Divorce Terbaik?! Daripada Diselingkuhi

Foto: Pixabay.com

Hai Bestie…

Semenjak menjadi ibu rumahtangga sejati alias tidak bekerja lagi ada kebahagiaan tersendiri yang aku rasakan. Dulu saat bekerja setiap pagi wajib bangun jam 4 untuk menyiapkan makanan anggota keluarga. Setelah semua rapi, jam 6.30 sudah siap-siap di ojek online menuju stasiun Depok Baru untuk berangkat kerja ke Kota.

Pulang kerjapun tidak bisa berleha-leha karena masih banyak lagi pekerjaan yang menanti. Tahulah kalian yang sama-sama ibu rumahtangga, kerjaan masih banyak. Beberes rumah ini pekerjaan yang sangat menyita waktu.

Nah sekarang, aku bisa nafas lega dalam memanage waktu. Rumah rapi, masakan ada rasanya (ha…ha…ha…waktu masih ngantor terkadang karena terburu-buru amburadul itu rasa. Terkadang keasinan, kurang rasa atau nano-nano alias gak jelas rasanya) dan punya waktu untuk keluarga dan teman.

Teman? sebegitukah pentingnya?

Tentang teman baca disini: Tips Persahabatan Awet

Sangat! Sejujurnya kehadiran teman itu memiliki warna baru dalam hidupku. Walaupun anak-anak perempuanku sudah remaja tetapi untuk curhat (terutama yang pribadi ya) lebih enak dengan teman/ sahabat daripada anak. Karena selain usia yang berbeda jauh, wawasan anak dalam membantu menyelesaikan masalah belumlah dewasa.

Sampai suatu hari…

“Dennise gue mau curhat! Ada dong waktunya”, ucap Vonny, teman SMA di telephone

“Busyet langsung bilang ada dong!”, ujarku pura-pura protes

“Iya, dulu lagi ngantor’kan waktu elu gak pernah ada. Sibuknya ampun-ampun deh! Sekarang sudah jadi pengangguran gak ada alasan untuk tidak ada waktu dong”

“Iya deh! diadain bu. Kenapa? sebegitu pentingkah kehadiran diriku?”

“Please Nys (panggilanku) ini pembicaraan serius. Aku sudah gak kuat…”, tiba-tiba suara Vonny tersendat. Yang terdengar hanya tangisan yang terpenggal-penggal dan kencang.

“Von, Von kenapa? Ada masalah dengan keluarga? mertuamu masih bawel? anakmu masih suka melawan?”

“Mereka masih bermasalah. Tapi masalah terbesar adalah suamiku…”

“Suamimu? bukannya hubungan kalian baik-baik saja selama ini. Bahkan kalian baru saja merayakan pernikahan perak”

“Panjang ceritanya. Kita ketemu ya di cafe milikku”

“Wow hebat kamu Von, sukses punya cafe. Cek…cek…cek, kagum aku”

“Sukses usaha. Tapi gak sukses di rumahtangga”

Sampai akhirnya seminggu yang lalu, sengaja aku datang ke cafe Vonny siang hari. Belum banyak yang datang. Jadi nyaman banget untuk ngobrol.

“Pesan apa Nys?”

“Hot coffee capucino deh. Biar gak ngantuk dengar ceritamu”

“Yang lain?”

“Ah gampanglah! aku mau dengar ceritamu dulu. Selama ini’kan yang aku tahu mertua perempuanmu ini super bawel. Banyak ikut campur”

“Itu memang sudah habit. Tapi ini yang menyakitkan suamiku berselingkuh cantik”

“Cantik. Memang ada selingkuh yang cantik?”

Selingkuh, baca disini ya: Hati-hati Ini Ciri Pasangan Selingkuh

“Ya gak ketahuan. Semua ditata dengan rapi tidak terendus olehku. Bayangkan suamiku tuh sudah menikah sirih 7 tahun punya anak laki dari perempuan lonte itu”, ucap Vonny kasar

“Von, kok kamu kasar begitu sih bilang orang lonte?!”

