
Happy morning bestie….
Yeah tumben nih ya mommynya Rachel (aku biasa dipanggil oleh teman-temanku dengan mami Rachel) membuat judul tulisan pake bahasa Inggris. Padahal sejatinya ngomongnya juga masih blepetan. Yang lancar cuma yes no saja, he…he…he…
Kita cerita bahagia yuks

Menurut kalian bahagia itu seperti apa sih yang dirasakan? Apakah karena banyak duit, diet berhasil, harta berlimpah, suami/ istri/ anak bersikap manis atau yang seperti apa?
Kalau menurut aku nih bahagia yang sejati adalah mencintai diri dan menerima masa lalu. Jujurly dulu banget ketika usia masih 20 an aku sulit sekali mencintai diri. Selalu menyalahkan keadaan. Semisal,
mengapa aku terlahir dari anak penjahit bukan konglomerat? (sehingga tidak susah cari uang)
mengapa aku terlahir dengan rambut ikal keriting (pengennya rambut lurus)
mengapa aku tidak secantik artis bollywood (idolaku)
Dan masih banyak lagi deretan kata mengapa, mengapa dan mengapa? seakan protes dengan Tuhan. Merasa diri tidak beruntung dan merasa selalu kurang, kurang dan kurang terus. Btw begitu gak sih kalian juga?
Bahkan ada hal ekstrim dulu yang pernah aku lakukan. Aku yang terlahir sejak dulu bertubuh montok dan tidak pernah langsing melakukan diet ekstrim. Makan hanya sayur dan buah selama 2 minggu. Buahnya juga milih yang tidak manis dan berkarbo. Jadi aku hanya makan bangkoang, apel hijau dan nanas. Dan juga ditambah dengan obat penurun berat badan yang dijual bebas.
Alhasil aku dirawat selama seminggu karena asam lambung naik, jantung berdegub kencang akibat obat yang aku beli bebas. Memang ada penurunan berat badan, tetapi harus ditebus mahal dengan melalui sakit (biayanya mahal karena di zaman itu belum ada BPJS). Pasca sembuh dari sakit berat badan yang turun 6 kg berangsur naik karena metabolisme tubuh sudah membaik nafsu makan kuat lagi. Bahkan naiknya lebih dari 6kg, ha…ha…ha…merugi deh.
Baca juga: Perangi Obesitas: Makan Sehat + Olahraga
Nah kalau cerita berdamai dengan diri sendiri alias masa lalu aku ingin berbagi cerita kisah pilu seorang teman anak seorang wanita penghibur. Sebut saja Bunga ya namanya. Dia sahabat kecilku ketika kami SD. Bunga lahir tidak kenal siapa ayahnya. Karena belum setahun lahir ayahnya sudah selingkuh dengan wanita lain dan meninggalkan Bunga yang masih bayi dan juga ibunya.
Saat itu ibunya Bunga tidak punya keahlian apapun sementara 2 anaknya (Bunga punya kakak laki-laki) masih butuh banyak biaya. Akhirnya tidak ada jalan lain Tante Anna begitu biasa aku panggil bekerja sebagai hostes alias wanita penghibur di club malam.
Awalnya Bunga enjoy saja dengan apa yang diberikan sang ibu. Barang bagus, sekolah di tempat yang mahal. Begitupun ketika beberapakali diperkenalkan pada pria yang mengaku teman dekat ibunya, Bunga happy. Apalagi pria-pria itu selalu memberikannya hadiah.
Namun semakin besar dan akhirnya paham bahwa Bunga hidup dari uang yang menurutnya tidak halal dia berontak. Marah, malu (apalagi di lingkungan sering di bully) dan nyaris beberapakali ingin bunuh diri. Menurut Bunga ibunya bukanlah role model yang patut di contoh.
Bahkan setelah bercerai ibunya 3x menikah lagi, semua gagal. Bahkan ayah tiri Bunga yang terakhir pernah melakukan pelecehan seksual padanya. Hidupnya Bunga hancur, merasa tidak berharga. Walaupun dia tidak hamil tetapi justru kegadisannya direnggut oleh pria bejad yang jadi suami ke-4 ibunya.
Baca juga:
Waspada! Wanita Mudah Alami Depresi
Sedih banget saat itu keadaan Bunga. Aku sempat menjenguknya di RS.Jiwa bersama teman-teman SD. Menurut dokter untungnya Bunga segera dibawa ke rumahsakit, depresinya belum terlalu marah. Hanya sebatas teriak-teriak dan sesekali menyakiti diri dan marah-marah setelah itu nangis dan diam. Melalui obat yang diberi dan terapi rutin tingkat depresinya bisa ditekan.
“Terpenting untuk Orang Dalam Masalah Kejiwaan (ODMK) obat ampuh yang bisa menyembuhkan adalah cinta kasih yang tulus dari keluarga, teman maupun orang sekitar. Berikan semangat! dan jangan bertanya atau mengingatkan cerita masa lalu sehingga membuat orang tersebut depresi”, tutur seorang dokter kejiwaan yang menangani Bunga.
Baca juga: Masalah Kejiwaan Bisa Dipulihkan Jika Ada Kasih
Cerita Bunga itu memberikan pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupanku. Setress itu harus dicari jalan keluarnya. Kuakui seringkali setress bahkan kecewa dengan orang terdekat yang kita percaya. Mungkin teman-teman juga pernah alami ya.
Ketika ada teman dengan cerita kesedihannya yang mendalam lengkap dengan air mata berlinang bercucuran kadang kita tidak tega untuk meminjamkan uang ya. Itu yang aku alami, sahabat dekat cerita kalau suaminya selingkuh anaknya belum bayaran sekolah 3 bulan padahal mau ujian. Kalau tidak dibayar maka tidak bisa ikut ujian.
Coba siapa yang tidak iba. Dengan baik hati si Dennise ini percaya dan langsung memberikan. Apalagi teman itu dengan mulut manisnya mengatakan paling lama sebulan uang kembali. Tahu gak sudah berapa lama tidak balik uang yang angka 0 nya ada 6 digit, 5 tahun. Nyesek gak! Ikhlas gak ikhlas ya harus diikhlasin.
Baca juga: Ikhlas, Mengapa Sulit?
Oh ya kebetulan aku bukan tipe orang yang ada masalah berbagi cerita ke orang lain apalagi sosial media. Paling anti! karena itu sama saja menceritakan kesedihan kita kepada orang lain. Apalagi tentunya tidak semua orang’kan ya senang sama kita. Ada juga yang gak suka. Nah kalau yang tidak suka, bisa jadi bahan gosipan seantero jagat, ha…ha…ha…
Menulis dan memasak bagiku bagian dari healing. Menulis di blog misalnya, tentang apa yang aku atau orang lain alami dengan nama yang disamarkan ini memberikan dampak kebahagiaan yang luar biasa loh. Uneg-uneg bisa disampaikan tanpa orang terdekat tahu. Setuju dengan artikel Konsisten Menulis yang ditulis seorang blogger April Fatmasari. Dalam hal menulis itu dibutuhkan konsistensi.

