Kusta BUKAN Penyakit Kutukan dan Pasti Bisa Disembuhkan

Sumber: YouTube NLR Indonesia

Happy morning bestie,

Semenjak aku jadi ibu rumahtangga alias tidak bekerja lagi waktu untuk keluarga dan “me time” dengan teman-teman lebih ada. Dulu saat kerja kantoran, sulit sekali membagi waktunya. Berangkat pagi pulang malam, Senin-Jum’at. Terkadang Sabtu juga masuk kerja setengah hari. Nyaris waktu yang tersisa hanya di hari Minggu saja. Di Minggu itulah waktu yang dimanfaatkan untuk keluarga.

Untuk teman kapan dong Dennise?

He…he…he…nyaris gak ada. Kalau tidak kepepet banget misalnya ada yang kedukaan, aku hadir. Tapi menjadi berbeda aku semangat kumpul dengan teman-teman ketika sudah bebas alias tidak bekerja lagi. Seperti 2 minggu yang lalu. Aku janjian sama teman SMP ketemu di rumah makan Sunda yang ada di kota Bogor. Kami ada 6 orang.

“Senang ya akhirnya kita bisa kumpul cantik”, ucapku dengan teman-teman saat kami bertemu.

“Yang penting kita sehat dulu ya. Kalau udah sakit, mau katanya ada BPJS juga mana enak sih”, timpal Sumi, temanku.

“By the way apa kabar teman-teman SMP kita ya. Semoga kita semua aman dalam lindunganNya”, ucapku

“Aman sih, kecuali yang aku dengar si Soleha sakit kusta, iih…serem ah”, ucap Tina dengan nada ketakutan.

“Kamu dengar darimana Tin?”

“Ya ampun Dennise itu si Soleha’kan semenjak tamat SMP dia pulang ke kampung katanya mau urus orangtuanya. Terus yang aku dengar-dengar dia sekolah SMK di kampung tapi gak tamat langsung dilamar dukun yang obatin bapaknya yang sakit”

“Lengkap banget infonya Tin. Kaya wartawan saja”

“Lah,kan Soleha ibunya masih saudara sama ibuku”

“Jadi kalian sepupuan ya”

“He-eh. Tapi itulah ya. Ngapain juga si Soleha mau menikah sama si dukun itu. Kaya tidak ada laki-laki lain. Soleha’kan cantik, si dukun udah tua”, sesal Tina.

“Itu namanya jodoh Tin, yang penting mereka bahagia’kan”

“Apanya bahagia Dennise. Itu suaminya katanya orang pintar bisa ngobatin orang. Tapi banyak juga yang gagal. Nah yang gagal itu kecewalah, sudah berobat tidak sembuh-sembuh ya akhirnya banyak yang sumpahin”

Kami yang semula niatnya mau makan cantik, akhirnya jadi terkesima mendengar cerita Tina. Makanan yang sudah di pesan di tunda dulu untuk disajikan di meja, cukup minuman saja. Lagi seru nih ceritanya sayang kalau dilewatkan.

“Sumpahin bagaimana?”, timpal Neneng

“Ya disumpahin kualat aja, ada yang kena sakit. Benaran’kan pertama suaminya kena kusta, terus Soleha eh merembet kena anak-anaknya. Kasihan juga mereka. Ini penyakit kutukan, gara-gara kelakuan suaminya”

Foto: IG @nlri indonesia

“Loh memang kenapa suaminya?’, tanyaku

“Ya dukun itu”

“Jadi orang yang dipercaya menyembuhkan orang lain’kan tidak ada yang salah. Buktinya banyak juga yang sembuh. Jangan menghakimi orang Tin, gak baik! yang aku tahu penyakit KUSTA itu bukanlah penyakit kutukan tetapi penyakit kulit yang memang ada. Ya sama saja dengan penyakit jantung, paru-paru dan ada obatnya”, ucapku

Baca juga: Lawan Stigma Untuk Dunia Setara

“Tapi menular’kan….iih serem ah! aku mah takut ketemu”

“Betul menular. Tetapi bukan berarti menular itu kita ketemu sekali langsung menular bukan begitu atuh neng! Nih ya karena aku suka baca jadi banyak tahu informasinya. Berdasarkan yang aku baca di instagram @nlrindonesia, jangan lupa ya di follow seperti ini proses terjadinya penularan kusta…”

Penularan

Bakteri kusta diyakini menular dari pernapasan. Tetapi bukan sekali bertemu langsung menular ya tetapi berulangkali bertemu dan itu pada pasien yang belum berobat. Jadi orang yang berkontak lama dengan pasien kusta. Seperti keluarga Soleha, wajar saja mereka kena semua karena tinggal serumah dan setiap hari kontak. Penularan ini melalui inhalasi (menghirup udara)

Kontak Fisik

Kontak fisik yang seringkali besar kemungkinan bisa menularkan di bandingkan jika hanya sekali saja

Berdasarkan survei dari 100 orang terpapar kuman kusta 95 orang tidak terinfeksi, 3 orang terinfeksi tetapi sembuh dengan sendirinya tanpa obat dan 2 orang terinfeksi dan butuh pengobatan.

