Content Creator Pilihan Kerja Untuk Si Single Parent

Foto: dokpri

Happy morning bestie,

Apa kabarnya? semoga baik-baik saja ya. Kita ngobrol yuks. Disini teman-teman punya grup whatsapp ada berapa? Aku lebih dari 50. Wow banyak banget ya Dennise grupnya, bisa di handel itu semua? Oh tentu bisa dong, apalagi sekarang aku sudah tidak bekerja kantoran lagi alias ibu rumahtangga dengan anak-anak yang sudah remaja Rachel & Glory.

Aku mau cerita nih, dulu saat kerja di management building sebuah Mall dibilangan Jakarta Utara 2 tahun yang lalu rasanya beban ini berat banget. Betapa tidak berangkat dari rumah pagi pukul 6.30 setelah sebelumnya rapiin rumah dulu. Masak untuk lauk anak-anak sampai malam, siapkan sarapan mereka baru berangkat untuk mencari nafkah.

Bekerja mulai jam 9- 5 sore, kerjaku bukan sebagai boss yang duduk manis di kursi, tetapi di lapangan. Bagian control area, enak?! hmmm…menikmati saja ya namanya bekerja itu sepertinya tidak ada yang enak. Apalagi di lapangan, lebih banyak tantangan, komplain baik dari internal maupun ekternal gedung.

Pulang malam, sampai rumah jam 20.00, apakah aku bisa langsung istirahat, rebahan sejenak? Ah rasanya sulit sekali karena harus beberes rumah lagi. Cuci piring,cuci pakaian ataupun setrika pakaian.

Kenapa tidak pakai ART?

Sebagaian teman menganjurkan aku untuk memakai tenaga Asisten Rumah Tangga (ART) supaya aku tidak kecapean, maunya sih. Tetapi semua itu’kan harus ada biaya extra yang harus dikeluarkan. Gaji yang ada saja mepet bahkan sering tidak cukup apalagi kalau ada pengeluaran tak terduga. Entah itu anak sakit, keluarga sakit ataupun ada yang meninggal dunia.

Mellow…

Apakah semua wanita yang sudah berkeluarga dan juga bekerja seperti Dennise yang waktunya minim untuk diri sendiri, jungkir balik cari uang? Tentu tidak dong! Beda nasib ya, jika dia bekerja untuk membantu perekonomian keluarga alias ada suami yang juga bekerja mungkin penghasilan jika digabungan bisa nabung bahkan holiday family. Tetapi kalau single parent alias orangtua tungal seperti Dennise ceritanya menjadi berbeda.

Berjuang, berjuang dan berjuang untuk masa depan anak-anak. Apalagi ketika ditinggal papanya belasan tahun yang lalu mereka masih balita. Si kakak Rachel 4,5 tahun dan adek Glory 18 bulan. Beda usia mereka 3 tahun.

Terbayangkan betapa beratnya pengeluaran ketika si kakak masuk SMA si adek masuk SMP secara bersamaan. Mungkin kalau papanya anak-anak meninggalkan harta banyak aku hidup nyaman, tetapi ini dengan kondisi hidup sangat sederhana.

Perjuangan Single Mom

Beruntungnya aku di 2021 lalu pensiun dini. Saat kondisi pandemi lagi tinggi-tingginya. Management building minim pemasukan,banyak toko yang tutup dan gaji kami tentunya di potong. Walaupun nilai pensiun tidaklah begitu besar tetapi cukuplah untuk kuliah dua anakku.

Tekadku sudah bulat, berhenti kerja mau kerja dari rumah dan menikmati hidup. Salah satunya bisa bersosialisasi dengan teman-teman dan buka sosial media yang selama ini terbengkalai karena minimnya waktu.

Nah, di grup WA aku ada ikut komunitas Single Mom. Apa bedanya single mom dengan janda? Single mom artinya ibu tunggal bahasa ini lebih halus dibandingkan kata janda konotasinya lebih negatif, sebagai wanita genit penggoda.

Jadi teman-teman kalau bertemu teman wanita yang sudah tidak bersuami namun ada anaknya, lebih elok disebut dengan single mom daripada janda ya (saran saja)

Jujurly, walaupun kondisi mentalku sudah jauh lebih kuat dibandingkan belasan tahun lalu, tetapi disaat-saat tertentu kita butuh kekuatan dari sesama single mom. Aku merasa punya keluarga baru di komunitas ini, kami saling menguatkan.

