Happy morning bestie,
Semenjak aku jadi ibu rumahtangga alias tidak bekerja lagi waktu untuk keluarga dan “me time” dengan teman-teman lebih ada. Dulu saat kerja kantoran, sulit sekali membagi waktunya. Berangkat pagi pulang malam, Senin-Jum’at. Terkadang Sabtu juga masuk kerja setengah hari. Nyaris waktu yang tersisa hanya di hari Minggu saja. Di Minggu itulah waktu yang dimanfaatkan untuk keluarga.
Untuk teman kapan dong Dennise?
He…he…he…nyaris gak ada. Kalau tidak kepepet banget misalnya ada yang kedukaan, aku hadir. Tapi menjadi berbeda aku semangat kumpul dengan teman-teman ketika sudah bebas alias tidak bekerja lagi. Seperti 2 minggu yang lalu. Aku janjian sama teman SMP ketemu di rumah makan Sunda yang ada di kota Bogor. Kami ada 6 orang.
“Senang ya akhirnya kita bisa kumpul cantik”, ucapku dengan teman-teman saat kami bertemu.
“Yang penting kita sehat dulu ya. Kalau udah sakit, mau katanya ada BPJS juga mana enak sih”, timpal Sumi, temanku.
“By the way apa kabar teman-teman SMP kita ya. Semoga kita semua aman dalam lindunganNya”, ucapku
“Aman sih, kecuali yang aku dengar si Soleha sakit kusta, iih…serem ah”, ucap Tina dengan nada ketakutan.
“Kamu dengar darimana Tin?”
“Ya ampun Dennise itu si Soleha’kan semenjak tamat SMP dia pulang ke kampung katanya mau urus orangtuanya. Terus yang aku dengar-dengar dia sekolah SMK di kampung tapi gak tamat langsung dilamar dukun yang obatin bapaknya yang sakit”
“Lengkap banget infonya Tin. Kaya wartawan saja”
“Lah,kan Soleha ibunya masih saudara sama ibuku”
“Jadi kalian sepupuan ya”
“He-eh. Tapi itulah ya. Ngapain juga si Soleha mau menikah sama si dukun itu. Kaya tidak ada laki-laki lain. Soleha’kan cantik, si dukun udah tua”, sesal Tina.
“Itu namanya jodoh Tin, yang penting mereka bahagia’kan”
“Apanya bahagia Dennise. Itu suaminya katanya orang pintar bisa ngobatin orang. Tapi banyak juga yang gagal. Nah yang gagal itu kecewalah, sudah berobat tidak sembuh-sembuh ya akhirnya banyak yang sumpahin”
Kami yang semula niatnya mau makan cantik, akhirnya jadi terkesima mendengar cerita Tina. Makanan yang sudah di pesan di tunda dulu untuk disajikan di meja, cukup minuman saja. Lagi seru nih ceritanya sayang kalau dilewatkan.
“Sumpahin bagaimana?”, timpal Neneng
“Ya disumpahin kualat aja, ada yang kena sakit. Benaran’kan pertama suaminya kena kusta, terus Soleha eh merembet kena anak-anaknya. Kasihan juga mereka. Ini penyakit kutukan, gara-gara kelakuan suaminya”
“Loh memang kenapa suaminya?’, tanyaku
“Ya dukun itu”
“Jadi orang yang dipercaya menyembuhkan orang lain’kan tidak ada yang salah. Buktinya banyak juga yang sembuh. Jangan menghakimi orang Tin, gak baik! yang aku tahu penyakit KUSTA itu bukanlah penyakit kutukan tetapi penyakit kulit yang memang ada. Ya sama saja dengan penyakit jantung, paru-paru dan ada obatnya”, ucapku
Baca juga: Lawan Stigma Untuk Dunia Setara
“Tapi menular’kan….iih serem ah! aku mah takut ketemu”
“Betul menular. Tetapi bukan berarti menular itu kita ketemu sekali langsung menular bukan begitu atuh neng! Nih ya karena aku suka baca jadi banyak tahu informasinya. Berdasarkan yang aku baca di instagram @nlrindonesia, jangan lupa ya di follow seperti ini proses terjadinya penularan kusta…”
Penularan
Bakteri kusta diyakini menular dari pernapasan. Tetapi bukan sekali bertemu langsung menular ya tetapi berulangkali bertemu dan itu pada pasien yang belum berobat. Jadi orang yang berkontak lama dengan pasien kusta. Seperti keluarga Soleha, wajar saja mereka kena semua karena tinggal serumah dan setiap hari kontak. Penularan ini melalui inhalasi (menghirup udara)
Kontak Fisik
Kontak fisik yang seringkali besar kemungkinan bisa menularkan di bandingkan jika hanya sekali saja
Berdasarkan survei dari 100 orang terpapar kuman kusta 95 orang tidak terinfeksi, 3 orang terinfeksi tetapi sembuh dengan sendirinya tanpa obat dan 2 orang terinfeksi dan butuh pengobatan.
