Kunci Bahagia: Bekerja Sesuai Passion Hidup

foto: bersama pemain & crew film

Selamat pagi,

Ngobrol seru yuk. Disini siapa yang bekerja sesuai passion hidup? Dulu saat aku bekerja kantoran di beberapa tempat tidak ada satupun yang sesuai dengan passion hidup. Pertamakali bekerja di sebuah tempat pelangsingan terkenal di wilayah Jakarta Barat. Dimana posisiku sebagai konsultan untuk customer yang umumnya datang mau melangsingkan badan.

Tau gak sih saat itu aku masih muda umurnya, masih 21 tahun. Baru tamat kuliah extension School of Public Relations Interstudi. Pengalaman kerja belum ada. Tiba-tiba dipercaya untuk menjadi consultant pelangsingan badan.

Rasa penasaran membuatku penerima tawaran kerja tersebut. Apalagi gaji yang ditawarkan ditahun 90-an gaji pokok gak sampai sejuta. Namun komisi untuk kesuksesan kita menjual program penurunan berat badan sekitar 5% deh. Program satu pasien saat itu untuk 2 minggu saja sekitar 2 jutaan, sebulan 4 juta (beli paket). 1 pasien untuk penurunan berat badan bisa 3-4 bulan bahkan lebih. Semakin banyak kelebihan badannya semakin banyak program yang dibeli, semakin tajirlah si Dennise, ha…ha…ha….

Serius, 1 bulan aku bisa mendapat penghasilan 3-4 juta. Gede banget itu. Suka?! ya iya lah, sebagai single aku suka dong. Penghasilan besar, bisa beli apa saja. Tapi itu cerita saat masih muda. Kerja apa saja yang penting punya uang saku.

Pemikiranku masih polos saja yang penting dapat gaji, gede lagi di zaman itu. Bisa beli apa saja yang aku mau.

Ternyata oh ternyata nih bestie kerja itu tidak seindah yang aku bayangkan. Di umur yang masih muda tekanannya super menurutku. Pimpinan maunya kami-kami yang menjadi konsultan harus pintar menarik customer untuk mengikuti program dan mengambil banyak produk yang ditawarkan.

“Dennise kok gak clossing tadi customer yang konsultasi ke kamu?”

“Ya, bagaimana bu berat badannya sudah normal”, jawabku polos pada pimpinanku.

“Harusnya kamu bisa guide dong! bilang aja kelebihan berat badan 2-3 kg. Kan lumayan kamu jual produknya”

Waduh…

Ada lagi cerita konyol, seorang ibu datang memang tujuannya baru tanya-tanya saja seperti apa program penurunan berat badannya. Setelah aku jelaskan seperti apa program dan biayanya. Si ibu itu bilang nanti dulu. Nah namanya, aku belum berpengalaman aku gak maksa untuk ikut. Apalagi kalau aku lihat dari penampilan terlihat sederhana.

Sedihnya,

Pimpinanku ngoceh-ngoceh lagi karena aku gak berhasil meng-guide customer untuk join. Duh mau nangis deh sebegitu sulitnya cari uang ternyata. Nangis?! pastinya. Under pressure sangat membuatku tersiksa. Akhirnya mampu bertahan tidak sampai 1 tahun. Itupun dengan cucuran air mata, nyaris setiaphari.

Ternyata gaji gede gak jaminan ya guys,

Begitupun aku masih pindah-pindah kerja untuk waktu yang lama. Pernah di Holland Bakery selama 8 tahun. Ada yang tanya nih, “Dennise kamu pintar buat kue dong?”

Maunya sih begitu ya. Tapi dasarnya memang hatiku bukan kesana (aku tidak begitu menyukai kegiatan memasak) dan kebetulan pekerjaanku sebagai Kepala Penjualan Outlet. Terdengarnya keren ya jabatannya. Namun, hmmm…under pressurenya tinggi juga. Menghadapi anak buah (yang terkadang ngeyel), menghadapi complain customer, dan lain-lain.

Baca juga: Tips Mencari Cuan, Tidak Terikat Waktu

Tapi yang namanya butuh pekerjaan ya dilakoni saja. Begitupun ketika aku kembali pindah bekerja di sebuah perusahaan retail terbesar se-Asia Tenggara. Kembali lagi under pressurenya tinggi. Membawahi anak buah, internal dan ekternal. Namanya asisten manager yang banyak bekerja tentunya, asistennya ya.

Belajar untuk menikmati pekerjaan demi kelangsungan hidup dan sekolah anak-anak selama 17 tahun bekerja. Kalau boleh jujur semua pekerjaan yang aku sebutkan diatas tidak sesuai dengan passion hidupku.

Baca juga: A-Z Pekerjaan Menghasilkan Cuan Untuk Ibu Rumahtangga

Menjadi penulis lepas adalah angan-anganku sejak dulu. Apalagi dulu aku kuliah di fakultas komunikasi jurusan ilmu jurnalistik. Aku ingin sekali menulis buku tentang perempuan. Banyak hal yang bisa ditulis tentang perempuan.

Baca juga: Waspada! Wanita Mudah Alami Depresi

Perempuan itu bagiku unik. Kebetulan aku dikelilingi dengan perempuan-perempuan hebat yang tidak cengeng menghadapi beratnya hidup.

Foto: ber-acting bisa sebagai siapa saja. Termasuk Ibu Hajjah

Baca juga: Insto Dry Eyes: Solusi Sangat Tepat Mengatasi Mata Kering Saat Shooting

Dan sekarang aku tidak bekerja kantoran lagi, tetapi bekerja sesuai dengan passion hidup yang nyaris terkubur karena keadaan. Aku sekarang bekerja sebagai seniman. Di bio instagramku tertulis pekerjaan seniman. MC, Moderator dan acting. Ada kepuasaan tersendiri walaupun gajinya tidak seperti kerja kantoran. Tiap bulan sama. Kalau lagi banyak job, lumayan juga kok. Tetapi yang penting bekerja dengan happy. Meminimalis tingkat setress. Supaya dapat happinessnya (D/s)

Leave a Comment