Masalah Single Mom

Semua wanita ketika menikah tentunya ingin rumahtangganya awet hingga maut memisahkan. Penyebab wanita menjadi single mom karena sudah tidak ada kecocokan lagi atau kematian. Apapun itu bentuknya menjadi single mom sangat tidak nyaman. Apalagi ada anak yang harus diperjuangkan. Berikut permasalahan single mom yang seringkali terjadi:

Financial

Ini yang sangat amat berat. Seperti awal aku menjadi single mom. Suami tidak meninggalkan harta apapun. Kecuali kedua anak, yang menjadi harta termahal. Mau tidak mau single mom harus berjuang untuk menghidupi keluarga kecilnya. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, itulah perjuangan hidup.

Gunjingan

Entah mengapa aku amati ya, wanita yang sudah tidak bersuamikan lagi, gunjingannya lebih kuat dibanding pria alias duda. Ruang gerak si wanita lebih terbatas, seperti ada pengawasan. Dandan menor, diomongin, hmmm…lagi cari mangsa pria tajir nih. Sementara kalau tampil polos, diomongin juga lagi banyak masalah ya. Ada saja penilaian minus yang dilontarkan.

Masalah Silih Berganti

Berpasangan tentunya lebih nyaman dibanding hidup sendiri. Yang sangat sedih ketika masalah silih berganti hadir. Itu yang sering “banget” aku alami. Apalagi ketika anak-anak usianya dibawah 12 tahun. Sakit tidak bergantian tetapi berdampingan. Ingat dulu si kakak Rachel kena typus, aku terpaksa cuti dari tempat kerja. Baru berjalan 3 hari sakitnya Rachel eh nyusul si adek Glory, batuk pilek dan demam. Jujurly aku nangis, nyesek banget. Gak protes sih ke Tuhan. Dalam do’aku padaNya diberikan kekuatan dalam mengurus anak-anak.

Tips Mengatasi Masalah

Setiap kita manusia selama masih hidup di dunia pasti memiliki masalah. Hanya memang menjadi single mom lebih berat karena harus mengatasi seorang diri. Aku ada tips untuk single mom untuk bisa lebih kuat :

E G P

Alias Emang Gue Pikirin ketika mengalami gunjingan. Sejauh Anda tahu mana yang baik dan menjauhkan perbuatan buruk tidak perlu dipikirkan. Penting sekali Anda menjaga mental agar tetap waras diri. Dan lakukan apa yang menurut Anda baik dan tidak perlu memikirkan apa kata orang.

Mendekatkan Diri

Pada Sang Kuasa dalam do’a. Ini cara ampuh yang aku selalu lakukan ketika mengalami masalah bertubi-tubi silih berganti datang. Aku yakin setiap masalah ada ujungnya dan pertolongan itu datang diluar dugaan.

Seperti ketika uangku tinggal 100.000 di ATM, sementara susu anak belum di beli, listrik dan kontrakan belum di bayar.

Nangis sesaat, setelah emosi sudah mulai stabil aku berdo’a. Eh, besoknya tiba-tiba ada yang kasih berkat diluar dugaan. Orang yang berhutang bertahun-tahun dan kuanggap uangku sudah hilang, tiba-tiba muncul bayar hutangnya bahkan diberi lebihan. PertolonganNya tidak pernah telat. He’s so good to me.

Kreatif

Dilema yang terkadang sulit mengambil keputusan single mom ketika harus bekerja di luar sementara anak-anak masih kecil, sulit untuk ditinggalkan. Kalau ada orangtua seperti yang dulu kualami (aku bekerja anak-anak dititip di rumah oma-nya. Malam baru aku jemput) lebih tenang, bekerja tanpa khawatir anak ditinggalkan.

Jadi langkah yang nyaman tetap berpenghasilan adalah bekerja dari rumah. Jadi apa? Banyak sekali pekerjaan yang bisa dilakukan, tanpa terikat waktu. Content Creator misalnya.

Saat ini siapapun kita bisa menjadi content creator dengan berbagai bidang seperti:

  • Youtuber
  • Tiktokers
  • Influencer
  • vlogger
  • fotografer

Bingung mulainya darimana?

Nah dari kesaharian kita sehari-hari saja. Misalkan Anda suka masak. Coba buat tutorial menggoreng tongkol agar tidak meletus. Ini banyak yang cari, terutama emak-emak yang baru belajar masak. Anda bisa kemas content dalam bentuk youtube atau tiktok.

Atau Anda yang suka cuap-cuap nih dan memiliki followers yang cukup banyak di Tiktok bisa menjadi host jualan. Lumayan loh hasilnya, apalagi kalau barang yang dijual laku keras.

