anak gak boleh ini itu. Yang dilakukan suster gue selalu salah pada anak-anak. Padahal selama ini fine-fine aja. Belum lagi menu makanan anak mertua gue yang tentukan. Padahal selama ini menu yang gue kasih ke anak-anak, mereka suka”

“Kamu sudah tegur mertua?”

“Aku sampaikan baik-baik eh mertua malah baper. Terus ngadu ke anaknya,suami gue.Bisa elu bayangkan gue ribut sama suami. Apa kata suami gue, gak papalah ma, ibu kan gak lama di rumah kita. Nanti kalau bosan juga dia balik ke rumahnya. Dalam hati gue, gak lama 3 bulan di rumah rasa 3 tahun. Capeekkkk…”

Hai moms, cerita diatas bukan saja dialami mom Ninies ya, banyak mom lain yang sepertinya “kurang cocok” dengan perangai ibu mertua (umumnya yang sulit ditaklukin mertua perempuan,kalau pria lebih asyik), nah disini aku ingin berbagi tips untuk terlebih dahulu mengenali sifat mertua dan akhirnya bisa bersahabat dengan mertua.

Sifat-sifat Mertua

Bossy

Namanya bossy itu merasa dirinya sebagai bos yang harus dilayani dan mengatur termasuk di dalam rumahtangga anaknya. Contoh kecil yang dialami Tika dengan ibu mertuanya. Satu sisi mertuanya yang berkecukupan ini royal pada cucunya, tapi hal yang nyebelin adalah ketika mertua merasa bos yang harus pertama dilayani. Sang mertua bisa loh mengatur tata letak sofa maupun hiasan dinding di rumah tanpa ijin pada menantunya. Kalau tidak panjang sabar mungkin Tika sudah adu mulut dengan ibu mertuanya. Panjang sabar ya mom…(sambil ngelus dada)

Bawel

Dian heran,sebenarnya yang jadi ratu di rumahtangganya itu siapa ya? dirinya atau ibu mertuanya. Karena sejak ibu mertuanya tinggal di rumah, Dian merasa sangat gak nyaman. Ibu mertuanya ini super bawel. Contohnya ketika dia buatkan sop untuk anaknya. “Aduh Dian kamu tuh jangan pakai bumbu penyedap, hati-hati loh banyak pengawetnya. Kamu tuh harus buat sendiri bumbunya,di ulek, kaya mama dulu.Semua dikerjakan pakai tangan”.

Ampun deh gak tahan bawelnya. Yang buat Dian mangkel tuh ibu mertua cuma bisa dikte sementara untuk bumbu Dian kerjakan sendiri. Bagi Dian kurang praktis ya, bumbu-bumbu masakan diolah sendiri, apalagi dia juga wanita karir. Akhirnya Dian melakukan buat bumbu kalau ada mertua dihadapannya, tetapi kalau pas mertua tidak tinggal di rumah pakai bumbu jadi.

Kepoh

Ini nih yang tidak disukai oleh Riska terhadap ibu mertuanya yang suka kepoh dengan urusan orang lain. Rumahnya yang kecil seringkali ketika Riska bertelpon dengan temannya membahas suatu hal terdengar oleh mertuanya. Entah itu ceritanya menegangkan atau menyedihkan, setelah telpon pasti ibu mertuanya negur. “Kenapa temanmu itu? atau kasihan ya rumahtangga temanmu itu”, kalau tidak panjang sabar mungkin Riska akan melawan mertuanya yang suka ikut campur.

Suka Bergosip

Semenjak kehadiran ibu mertuanya Siska merasa tidak nyaman dengan hobby ibu mertuanya yang suka nenangga di komplek. Bayangkan mertuanya bisa loh tau kabar tentang tetangga kiri kanan, lengkap. “Lita, kamu tahu gak pak Bowo itu punya istri simpanan ternyata. Kelihatannya saja ya pendiam”.

“Mama tahu darimana?”, “Ya tahulah!Kan yang cerita istrinya pak Bowo sendiri. Duh,kasihan ya”, begitu terus setiap hari ada saja informasi yang disampaikan ibu mertuanya. Kalau boleh jujur, ada rasa jengah mendengar celotehan ibu mertuanya. Tetapi daripada berdebat dan membantah, Siska cuma angguk-angguk saja dan menghindar untuk tidak menanggapi.

Cemburu

Hayoo…siapa yang punya ibu mertua cemburuan? beliau merasa tersisih sejak kehadiran menantunya. Ini fenomena yang sering dialami dalam keluarga. Ibu mertua merasa anaknya masih miliknya seperti ketika masih bujang. Sosok keibuannya yang masih ingin mengatur kehidupan anaknya. Kadangkala ada juga yang cemburu ketika si anak menyerahkan gajinya ke istrinya. Bahkan ada lagi yang lebih parah sang ibu mau ikut tidur bersama puteranya.