Awalnya juga isi blogku termasuk yang jarang diisi, ikut-ikutan saja tren punya blog. Keren gitu katanya kalau punya blog. Tapi aha bagaimana mau dapat job apalagi endorse-an kalau nulisnya saja tidak konsisten alias malas-malasan.
Loving Yourself Is True Happiness
Mencintai diri adalah bahagia yang sejati itu yang aku rasakan saat ini. Sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, masa lalu dan mencari kebahagiaan. Tahu gak sih my bestie bahagiaku tuh sederhana, tidak butuh modal yang besar bermain dengan ponakan (anaknya adik) yang usianya baru 7 tahun, Fael namanya itu sudah buatku bahagia.

Aku sempat kehilangan ide bermain karena jujurly anak-anakku semua cewek, di rumah tidak ada mainan tembak-tembakan atau mobil-mobilan. Untungnya nih ada ide mengajaknya bermain di alam. Kebetulan halaman rumah omanya Fael (ibuku) cukup luas, 1000 meteran. Ada berbagai jenis pohon rambutan, jambu air dimana Fael bisa manjat. Ada peternakan ayam dan kolam ikan dimana dia bisa memberi makan.
Bahagianya Fael saat berlari-lari di halaman rumah sambil mengejar ayam yang keluar dari kandang dengan bahagianya aku ketika melihat dia tertawa lepas sama. Happy…(D/s)
Cintailah dirimu sepahit apapun masalahmu
Jangan Menunggu Orang Lain Membahagiakanmu
Bahagia Itu Kita Yang Ciptakan
2 thoughts on “Loving Yourself Is True Happiness”