Keluarga Sehat, Keluarga Bahagia dengan Imunisasi Lengkap

Kenalkan ini saudara sepupu saya namanya Bang Tahy (65 tahun). Pria pintar ini adalah pensiunan dari sebuah bank swasta dengan jabatan terakhir pimpinan cabang. Melihat prestasinya yang gemilang, orang tidak menyangka bahwa abang ini pernah mau melakukan bunuh diri beberapa kali ketika masih kecil dan remaja karena selalu di bully dengan kata-kata menyakitkan,

“Cacat, cacat, ha…ha…ha”, teriak anak sebayanya. Saat ini abang hanya bisa menangis dan menatap pilu kondisi kakinya yang lumpuh layu akibat polio. Tak ada gunanya menyalahkan orangtuanya (oom dan tanteku). Dari cerita yang kudengar oom dan tante yang memiliki anak 10. Saat itu rumahtangga mereka sedang genting. Karena oom selingkuh, tante setress dengan perbuatan oom. Sehingga urusan anak-anak terbengkalai.

Salah satunya Bang Tahy ini. Tante lupa melakukan vaksin polio. Menurut tante awalnya abang Tahy masih bisa jalan diumur 3 tahun. Tapi tiba-tiba dirasakan tungkai kakinya terasa lemah, otot yang terasa tegang dan nyeri. Sampai akhirnya lumpuh total dan tulang ototnya mengecil.

Nasi sudah jadi bubur, kondisi cacat abang Tahy sudah permanen sampai sekarang berdiri di kursi roda. Apalagi saat itu mereka tinggal di kampung, pengobatanpun terbatas hanya mengandalkan mantri.

Untunglah Tuhan baik dan teramat baik bagi ummatNya yang selalu berharap padaNya. Abang Tahy tahu dia cacat namun dia tidak mau otaknya ikut cacat. Dengan semangat dia gigih belajar hingga menjadi sarjana dan akhirnya bekerja di perusahaan bonafit. Bukan itu saja abang dapat jodoh Mbak Endang seorang perawat yang begitu tulus mencintainya. Dan sekarang abang hidup bahagia dengan kedua putrinya, Indah dan Chacha yang juga telah memberikannya cucu.

Polio merupakan penyakit yang sudah ada sejak dulu kala dan sampai sekarangpun masih ada. Banyak masyarakat yang takut melakukan imunisasi. Berbagai alasan seperti takut efek sampingnya karena ada cairan yang dimasukan kedalam tubuh. Ketakutan inilah yang harus dipatahkan.

Untuk itu dikesempatan Selasa, 12 April 2022 saya, Dennise bersama teman-teman blogger lainnya berkesempatan untuk mengikuti webinar yang bertema Sehat Kini Dan Nanti Bersama Kita Imunisasi. DrBersama KemenKes RI menghadirkan pembicara Prof.Dr.dr.Soedjatmiko Sp. A(K), MS, Prof.Dr.dr.Hindra Irawan Satari, Sp.A (K),M. TropPaed dan dr.Nathalia Ningrum,Sp.A tampil sebagai moderator.

Imunisasi Untuk Cegah Sakit Berat,Cacat dan Kematian anak cucu dan saudara kita

Ini adalah tema yang dibawakan oleh Prof.Miko begitu biasa beliau dipanggil. Seringkali para orangtua tidak “aware” dan “care” tentang pentingnya imunisasi pada anak. Ada yang menganggap sepele jika tidak lengkap ya sudah.

Tahukah ayah dan bunda pentingnya imunisasi untuk anak adalah meningkatkan kekebalan tubuh dan perlindungan terhadap PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi). Berdasarkan informasi yang dilansir dari situs kemeskes.go.id inilah jenis imunisasi rutin untuk anak yang harus dilakukan dari usia 0 bulan hingga sekolah dasar.

Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Usia 0-11 bulan :

  • HB0 1 dosis
  • BCG 1 dosis
  • DPT-HB-Hib 3 dosis
  • Polio tetes (OPV) 4 dosis
  • Polio suntik (IPV) 1 dosis
  • Campak Rubela 1 dosis

Imunisasi Lanjutan Baduta pd anak usia 18-24 bulan :

  • DPT-HB-Hib 1 dosis
  • Campak Rubela 1 dosis

 Imunisasi Lanjutan Anak Sekolah Dasar/sederajat pada Program Tahunan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yaitu:

  • Campak Rubela dan DT pada anak kelas 1
  • Td pada anak kls 2 dan 5

Apa akibatnya bila anak tidak diimunisasi / kurang imunisasi?

Foto: Kemenkes.go.id

Deretan penyakit diatas kemungkinan terjadi pada anak, cucu kita salah satu atau bahkan lebih jika imunisasi tidak lengkap.

Foto: KemenKes

Banyak orangtua yang karena pengetahuannya terbatas dan mendengar berita dari luar saja bahwa imunisasi nanti ada efek sampingnya, sehingga anaknya tidak tuntas diberikan imunisasi sesuai dengan usianya. Tidak hanya itu saja dimasa pandemi Covid-19 kembali sebagian orangtua timbul khawatir ketika anak-anaknya harus di vaksin. Pertanyaan yang timbul apa perlu anak di vaksin?

Tentu perlu! sama halnya dengan orang dewasa di lakukan vaksin maka anak-anakpun wajib vaksin Covid-19 untuk melindungi diri dari masuknya virus ke tubuh.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Kominfo anak usia 6-11 menggunakan vaksin Sinovac, anak usia 12-17 tahun menggunakan vaksin Sinovac / Pfizer

Foto: Prof.Dr.dr.Soedjatmiko Sp. A(K), MS

 Ini adalah data anak-anak yang meninggal karena covid, cukup banyak menembus di angka 1868. Atau rata-rata meninggal 2-3 orang setiap harinya. Salah satu penyebab anak-anak tertular covid ketika mereka sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Dimana kondisi yang tak dapat terhindarkan seperti: masker longgar, melorot, dilepas, berjam-jam berkerumun dengan teman di sekolah, berkerumun di dalam bus maupun angkot.

Ini yang digaungi oleh Eyang Miko panggilan akrab dari Prof.Dr.dr.Soedjatmiko Sp. A(K), MS bahwa KITA semua wajib untuk Cegah Varian apapun menular ke KELUARGA KITA. Seringkali banyak yang memakai masker sekedar, bukan masker yang disarankan pemerintah (masker kesehatan) tetapi masker scuba tipis misalnya. Atau juga ada yang pakai masker tapi tidak pas sehingga melorot, tentunya hal ini mengizinkan lebih mudah virus corona masuk.

Termasuk berkerumun. Seringkali merasa aman karena sudah di vaksin untuk berkerumun dan melepas masker. Vaksin tidak menjamin seseorang untuk tidak terkena Covid-19. Jika imun tubuh sedang drop maka virus itu dengan cepat masuk. Tetapi dengan di vaksin tubuh punya benteng pertahanan dari luar jika virus mau masuk.

Ini adalah data pasien yang meninggal karena covid 19. Dari 2.484 pasien meninggal 49% memiliki komorbid, 53% lansia dan 73 % belum divaksinasi lengkap. Jadi penting sekali KITA semua untuk melengkapi diri dengan vaksin dan juga booster.

Menyayangi keluarga, anak cucu agar terhindar dari sakit berat, cacat maupun kematian adalah tanggungjawab kita sebagai orangtua. Seperti campak, rubella, difteri, tetanus seharusnya ini bisa tidak terjadi apabila kita orangtua menyadari betapa pentingnya pemberian imunisasi.

Campak adalah penyakit akibat infeksi virus yang ditandai dengan ruam kemerahan di seluruh tubuh.  Campak atau disebut juga rubeola disebabkan oleh virus. Umumnya, gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut. Ini merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.