So dengan fakta ini, kita tidak perlu takut, khawatir jika bertemu mereka yang terkena kusta. Apalagi jika IMUN tubuh kita kuat, aman deh tidak terjadi penularan.

Kenalan yuk dengan KUSTA

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Dengan mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini, penyakit ini dapat disembuhkan dengan tepat dan mencegah kecacatan (dilansir dari Halodoc)

Sumber: IG @nlrindonesia

Seperti apa ciri-cirinya?

  • Bercak putih/ kemerah di kulit
  • Bercak tidak gatal di kulit
  • Mati rasa pada bercak
  • Kulit tidak berkeringat, terasa kaku dan kering
  • Bengkak/ benjolan di wajah dan telinga

Jika terkena KUSTA, harus bagaimana?

Baca juga: OYPMK: Bangkit, Semangat dan Berdaya

Melihat ciri-ciri di atas, mungkin diantara pembaca blogku ada yang mengalami kondisi kulit seperti itu jangan menutup diri untuk tidak berobat dan berharap sembuh dengan sendirinya. Jika Anda tidak berobat yang dirugikan tidak saja Anda sendiri tetapi keluarga terdekatpun mengalami penularan. Dan jika tidak segera diobati tidak tertutup kemungkinan bisa mengalami cacat seperti lumpuh dan buta.

Datanglah ke Puskesmas terdekat di tempat tinggal Anda. Pengobatan ini GRATIS alias tidak bayar loh! Jangan pedulikan omongan orang lain tentang sakit yang dialami. Terpenting adalah tekad kita untuk sembuh. Karena sesungguhnya kusta itu SANGAT BISA sembuh jika cepat penangannya.

Sumber: YouTube NLR Indonesia

PENCEGAHAN KUSTA

Bentuk kepedulian pemerintah dalam pencegahan kusta patut diacungkan jempol. Dilansir dari website kbr.id pemerintah Jawa Tengah melakukan tindakan pencegahan kusta dengan obat.

Anda, saya, siapapun bisa terkena kusta. Dan tidak melihat gender loh. Perempuan dan laki bisa terkena penyakit kulit ini. Ada pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan. Inipun berlaku untuk kita semua. Jangan tunggu kena dulu kusta baru kita “aware” tetapi “aware” dulu bagaimana agar si kusta tidak menghampiri kita. Bagaimana caranya?

Menjaga Daya Tahan Tubuh

Imun tubuh yang sehat, Insya Allah tidak mudah terserang penyakit termasuk kusta. Tentunya banyak hal yang harus kita lakukan untuk mendapatkan imun tubuh yang sehat seperti: makan sehat (termasuk perbanyak sayur dan buah), olahraga rutin seminggu 3x minimal 45 menit, tidur yang cukup ( 8 jam), perbanyak air putih (2 liter sehari) dan yang terpenting sekali hindari setres. Karena setres sangat cepat membuat imun tubuh drop

Ventilasi Rumah

Penting sekali masuknya sinar matahari ke dalam rumah. Karena virus kusta bertahan hidup di luar tubuh manusia selama 24-48 jam atau bisa lebih, tergantung pada suhu di sekitarnya. Karena semakin panas udara di luar, semakin cepat kuman lepra akan mati.

Deteksi Dini

Coba lihat di kulit Anda mungkin di tangan, tubuh ada bercak putih atau merah yang kering. Atau ada anggota tubuh yang sakit dan tidak bisa digerakkan. Ayo…ayo…kita lihat ya!

Jangan ACUH

Ini sering terjadi, ketika seseorang mengalami perubahan pada kulitnya, acuh dan tidak sigap untuk memeriksakan diri. Berharap nanti akan sembuh dengan sendirinya. Mungkin kalau hanya sekedar ada jerawat kecil di tangan itu bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi kalau perubahannya signifikan ini harus segera diperiksa.

Berharap tentunya saat melakukan pemeriksaan ke dokter aman terdiagnosa kusta tetapi kalaupun akhirnya kena tentunya kita harus ikhlas ya. Jangan berlarut dalam kesedihan tetapi bulatkan tekad bahwa kusta PASTI BISA disembuhkan. Tumbuhkan semangat, rajin minum obat, mengikuti semua saran dari dokter dan rajin kontrol ke dokter.

