Jamu Tradisional: Keluarga Jadi Sehat, Berpikir Jadi Waras

Foto: Jika tidak sempat olah jamu sendiri, aku beli jamu gendong

Selamat pagi,

Baca judulnya kok serem ya. Jamu Tradisional Keluarga Jadi Sehat, Berpikir Jadi Waras. Nah ini yang ingin aku ceritakan tentang jamu tradisional yang sudah akrab alias menjadi bestie dalam kehidupan aku dan keluarga. Kehadiran jamu membuat keluarga kecilku menjadi lebih sehat.

Awalnya mengenal jamu ketika berkeluarga dan melahirkan anak, belasan tahun yang lalu. Aku yang notabene berasal dari Batak tentunya tidak terbiasa minum jamu. Kondisi selesai melahirkan tentunya tidak baik-baik saja. Kepala pusing, tubuh tidak nyaman. Kondisi ini sering disebut sebagai masa nipas. Yang mana berlangsung selama 40 hari.

Dikondisi tidak berdaya, adalah seorang tetangga, aku biasa memanggil Bude Siti datang ke rumah menjenggukku.

“Mbak Dennise udah minum jamu apa setelah melahirkan?”

“Gak ada bude. Cuma minum vitamin saja”, ujarku polos.

“Vitamin bagus. Tetapi tubuh didalam itu harus kembali disehatkan dengan minum jamu. Supaya masa recovery (pemulihan) cepat. Mau jalan-jalan ke mal’kan? bosen di rumah pasti?”, tebak si bude.

“He…he…he…tau aja deh bude. Iya nih, menyusui gak kenal waktu. Begadang saat bayi nangis, kepalaku pusing bude. Tapi dibawa jalan sering kelenyengan”

“Hal yang wajar mbak namanya juga abis melahirkan. Pengalaman bude ketika melahirkan juga begitu. Anak-anak bude juga melahirkan seperti mbak Dennise. Nanti bude buatin jamu untuk 40 hari masa nipas ya”

“Pahit ya?!”, tanyaku ragu

“Lebih pahit kehidupan mbak”

“Ah si bude, becanda nih”

Eng…ing…eng…

Tibalah waktunya. Si bude antar ke rumah jamu godokan olahannya sendiri. Di awal bude ceritakan urutan jamu yang harus diminum sampai 40 hari ke depan. Namanya tidak terbiasa minum jamu ya. Aku minum dengan hidung ditutup dan setelahnya makan buah manis untuk menghilangkan rasa pahitnya. He…he…he….ada yang punya cerita sama denganku?tutup hidung.

Semua jamu yang dibuat bude racikan dan diseduh. Rata-rata pahit dan kurang bersahabat dengan lidah. Namun karena aku ingin sehat dan bergerak dengan tubuh yang bugar tentunya tubuh bagian dalam harus disehatkan dulu.

Puji Tuhan Alhamdullilah ya,

Masa recovery tubuhku cepat. Tidak sampai satu bulan kembali bugar. Apalagi aku melahirkan secara normal. Oh ya satu jamu godokan yang aku ingat dibuatkan Bude Siti adalah jamu seduh daun katuk. Ini sangat mujarab sekali, memperbanyak ASI. My baby, Rachel begitu menikmati moment menyusui. ASI itu bagus untuk imun tubuh bayi. Dan ini terbukti selama hampir setahun memberikan ASI pada Rachel, putriku tidak pernah sakit.

Untuk new moms sekarang banyak diuntungkan. Karena daun katuk sudah ada olahannya berupa kapsul yang manfaatnya sama  (melancar ASI) dengan jamu seduh daun katuk yang aku minum.

Foto: Tokopedia

Kesehatan Keluarga dengan Jamu

Beruntung aku bertetangga dengan bude. Karena banyak ilmu pengetahuan yang aku dapat. Bude usianya saat itu sekitar 60-an. Tapi masih gesit, ajak main cucunya yang masih balita. Ke pasar, bebenah rumah. Karena anak mantunya bekerja. Tapi seingatku sehat terus ya.