Foto: Campak pada anak / Sumber: Popmama

Berdasarkan informasi dari popmama.com ada 3 jenis campak yang bisa menyerang bayi, yaitu:

Campak bayi / Roseola Infantum

Penyakit ini terjadi melalui virus yang menular melalui udara. Roseola infantum biasanya menular pada bayi berusia antara 6-12 bulan

Campak rubeola

ditularkan langsung melalui udara atau melalui sentuhan langsung dengan cairan dari tubuh orang yang terinfeksi. Virus rubeola bisa hidup di udara hingga dua jam. Gejalanya seperti pilek dan batuk dan suhu tubuh anak akan naik ke 40°C sekitar 10-12 hari setelah terinfeksi virus. Ruam merah akan muncul 15 hari kemudian, dimulai dari belakang telinga, leher, hingga menyebar ke seluruh tubuh.

Campak Jerman /Rubella

Gejala campak ini cenderung lebih ringan, hingga susah dikenali. Biasanya virus rubella baru akan berkembang 2-3 minggu setelah terinfeksi. Gejala yang perlu diperhatikan adalah demam, nyeri otot, muncul ruam merah dari wajah kemudian menyebar ke tubuh, dan kelenjar getah bening membengkak. Umumnya  rubella dialami anak yang sudah lebih besar, ataupun orang dewasa.

Melihat kondisi anak terkena , terutama ketika mereka masih bayi tentunya tidak tega’kan mom’s. Untuk itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi pada orangtua Ayo mom-dad jangan males, untuk melakukan vaksin untuk anak.

Kabar Gembira dari KemenKes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengejar target imunisasi dasar lengkap anak, pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Imunisasi ini akan diberikan kepada semua anak Indonesia, tanpa memandang status imunisasi anak tersebut, untuk mencapai target Indonesia bebas campak dan rubella.

Adapun imunisasi massal campak rubella ini akan dilakukan pada Mei 2022 atau setelah Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, dilakukan melalui 2 tahap, yaitu pertama di 30 hari saat BIAN, lalu kedua saat BIAS atau bulan Imunisasi Anak Sekolah sepanjang Mei hingga Juni 2022.

Untuk memudahkan para orangtua tabel diatas bagaimana Imunisasi rutin, Vaksin Covid-19 dan BIAN dilakukan. Jadi mom’s cek dulu buku imunisasi si kecil ya. Jika belum lengkap, segera dilengkapi. Lalu yang memiliki anak 6-17 tahun jangan lupa untuk melakukan imunisasi covid sebanyak 2x ya.

Pertanyaan ini seringkali dilontarkan,

Eyang Miko begitu detail menjelaskan seputar pertanyaan yang sekiranya timbul. Seperti ketika sedang demam, batuk pilek apakah bisa melakukan vaksin covid? Tentunya ditunda dulu, sampai sembuh baru lakukan vaksin.

Nah untuk yang masih sepertinya ragu-ragu dengan keamanan vaksin, mengingat vaksin Covid-19 itu disuntikan ke tubuh, ini penjelasan dari Prof. Hindra Irawan,

Dijelaskan oleh Prof.Hindra, vaksin merupakan produk biologi yang diproduksi, diuji secara klinis, bertahap sesuai dengan pedoman yang disepakti secara global. Pemantauan dilakukan secara seksama dan berkesinambungan.

KIPI merupakan reaksi alamiah akibat reaksi tubuh membentuk antibodi yang umumnya bersifat ringan dan singkat, serta sembuh dengan atau tanpa pengobatan.

Respons yang cepat dan tepat dapat menentramkan masyarakat dan memastikan program berjalan berkesinambungan.

So, untuk semua masyarakat jangan ragu untuk melakukan imunisasi pada anak-anak Anda. Lengkapi yang belum lengkap agar tercipta keluarga yang sehat dan memberi kekebalan tubuh dari berbagai penyakit.

Dan dimasa pandemi Covid-19 ini Anda yang belum melengkapi imunisasi vaksin, ayo segera di vaksin. Perlu diketahui tubuh yang sudah disuntikkan vaksin akan meransang antibodi dalam tubuh untuk mengenali virus yang sudah dilemahkan. Tujuannya untukmengurangi resiko terpapar.