Sumber: tiktok @dennisesihombing

Tentunya ketika Anda memutuskan untuk menjadi Content Creator adalah komitmen pada diri sendiri untuk tidak putus asa. Utamanya adalah konsistensi untuk membuat content setiap hari. Walaupun sedkit yang like atupun coment, jangan putus asa. Dan juga dibutuhkan kesabaran ketika belum mendapat job dan juga mau dikritik ketika karya Anda masih belum memuaskan. Bisa jadi di edit atau dirombak ganti yang baru.

Tentunya untuk semua kegiatan berkonten ria ini dibutuhkan internet yang cepat tanpa batas. Seperti yang selama ini aku lakukan menjadi content creator untuk, blogger,tiktok, instagram. Lumayan loh penghasilan yang didapat. Semakin kreatif semakin banyak cuan yang didapat.

Aku dan IndiHome

Nah internet andalanku dan anak-anak dirumah adalah # IndiHome dari #Telkom Indonesia. Aku mulai berlangganan dari Agustus 2021 hingga sekarang TIDAK PERNAH sekalipun bermasalah. Internetnya lancar sekali tanpa hambatan.

Foto: dokpri

Oh ya aku ambil paket 1P (Internet) yang bisa digunakan untuk 5-7 perangkat sekaligus. Sangat puas sekali. Apalagi anak-anak saat ini masih kuliah kebutuhan pemakaian internet sangat besar.

Seperti si bungsu yang kuliah di sinematografi. Aku sering melihatnya membuat animasi film, edit film. Tidak dapat dipungkiri peran #internet provider sangat besar sekali dalam mendukung aktivitas keluarga kecilku. Aktivitas Tanpa Batas terbantu sekali dengan IndiHome.

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Fiberhome IndiHome/ dokpri

Awalnya sebelum mengenal IndiHome di rumah kami ketika memakai internet mengandalkan kuota dari handphone yang dipaketin, borosnya jangan ditanya kami bertiga di rumah menghabiskan dana Rp 600.000-an . Apalagi kalau anak-anak ada tugas kampus.

Hal ini terpaksa dilakukan karena kebutuhan internet namun karena aku warga baru di tempat tinggalku sekarang, jadi tiang Telkom untuk tarik kabel ke rumah belum ada. Hingga akhirnya di 2021 ketua RT-ku, Pak Andri namanya menginformasikan bahwa akan ada penanaman tiang dekat rumahku. Wiih…senangnya luar biasa.

Proses pemasangannyapun tidak lama, hanya beberapa jam saja dan saat itu bisa langsung dipakai.

IndiHome resmi diluncurkan tahun 2015 sebagai produk layanan oleh PT.Telkom Indonesia. Ada 3 bentuk pelayanan dan paket yang diberikan oleh IndiHome untuk setiap pelanggan yaitu:

Single Play menyediakan koneksi Fiber Optik dengan layanan Internet dengan atau tanpa telepon rumah.

Dual play menyediakan koneksi Fiber Optik dengan layanan internet dan telepon rumah

Triple Play menyediakan koneksi Fiber Optik dengan layanan internet, telepon rumah dan IndiHomeTV (sumber informasi: wikipedia.org)

So, untuk single mom diluar sana Yuk Berkonten Ria Bersama IndiHome rasakan Aktivitas Tanpa Batas yang menyenangkan. IndiHome Internetnya Indonesia (D/s)

78 thoughts on “Content Creator Pilihan Kerja Untuk Si Single Parent”

  1. Singke mom, seperti Kakal saya. Suaminya meninggal di saat anaknya satu-satunya mau menginjak usia 3 tahun. Bedanya dia sejak sebelum.menikah sudah menjahit, Alhamdulillah hingga saat ini tetap membiayai sekolah anaknya sendiri.

    Btw banyak yang bisa dilakukan saat ini asalkan mau ya, Kak. Seperti menjadi konten kreayir, pastinya kalau ambil langkahniji harus memilih imternet yang tepat, cepat, dan stabil ya.

    Reply
  2. Betul, lebih halus pakai istilah single mom atau single parent. Aku sendiri nggak suka istilah janda, dan merembet nggak suka pada sebutan tanaman “janda bolong” padahal nama tanaman itu ron dho bolong (daun pada bolong), bukan rondo bolong.

    Mirip-mirip ternyata kita.