So dengan fakta ini, kita tidak perlu takut, khawatir jika bertemu mereka yang terkena kusta. Apalagi jika IMUN tubuh kita kuat, aman deh tidak terjadi penularan.
Kenalan yuk dengan KUSTA
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Dengan mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan tepat dan mencegah kecacatan (dilansir dari Halodoc)
Seperti apa ciri-cirinya?
- Bercak putih/ kemerah di kulit
- Bercak tidak gatal di kulit
- Mati rasa pada bercak
- Kulit tidak berkeringat, terasa kaku dan kering
- Bengkak/ benjolan di wajah dan telinga
Jika terkena KUSTA, harus bagaimana?
Baca juga: OYPMK: Bangkit, Semangat dan Berdaya
Melihat ciri-ciri di atas, mungkin diantara pembaca blogku ada yang mengalami kondisi kulit seperti itu jangan menutup diri untuk tidak berobat dan berharap sembuh dengan sendirinya. Jika Anda tidak berobat yang dirugikan tidak saja Anda sendiri tetapi keluarga terdekatpun mengalami penularan. Dan jika tidak segera diobati tidak tertutup kemungkinan bisa mengalami cacat seperti lumpuh dan buta.
Datanglah ke Puskesmas terdekat di tempat tinggal Anda. Pengobatan ini GRATIS alias tidak bayar loh! Jangan pedulikan omongan orang lain tentang sakit yang dialami. Terpenting adalah tekad kita untuk sembuh. Karena sesungguhnya kusta itu SANGAT BISA sembuh jika cepat penangannya.
Sumber: YouTube NLR Indonesia
PENCEGAHAN KUSTA
Bentuk kepedulian pemerintah dalam pencegahan kusta patut diacungkan jempol. Dilansir dari website kbr.id pemerintah Jawa Tengah melakukan tindakan pencegahan kusta dengan obat.
Anda, saya, siapapun bisa terkena kusta. Dan tidak melihat gender loh. Perempuan dan laki bisa terkena penyakit kulit ini. Ada pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan. Inipun berlaku untuk kita semua. Jangan tunggu kena dulu kusta baru kita “aware” tetapi “aware” dulu bagaimana agar si kusta tidak menghampiri kita. Bagaimana caranya?
Menjaga Daya Tahan Tubuh
Imun tubuh yang sehat, Insya Allah tidak mudah terserang penyakit termasuk kusta. Tentunya banyak hal yang harus kita lakukan untuk mendapatkan imun tubuh yang sehat seperti: makan sehat (termasuk perbanyak sayur dan buah), olahraga rutin seminggu 3x minimal 45 menit, tidur yang cukup ( 8 jam), perbanyak air putih (2 liter sehari) dan yang terpenting sekali hindari setres. Karena setres sangat cepat membuat imun tubuh drop
Ventilasi Rumah
Penting sekali masuknya sinar matahari ke dalam rumah. Karena virus kusta bertahan hidup di luar tubuh manusia selama 24-48 jam atau bisa lebih, tergantung pada suhu di sekitarnya. Karena semakin panas udara di luar, semakin cepat kuman lepra akan mati.
Deteksi Dini
Coba lihat di kulit Anda mungkin di tangan, tubuh ada bercak putih atau merah yang kering. Atau ada anggota tubuh yang sakit dan tidak bisa digerakkan. Ayo…ayo…kita lihat ya!
Jangan ACUH
Ini sering terjadi, ketika seseorang mengalami perubahan pada kulitnya, acuh dan tidak sigap untuk memeriksakan diri. Berharap nanti akan sembuh dengan sendirinya. Mungkin kalau hanya sekedar ada jerawat kecil di tangan itu bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi kalau perubahannya signifikan ini harus segera diperiksa.