Seperti yang dialami Vivi, ibu mertuanya terang-terangan bilang ke suaminya dia minta diberikan uang oleh anaknya seperti yang dulu dilakukan ketika sang anak masih lajang. Dengan hati-hati Tom,sang anak menyampaikan bahwa dia tidak bisa memberikan senilai itu, karena sudah berkeluarga. Jalan keluarnya, sepengetahuan Vivi setiap bulan Tom memberi sejumlah uang pada ibunya.

Mengomel

Sejak awal berumahtangga Mario sudah mengatakan pada Lucya istrinya, kalau mamanya seorang yang tempramental gampang emosi. Dan memang terbukti ketika mertuanya tinggal serumah, emosinya meledak-ledak, hal kecil saja bisa diperbesar. Kondisi seperti ini memang melatih anak dan mantu untuk memiliki hati bersabar dan mengalah. Biasanya Mario akan menegur ibunya secara halus setelah emosinya mereda.

Pendiam

Nah punya mertua yang pendiam jangan dikira enak ya. Seperti yang dialami Zaza dengan ibu mertuanya yang super irit berbicara.Kalau tidak diajak ngomong beliau tidak berbicara. Sulit ditebak apa maunya. Diajak bercandapun senyumnya terbatas. Kalau menghadapi seperti ini kita harus menjadi menantu yang ramah dan sedikit bawel untuk tidak bosan mengajak berbicara.

Membandingkan

Ada yang pernah gak merasakan dibandingkan oleh ibu mertua antara satu menantu ke menantu yang lain? yang seperti ini memang gak enak ya,terkesannya bersaing sesama menantu. Kalau dapat menantu yang seperti ini saran saya, berikan perlakuan yang terbaik sebisa mungkin pada mertua secara ikhlas. Percaya deh lama-lama juga mertua dapat merasakan mana menantu yang nyaman di hatinya.

Bermulut Manis

Nah,mertua yang seperti inipun pastinya pernah ada yang ngalami. Bicaranya manis saat bertemu tetapi diluaran kita dijelekin. Secara etika tentunya Anda tidak nyaman jika menegurnya langsung. Maka saran saya libatkan suami jika masalahnya sudah kelewat batas. Berikan bukti bahwa apa yang dikatakan mertua tidaklah benar.Biasanya mertua akan mendengar ketika anaknya yang berbicara.

Penyayang

Wow,ini impian semua wanita ya mom punya mertua yang penyayang. Tidak saja sayang pada anak dan cucunya tetapi juga pada kita menantunya. Nah,kalau dapat mertua seperti ini kita harus terus maintaince hubungan baik tersebut,jangan sampai ada kegesekan di tengah jalan. Bangun terus silahturahmi. Karena orangtua suami juga orangtua kita juga’kan…

Tips menghadapi sikap mertua:

Komunikasi

Semua yang menjadi hambatan, keluhan dan rasa tidak nyaman Anda pada ibu mertua, dikomunikasikan ke suami. Ceritakan hal yang sebenarnya, tidak perlu ada yang ditutupi / rasa tidak enak. Agar suami tau apa yang Anda rasakan selama ini dengan orangtuanya.

Peran Suami

Ini penting, karena itu’kan orangtuanya. Dia lebih kenal sifat karakternya. Jadi setelah Anda menyampaikan uneg-uneg, biarkan suami yang berbicara dari hati ke hati pada ibunya. Kalau merasa nyaman Anda juga bisa ikutan untuk nimbrung berbicara. Namun hal ini kadang tidak semua menantu perempuan mau melakoni. Biasanya malah nanti terbawa emosi.

Anggap Orangtua Sendiri

Apapun sikap dari mertua Anda, memang kita yang lebih muda harus banyak mengalah. Terima tidak terima beliau adalah mertua yang harus dihormati

Saran saya, agar hubungan tetap harmonis dengan mertua lebih baik tinggal tidak serumah agar bisa menjaga perasaan semua baik suami maupun mertua. Karena hubungan yang berjauhan akan menjadi harum dibandingkan jika berdekatan (D/s)

51 thoughts on “Bersahabat Dengan Mertua”

  1. Masalah menantu dan mertua ini bisa menjadi api dalam sekam. Bisa meledak suatu waktu.
    Sejak punya anak pertama, mertua ikut saya, dan alhamdulillah gak pernah ada masalah yang berarti. Bahkan, mertua lebih dekat sama saya dibanding sama istri….

    Reply
  2. Hehe, mertua dan menantu emang never ending stories
    Klo bisa berkomunikasi dengan baik, pasti bisa menjalan hubungan dgn baik
    Aku dekat dgn mertuaku, kami sering saling curhat

    Reply
  3. Kenapa ya mba aku lebih sering denger curhatan mertua yang mengintimidasi menantu daripada kebalikannya 😂. Aku juga beberapa kali ngga nyaman ama mertua. Makanya klo ada apa apa aku curhatnya ama suami biar suami yang nyampein ke mamanya. Kalau kita yang nyampein takutnya baper mertuanya. Kayak cerita di atas.

    Karena ngerasa ga nyaman ya dan daripada sakit hati ama mertua aku milih jaga jarak aman mba dan slama yang mertua minta sifatnya ga prinsip aku ikuti. Anggap aja lagi bakti ama ortu😂.