“Apa rahasianya bude kok terlihat fit dan seger?”

“Positif thinking dan kalau sakit jangan ringan jangan manjain dengan minum obat. Bude, kalau sakit ya racik sendiri tumbuh-tumbuhannya. Masuk angin minum air jahe hangat terus balurin irisan bawang merah ditambah minyak kayu putih. Biasanya anginnya langsung keluar dan badan fit kembali”

Dear friends,

Sebagai pekerja seni baik itu pemain film, master of ceremony terkadang tidak mengenal waktu. Sebagai pemain film seringkali shooting itu dari pagi ketemu subuh lanjut siang dan shooting hingga larut malam. Hal ini tidak sekali duakali terjadi. Lebih sering ritmenya seperti itu. Waktu shootingnya panjang dan tentunya dibutuhkan stamina yang fit.

Jamu berdampak memberi tubuh sehat walaupun bekerja hingga subuh

Untuk itu biasanya aku membawa rebusan air jahe merah+ sereh+ perasan lemon. Selain tidak ada campuran kimia, terbukti olahan herbal ini menjaga stamina tubuh. Oh ya untuk jaga-jaga agar tidak masuk angin biasanya aku bawa,obat herbal masuk angin Tolak Angin.

Dari semula anti jamu karena rasa pahitnya sampai akhirnya sekarang menjadikan jamu sebagai penunjang kesehatan keluarga.

Manfaat Jamu untuk Keluarga adalah:

Menjaga Imunitas Tubuh

Foto: Jamu Sambiloto

Ingat dulu saat negeri tercinta ini dilanda Covid 19. Imun tubuh yang kuat sangat membantu sekali agar kita tidak mudah terpapar virus covid 19. Cara alami yang aku lakukan untuk keluarga adalah merebus tumbuh-tumbuhan untuk meningkatkan imunitas. Seperti tumbuhan sambiloto yang terkenal sangat pahit. Nah aku memasak hingga airnya pekat dan keluarga kami minum untuk meningkatkan imun tubuh.

Untuk Kesehatan

Foto: Jamu Jahe Merah (tanpa gula) meredakan nyeri sendi & imunitas

Di zaman modern ini, aku termasuk yang berpikir kalau masih bisa sehat itu didapat dengan cara tradisional, minum jamu misalnya itu selain alami, meminimalis unsur kimia. Apalagi jamu godokan walaupun rasanya pahitttt….tetapi hasilnya baik untuk kesehatan tubuh.

Membantu Mengatasi Penyakit

Semisal biang kunyit. Aku dan anak-anak sudah merasakan manfaat minum jamu biang kunyit. Ketika maag kambuh dan perut terasa perih sekali, minumlah biang kunyit yang rada pekat. Selain itu biang kunyitpun dapat menurunkan resiko penyakit jantung dan kolesterol.  Minum sehari 2-3x biasanya maag cepat teratasi. Begitupun saat HemaGlobin (HB) turun, minumlah rebusan daun kelor.

Dear bestie flash back ya,

Orangtua zaman dulu, eyang-eyang kita, jarang sekali mengalami sakit. Umur mereka panjang, selain memang tingkat setres di masa itu sedikit, ternyata budaya minum jamu itu sudah ada sejak zaman dulu.

Berdasarkan literatur yang aku baca jamu itu berasal dari kata berasal dari bahasa Jawa Kuno: “Djampi”, yang berarti metode untuk penyembuhan dengan menggunakan ramuan herbal.

Dan seiring perkembangan zaman, jamu sudah divariasikan tidak hanya dalam bentuk godokan (bahan-bahan dimasak dengan air) tetapi sudah dibentuk kapsul, lebih praktis karena mudah diminum.

Dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional Ke-16 mari kita budayakan minum jamu dalam keluarga. Agar tubuh sehat, pikiran sehat dan tentunya berpikir jadi waras. Karena jika tubuh tidak sehat biasanya berlanjut ke pikiran yang tidak sehat juga. Dan untuk berpikir secara waras mengalami kendala.

