Harta Termahalku Adalah Anakku

Foto: Aku & anak-anak. Kebersamaan dalam kumpul keluarga

Good morning bestie,

Kali ini aku mau bercerita tentang anak di blogku. Karena selama ini lebih banyak ya ceritaku tentang relationship antara suami, mertua, sahabat tetapi anak aha jarang ya. Mungkin kalau di kulik karena anak-anakku sudah gadis-gadis ya. Rachel 25 tahun dan Glory 23 tahun.

Tetapi cerita mereka dulunya semasa kanak-kanak juga nakal, badung bahkan gemesin yang terkadang buat sport jantung, ha…ha…ha…

Ingat dulu Rachel (si sulung) aku pernah dipanggil kepala sekolah TK gara-gara dia jatuhin motor gurunya Bu Ida yang sedang diparkir. Kisahnya karena dia penasaran yang namanya motor. Maklumlah di rumah kami tidak memiliki kendaraan roda 2, sementara setiap hari berseliweran lewat di jalan raya. Akhirnya Rachel naik dengan badan kecilnya, digoyang-goyang hingga jatuh. Untung saja motornya kondisinya tidak sedang menyala ya. Kalau nyala, waduh tidak membayangkan bisa mencelakakan orang lain dan Rachel. Mengelus dada aku.

Itu baru cerita Rachel belum adiknya Glory. Saat SMP entah itu ikut-ikutan temannya atau inisiatif dirinyalah. ya. Nah waktu itu dia sekolah di SMP swasta di Depok. Menurutnya ada pelajaran guru matematika dan biologi yang tidak disukainya. Nah itu anak sering bolos pas pelajaran tersebut. Parahnya dari isi siswa 30 misalnya 1/2 nya menghilang. Mereka itu membolosnya terpencar ada yang di kantin sekolah. Kebetulan karena sekolahnya terdiri dari SD,SMP dan SMA jadi mereka tidak terlacak. Nanti selesai pelajaran guru yang bersangkutan yang gak suka, mereka masuk kelas lagi.

Foto: Glory, si bungsu

Lama kelamaan akhirnya ketahuan juga kenakalan Glory cs, yang bolos sesaat di jam sekolah. Orangtua dipanggil dan dapat sanksi. Belum lagi nyontek yang sering ketahuan, ha…ha…ha… ini juga aku bolak balik dipanggil guru BP. Duh cukup menyita pikiran dan kesabaran ya guys.

Cerita punya cerita…

Dengan teman arisan tentang cerita kenakalan anak-anak. Ada Zus Mieke bilang ke aku begini,

“Zus Dennise, cerita anak-anakmu itu kalau dibuat blog itu menarik loh. Pasti banyak pembacanya”

“Ah masa sih?!”

“Aku punya teman kerja yang akhirnya resign karena harus mengurus 3 anaknya masih kecil-kecil sementara suaminya tiba-tiba saja kepincut wanita lain alias selingkuh”

Baca juga: Selingkuh Itu Indah Katanya (?)

“Aduh kasihan sekali. Tetapi mengapa dia harus berhenti bekerja?”

“Terpaksa harus berhenti. Karena ketiga anaknya hak perwalian jatuh ke temanku. Dan di tempat kerjanya tidak diijinkan sering-sering ijin tidak masuk kerja. Tahu’kan namanya anak-anak itu rentan sakit. Apalagi anaknya umurnya dekat-dekat. 3, 5 dan 8 tahun. Sering banget sakitnya bergantian. Nothing choice temanku harus berhenti kerja kantoran dan putuskan kerja dari rumah”

Baca juga: Divorce Terbaik?! Daripada Diselingkuhi

“Kerja apa? jualan, marketting?”