Berharap tentunya saat melakukan pemeriksaan ke dokter aman terdiagnosa kusta tetapi kalaupun akhirnya kena tentunya kita harus ikhlas ya. Jangan berlarut dalam kesedihan tetapi bulatkan tekad bahwa kusta PASTI BISA disembuhkan. Tumbuhkan semangat, rajin minum obat, mengikuti semua saran dari dokter dan rajin kontrol ke dokter.
Mari kita Bersatu bersama untuk Indonesia bebas dari kusta. Untuk adik-adik mahasiswa, ayo suarakan di sosial mediamu bahwa KUSTA itu bukan sakit turunan, bukan aib dan bisa sembuh loh….
Lakukan #SUKA Suara untuk Indonesia Bebas dari Kusta. Dan kita semua mari bersama menghapus Stigma Kusta Cerita Lama tidak ada lagi mereka yang mengalami sakit kusta ataupun penyintas kusta yang harus dijauhkan. Karena mereka sama dengan kita, punya hak yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Mereka berhak menikmati hidup dan mereka berhak untuk bahagia. Semangat! (D/s)
#SUKA #NLRxKBR #LombaNLRxKBR #IndonesiaBebasKusta #menulisuntukkusta #SuaraUntukIndonesiaBebasKusta #janganlupakankusta #hinggakitabebasdarikusta
Hoax tentang kusta banyaaakkk sekali yah.
Apalagi stigma yg masih menempel d benak masyarakat.
Semogaaa edukasi seperti ini bisa memberikan wawasan utk warga
Betul mbak. Yang parah itu kalau disebut penyakit kutukan. Hadeuh….asal saja ucap
Jujur sayapun baru ngeh tentang Kusta yang sebenarnya nggak se menakutkan yang saya bayangkan.
Dulu waktu kecil sering takut sama yang kena kusta, dan bener sih ya, hoaxnya orang kena kusta itu kayak kena kutukan.
Padahal, masih banyak kesempatan untuk penyandang Kusta bisa sembuh dan mandiri 🙂
Yes betul banget. Apalagi bila mereka yang terkena langsung melakukan pengobatan tanpa putus, kesembuhannya lebih cepat dan meminimalis penularan pada orang lain
penderita kusta mirip dengan pengidap epilepsi seperti saya
diajuhi karena dianggap aib dan memalukan
bedanya kusta disebabkan kuman kusta [Mycobacterium Leprae] yang harus diantisipasi agar penyebarannya bisa dikendalikan
Stigma di masyarakat sudah terbentuk. Sulitnya mereka mudah percaya saja bahwa kusta itu mudah menular padahal tidak semudah itu prosesnya
Alhamdulillah,
Edukasi mengenai penyakit kusta ini sudah meluas sehingga banyak orang yang semoga hingga pelosok negeri ini menjadi paham mengenai penyakit kulit kusta yang bisa disembuhkan jika diobati sejak awal dan bukan penyakit kutukan.
Aga serem juga yaa.. kalau dijampi-jampi.
Huhu… memang mitos di Indonesia ini masih tumbuh subur.
Stigma ini sudah terbentuk teh di masyarakat dan herannya banyak yang mudah percaya. Semoga ke depannya masyarakat Indonesia lebih cerdas lagi ya
Jadi ingat kalau Princess Diana pernah duduk dekat sekali bahkan memegang orang dengan penyakit kusta. MashaAllah yaa..
Semoga itu menjadi bukti bahwa penyakit kusta bukan hal yang ghaib, tetapi tetap bisa diobati asalkan tidak abai dengan gejala yang dirasakan.
Betul teteh. Seorang Lady Diana saja tidak diliputi rasa takut tertular. Nah kita orang Indonesia, HARUS MEMPERCAYAI Kusta tidak mudah menular apalagi kita memiliki imun tubuh yang sehat
Sedih kalau penderita kusta masih dapat stigma, dikucilkan dan dianggap terkena penyakit kutukan. Betul sekali semestinya mereka datang ke Puskesmas terdekat karena ada pengobatan ini gratis dan bertekad untuk sembuh. Karena kusta itu bisa sembuh jika cepat penanganannya.
Betul banget mom
Jujur, saya juga sangat minim info tentang penyakit kusta ini, sering dengar, cuma ga tau bagaimana ciri-cirinya. Parahnya, banyak kabar hoax ya tentang penyakit ini.