Kita tidak mungkin tergantung pada antibodi alami pada tubuh, sewaktu-waktu tubuh lemah yang berefek pada menurunnya imun dan tubuh belum di vaksin secara lengkap disanalah kesempatan masuknya virus corana. Patut diketahui untuk semua masyarakat Indonesia bahwa vaksin Covid 19 ini telah melewati beberapa proses uji klinis dengan standar kesehatan dan dipastikan sangat aman ya…

Untuk semua masyarakat Indonesia (kakek-nenek, oom-tante, nyak- babe, encang-encing, mpok-abang, siape aje deh ye,

Jangan males dan takut untuk melakukan imunisasi pada anak-anak kita, yang belum melakukan vaksin Covid 19, ayo vaksin agar memiliki kekebalan tubuh.

Tetap lakukan 5M (Menggunakan masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak, Mengurangi mobilitas dan Menghindari kerumunan)

Sehat Kini dan Nanti

Bersama Kita Imunisasi

121 thoughts on “Keluarga Sehat, Keluarga Bahagia dengan Imunisasi Lengkap”

  1. Ahh iya benar kak, masih banyak masyarakat yang takut melakukan imunisasi.
    Nah, kalau aku anak pertama lengkap imunisasinya, tapi anak kedua ada beberapa yang ke skip. Hiksss… sedihhhh deh.
    Karena suka kelupaan dan sibuk urus ini itu.

    Reply
  2. Friendly reminder banget nih buat para ortu.
    makasiii mba Dennise
    karena ada beberapa kenalan-ku yg antivaks nih, sedih bangeetttss
    padahal edukasi seputar vaksin terus digencarkan yak.

    Reply
  3. Alhamdulillaah semua vaksinasi yang wajib anak2ku lengkap deh. Ada juga yang tambahan jika diperlukan. Wah, ini gimana ya kalau orangtua maah kelupaan vaksin polio dan sebagainya? Kasihan anak jadi seperti itu kondisinya, dibully ‘Cacat..’ oleh teman2nya duh sedih banget. Alhamdulillaah Allah SWT Maha Kuasa ya memberikan jodoh terbaik buat beliau dan rezeki yang cukup dalam hidupnya.

    Reply
  4. Peran orangtua memang membantu anak keluar dari hinaan fisik alias cacat. Orangtua penyemangat dan pendorong ibu ibu lain agar lakukan vaksin lengkap untuk buah hatinya

    Reply
  5. Senang mendapatkan informasi akurat ini. Jadi siap nih abis lebaran anak bakalan ada imunisasi di sekolahnya.
    Imunisasi ini kan bentuk ikhtiar kita demi tercapainya kesehatan setiap individu ya

    Reply
  6. Saya jadi ingat saat pertama baru punya anak, tiap bulan ke RS ketemu dokter anak buat kontrol kesehatan dan imunisasi. Semua jadwal imunisasi yang dikasih ama dokter saya taati, bahkan seminggu sebelum hari H udah siap-siap saking ga mau kelewat 😀
    Semua itu karena saya peduli pada kondisi kesehatan anak dari dia bayi sampai besarnya nanti.
    Yuk yuk lengkapi imunisasi pada anak.

    Reply
  7. saya punya kerabat yang seumur dengan saya, yang mengalami kecacatan pada kaki akibat polio

    padahal kata ibunya, kerabat saya tsb mendapat vaksin polio lho

    sedihnya, karena sering dibully, dia enggan meneruskan kuliah

    dia juga gak menikah sampai sekarang, padahal wajahnya ganteng

    Reply
  8. saya waktu kecil nggak sempat divaksin dong, tapi anak-anak saya keduanya vaksin lengkap Alhamdulillah, biar kata yang si Kakak vaksinnya kudu ke dokter anak, hahaha.
    Syukurnya si Adik aman aja tuh dia vaksin di puskesmas dan gratis 😀
    Vaksin memang penting ya

    Reply
  9. Cerita kak Dennise sangat membuka pikiran bunda-bunda yang masih ragu untuk imunisasi lengkap anak2nya. Padahal itu untuk melindungi buah hati.