“Kebetulan temanku itu suka nulis. Dia jadi blogger, tepatnya mom blogger. Tulisannya membahas seputar kehidupan anak-anaknya, pola asuh, pendidikan”

“Wow keren banget ya. Curahan hati kita bisa diceritakan semua di blog ya”

Baca juga: Hidup Ini Pilihan: Jadi Blogger? I’am Happy

“Oh ya blognya juga temanku ini isinya banyak edukasi loh terutama parenting. Salah satunya ada yang membahas tentang home education. Seperti Ide Bermain Anak Balita Untuk Melatih Kecerdasannya”

Anak Segalanya….

Setuju ya bestie. Senakal-nakalnya anak kita tetap saja anak kita tidak bisa ditukar dengan anak orang lain.

“Dennise kamu enak ya, anak-anak sudah besar, bebannya sudah gak ada”, ucap temanku Lisda yang memiliki 3 anak laki dan perempuan. Masih duduk di SMP dan SMA, lagi bandel-bandelnya cari identitas diri.

“Besar usianya, tetapi kondisi emosi mereka beda. Anakku 2 gadis harus dijadikan teman bukan musuh agar mereka mau cerita terbuka, termasuk teman dekatnya pria. Punya anak perempuan yang sudah gadis itu loh susah loh. Kita keras mereka membangkang tetapi kita longgar mereka bisa bablas. Jadi tarik ulur kaya layang-layang. Kapan kita harus keras dengan hal yang tidak boleh dilakukan kapan kita melunak”

Baca juga: Ma,Aku Hamil

Jadikan anak sahabat

Mereka nyaman bercerita

“Memang kita sering gemes ya lihat kelakuan anak-anak kalau melawan, pendapatnya saja yang benar dan tidak mau mendengar kata kita sebagai orangtua. Tapi say, semua itu ada masanya anak tidak akan terus membangkang. Terpenting komunikasi dengan anak harus lancar. Dan kita sebagai orangtua harus bisa menurunkan ego kita. Tidak zaman lagi sebagai orangtua kita berkuasa untuk kehidupan mereka. Tetapi semua kita bisa diskusikan dengan baik”

Bagiku,

Harta termahalku adalah

Tidak ada anak yang sempurna

Tidak ada orangtua yang sempurna

Tidak ada sekolah orangtua

Learning by doing

Mom & dad,

Sampai tutup usia kita tetap menjadi orangtua yang terus dan terus belajar. Ada masa bahagia tetapi ada masa sedih. Itulah kehidupan yang harus kita lalui. Apapun keadaan anak-anak kita tetap bersyukur.

Baca juga: Anak Istimewa Rejeki dari Tuhan

Kata lagunya si Farel yang nyanyi di istana ya,

Ojo di banding-banding’kan

Nah iya, jangan bandingkan anak kita dengan orang lain. Dibalik kekurangan anak pasti ada kelebihannya. So semangat ya mom & dad dalam mendidik, mengasuh anak-anak kita terpenting lagi adalah kita harus menjadi role model untuk mereka. Karena apa yang kita perbuat menjadi cermin untuk mereka dalam bersikap (D/s)

28 thoughts on “Harta Termahalku Adalah Anakku”

  1. Saya masih harus menjalanih 12 tahun lagi untuk berada di posisi Kak Dennise sekarang. Soalnya anak sulung saya baru 13 tahun hehehe. Kalau kak denise dikaruniai dua gadis, sebaliknya saya dua lajang.

    Aaaah,…tiap fase umur anak-anak itu pasti ada keseruan masing2 yaaa..

    Kalau saya dulu lumayan bandel (menurut saya). Jadinya sekarang nggak terlalu kaget lagi sama anak-anak ini..bahkan sering terpikir kalau saya lebih bandel dr mereka wkwkwkw.

    Reply
  2. mbak, baca cerita yang bolos di jam pelajaran gak disuka aku jadi inget… diri aku sendiri, wkwkwk

    dulu pas SMA aku juga gitu mbaakk (tutup muka), ahaha. kadang ya ke kantin aja ngobrol sama orang kantin. begitu jam pelajaran selesai ya balik lagi ke kelas. Alhamdulillah hanya terjadi beberapa kali jadi gak sampai bikin ortu dipanggil, ihihi.