Betul, kita ga boleh abai jika mendapati ada yang berbeda atau tanda-tanda tidak wajar di tubuh kita. Harus segera mengkonsultasikannya sedini mungkin agar cepat dideteksi dan orang sekitar juga terlindungi.
Yes banget kakak.Lindungi diri kita terlebih dahulu agar aman sekeliling kita
Zaman duluuu banget, penderita kusta dijauhi. Dianggap aib dan kena kutukan setan duuuh kasihan ya. Yang bikin salut waktu lady Diana datang ke Indonesia, mbak…inget ga beliau dulu mau bersalaman dengan para penderita dan tidak geli sama mereka. Jaga pola makan dan gaya hidup, insya allah kusta bisa disembuhkan aamiin.
Ya…ya…aku ingat Lady Diana. Beliau saja tidak ragu ya. Memang terkadang stigma buruk penyandang kusta sudah terbentuk. Padahal mereka yang takut itu minim pengetahuan. Semoga ke depannya kita bangsa Indonesia lebih “aware” ya
Sedih deh kak kalau masih ada orang yang percaya mitos penyakit kusta itu kutukan hiks. Kalau penderitanya dibilangin gitu, bisa-bisa makin drop mentalnya, malah nyebabin dia makin sakit ga sembuh-sembuh. Udah pula dijauhi orang-orang ya kan. Makin terkucil.
Untunglah sekarang sosialiasi edukasi tentang kusta gencar dan terus menerus, semoga dapat menyingkirkan stigma negatif penderita kusta yang selama ini ada di masyarakat. Cepat sembuh buat mereka yang masih sakit kusta.
Semoga banyak yang terbuka para penderita kusta tidak menutup diri agar bisa cepat terobati. Dan masyarakat kita lebih cerdas dalam menyikapi mereka yang terkena kusta. Kusta itu tidak mudah menular dalam sekejap apalagi kalau imun tubuhnya bagus
Yang masih anggap kusta itu kutukan ya sudah kembali saja ke zaman baheula, gak usah balik ke zaman sekarang. Kasihan lah saudara-saudara kita ini. Kusta itu adalah penyakit infeksi menahun dan tidak ada yang perlu kita takutkan dari penderita kusta.
Betul banget kakak. Zaman udah modern kok,Kusta bisa sembuh tuntas kok apalagi jika segera berobat saat terkena
Karena takut jadi aja ada yg nggak mau berobat dan tau2 malah kan penyembuhannya terhambat. Stigma masyarakat nih bener2 deh, netizen tolooong… kusta kan bisa sembuh. Nggak seseram yg diperkirakan
Yes….netizen please aware yang KUSTA itu bisa sembuh banget. Jangan telan habis informasi yang menyesatkan tentang KUSTA
Astagaaa, aku pernah punya temen yang kena kusta. Awalnya dia berobat ke dukun, “katanya” bisa menyembuhkan segala macem penyakit. Ujung2nya ke dokter juga karena udah abis jutaan.
Kadang, omongan masyarakat emang yang bikin gak mau pergi ke dokter
Nah itu dia kak pikiran primitif.Sembuh berharap ke dukun. Tapi yang PASTI KUSTA bisa disembuhkan tuntas, asal pasiennya berobat tanpa putus. Oh ya gratis loh berobat di puskesmas
Wah masih ada aja yah orang yang menganggap kalo penyakit kusta itu adalah kutukan. Harus sering ada edukasi sih biar pada tahu bahwa kusta tuh penyakit yang bisa disembuhkan yaah
Betul banget kakak. Semoga edukasi kusta bukan sakit kutukan dan bisa disembuhkan bisa sampai hingga ke pelosok daerah ya
kusta adalah penyakit bukannya aib apalagi kutukan, makanya harus dibuat paham ya lingkungan sekitar kalo kusta pasti bisa disembuhkan juga
Sangat setuju kakak
Waduuuh penyakit kutukan? Sereeeem ya
memang mengubah stigma ini harus sesering mungkin digaungkan agar mengubah mindset dan pola pikir masyarakat
Yups mom Tanti
aku malah baru tau kalau kusta dianggap penyakit kutukan *kemanaajeneng, ahaha
Tapi berarti memang perlu lebih banyak edukasi begini yaa supaya orang-orang makin aware kalau Kusta merupakan penyakit seperti penyakit lainnya yang bisa disembuhkan dan bisa dicegah.