    Reply
  10. Makanya pernah dengar lagu tentang imunisasi nasional yang berbunyi “anak Indonesia pun bebas polio” sebegitu pentingnya anak diberikan imunisasi sesuai dengan durasi dan umur si kecil ya. Jangan sampai karena orang tua lalai nasib masa depan dan kehidupan anak bisa fatal akibatnya hanya karena lupa atau menyepelekan imunisasi.

    Hemmm pelajaran ya Mbak, bahwa menjadi seorang Ibu harus memperhatikan hak anak termasuk di dalamnya imunisasi yang menjadi hak dalam tumbuh kembangnya, sekarang dan di masa depan.

    Reply
  11. PR banget nih buat edukasi ke masyarakat kalau vaksin penting buat kesehatan. Karena masih banyak orangtua yg ga bawa anaknya ke klinik atau posyandu buat divaksin. Padahal jaga kesehatan itu kan bukan di saat pandemi aja..

    Reply
  12. Sejak bayi tentunya sudah diberikan imunisasi ya, kak bahkan sampe lengkap biar anak-anak bisa kebal terhadap beragam penyakit yg berdatangan. Hmm, bahkan sekarang orang dewasa juga sudah kena vaksin ya kan demi menjaga kekebalan tubuh. Btw, campak ini banyak juga jenisnya ya, selama ini cuma paham di campak rubela aja.

    Reply
  13. Dari sederetan manfaat yang didapat dari imunisasi di atas, rasa-rasanya gak masuk akal jika masih ada orang yang tidak mau menjalankan kewajiban ini untuk bayi dan anak-anak.

    Karena keluarga saya sebagian besar adalah mereka yang bekerja di bidang medis, saya terbiasa disiplin untuk program imunisasi buat anak-anak saya dulu. Berpegang pada buku jadwal yang diberikan oleh klinik dan dokter anaknya, kegiatan imunisasi jadi rutin dan teratur.

    Reply
  14. Bahas imunisasi jadi ingat cerita mamakku. Tetanggaku anaknya ada yang meninggal krn campak, waktu itu seumuranku yang masih balita. Imunisasi emang penting banget. Tapi sayangnya ada beberapa orang tua yg masih menganggap ini nggak penting. Sedih.

    Reply
  15. Siap mensukseskan bulan imunisasi anak nasional. Dan kali ini programnya dilakukan di luar jawa duluan ya, baru di Jawa menyusul. Setuju nih sama konsep ini, soalnya kan biasanya apa-apa yang di Jawa dapat duluan

    Reply
  16. Imunisasi emang penting banget untuk tumbuh kembang anak. Makanya aq selalu ajak anak datang ke posyandu sesuai jadwal biar nggak sampe kelewat

    Reply
  17. Wah ngeri banget yaa sekali nggak imunisasi efeknya luar biasa jadi berkepanjangan. Bener banget mbak masih banyak masyarakat yang takut sama imunisasi. Dengan mengikuti rangkaian imunisasi sesuai dengan ulasan tadi pasti sangat membantu program pemerintah untuk mewujudkan keluarga sehat dan bahagia dengan imunisasi lengkap.

    Reply
  18. Alhamdulillah saya memberi imunisasi lengkap ke anak. Sebelum tgl 18 saya akan cari info KIPI imunisasi sesuai urutan di buku KIA. Kalau berpotensi demam saya beli kunir asem tgl 17. Aman jadinya. Mungkin sugesti manfaat minuman ini meman nyata. Jadi sampai usia 3 tahun putra kami ga pernah minum obat.

    Reply
  19. Ngga akan pernah habis nih pro kontra imunisasi. Padahal imunisasi ini juga sebagai salah satu bentuk sayang kita pad anak-anak sebagai pencegahan dan proteksi. Alhamdulillah nih anak-anakku udah lengkap bahkan udah Sinovac 2x juga. Semoga sukses nanti target BIAN 2022 nya.

    Reply
  20. Alhamdulillah kami termasuk yang patuh pada jadwal vaksin sejak anak-anak bayi.

    Namanya orang tua baru pasti ada ketakutan akan dampak kalau tidak vaksin ya kak dennise. Toh dulu saya kecil juga di vaksin.