“Memang lonte namanya. Terlalu indah untuk ucapan pelakor walaupun artinya sama saja. Kalau dia wanita baik-baik dia tidak akan mau ambil suamiku bahkan sampai mau punya anak. Apa coba tujuannya punya anak dari suamiku?”

“Memiliki pengikat. Dengan demikian dia bisa mendapat hak warisan dari suamimu kelak. Ini tapi menurutku loh ya”

“Ya mana bisa. Mereka itu’kan menikah dibawah tangan. Dan suamiku memalsukan surat cerai”

“Lalu apa kata mertuamu dengan kelakuan anaknya? malu dong…”

“Kata siapa malu? Dia malah mendukung”

“Ah gila. Bagaimana bisa anaknya berselingkuh tapi ibunya mendukung?”

“Karena aku’kan rahim sudah diangkat. Tidak bisa punya anak lagi”

“Tapi kamu’kan sudah punya 2 anak perempuan. Cukup dong”

“Menurutmu tapi beda dengan mertua perempuanku dia ingin anak tunggalnya suamiku itu punya anak laki biar ada penerus marga”

“Sesadis itukah? mendukung anak selingkuh demi memberi keturunan lagi”

Tatapan mata Vonny kosong. Terlihat kesedihan yang mendalam. Aku paham banget yang namanya diselingkuhi itu sangat tidak enak.

Nikmatnya selingkuh hanya sesaat: Selingkuh Itu Indah Katanya (?)

Foto: Lendyagassi.com

Jadi ingat film drakor DRAMA LOVE (FT, MARRIAGE & DIVORCE ) yang di review secara cantik di https://lendyagassi.com/category/review/film/ film drama perselingkuhan antara Shin Yu-Shin (diperankan oleh Lee Tae-Kon) seorang dokter kejiwaan (psikiater) dengan A-Mi seorang wanita muda yang dikenalnya saat si pak dokter ini penerbangan balik dari LA.

Tahu gak sih apa yang membuat si pak dokter ini fallin in love? hanya karena makan apel tak bersuara. Gokil’kan langsung bisa kesemsem dan lupa istrinya yang cantik Sa Pi-Young. Kalau dipikir kurang apa ya istri Shin Yu-Shin ini? Cantik, berbody menarik dan memberi keturunan seorang putri cantik, Shin Ji-A.

Tahu gak ketika istrinya Sa Pi-Young meminta bercerai apa kata suaminya?

Semua laki-laki seusianya pasti mengagagumi dan menyukai perempuan lain.

Khilaf dan mohon dimaafkan

Hal yang sangat memuakkan! Semacam pembenaran diri. Bahwa setiap pria yang berumahtangga itu sah-sah saja mengagumi, menyukai bahkan memacari wanita lain. Tanpa tentunya memikirkan perasaan pasangan sahnya.

Jujurly nih ya, aku yang semula tidak begitu melirik cerita korea-korean (dan secara waktu juga terbatas) menjadi suka menonton Drakor setelah direview oleh teh Lendy di https://lendyagassi.com/

Yang aku suka dari Teh Lendy ini membahasnya secara detail banget adegan per adegan + nama pemainnya. Nah untuk nama pemain sejujurnya aku kesulitan untuk melafalkan namanya. Suka keseleo penyebutan namanya. Dan di reviewnya selalu diceritakan “ending” nya. Ini yang menarik. Mampir ya teman-teman ke blog ini. Banyak cerita menarik yang juga buat kita pembaca mellow tapi geregetan juga.

Kembali lagi ke cerita perselingkuhan, aku pernah ngobrol dengan lebih dari 20 pria yang sudah berkeluarga. Mereka ada yang baru berumahtangga 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun bahkan puluhan tahun. Iseng aku bertanya,

Foto: tiktok @dennisesihombing

“Apakah pernah berselingkuh?”

