Kisah Inspiratif: Rahmad Maulizar Antar 5000 Anak Bibir Sumbing di Aceh meraih Senyum

Foto: dokpri Rahmad Maulizar

Setiap kita para ibu tentunya ketika melahirkan impiannya anak terlahir sempurna. Saya jadi ingat ketika melahirkan anak-anak, saat bayi diperlihatkan pertanyaan yang diajukan,

“Dok anak saya lahir sempurna?”

Itu selalu yang ditanyakan. Dan mungkin hal yang sama juga dilakukan para ibu di Indonesia. Ingin melahirkan anak sempurna. Tapi kita berharap, Sang Pencipta yang menentukan. Begitupun dengan Rahmad Maulizar pria kelahiran Meulaboh 20 September 1993.

Berikut kisah perjalanan hidup Rahmad, saya terharu. Sebuah perjuangan yang luar biasa untuk mendapatkan senyum bahagia . Pria 30 tahun ini terlahir tidak sempurna, memiliki bibir sumbing.

Mungkin bagi yang tidak mengalami bibir sumbing, hanya melihat bahwa bibir sumbing itu tidak indah dipandang mata saja. Padahal untuk mereka yang menderita penderitaannya sangat!!

Seperti yang dialami Rahmad. Untuk makan, minum dan berbicara bebas tentunya sulit. Yang sangat tidak disukai ketika dia mendapat cemohan oleh anak-anak sebayanya saat berbicara, intonasi suaranya tidak jelas, sehingga sulit dipahami.

Hal ini menjadikannya menjadi minder dan menutup diri dari pergaulan. Apalagi di zamannya anak-anak sebayanya senang sekali meledek dan menttawakan. 

Ada cerita lucu,

Beranjak SMP, Rahmad mengubah sikapnya dari yang minder menjadi berani. Jadi jika ada yang meledeknya maka dia akan mengajak berkelahi atau langsung memberi pelajaran dengan senjata ketapel. Yang lumayan sakit loh kalau kena ke badan. Hal ini dilakukan Rahmad kecil untuk tidak terus menerus dibully. 

Menjalani Operasi

Siapa sih orang tua yang tidak sedih ketika anaknya mendapat intimidasi di lingkungan sekitar karena cacat fisik. Begitupun orangtua Rahmad. Dengan harapan sang anak dapat tersenyum bahagia dan tidak dibully lagi  , maka di tahun 2004 Rahmad melakukan operasi celah bibir dan langit-langit mulut oleh dokter di Aceh.

Namun sayangnya saat itu, operasi tidak seindah yang dibayangkan. Bibirnya masih belum sempurna. Orang lain yang melihatnya masih terlihat sumbing. Untuk meminta orangtuanya melakukan operasi lagi, Rahmad sungkan. Karena tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit.

Hingga akhirnya di tahun 2008,

Keberuntungan mendekatinya, ketika suatu hari sedang membaca koran ada informasi  operasi bibir sumbing gratis di Banda Aceh yang diselenggarakan oleh Yayasan Smile Train Indonesia . Meskipun jarak tempuh Meolabuh -Banda Aceh cukup jauh, tetapi semangatnya berapi-api untuk memiliki senyum bahagia.

Ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi Estetik di RSU Malahayati, Banda Aceh ada beberapa tahap operasi yang dilakukan sampai akhirnya bibir sumbing Rahmad hilang. Prosesnya cukup lama, 2 tahun. Tepatnya di tahun 2010 Rahmad, bisa tersenyum bahagia dengan bentuk bibir yang sempurna, sumbingnya hilang.

Hati Yang Mulia

Kebahagiaan itu harus diberikan juga pada orang lain. Untuk berbagi bahagia Rahmad-pun mengajak warga Aceh sekitarnya yang mengalami bibir sumbing untuk tidak menutup diri. Harapan memiliki bibir dan senyum sempurna itu masih ada asal mau melakukan operasi bibir sumbing. Apalagi operasinya gratis.

Aksinya mendapat perhatian dari  Yayasan Smile Train Indonesia untuk menjadi relawan. Tentu saja disambut dengan gembira. Apalagi Rahmad mendapatkan bibir sempurna berkat yayasan tersebut.

Foto: Bayuwangi.viva.co.id

Semangat Rahmad diwujudkan dengan mencari anak-anak atau siapa pun yang memiliki bibir sumbing. Dengan pendekatan kekeluargaan dan testimoni yang dialami Rahmad, akhirnya banyak anak-anak yang mau melakukan operasi bibir sumbing secara gratis.

Karena umumnya kata “operasi” menjadi momok ketakutan. Sentuhan kasih dibutuhkan. Perjuangan Rahmad patut diacungkan 2 jempol. Betapa tidak!