Betul banget.Penting untuk masyarakat kita aware
Jadi yang terpenting jika ada gejala yg disebutkan, harus segera ditangani ya, ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, agar cepat tertangani, nggak sampai parah. Stigma tentang kusta ini segera diedukasi agar penderita tidak merasa dikucilkan
Betul banget.Masyarakat memang harus memahami bahwa KUSTA itu bukanlah penyakit kutukan dan tidak perlu dijauhkan
Setuju sekali kak. Semoga penderita kusta mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Yes Annisa
Sedih ya masih ada saja orang yang menganggap sebuah penyakit tertentu sebagai kutukan. Benar banget Kak Dennise, Kusta adalah penyakit yang ada di dunia sama seperti penyakit lainnya dan bisa diobati. Jadi bukan karena kutukan atau apa lah. Yang penting kita sama-sama jaga kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, ya.
Betul banget kakak. Semoga ke depannya masyarakat Indonesia semakin “aware” bahwa KUSTA tidak mudah menular, bukan sakit kutukan dan bisa disembuhkan
Kusta adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Para penyintas bisa kembali ke masyarakat seperti sedia kala termasuk juga mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak. Kita harus patahkan mitos yang beredar supaya penyintas bisa hidup sejahtera dan bahagia
Ayo kita suarakan bersama Kusta bisa sembuh, penyintas kusta bisa berdaya
Setuju, Kak Dodon… setiap warga negara berhak atas penghidupan yang layak kaaann… Masyarakat harus mulai paham tentang hal ini. Berikan kesempatan juga bagi penyintas kusta untuk bisa hidup setara dengan yang lain.
Setuju banget.Mereka punya HAK yang sama dengan masyarakat pada umumnya
Disabilitas dan kusta bukanlah aib. Kami orang disabilitas juga berhak atas kehidupan tanpa diskriminasi. Kusta bukan kutukan dan bisa disembuhkan.
Yes Molly, semangat, semangat dan semangat
Setuju, Molly. Tiap warga negara punya hak yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan pendidikan. Semoga hal ini bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat dan instansi terkait.
Masyarakat harus banyak2 diedukasi ya mbak ga boleh bosen. Soalnya krn kita ga tau apapun mengenai kusta walhasil jadi panik dan menjauhi pengidqp kusta
betul banget, edukasi itu penting sampai ke pelosok
Ini yang harus diingatkan: jika penderita kusta tidak berobat yang dirugikan tidak saja dia sendiri tetapi juga keluarga terdekat. Dan jika tidak segera diobati tidak tertutup kemungkinan bisa mengalami cacat seperti lumpuh dan buta. Duh…
Nah ini dia,tidak boleh santai juga. Dan berobatnya harus tuntas tidak boleh malas-malasan
Sedih ya
Ditengah masih banyaknya angka penderita kusta di Indonesia, eh masih saja banyak orang yang percaya dengan mitos seperti ini
Kusta itu penyakit, dan dia bisa disembuhkan
Aku juga ikut miris.Kasihan mereka penderita kusta harus menerima stigma negatif dari masyarakat
Kak Dennise yang cantik…semoga stigma kusta lama2 terhapus ya…
Saya denger sejak.kecil.dari pelajaran sekolah kusta begini begini tp.di.kehidupan nyata belum melihat langsung penderita kusta.
Betul mbak Yen, aku juga dari kecil sudah dengar stigma ini. Di zaman era digital ini diharapkan masyarakat semakin membuka mata dan telinga untuk mengikis stigma itu dan merangkul mereka yang alami kusta
Edukasi tentang kusta belakangan mayan sering ya mbak. Bagus soalnya masih ada anggapan bahwa kusta itu gak bisa sembuh, cepet menular, dll.
Dengan adanya edukasi kyk gini tuh jd paham kalau kusta bisa disembuhkan dan penyintasnya punya kesempatan yang sama utk beraktivitas sebagamana org lain.
Betul penyintasnya punya kesempatan yang sama untuk bekerja dan berkarya di tengah-tengah masyarakat
Yang jadi masalah terbesar itu stigma masyarakat ya. Dan ini PR banget. Program pemerintah saja masih banyak yg gak diterima, tapi kita harus selalu optimis, tetap suarakan sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang benar
Betul. Ini PR bersama tidak saja pemerintah, tetapi kita masyarakat harus memahami betul bahwa mereka yang alami Kusta tidaklah semudah itu menularkan
Sosialisasi seperti ini memang penting untuk menghapus stigma negatif bagi mereka para penyintas kusta di Indonesia. Masih banyak mitos yang harus diberantas sehingga masyarakat memperlakukan para penyintas ini dengan bijak.