Jawaban mereka diluar dugaanku. Ternyata 99,90 % mereka pernah berselingkuh walaupun notabenenya rumahtangga mereka masih utuh. Alasan berselingkuh:

  • Suka sama suka
  • Variasi sex
  • Bosan dengan pasangan
  • Ada kesempatan

Dan hal yang sangat mencengangkan ada beberapa mereka yang menjawab seperti ini…

Aku gak selingkuh hati (pakai hati maksudnya) hanya selingkuh badan (sesaat)

Aku gak mau pelihara (tidak mau mengikat) mahal biaya hidupnya

Intinya, tetap saja si pria hadir sebagai sosok yang egois. Mau Selingkuh tetapi enaknya saja tidak mau terikat. Dan istri sah tetaplah menjadi istri sah. Si pelakor hanya cem-ceman. Bosan ya dicampakkan. Toh suka sama suka. Pendapat kalian jika seandainya pasangan kalian selingkuh lebih baik divorce / bertahan ya?

Tentang relationship teman-teman juga bisa kepohin akun tiktokku ya di @dennisesihombing, kita saling follow yuks. Terimakasih (D/s)


58 thoughts on “Divorce Terbaik?! Daripada Diselingkuhi”

  1. Divorce dong, kak hehee…

    Tapi tiap orang mungkin punya pemikiran dan perasaan yang berbeda. Ada yg berkali2 mampu memaafkan dan melupakan ada juga yang sekali ketauan langsung ngga ada maaf. Saya bangeet….hehee

    Biar bagaimanapun perempuan berhak bahagia dengan caranya. Selagi ngga bisa bertanggung jawab dengan diri dan anak2 kenapa harus takut jadi single, ya?

    Reply
  2. Suka speechless kalau bahasannya selingkuh, kak Dennise.
    Dan kak Dennise selalu jago menghadirkan dalam bentuk prosa.

    Betul kak Dennise,
    Kalau melihat fakta di lapangan, sebenernya ada hal yang menurut perempuan itu tabu, tapi menurut pria itu adalah sebuah “variasi”. Sehingga terjadilah perselingkuhan.

    Suka sedih dan nelongso kalau mendengar wolak-walik dunya ini.
    Semoga dijauhkan dari musibah seperti perselingkuhan ini yaa, kak Dennise. Dengan doa, doa dan ikhtiar untuk selalu belajar.

    Seperti Kak Dennise yang mengejar ilmu setinggi-tingginya agar terus berkarya dan bermanfaat bagi banyak pembaca blog Dennisesihombing.

    Terima kasih yaa, kak Dennise.
    Insight tulisannya selalu ku nanti.

    Reply
  3. Ya ampun cuma baca saja Jd ikutan gemes sama suami teman KK Dennise dan mertuanya!
    Marga memang penting tp sekarang sdh emansipasi wanita. Pasti sudah sadar bahwa anak perempuan bisa berdaya sama bahkan lebih dari lelaki..
    Semoga masalah temannya lekas selesai ya kak .
    Salam kenal dan mari saling follow di tik.tok

    Reply
  4. Wuih serem ya mba soal selingkuh ini. Semoga Allah menjaga pernikahan kita. Tapi aku sedih lho ama temennya mba itu. Aduh berat banget ujiannya udah punya mertua yang ikut campur eh ditambah suami selingkuh. Ga kebayang aku sehancur apa perasaannya

    Reply
  5. saya nonton drama Korea ini tapi cuma season 1

    karena saya benci banget perselingkuhan

    malah di drama ini perselingkuhannya ngeselin banget,

    istri yang baik diselingkuhi, sampai pingin jitak si suami, ups 😀

    Reply
  6. Di suku tertentu, punya anak laki-laki seperti keharusan ya buat meneruskan marga. Heuheu…padahal yang membawa kromosom Y kan laki-laki. Semoga kita tidak menjadi mertua seperti itu ya, Kak.