Menjadi relawan itu harus memiliki jiwa pejuang, pantang menyerah (sesulit apapun medannya) dan semangat yang tidak mudah kendur. 

Aceh itu luas, untuk mencari anak-anak penderita bibir sumbing Rahmad berkeliling dengan jarak tempuh lumayan jauh dan berbagai rintangan. Mulai dari dataran rendah hingga kawasan pegunungan disambangi. Semangat dan kegigihan Rahmad mendapat banyak dukungan. Termasuk keluarga tercinta, istri.

Foto: IG @rahmad_maulizar bersama keluarga tercinta

Untuk lebih menjangkau banyak orang mengetahui keberadaan operasi bibir sumbing gratis, Rahmad memasang stiker, spanduk dan media sosial, instagram. Pemilik akun IG @rahmad_maulizar ini memberikan banyak informasi dan edukasi seputar operasi bibir sumbing gratis.

Foto: Aku IG rahmad_maulizar sangat menginspirasi

Handphone-nya aktif selama 24 jam. Hal ini sengaja dilakukannya agar sigap ketika mendapat informasi ada anak sumbing yang hendak operasi dia segera jemput ke lokasi.

Tidak hanya anak-anak yang melakukan operasi tetapi orang dewasapun juga melakukan hal yang sama. Pemilik nama lengkap Rahmad Maulizar S,AN ini menebarkan motivasi untuk anak-anak sumbing di Aceh bahwa mereka bisa kembali meraih Senyum dengan melakukan operasi. Masa depanpun kembali diraih ketika rasa percaya diri muncul.

Motivasi yang samapun juga diberikan Rahmad untuk para orangtua yang memiliki anak dengan bibir sumbing. Karena Rahmad di usia remaja baru berkesempatan mendapat tindakan operasi. Semangat Rahmad sangat luar biasa. Dia ingin semua anak-anak dan juga orangtuanya, mempunyai Harapan, bisa tersenyum dan memiliki masa depan yang lebih cerah.

Foto: TribunMedan.com

Rahmad ingin anak-anak bibir sumbing di Aceh tidak mengalami hal yang sama dengannya ketika tumbuh besar dengan mengenal lingkungan menjadi pribadi yang minder dan tertutup. Untuk itu selagi masih kecil dan belum bersosialisasi dengan lingkungan operasi segera dilakukan.

Seperti yang ada di foto ini anak Azhar yang berhasil melakukan operasi bibir sumbing. Dari kondisi sumbing yang parah hingga sempurna. Kebahagiaan tidak hanya dialami oleh keluarga pasien tetapi juga Rahmadpun bahagia ketika operasi berjalan lancar.

5000 Anak Meraih Senyum

Sebuah perjalanan hidup yang sangat menginspirasi. Perjuangan Rahmad mencari anak-anak bibir sumbing diberbagai pelosok (lebih dari 23 kabupaten ) termasuk daerah terpencil seperti Lokop, Kecamatan Serbajadi, kabupaten Aceh Timur juga disambangi.

Apa yang dilakukan Rahmad tidak sia-sia. Semangat dan keikhlasannya bekerja sebagai relawan berhasil mengantarkan 5000 anak di Aceh Meraih Senyum yang sempat tertunda. Anak-anak itu berhasil melakukan operasi bibir sumbing.

Pencapaian 5000 anak itu terhitung selama tahun 2021. Tentunya hal itu masih terus bertambah hingga sekarang. Rahmad masih semangat untuk mengantarkan anak-anak Aceh melakukan operasi bibir sumbing gratis.

PENGHARGAAN SATU INDONESIA

Sebuah prestasi yang mengagumkan. Perjuangan Rahmad agar anak-anak sumbing di Aceh meraih senyum, mengantarkan pria pekerja sosial ini menerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021 bidang kesehatan.

Foto: IG @rahmad_maulizar

Berdasarkan informasi yang coba Rahmad cari salah satu penyebab anak-anak lahir dengan bibir sumbing di Aceh karena saat hamil ibu-ibunya kurang asupan gizi sehat yang umumnya dialami pada keluarga sederhana secara ekonomi.

Semoga,

Keikhlasan Rahmad juga diikuti oleh pemuda ataupun siapa saja yang berada di Aceh mau menjadi relawan untuk menyuarakan adanya operasi bibir sumbing gratis. Berbuat baik jika dilakukan dengan ikhlas besar pahalanya dan memberikan dampak yang luar biasa bagi yang menerimanya. Semangat terus Bang Rahmad dan terus berjuang untuk anak-anak bibir sumbing di Aceh (D/s)

 

 

Leave a Comment