    Orang beda beda ya ada yg anti vaksin tp kembali ke masing masing ya.

    Reply
  21. Bisa menjadi panduan ini, imunisasi dasar yang harus dipenuhi orangtua saat memiliki anak usia balita.
    Dengan disiplin jadwal imunisasi, semoga anak-anak sehat dan semakin kuat saat ada virus yang menyerang ketahanan tubuh.

    Reply
  22. Alhamdulillah anakku semua sudah lengkap imunisasi dasarnya. Cuman yang kecil aja belum dapat booster untk semua vaksinasi. Kalau vaksinasi covid 19 memang belum karena usianya belum 6 tahun. Semoga tahun depan dia dapat juga, karena memang lebih baik memiliki dobel imunitas agar tubuh bisa menjaga diri dari penyakit menular berbahaya

    Reply
  23. imunisasi lengkap sangat diperlukan saat ini ya juga buat kesehatan yang menjadi investasi masa depan. Jangan sampai terlena anak sehat-sehat saja, kita tidka tahu virus yang terus mengintai. Anakku juga sudah imunisasi lengkap.

    Reply
  24. Pantesan di desaku juga makin sering nih menggelar imunisasi. Soalnya emang ada kejadian yang kena polio krn ortunya ga aware dengan penyakit kayak gini.

    Si kecilku juga udh hampir penuh nih imunisasinya. Plus udh vaksin COVID jg. Semoga pandemi bisa lekas selesai. Dan anak2 masa kini makin sehat di usia dewasanya nanti dgn imunisasi lengkap.

    Reply
  25. wah seru yaa ikut serta untuk pekan Imunisasi kemarin ini mba. Dan memang PR banget untuk para org tua agar notice sama kondisi vaksin dan imunisasi masing-masing anak. Semoga nanti anak-anakku tidak ada yg terlewat ya vaksin dan imunisasinya

    Reply
  26. Imunisasi lengkap untuk anak sekarang juga mudah didapatkan ya mb Denise. Apalagi banyak fasilitas kesehatan yang melayani imunisasi lengkap untuk anak dengan harga terjangkau

    Reply
  27. Semoga kita bisa selalu sehat dengan apa yang kita ikhtiarkan ya kak. Paling penting tuh, walaupun sudah vaksin tetap jaga kebersihan dan kesehatan. Sudah vaksin bukan berarti benar-benar tidak bakal kena penyakit

    Reply
  28. Meski di lingkungan saya masih ada yang kontra sama imunisasi, alhamdulillah saya dan keluarga pro. Takut banget sama sakit dan emang jadi melek soal virus ketika kerja di Klinik Hewan. Bahwa virus memang bisa kita cegah dg imunisasi.

    Reply
  29. Imunisasi itu adalah hak anak, supaya anak terhindar dari penyakit yang bisa dicegah dengan melakukan imunisasi, so jangan sampai deh hak anak ini ga dipenuhi. Udah jadi tanggungjawab orang tua.

    Reply
  30. Melakukan imunisasi lengkap pada anak itu sangat penting untuk pertumbuhan mereka ya, mbak. Untungnya semua anak2ku uda lengkap. Tinggal bayi yang ketiga masih satu tahun tinggal yang lanjutannya 😊

    Reply
  31. yaa allah sehatkan janin yang ada di kandunganku, sempurnakanlah dia, tidak kekurangan suatu apapun, jadikanlah ia anak yang sukses dunia akhiratnya beruntung dan bernasib baik aamiin

    Reply
  32. Alhamdulillah semua adekku tuntas kak. Hanya yang rubella dan difteri agar dipenuhi drama sebab udah ketakitan duluan karena banyak temennya yang nangis pas pelaksanaan imunisasi

    Reply
  33. Sekarang imunisasi lengkap untuk anak udah lebih mudah ditemukan ya mba Denise. Bahkan puskesmas saja menyediakan imunisasi lengkap untuk anak dengan harga terjangkau. Tinggal orangtuanya nij yang harus aktif

    Reply

Leave a Comment