Mari kita Bersatu bersama untuk Indonesia bebas dari kusta. Untuk adik-adik mahasiswa, ayo suarakan di sosial mediamu bahwa KUSTA itu bukan sakit turunan, bukan aib dan bisa sembuh loh….

Lakukan #SUKA Suara untuk Indonesia Bebas dari Kusta. Dan kita semua mari bersama menghapus  Stigma Kusta Cerita Lama tidak ada lagi mereka yang mengalami sakit kusta ataupun penyintas kusta yang harus dijauhkan. Karena mereka sama dengan kita, punya hak yang sama sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Mereka berhak menikmati hidup dan mereka berhak untuk bahagia. Semangat! (D/s)

#SUKA #NLRxKBR #LombaNLRxKBR #IndonesiaBebasKusta #menulisuntukkusta #SuaraUntukIndonesiaBebasKusta #janganlupakankusta #hinggakitabebasdarikusta

114 thoughts on “Kusta BUKAN Penyakit Kutukan dan Pasti Bisa Disembuhkan”

  1. Jujur sayapun baru ngeh tentang Kusta yang sebenarnya nggak se menakutkan yang saya bayangkan.
    Dulu waktu kecil sering takut sama yang kena kusta, dan bener sih ya, hoaxnya orang kena kusta itu kayak kena kutukan.
    Padahal, masih banyak kesempatan untuk penyandang Kusta bisa sembuh dan mandiri 🙂

    Reply
  2. penderita kusta mirip dengan pengidap epilepsi seperti saya

    diajuhi karena dianggap aib dan memalukan

    bedanya kusta disebabkan kuman kusta [Mycobacterium Leprae] yang harus diantisipasi agar penyebarannya bisa dikendalikan

    Reply
  3. Alhamdulillah,
    Edukasi mengenai penyakit kusta ini sudah meluas sehingga banyak orang yang semoga hingga pelosok negeri ini menjadi paham mengenai penyakit kulit kusta yang bisa disembuhkan jika diobati sejak awal dan bukan penyakit kutukan.
    Aga serem juga yaa.. kalau dijampi-jampi.
    Huhu… memang mitos di Indonesia ini masih tumbuh subur.

    Reply
      • Jadi ingat kalau Princess Diana pernah duduk dekat sekali bahkan memegang orang dengan penyakit kusta. MashaAllah yaa..
        Semoga itu menjadi bukti bahwa penyakit kusta bukan hal yang ghaib, tetapi tetap bisa diobati asalkan tidak abai dengan gejala yang dirasakan.

        Reply
  4. Sedih kalau penderita kusta masih dapat stigma, dikucilkan dan dianggap terkena penyakit kutukan. Betul sekali semestinya mereka datang ke Puskesmas terdekat karena ada pengobatan ini gratis dan bertekad untuk sembuh. Karena kusta itu bisa sembuh jika cepat penanganannya.

    Reply
  5. Jujur, saya juga sangat minim info tentang penyakit kusta ini, sering dengar, cuma ga tau bagaimana ciri-cirinya. Parahnya, banyak kabar hoax ya tentang penyakit ini.
    Betul, kita ga boleh abai jika mendapati ada yang berbeda atau tanda-tanda tidak wajar di tubuh kita. Harus segera mengkonsultasikannya sedini mungkin agar cepat dideteksi dan orang sekitar juga terlindungi.

    Reply
  6. Zaman duluuu banget, penderita kusta dijauhi. Dianggap aib dan kena kutukan setan duuuh kasihan ya. Yang bikin salut waktu lady Diana datang ke Indonesia, mbak…inget ga beliau dulu mau bersalaman dengan para penderita dan tidak geli sama mereka. Jaga pola makan dan gaya hidup, insya allah kusta bisa disembuhkan aamiin.

    Reply
    • Ya…ya…aku ingat Lady Diana. Beliau saja tidak ragu ya. Memang terkadang stigma buruk penyandang kusta sudah terbentuk. Padahal mereka yang takut itu minim pengetahuan. Semoga ke depannya kita bangsa Indonesia lebih “aware” ya

      Reply
  7. Sedih deh kak kalau masih ada orang yang percaya mitos penyakit kusta itu kutukan hiks. Kalau penderitanya dibilangin gitu, bisa-bisa makin drop mentalnya, malah nyebabin dia makin sakit ga sembuh-sembuh. Udah pula dijauhi orang-orang ya kan. Makin terkucil.