Mari kita bersama menghapus mitos itu
Biar stigma ini hilang memang masyarakat perlu dapat info edukasi tentang Kusta kayak gini. Makasih Mbak, udah menjelaskan dengan detail, nambah insight baru apalagi soal pencegahannya.
Kembali kasih kakak
naaah itu masih ada yang percaya kusta itu penyakit kutukan apalagi kelihatan ya dari kulit pasien kusta yang menebal dan beda warna. Belum lagi kalau sampai menimbulkan kecacatan.
Info seperti artikel Mbak Dennise ini dibutuhkan untuk mengalahkan mitos kusta.
Terimakasih kak Helena
Saya pikir Kusta penyakit lama yang sudah hengkang dari permukaan bumi ternyata masih ada yang mengidap ya? Secara visual memang menakutkan walau menular bisa disembuhkan kok. Apapula dibilang kutukan🥲
Betul mbak Niar ini bukan penyakit kutukan dan bisa disembuhkan secara tuntas
Makasih untuk pengalaman dan info lengkapnya. Jadi tau sekarang ciri-cirinya dan apa yang harus dilakukan kalo terkena.
Terimakasih kembali mas
Edukasi tentang kusta ini harus terus dilakukan agar makin banyak orang yang paham. Bagaimana cara penyembuhannya hingga ke cara menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular.
Betul.Semoga ke depannya banyak masyarakat yang “aware”bahwa KUSTA itu bukan sakit kutukan dan bisa sembuh tuntas
Sejak kecil sudah dengar tentang penyakit kusta. Maka jadi heran karena stigma negatif pada penderitanya ternyata masih ada ya.
Stigma inilah yang harus kita pupus habis. Kasihan mereka yang alami kusta mendapat perlakuan yang tidak adil
Semogaaa edukasi seperti ini bisa memberikan wawasan utk warga, dan bagi mereka yang terkena semoga diberi kesabaran dan kesembuhan
Amin,terimakasih ya
Sosialisasi seperti ini perlu terus digalakkan ya… agar masyarakat nggak salah paham dan penderita kusta sendiri nggak dikucilkan
Betul,semoga informasi ini sampai ke pelosok daerah dan stigma negatif kusta bisa terkikis di masyakarat
Makasih, mba. Infonya lengkap. Saya jadi tau kalo ternyata bakteri penyebab kusta ini bisa ditularkan lewat udara, ya. Karena tertular lewat udara, maka memang perlu punya rumah yang sirkulasi udaranya bagus.
Betul banget mbak.Dan yang pasti kusta itu bukan penyakit turunan yang harus ditakuti
Stigma kusta ini yang paling keras namparnya. Nggak heran penderitanya rada takut kalau diminta berobat. Akhirnya apa? Kustanya malah nggak sembuh dan tertangani.
Jadi kita sebagai warga Indonesia juga kudu mengedukasi diri dan jaga diri. Mereka yang sakit sudah menderita belum lagi dikasih stigma. Keren Mbak Dennise ❤️
Sangat setuju kak! bukan semakin sembuh malah bertambah penyakit lain karena memikirkan kata orang lain
sy senang ada yang mengulas, mudah-mudahan stigma yang beredar di masyarakat bisa diluruskan kembali.
Amin ya Don.Dan masyarakat kita semakin “aware” untuk tidak memberikan stempel dengan “stigma” penderita kusta harus dijauhkan
Waah nice info! Stigma di masyarakat memang harus segera diluruskan yaa.. agar hidup jauh lebih indah
yes, kita bersama harus hapus stigma itu
Kuata sampe skr masih ada yang memandang sebagai penyakit kutukan.. Padahal sudah cukup banyak informasi ttg penyakit ini.. Semoga orang dengan penyakit kusta tetep semangat untuk sembuh dan bisa aktivitas normal sprti lainnya..
Alhamdulillah,
semoga dengan semakin banyak yang menyuarakan fakta dan mitos mengenai penyakit kusta begini, bisa menjadikan kita semua paham bahwa penderita kusta tetap bisa sembuh dan kontak dengan penderita kusta pun aman.