    Reply
    • Bener, teh..
      Aku jadi ingat dengan kenyataan kudu punya anak laki.
      Uniknya, yang menurunkan anak laki ini kan dari sel sperma yaa.. tapi yang sering disalahkan adalah si pemilik sel telur.
      Huhuu…

      Reply
  7. Allohu Akbar, nyeesss bgt ya mbak. Setiap perempuan pasti tak mau diselingkuhi. Tapi ini kasusnya cukup beda. Butuh komunikasi baik dari awal, tapi tak sesimple itu juga kali ya. Ini kasus bukan yg pertama kali aku tahu, ya Allah semoga RT kami dilindungi dari masalah² diluar batas kemampuan kami ya …. trmksh utk ceritanya mbak

    Reply
  8. Semoga situasi di atas tidak terjadi pada keluarga saya. Inilah salah satu pentingnya membangun rumah tangga berlandaskan nilai-nilai agama. Selain saling menjaga kesetiaan, juga menjaga mata dari godaan-godaan yang berseliweran di luar sana.
    Maaf Kak Denise, saya tetap pilih setia…

    Reply
  9. Bercerai itu tidak baik, tapi lebih baik daripada menyiksa dan membuat masalah baru. Semoga setiap pasangan memiliki komitmen yang kuat ya. Dijauhkan dari setiap godaan. Ngeri ya dengan obrolan dan pengakuan para lelaki dalam cerita artikel ini

    Reply
  10. Selalu ada alasan untuk melakukan perselingkuhan. Hampir semua peselingkuh menganggap kelakuan mereka wajar-wajar. Tentu saja dengan mengangkat sebab-sebab yang menurut mereka membenarkan apa yang mereka lakukan. Sama seperti orang yang berpoligami. Hal-hal yang diambil adalah yang menurut mereka mendukung hasrat mereka saja. Padahal dibalik sebuah kebijakan poligami, ada rentetan syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Tidak hanya urusan duniawi (baca: seksualitas), tapi juga masalah hati dan tidak mendzolimi pihak manapun.

    Aaahh ngomongin ini mah bisa berjilid-jilild ya Kak Dennise hahahaha.

    Reply
  11. Kak Dennis , selalu suka dengan kekhasan tulisannya, realita dan dihubungkan dengan apa yang akan menjadi pembahasan, seprti sekarnag ini. Sungguh keren Kak, sampai ikut menikmati obrolannya yang di pembuka

    Reply
  12. Sama nih Mbak Dennise, saya pun makin tertarik nonton beberapa judul drama Korea ya setelah baca ulasannya Teh Lendy di blog. Bayangin, betapa banyaknya tuh drakor, kalau mau pilih cap cip cup kembang kuncup yang sesuai sama selera kita wuihhh kapan kelarnya. Tapi kalau baca sneak peeknya dulu di blog Teh Lendy, saya jadi tahu mana yang saya banget, mana yang nggak usah deh saya tonton.

    Reply
  13. Semoga bisa dijauhkan dari situasi seperti ini ya… Ngeri banget kalau pemikiran manusia jaman sekarang masih sempit dan egois. BTW drama nya akan jadi wisthlist saya nih untuk di tonton selanjutnya, sepertinya ceritanya keren…

    Reply
  14. Di lingkunganku ada beberapa cerita tentang perselingkuhan. Dan tetap anak yang jadi korbannya. Sedih banget
    Ada yang sudah berusia lanjut tapi dia tetap berselingkuh dengan wanita yg lebih muda dari istrinya.
    Dan usia gak ada yg tahu ya, beliau meninggal dirumah selingkuhannya
    Selingkuhannya gak mau ngurusin. Akhirnya anak2nya menjemput jenazahnya. Pemakaman semua diurus istri sah & keluarganya.
    Semua balik lagi, keluarga yang tetap tulus mau menerima ya

    Reply
  15. Kak tulisannya bagus, menghanyutkan..
    Dari cerita nyata dikaitkan dengan bahasan tulisan lain..
    Sungguh menarik dan menjadi ciri khas tulisan kak denisse

    Reply
  16. Selalu punya insight baru kalau baca tulisan mbak Danise. Kali ini menarik ya mbak, tentang perselingkuhan yg banyak terjadi sekarang ini. Thanks tulisannya, mbak.

    Reply
  17. Semoga tidak terjadi di circle saya, karena juga gak ada manfaatnya sih ya. Dan pertanggung jawabannya kelak yang harus diwaspadai

    Reply
  18. Bahas percintaan, perselingkuhan ini memang agak gimana juga kan,kak. Kadang serba salah posisi perempuan ketika ada pasangannya berselingkuh. Semoga dijauhkan kita semua dari hal seperti itu ya. Diselingkuhi itu sakitnya pasti luar biasa apalagi sampai sudah nikah siri sama wanita lain.