    Untunglah sekarang sosialiasi edukasi tentang kusta gencar dan terus menerus, semoga dapat menyingkirkan stigma negatif penderita kusta yang selama ini ada di masyarakat. Cepat sembuh buat mereka yang masih sakit kusta.

    Reply
    • Semoga banyak yang terbuka para penderita kusta tidak menutup diri agar bisa cepat terobati. Dan masyarakat kita lebih cerdas dalam menyikapi mereka yang terkena kusta. Kusta itu tidak mudah menular dalam sekejap apalagi kalau imun tubuhnya bagus

      Reply
  8. Yang masih anggap kusta itu kutukan ya sudah kembali saja ke zaman baheula, gak usah balik ke zaman sekarang. Kasihan lah saudara-saudara kita ini. Kusta itu adalah penyakit infeksi menahun dan tidak ada yang perlu kita takutkan dari penderita kusta.

    Reply
  9. Karena takut jadi aja ada yg nggak mau berobat dan tau2 malah kan penyembuhannya terhambat. Stigma masyarakat nih bener2 deh, netizen tolooong… kusta kan bisa sembuh. Nggak seseram yg diperkirakan

    Reply
  10. Astagaaa, aku pernah punya temen yang kena kusta. Awalnya dia berobat ke dukun, “katanya” bisa menyembuhkan segala macem penyakit. Ujung2nya ke dokter juga karena udah abis jutaan.

    Kadang, omongan masyarakat emang yang bikin gak mau pergi ke dokter

    Reply
  11. aku malah baru tau kalau kusta dianggap penyakit kutukan *kemanaajeneng, ahaha

    Tapi berarti memang perlu lebih banyak edukasi begini yaa supaya orang-orang makin aware kalau Kusta merupakan penyakit seperti penyakit lainnya yang bisa disembuhkan dan bisa dicegah.

    Reply
  12. Jadi yang terpenting jika ada gejala yg disebutkan, harus segera ditangani ya, ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan, agar cepat tertangani, nggak sampai parah. Stigma tentang kusta ini segera diedukasi agar penderita tidak merasa dikucilkan

    Reply
  13. Sedih ya masih ada saja orang yang menganggap sebuah penyakit tertentu sebagai kutukan. Benar banget Kak Dennise, Kusta adalah penyakit yang ada di dunia sama seperti penyakit lainnya dan bisa diobati. Jadi bukan karena kutukan atau apa lah. Yang penting kita sama-sama jaga kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, ya.

    Reply
  14. Kusta adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Para penyintas bisa kembali ke masyarakat seperti sedia kala termasuk juga mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak. Kita harus patahkan mitos yang beredar supaya penyintas bisa hidup sejahtera dan bahagia

    Reply
  15. Ini yang harus diingatkan: jika penderita kusta tidak berobat yang dirugikan tidak saja dia sendiri tetapi juga keluarga terdekat. Dan jika tidak segera diobati tidak tertutup kemungkinan bisa mengalami cacat seperti lumpuh dan buta. Duh…

    Reply
  16. Sedih ya
    Ditengah masih banyaknya angka penderita kusta di Indonesia, eh masih saja banyak orang yang percaya dengan mitos seperti ini
    Kusta itu penyakit, dan dia bisa disembuhkan

    Reply
  17. Kak Dennise yang cantik…semoga stigma kusta lama2 terhapus ya…
    Saya denger sejak.kecil.dari pelajaran sekolah kusta begini begini tp.di.kehidupan nyata belum melihat langsung penderita kusta.

    Reply
    • Betul mbak Yen, aku juga dari kecil sudah dengar stigma ini. Di zaman era digital ini diharapkan masyarakat semakin membuka mata dan telinga untuk mengikis stigma itu dan merangkul mereka yang alami kusta

      Reply
  18. Edukasi tentang kusta belakangan mayan sering ya mbak. Bagus soalnya masih ada anggapan bahwa kusta itu gak bisa sembuh, cepet menular, dll.
    Dengan adanya edukasi kyk gini tuh jd paham kalau kusta bisa disembuhkan dan penyintasnya punya kesempatan yang sama utk beraktivitas sebagamana org lain.

    Reply
  19. Yang jadi masalah terbesar itu stigma masyarakat ya. Dan ini PR banget. Program pemerintah saja masih banyak yg gak diterima, tapi kita harus selalu optimis, tetap suarakan sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang benar

    Reply
  20. Sosialisasi seperti ini memang penting untuk menghapus stigma negatif bagi mereka para penyintas kusta di Indonesia. Masih banyak mitos yang harus diberantas sehingga masyarakat memperlakukan para penyintas ini dengan bijak.