    Reply
  3. Jadi single mom memang harus kreatif ya, kak. Selain untuk kebutuhan / financial juga supaya kita ngga terlarut dengan overthinking dan bisa cuek dengan omongan orang yang hanya bisa ngejudge.
    Semangat untuk kita, kak heheee

    Reply
  4. Saya juga pengguna IndiHome lho. Hanya kalau di kampung, masih suka ada kendala kalau cuacanya buruk. Tapi emang dengan adanya internet, siapa saja bisa produktif ya. Meski di rumah aja, atau dengan kegiatan lainnya juga

    Reply
  5. Keren banget Kak Dennise, jadi konten kreator memang jadi pilihan yang menarik ya, cocok buat siapa saja, dan bisa dilakukan dari rumah saja.
    Selama ada koneksi internet yang lancar.
    Pakai IndiHome, semua beres 🙂

    Reply
  6. Semangat selalu kak Dennise, dalam menghasilkan karya terbaik, dan menjadi kekuatan dari 2 Puteri yang cantik. Apalagi punya dukungan internet memadai ya, sehingga makin banyak lagi kreativitasnya

    Reply
  7. Jadi inget almarhum ibu saya yang harus ditinggalkan almarhum ayahanda di usia 33 tahun
    Anak yang harus dihidupi 6 orang, pendidikan pas pasan
    Andai dulu udah ada IndiHome dengan internet cepat, nasib ibunda bakal lebih baik

    Reply
  8. Semangat Kak Denise. Kagum dengan para single mom dengan segala jungkir-baliknya tetapi tetap kuat demi anak-anak.
    Semoga konten-kontennya makin kaya ya Kak. Aku sih belum kebayang megang beberapa medsos dan aktif semua…

    Reply
  9. Luat biasa mbak Denise
    Perjuangan single mom panjang ya mbak
    Pasti tidak mudah,
    Sekarang content creator bisa jadi pilihan ya mbak

    Reply
  10. Kak Dennise… keren banget perjuangannya.
    Semoga investasi ((anak-anak)) ini menjadi salah satu yang abadi sampai akhirat kelak.. Amalan terus mengalir untuk kak Dennise yang dengan azamnya membesarkan ananda.

    Rasanya kini berkonten ria kudu banget yaa..
    Selain menjadi penghiburan, bisa menghasilkan juga.
    Seneng banget karena indiHome make it happen~

    Reply
      • Salut kak Dennise..
        Aku jadi ikutan kak Dennise untuk produktif bebikinan video. Meski pastinya gak pede kalau pakai wajah, heheh.. cukup video dan kata-kata aja ya…

        Bareng IndiHome, bisa semakin banyak exploring bebikinan konten.

        Reply
  11. Saya juga Single Mom dan memang lebih nyaman ketika menyebut diri saya sebagai Single Mom, Kak. Sering kali kata ‘janda’ dipakai oleh netizen untuk olok-olokan soalnya. Hufftt, padahal setiap wanita ya pada akhirnya akan single kembali kecuali berpulang duluan, begitu yang sering saya katakan kepada netizen ketika mereka mengolok-olok status ini.

    Reply
  12. Jadi Single Parent tentu tidak pernah mudah apalagi kalau anaknya masih kecil-kecil. Mikir juga kan mau ditinggal kerja gimana? Titip siapa? Dengan adanya teknologi, lalu muncul kerjaan sebagai content creator, jadi bisa dapat banyak peluang deh

    Reply
  13. Semangat terus ya sebagai content creator. Memang nih, jaringan internet yang baik sangat dibutuhkan apalagi sbg content creator. Kan gak nyaman kl sedang acara live misalnya, tau2 jaringan lambreta… Bikin kesal deh

    Reply
  14. conten kreator dan internet itu dua hal yang gak bisa berpisah apalagi dipisahkan. btw itu tagihan indihome rumah kita kok sama, hehehe. di aku udah plus TV itu Mba

    Reply
  15. Ceritanya sungguh menginspirasi mbak, semoga para single mom di luar sana juga ketularan semangat berjuang seperti mbak Denise

    Btw, Indihome emang jadi andalan banyak orang ya

    Reply
  16. Masya Allah keren, ibu hebat mba Dennise. Walau single mom semangatnya terpancar banget dari tulisannya iniiih. Sekarang udah terjun full ya menjadi content creator. Pakai Indihome inetnya lancar jaya yaa^^
    moga selalu sehat bahagia bersama anak2 ya mbaa

    Reply
  17. Inspiratif, Kak Dennise. Selamat dan semangat terus berkarya dan membersamai dua putri tercinta. Setujuu,menjadi content creator adalah salah satu solusi tetap produktif bagi single mom. Bisa berkarya darimana saja dan kapan saja apalagi dengan dukungan internet cepat IndiHome yang juara!!

    Reply
  18. Masya Allah, begitu hebat perjuangan seorang mama Dennise ini menjadi single mom 😀 AKu salut banget. Peluk jauh 🙂 Ya, anak2 kalau lagi sakit itu duh, perasaan campur aduk mesti berbuat apa, bingung. By teh way, pekerjaan di rumah bisa dilakukan dengan internet cepat IndiHome menjadi content creator alhamdulillaah bisa mendukung kebutuhan ya mbak.

