Destinasi Liburan Hari Raya Idul Fitri, Kemana Pilihanmu?

Sumber foto: tiket.com

Good morning bestie,

Bagaimana puasanya, berjalan lancar ya? semoga….

Menurut kalian nih hal tersulit apa sih ketika menjalankan puasa, apakah menahan lapar dan haus atau menahan emosi?

Jujur aku yang terakhir, itu sulitnya luar biasa. Hari-hari biasa saja si emosi seringkali hadir apalagi saat puasa, ini dia ujiannya. Ada cerita nih beberapa hari yang lalu saat aku main ke rumah temanku, Tia namanya. Kami sama-sama ibu rumahtangga bedanya anakku sudah dewasa anak Tia masih balita sehingga memerlukan asisten rumahtangga alias ART.

Cerita Tia,

“Dennise ini ART baruku rada gemesin kelakuannya. Kerja sudah 5 tahun tapi gak pinter-pinter banyak lupanya”

“Loh piyeee toh, lupa bagaimana?”

“Kemarin masak air sampai kering. Padahal panci airku itu ada tandanya kalau air sudah masak akan berbunyi. Untung aku dekat di dapur langsung aku matikan. Begitupun saat menggoreng. Nyaris kemarin terjadi hal yang tidak diinginkan. Minyak mengeluarkan api karena ditinggal. Untung-untung, aku lagi di kamar langsung aku matikan”

“Loh memang kemana si mbok?”

“Dia lagi urusin anakku Glen yang minta temanin puppy. Jujur satu sisi dia care banget ke anak-anakku. Kapan saja anak-anak merengek minta tolong pasti si mbok sigap membantu. Usianya sudah 60 tahun. Seharusnya dia tidak sering lupa seperti itu. Tetapi karena masa lalunya yang kelabu terpaksa si mbok alami ini”

“Memang sekelabu apa masa lalunya?”, tanyaku penasaran

“Suaminya yang sekarang sudah almarhum jahat sekali. Ketika si mbok umur 30 an sering disiksa karena protes sering diselingkuhi. Suaminya mbok itu supir antar kota sementara si mbok kerja ibu rumahtangga saja.

Nah, suaminya ini setiapkali tugas keluar kota nambah istri baru yang dinikahi secara siri. Kalau menurut cerita si mbok yang ketahuan aja ada 5. Namanya istri siapa sih yang mau dimadu. Sangat miris nasib si mbok, setiapkali protes maka suaminya melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Lebih sering kepala si mbok itu dibenturkan ke tembok. Mungkin kalau sekali duakali tidak fatal tapi ini keseringan berulangkali hingga mengakibatkan amnesia.

Sekarang sih sudah lumayan lupanya tidak separah awal tinggal disini. Tapi jadi fatal kalau sampai lupa seperti matikan kompor”

Baca juga: Waspada! Wanita Mudah Alami Depresi

“Ya, manusia mana ada yang sempurna Tia. Pasti ada kekurangannya. Terpenting’kan jujur dan sayang anak-anakmu”

“Wah kalau jujurnya Dennise aku pakai 2 jempol. Seringkali perhiasanku tertinggal di rumah atau dompet ketinggalan utuh tuh. Dan anak-anakku tuh sayang banget sama si mbok. Wong kalau tidur saja lebih sering maunya sama si mbok”

Saat aku berkunjung si mbok sedang suapin makan anak-anak Tia, Vito dan Arka. Anak laki, senangnya lari-larian. Tapi si mbok sabar banget memberi makan hingga habis.

“Bu Dennise mudik Lebaran kemana nanti?”, celetuk si mbok.

“Eh mbok aku gak mudik. Wong Jakarta. Memang mbok mudik?”

“Mudik dong bu. Mau lihat cucu, setahun sekali bu”

“Mbok mudiknya kemana?”

“Aku Lampung bu. Asliku wong Jowo dari Kebumen. Tapi orangtuaku itu transmigran ke Lampung. Jadi keluarga lebih banyak disana bu. Kalau ibu tak ada acara mudik, main ke kampung saya bu. Enak disana, udaranya masih bersih”

Baca juga: Temukan Ketenangan Hati Saat Mudik Lebaran Bersama Astra Life Syariah

Tentang Lampung

Aku jadi ingat puluhan tahun yang lalu di tahun 90-an aku punya pacar, Nurdin namanya (ceile) saat liburan kuliah pasti pulang ke kampung halamannya di Lampung. Nah darisana pasti bawa banyak oleh-oleh. Pisang berbagai jenis (salah satunya pisang uli yang legit dan agak manis), pete (montok-montok deh), durian kalau lagi musim.

Foto: pixabay

Dulu Nurdin ajak aku untuk berlibur kesana bersama keluargaku. Tetapi entah mengapa kesempatannya tidak pernah ada. Aku memang pernah lewat Lampung saat mau ke Medan lintas jalan darat.

Wow…pemandangannya indah. Di tahun 2000-an walaupun pembangunan belum seperti sekarang majunya, namun kiri kanan itu sepanjang jalan dipenuhi dengan pohon pisang yang tumbuh subur. Ada juga hamparan sawah.

Berdasarkan hasil penelusuranku Lampung terdiri dari 15 kabupaten. Dimana bahasa yang digunakan adalah Melayu.

Foto: Way Kambas / ANTARA Lampung

Lampung itu pariwisatanya yang terkenal apa ya… umumnya yang sering terdengar adalah Taman Nasional Way Kambas tempat perlindungan hewan gajah yang terletak di Lampung Timur.

Aku jadi ingat seorang teman Naqiyyah Syam yang berprofesi sebagai Blogger Lampung, hmmm mengapa aku tidak tanya pada beliau saja. Sebagai Penulis Lampung tentunya beliau tahu banyak reverensi tentang Lampung termasuk wisata dan kulinerannya.

Baca juga: Dilema Ibu Sambung: Butuh Mental Kuat dan Healing

Aku tuh kalau jalan ke suatu tempat pasti yang dicari kuliner yang terkenal dan tidak umum ada di Jakarta. Sangat mengasikkan. Bagiku liburan itu menjadi healing untuk jiwa. Recharge energi. Seringkali beban pikiran yang penuh banget bisa diringankan dengan hanya melihat laut biru atau hamparan sawah dengan tanaman hijau.

Kalau kalian rencana liburan Idul Fitri kemana ya? comment ya di bawah ini

2 thoughts on “Destinasi Liburan Hari Raya Idul Fitri, Kemana Pilihanmu?”

  1. Liburan yang menarik bersama keluarga besar, kak Dennise.
    Menikmati suasana lebaran yang syahdu, biasanya meminta pendapat Ibu, yang suka punya dream destination gitu.
    Ke Lampung ini asik dan seru banget, karena ingin tau dan melihat dari dekat pelatihan gajah di Way Kambas.

    Reply
  2. Ya ampun, Lampung
    Pas banget kakaku dapat orang sana, dan Minggu lalu baru aja mudik ke Lampung setelahh sekian lama
    Aku juga sering diceritakan soal Lampung di masa itu oleh kakak ipar, mbak
    apalagi soal infrastruktur dan bagaimana suasana di masa dulu

    Reply

Leave a Comment