Amin ya teh Lendy
Yes kak Diane. Sebagai influencer mari kita bersama mengedukasikan bahwa kusta tidak semudah itu menular & bisa disembuhkan
Walah aku baru tahu kusta menular melalui inhalasi loh. Infonya banyak banget disini. Supaya kita lebih aware sama tubuh kita sendiri dan juga orang lain. thank you kaaa ilmu nya
Kembali kasih kk
Orang Indonesia ni mah memang sukanya asal nyerocos wkwkwk. Semoga kita dihindarkan ya dari berbagai macam penyakit
Betul.Stigmanya tertanam banget
Penyakit kusta ini banyak banget mitosnya, pantesan penderitanya dikucilkan. Penasaran deh sama yg dilakukan pemerintah Jawa tengah, pemberian obat tuh, obat apa mbak? Apa untuk penderita kusta atau obat pencegahan yg dikasih ke masyarakat tertentu
Yang saya tahu kak untuk penderita kusta sangat disarankan untuk datang ke puskesmas terlebih dahulu nanti step berikutnya petugas kesehatan yang mengarahkan. Jangan mengambil jalan pintas dengan pengobatan yang berbeda
Kita harus sama sama melawan informasi HOAX tentang kusta, yang paling penting, kusta bukan aib dan penyintas kusta bisa bekerja dan hidup normal seperti biasa
Yesss, sangat setuju
Aku baru tau nih soal Kusta dari tulisan kamu mba, makasih banget sharingnya. Dulu sempet denger sekilas aja tentang kusta dan belum pernah liat seperti apa penderitanya. Agak khawatir juga ya karena kusta bisa menular, semoga edukasi dan penanganan kusta ini bisa meluas
Terimakasih. Memang kita masyarakat awam perlu pemahaman tentang kusta agar tidak menelan mentah informasi yang ada terutama hoax
Mitos dan fakta penyakit kusta memang berkembang luas di masyarakat kita akupun jujurly agak takut sma penyakit kusta ini tapi dengan adanya tulisan ini jadi lebih banyak tahu lagi ternyata yang aku pikirkan gk smuanya bnar apalagi penanganannya sudah baik dan benar
Terimakasih kak Yanti
Aku jadi semakin paham akan penyakit Kusta ini, karena selama ini masih awam banget, jadi sekarang ga perlu khawatir berlebihan ya, karena bisa disembuhkan.
Yes banget sista
semoga dengan semakin banyaknya edukasi dari pemerintah terkait dengan penyakit ini maka semakin banyak orang yang sadar dan teredukasi bahwa penyakit ini bisa sembuh
Betul, mari kita bersama menyuarakan bahwa kusta itu bisa disembuhkan
Aku sempat mengira Indonesia udah bebas dari kusta loh. Ternyata masih ada ya, dan stigma + mitosnya pun masih seperti yang duluuuuu: penyakit kutukan.
Syedihnyaaaa.
Untuk itulah perlu banget kesadaran dari masyarakat bahwa kusta itu bukan penyakit kutukan dan bisa disembuhkan
Di daerah rumahku tu ada yang punya penyakit kusta. Bener sih. Katanya, itu mah kutukan. Terus yang kena jadi dapat sanksi sosial gitu. Pada dijauhin sama tetangga. Dan lain-lain. Kasihan banget dah pokoknya.
Kasihan ya.Penghakiman sepihak
Jujur aku juga takut deket sama orang yg kena kusta, tapi bukan berarti menganggap itu penyakit ghaib atau kutukan, memang edukasi tentang penyakit kusta penting banget yah agar masyarakat bisa lebih paham tentang cara penularan dan pengobatan nya sehingga bisa lebih aware
Betul banget, dibutuhkan awareness yang tinggi
Dengan penanganan cepat saat melihat adanya gejala, maka kesembuhan masih bisa didapatkan. Di sinilah perlunya memberi dukungan bukan stigma.
Yes setuju Fenni
Terima kasih penjelasannya Mom. Bener banget sih, dari dulu Kusta kayak momok begitu ya. Jadi inget, dulu guru ngaji saya kena kusta dan kita yang masih kecil nyantai aja ngaji sama beliau.
Keren itu kang.Karena disaat itu pikiran kang Alee dan teman-teman tidak terbentuk stigma buruk tentang KUSTA sehingga nyantai saja ketika bertemu penderita kusta