    Reply
  4. Mertuaku saya keras suaranya…. hehehe… ini bagai api dalam sekam. Jadinya pelajaran berharga adalah beli lah dulu rumah sendiri baru nikah. Ayo semangat kerjanya cari uangnya.

    Reply
  5. saran yang tepat banget: komun ikasi, peran suami dan menganggapnya sebagai ibu sendiri

    sekaligus mengingatkan saya agar menganggap menantu sebagai anak sendiri

    Reply
  6. Menurut saya peran suami sangat penting untuk menenangkan istri, bagaimanapun ikatan emosi istri tidak sedekat ikat emosi suami ke ibunya. Perlu sekali suami mendengarkan istri berkaitan dengan semual hal yang ada hubungannya ibu mertua, untuk menetralisir emosi

    Reply
  7. sering jd masalah tu antara menantu perempuan dan ibu mertua ya. setuju mbak, komunikasi yg utama, apapun kondisi/ sifat mertua ttap kita hormati

    Reply
  8. Ini ilmu banget buat daku loh Kak Dennise buat persiapan berumahtangga hehe.
    Jadi perlu komunikasi dan pandai membawa diri juga ya

    Reply
  9. Aku alhamdulillah malah akrab banget sama mertua, udah kayak temenan aja tapi memang hubungan menanti mertua agak sensitif jadi aku memilih dekat tapi ga terlalu rapat hehe

    Reply
  10. Kebanyakan yang sering berkonflik itu menantu perempuan dengan mertua perempuan ya, hehehee, mungkin karena sesama perempuan jadi mood-nya juga sama, rasa cemburunya juga sama.
    Kalau saya dengan mantan mertua saya dulu sih nggak ada masalah yang berarti. Hanya saja pas bercerai sangat kecewa karena ternyata mertua tahu kalau anaknya ada wanita lain bahkan berhubungan antar telpon juga dengan wanita itu tapi sepanjang rumah tangga anak dan mantunya masih bisa bersikap seolah nggak terjadi apa-apa, hehehee.
    Selalu banyak versi ya kisah antara menantu dan mertua ini.

    Reply
  11. Ibu mertua saya masuk kategori yang penyayang, beruntung bertemu dengan beliau, tidak pernah membedakan anak menantu yang lain. Saya juga sempat serumah selama 5 tahun dengan mertua, memang banyak kenangan manis maupun ga enak, tp masih banyak enaknya juga karena ibu mertua lebih perhatian dibandingkan keluarga sendiri 😊

    Reply
  12. hubungan menantu-mertua entah kenapa yaa sejak dulu kala kok yaa kaya anjing dan kucing. padahal seharusnya yaa kedua belah pihak harus sama-sama ya menerima dan menghormati satu sama lain

    Reply
  13. Bahasan mertua dan menantu emang ngeri-ngeri sedap
    Dan rerata itu menantu perempuan sama mertua perempuan yang suka bermasalah, apa karena sama-sama dibawa ke hati ya? Perempuan kan makhluk perasa, hihihi

    Semoga nanti di masa depan, aku bisa jadi mertua yang easy going sama mantuku, hehehe

    Reply
  14. Kalau saya yang paling terasa adalah saya ngga pernah bisa apa-apa di mata beliau kalau urusan masak, huhu kadang sedih sih tapi beliau sudah tiada malah jadi kangen. heheheh

    Reply
  15. Bersahabat denganmertua, saat membaca judulnya, lansung menebak akalau ada masalah dengan mertua, suka cara penulisan Kakak yang selalu ada kisah di awal dan juga ada solusinya.

    Reply
  16. Yang sifat mertua “bossy” ini bikin nyebelin ya hehe… kadang suka ngotak atik posisi buku2 sesukanya, narok kunci motor/mobil di tempat yang bukan tempat biasanya… padahal jelas-jelas harus izin dengan baik 😀 lucu memang kadang2..hahaha.

    Reply
  17. Bersahabat dengan mertua ini butuh proses yang tak sebentar. Aku Alhamdulillah sudah di fase ini. Setelah tahunan berjuang. Hehehe, soalnya awal-awal tahun pernikahan, aku tinggal di mertua. Kerja keras deh aku ngelakuin semuanya. Sampe akhirnya mertua luluh dan bisa lihat ketulusan aku, cinta aku ke anaknya. Hehehehe. Ayo, semangat para perempuan yang sedang menaklukkan hati ibu mertua. 😀

    Reply
  18. Saya nggak punya mertua sih, tapi hidup serumah dengan ortu kandung. Tapi hampir sama kok, banyak drama. Namanya beda generasi ya begitu. Banyak ketidakcocokan dengan anak-anak. Paling aku kasih pemahaman ke anak-anak kalau eyang begitu karena sayang. Susahnya di saya ya itu dia, jadi jembatan penghubung antara dua generasi ortu dan cucu, biar aman tentram suasana rumah.

    Reply

Leave a Comment