    Reply
  3. Bener ya mak, tiap anak nambah umur, beda lagi tantangannya alias masalahnya. Orangtua memang harus terus belajar, agar bisa jadi teman diskusi yang enak buat anak. Kerenlah mak..

    Reply
  4. mbaaaa Dennise, aku pun. harta termahalkuuuu anak2
    wah seru banget pengalamannya hihi, aku ngebayangin dipanggil bu Ida ituuuuu. Aku pernahnya bolos les beberapa kali, minta uang jalan malah ke mall, yasalam. Terus pergi keluar kota nggak bilang2, aih aih, pokoknya gitu deh tapi alhamdulillah udah on the right track perlahan..

    Reply
  5. berhubung sebelum menikah sempat dicap tidak bisa punya anak karena penyakit kista dan miom, ketika 2 bulan setelah menikah alhamdulillah hamil dan anakku sekarang usianya 12 tahun, jadi bener-bener anak satu2nya itu sangat berharga, harta termahal yang gak bisa dinilai dengan uang jenis apapun, penerus juga

    Reply
  6. anak-anak ini memang ada-ada saja ya, mbak kelakuannya. dan katanya kalau sudah remaja bakalan tambah bikin orang tuanya pusing. saya sih berharap banget nanti bisa membesarkan anak-anak dengan baik dan dekat dengan orang tuanya

    Reply
  7. Setiap anak punya cerita masing-masing ya mbak, namun tetap lah mereka anak-anak kita. Aku pun ngalami hal sama, tiap anak dengan pengalaman berbeda. Ya karena memang mereka anak-anak sehat yang tumbuh dengan ide cerdas atau nakal sesuai usia, semoga sih ya. Yang penting nggak jadi orang jahat. Semoga anak-anak kita selalu dalam lindungan Tuhan, tetap jadi anak baik yang rendah hati, suka nolong orang yang membutuhkan

    Reply
  8. Wah udah gadis2 dewasa semua anaknyaa. Waktu berlalu cepat yaa. Dari mulai dipanggilin guru hingga sekarang mulai ketar-ketir melepas anak mandiri 😀
    Apalagi anak2 perempuan. Kudu belajar banyak darimu nih mbak gmn tarik ulurnya membebaskan anak berekspresi sekaligus melindungi mereka.
    Setuju banget kalau banyakin nulis pengasuhan anak khususnya remaja di blog 😀

    Reply
  9. Hihi….gemes banget sama anak-anak ini ya, kak Dennise.
    Ada masanya ketika mereka sudah melewati masa itu bisa dijadikan bahan becandaan nanti..
    Dan rasanya mengingat anak ini bikin hati orangtua merasa penuh rasa syukur, penuh harapan dan semoga menjadi penolong ketika di akhirat kelak.

    Doa yang terbaik untuk kakak Rachel dan kakak Glory yang cantik dan penuh semangat.

    Reply
  10. Gemes banget sama ceritanya Glory, bisa ramean gitu ya bolos, nggak terlacak adanya di mana. Hahaha. Tapi begitulah ya hubungan kita dengan anak selamanya akan spesial. Anak masih kecil kita kerepotan, anak sudah besar kita deg-degan. Terpenting adalah komunikasi. Terima kasih insight-nya 🙂

    Reply
  11. iya mbak Denis, aku pun sepakat banget. ANak itu harta yang paling berharga di dunia ini. Selama aku hidup, baru kali ini aku merasa punya teman sejati. anak-anak itu teman kita sejati, karena meski kita marahin, merekatetep aja ngegelendot ke kita dan gak pernah dendam atas kesalahan kita. Nanti pun diakhir hayat kita, mereka yang akan mendoakan kita.

    Reply

Leave a Comment