    Reply
  19. Kadang memang hidup itu pilihan ya Kak, tapi ya mungkin dilihat dari kasus berumah tangganya. Nah, kalau rumah tangga saya memang sepanjang pernikahan tidak harmonis dan suami tidak menghargai saya, jadi begitu dia selingkuh, saya langsung memutuskan untuk menggugat cerai. Nah beda kasusnya dengan kerabat saya yang lain, sampai berusia sepuh saja suaminya masih bisa berselingkuh, tapi sepanjang pernikahan dia lebih dominan dari suaminya dan suaminya juga menghormati dia, cenderung mengalah sama dia, bahkan tidak kekurangan harta benda, komunikasi juga tetap lancar di rumah, selalu harmonis, jadi dia memaafkan kekhilafan suaminya yang beberapa kali itu, tidak berpisah. Paling yang marah besar saat itu saja, tapi nggak pernah sampai mengucapkan mau berpisah.

    Reply
  20. Saya speechless baca artikelnya Kak. Cuma bisa banyak berdoa saja, semoga kita dijauhkan dari kasus seperti perselingkuhan sembari terus berikhtiar untuk memperkokoh keimanan kita masing-masing.
    Semoga pula kita dijauhkan dari sifat mendholimi orang-orang tercinta begitupun sebaliknya.
    Karena ketika dikaitkan dengan poligami, banyak hal yang harus dipenuhi sebelum seorang laki-laki berpoligami, dan hal tersebut tidaklah mudah secara psikologi, harta, seks maupun kepercayaan.

    Reply
  21. Kayaknya perselingkuhan adalah hal yang tak bisa dimaafkan perempuan ya mbak. Hehehe. Banyak istri yang kuat di-KDRT-in suami, tapi gak kuat kalo diselingkuhin.

    Zaman sekarang banyak celah untuk selingkuh. Bentuk2 selingkuh pun bukan cuma fisik lagi, mengingat zaman yang udah serba digital sekarang.

    Reply
  22. Pernikahanku pertama hancur ya Krn selingkuh juga mba. Itu juga ketahuan, Krn dia salah kirim SMS , yg tadinya utk si cewe, malah kekirim ke aku 🤣.

    Masih ngeles pulaaa. Katanya dia ga salah, yg salah aku kenapa juga hrs kuliah di LN, ninggalin dia, jadinya dia kesepian. Lah awal2 sebelum kuliah, dia ngizinin, kenapa ujung2nya malah itu dijadiin alasan.

    Dan aku tipe yg ga akan bisa maafin selingkuh. Sekaliiii aja ketahuan, aku LBH milih cerai. Ga peduli mau ada anak atau ga, ttp hrs cerai. Krn percuma dilanjutin, kalo rasa percayanya udah hilang. Langsung aku minta pengacara papa buat urus yg dibutuhkan buat divorce.

    Malah lega setelahnya. Dipikir2 itu cowo dr awal pacaran memang aneh. Posesifnya ga kira2. Kalo jalan Ama dia, mataku hrs liat bawah, Krn dia pernah nuduh sambil marah, bilang aku ngeliatin cowo cakep yg lewat 😑. Pernah juga marah kayak org gila hanya Krn aku ga angkat telp nya, padahal saat itu aku sedang ujian di kampus. Kalo dipikir2, cowo yg terlalu posesif itu sebenerny ciri2 awal dia suka selingkuh. Dia takut aja kalo pasangannya sama kayak dia yg hobi selingkuh.

    Reply
    • Wow luar biasa kakak kisahnya.Bisa jadi novel nih. Pria posesif sangat menyebalkan.Langkah kakak divorce menurutku itu sudah yang terbaik.Namanya selingkuh tidak ada pintu maaf ya.Selingkuh orang dewasa tentunya’kan bukan sekedar jalan bareng dan pegang tangan tapi sudah main ranjang,menyakitkan sekali

      Reply

Leave a Comment