#jamukeluargaindonesia

#menjamudunia

#budayasehatjamu

Yuk, keluarga Indonesia semangat minum jamu

Salam sehat,

Dennise Sihombing

Depok, 28 Mei 2024

 

 

 

35 thoughts on “Jamu Tradisional: Keluarga Jadi Sehat, Berpikir Jadi Waras”

  1. Waaa, aku nih sejak banyak di rumah jadi ngerti beberapa bahan jamu dan coba bikin sendiri alhamdulillaahh.. jadi bisa rutin ngejamu karena tinggal bikin dan taruh kulkas. Paling suka sinom, selain seger juga sehat…

    Reply
  2. saya waktu kecil suka minum jamu tapi beraninya beras kencur doang habis itu minta air gula dan jahe setelahnya, sampai sekarang sih suka beras kencur itu tapi udah jarang yang jualan jamu gendong gitu.

    Reply
  3. Suka deeeh Dennise sama sesi “ngobrol di blog”nya tentang jamu
    kagum padamu yang sekarang jadi aktris beneran! Minum jamu membantu banget badan jadi sehat seger waras ya

    Reply
  4. Memang lebih praktis sih ya mak Denis kalau beli jamu itu, mengingat kalau aku pun gak bisa mengolah jamu sendiri. Minum jamu juga baik bagi kesehatan tubuh, kalau aku sukanya beras kencur dan kunyit asem biasanya.

    Reply
  5. Aku juga suka banget minum jamu mbak Dennise, tapi sejak pindah ke Cikarang jarang minum jamu lagi. Kalau pengen banget, ya bikin sendiri walaupun hanya kunyit asam. Tapi kalau pulang ke Jogja pasti beli jamu di langganan ibu. Sehat-seger-waras

    Reply
  6. Aku dulu rutin minum jamu di mba2 gendong, tp sejak jarang ketemu udh ga intens lagi deh.
    Paling ga suka dab ga bisa minum yg brotowali..duuuh
    Bersyukur ya utk pendukung ASI sekarang udah ada racikan instan daun katuk jd lebih simpel

    Reply
  7. Langganan kedua anak kami nih, hampir setiap pagi menghentikan bakul jamu keliling. Etapii yang dibeli mentoknya ya kunir asem. Begitu juga dengan saya. Hehe… Gak berani pahit sayah.

    Reply
  8. Aku juga termasuk yang rutin minum jamu. Jamunya yang jamu gendong (walaupun yu jamu-nya jualannya sekarang naik motor). Biasanya aku minum kunyit asam terutama kalau mau menjelang menstruasi dan selama menstruasi. Anak-anak juga suka minum jamu beras kencur, ngaruh ke nafsu makan mereka.

    Reply
  9. Jamu godogan ini juaraaaa siih.. kata aku mah, gak ada yang ngalahin ramban sendiri, terus godog sendiri. Rasanya beneran se-nampol ituuh.. dan tentu diiringi khasiat yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
    Ka Dennise pantesan ceria teruus nih.. karena minum jamu.
    Jadi super semangaatt dalam segala aktivitas.

    Reply
  10. Jamu minuman sehat murah meriah.. aku jg suka beli jamu kalo ke pasar.. ada tukang jamu langganan yang jualan sejak aku SMA.. awet banget ya

    Reply
  11. Jamu memang the best yaa..aku suka beras kencur dan kunir asem mba bikin badan segar dan nyaman..kalau yang pahit belum bisa minumnya hihi

    Reply
  12. Dulu aku ga begitu suka sama jamu
    Begitu udah agak dewasaan dikit, jadi seneng bahkan suka sama jamu
    Karena kerasa aja manfaatnya
    Emang pahit di awal
    Tapi dampaknya abis itu loh, bikin seger dan sehat aja

    Reply
  13. beruntung sekali kita sejak dahulu sudah dibekali pengetahuan tentan jamu ini, ya, Bu. Jadi ketika sekarang terpapar informasi tentang khasiatnya kita lebih mudah menerima. Khasiat jamu emang paten.

    Reply

Leave a Comment