    Reply
  21. Biar stigma ini hilang memang masyarakat perlu dapat info edukasi tentang Kusta kayak gini. Makasih Mbak, udah menjelaskan dengan detail, nambah insight baru apalagi soal pencegahannya.

    Reply
  22. naaah itu masih ada yang percaya kusta itu penyakit kutukan apalagi kelihatan ya dari kulit pasien kusta yang menebal dan beda warna. Belum lagi kalau sampai menimbulkan kecacatan.
    Info seperti artikel Mbak Dennise ini dibutuhkan untuk mengalahkan mitos kusta.

    Reply
  23. Saya pikir Kusta penyakit lama yang sudah hengkang dari permukaan bumi ternyata masih ada yang mengidap ya? Secara visual memang menakutkan walau menular bisa disembuhkan kok. Apapula dibilang kutukan🥲

    Reply
  24. Semogaaa edukasi seperti ini bisa memberikan wawasan utk warga, dan bagi mereka yang terkena semoga diberi kesabaran dan kesembuhan

    Reply
  25. Makasih, mba. Infonya lengkap. Saya jadi tau kalo ternyata bakteri penyebab kusta ini bisa ditularkan lewat udara, ya. Karena tertular lewat udara, maka memang perlu punya rumah yang sirkulasi udaranya bagus.

    Reply
  26. Stigma kusta ini yang paling keras namparnya. Nggak heran penderitanya rada takut kalau diminta berobat. Akhirnya apa? Kustanya malah nggak sembuh dan tertangani.
    Jadi kita sebagai warga Indonesia juga kudu mengedukasi diri dan jaga diri. Mereka yang sakit sudah menderita belum lagi dikasih stigma. Keren Mbak Dennise ❤️

    Reply
  27. Kuata sampe skr masih ada yang memandang sebagai penyakit kutukan.. Padahal sudah cukup banyak informasi ttg penyakit ini.. Semoga orang dengan penyakit kusta tetep semangat untuk sembuh dan bisa aktivitas normal sprti lainnya..

    Reply
  28. Penyakit kusta ini banyak banget mitosnya, pantesan penderitanya dikucilkan. Penasaran deh sama yg dilakukan pemerintah Jawa tengah, pemberian obat tuh, obat apa mbak? Apa untuk penderita kusta atau obat pencegahan yg dikasih ke masyarakat tertentu

    Reply
    • Yang saya tahu kak untuk penderita kusta sangat disarankan untuk datang ke puskesmas terlebih dahulu nanti step berikutnya petugas kesehatan yang mengarahkan. Jangan mengambil jalan pintas dengan pengobatan yang berbeda

      Reply
  29. Aku baru tau nih soal Kusta dari tulisan kamu mba, makasih banget sharingnya. Dulu sempet denger sekilas aja tentang kusta dan belum pernah liat seperti apa penderitanya. Agak khawatir juga ya karena kusta bisa menular, semoga edukasi dan penanganan kusta ini bisa meluas

    Reply
  30. Mitos dan fakta penyakit kusta memang berkembang luas di masyarakat kita akupun jujurly agak takut sma penyakit kusta ini tapi dengan adanya tulisan ini jadi lebih banyak tahu lagi ternyata yang aku pikirkan gk smuanya bnar apalagi penanganannya sudah baik dan benar

    Reply
  31. Aku sempat mengira Indonesia udah bebas dari kusta loh. Ternyata masih ada ya, dan stigma + mitosnya pun masih seperti yang duluuuuu: penyakit kutukan.
    Syedihnyaaaa.

    Reply
  32. Di daerah rumahku tu ada yang punya penyakit kusta. Bener sih. Katanya, itu mah kutukan. Terus yang kena jadi dapat sanksi sosial gitu. Pada dijauhin sama tetangga. Dan lain-lain. Kasihan banget dah pokoknya.

    Reply
  33. Jujur aku juga takut deket sama orang yg kena kusta, tapi bukan berarti menganggap itu penyakit ghaib atau kutukan, memang edukasi tentang penyakit kusta penting banget yah agar masyarakat bisa lebih paham tentang cara penularan dan pengobatan nya sehingga bisa lebih aware

    Reply
  34. Dengan penanganan cepat saat melihat adanya gejala, maka kesembuhan masih bisa didapatkan. Di sinilah perlunya memberi dukungan bukan stigma.

    Reply
  35. Terima kasih penjelasannya Mom. Bener banget sih, dari dulu Kusta kayak momok begitu ya. Jadi inget, dulu guru ngaji saya kena kusta dan kita yang masih kecil nyantai aja ngaji sama beliau.

    Reply

Leave a Reply to Dennise Sihombing Cancel reply