    Reply
    • Terimakasih Mbak Nurul untuk suportnya.Namun seorang single mom itu tidak boleh terpuruk oleh keadaan tetapi terus bersemangat menjemput cuan dan aku terbantu dengan adanya IndiHome

      Reply
  19. Tapi bener lho sekarang kesempatan cari cuan jadi makin mudah buat IRT buat jadi content creator ya. Mau single mom, working mom, IRT, semua bisa banget produktif berkarya berkat IndiHome. Semangat mba Denniseee!!!

    Reply
  20. Menjadi single parent sudah pasti banyak banget tantangannya. Bahkan bukan hanya soal materi, juga tentang memberikan kasih sayang dan pengertian kepada anak-anaknya.

    Reply
  21. Gak cuman suami yg support kita untuk menjadi wanita hebat,indihome pun berperan besar buat kita para wanita hebat blogger ini. Semangat buat kita semua para wanita keren yg bekerja remote dari rumah atau membuahkan sebuah tulisan 🙂

    Reply
  22. Semangat mbak Denise, u awesome…. I feel u, jadi single mom sementara selama setahun karena long distance married, pas duit tinggal seuprit susu habis…eh Alhamdulillah ada yg bayar hutang

    Reply
  23. Semangat mbak Denise, u awesome…. I feel u, jadi single mom sementara selama setahun karena long distance married, pas duit tinggal seuprit susu habis…eh Alhamdulillah ada yg bayar hutang .

    Reply
  24. Aku nggak bisa bayangin bagaimana perjuangan mbak Denise menjadi single mom
    Pasti berat
    Makanya salah satu penghiburan dan ladang cari cuan adalah menjadi konten kreator ya

    Reply
  25. Masya Allah kak Dennise luar biasa membaca kisahnya aku baru tau ditinggal suami waktu anak2 masih kecil.

    Tuhan ga tidur ya kak, rejeki sudah ada yg atur tgl ikhtiar kita

    Reply
  26. Single Mom bukan alasan untuk berhenti berkarya
    Bahkan tidak boleh berhenti bergerak karena hidup harus berjalan terus

    Reply
  27. menjadi konten kreator sekarang memang cukup menjanjikan ya, mbak apalagi kalau kita konsisten bikin kontennya bisa lebih mudah lagi dalam menghasilkan uang lewat konten kita

    Reply
  28. Salut dengan oerjuangan kak Dennise

    Semangat selalu ya kak, semoga dengan bekerja di rumah ditemani IndiHome menjadi konten kreator rejekinya semakin lancar..

    Reply
  29. Luar biasa perjuangan kak Dennise dalam membesarkan dua putrinya. Semoga dengan bekerja dari rumah, jadi content creator, bisa semakin dekat dengan anak-anak dan rezeki makin lancar. Semangat selalu yaa Kak Dennise 🙂

    Reply
  30. Salut mb, dengan Indihome sekarang pekerjaan kita tidak lagi dibatasi, apa aja bisa kita jadikan peluang, untuk bisa menhasilkan cuan, pastinya yang halal. Maju terus pantang mundur.

    Reply
  31. Salut dengan para single mom yang hebat kayak Mbak Dennise. Berjuang demi keluarga tanpa kenal lelah. Alhamdulillah ya sekarang anak-anak sudah besar. Jadinya Mbak Dennise bisa bekerja dari rumah. Beruntung ya kita hidup di zaman serba mudah karena adanya internet cepat. Aku juga nih, apalagi di kampung yang susah sinyal, berkat internet cepat dari IndiHome, aku juga bisa berdaya. Tetap ngurus anak tapi bisa tetap produktif. Kudu pada pake deh siapa pun yang pengen produktif di zaman kayak sekarang ini.

    Reply
  32. Enggak bisa bayangin capeknya Mak, ya kerja ya ngurus rumah.
    Btw, sekarang siapapun bisa jadi content creator, aku nih PR-nya konsisten di TikTok. Kalau lagi sibuk suka enggak keurus, padahal kalau telaten tuh hasilnya lebih dari lumayan.

    Reply
  33. Enggak bisa bayangin capeknya Mak, ya kerja ya ngurus rumah.
    Btw, sekarang siapapun bisa jadi content creator, aku nih PR-nya konsisten di TikTok. Kalau lagi sibuk suka enggak keurus, padahal kalau telaten tuh hasilnya lebih dari lumayan.

    Reply

Leave a Reply to Ria Cancel reply