Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/dennises/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Perangi Obesitas: Makan Sehat + Olahraga – Dennise Sihombing

Perangi Obesitas: Makan Sehat + Olahraga

Hai, perkenalkan ini putriku namanya Meylisa Glorya Immanuella Vanesa Tobing (20 th). Wih panjang banget ya namanya kaya rel kereta api, he…he…he…tapi nama sepanjang itu cukup dipanggil dengan Oya kok. Nah, Oiya ini ketika lahir berat badannya hanya 2,9 kg panjang 51cm. Termasuk tidak gede ya. Berbeda dengan kakaknya Rachel yang lahir dengan berat 3,5 kg.

Entah mengapa ya di benakku anak yang gemuk adalah anak yang sehat dan lucu alias unyu-unyu. Dan apa yang aku lakukan? Tentulah memberi makanan super sehat, super bergizi supaya jadinya endut. Kan kalo endut enak ya dicubit-cubit pipinya, pahanya, aha…si Dennise deh.

Terbiasa dengan pola makan yang bergizi akhirnya terbawa hingga sekarang dengan usia 20 tahun.

“Mami Oiya mau nge gym pake PT (Personal Trainer) ya !”, pintanya suatu hari.

Foto: koleksi pribadi

“Hah PT? Mahal itu dek!”

“Iya biar berat bedan Oiya turun. Malu nih Oiya endut sekarang. Teman Oiya berhasil turunin berat badannya karena didampingi PT. Makannya diatur, olahraga diatur. Pokoknya semua diatur deh”

“Mami juga bisa buat itu untuk kamu. Di rumah’kan alat nge gym ada. Ada sepeda, power squat, stepper, dumble. Kalau semua itu dipakai dengan maksimal pasti hasilnya maksimal”

“Mami pelit!”

Ha…ha…ha biarin deh si Oiya bilang maminya pelit. Tapi memang iyalah olahraga di tempat nge-gym + dengan jasa PT mahal bingits. Dan bukan kelasku deh, Sayang uangnya bisa dipakai untuk yang lain.

Oiya itu berat badannya 90 kg/ 165 cm. Kelebihan 20 kg lebih. Kebetulan Oiya punya tulang yang besar jadi terlihatnya besar ya. Nah untungnya ini anak memang senang olahraga jadi gak hambatan. Yang susah bagiku adalah mengatur pola makannya. Untuk makan sehat dan mengganti cemilan tidak sehat dan beralih ke sayur dan buah bukanlah hal yang mudah. Perlu bawel tingkat dewa dan suport yang tinggi. Sesekali aku kasih izin juga Oiya untuk menikmati makan enak. Seminggu sekali di weekend.

Foto: Oiya & Rachel

Nah untung mengontrol apa yang dimakan aku minta Oiya untuk membuat diary diet. Jadi apa yang di makan di catat termasuk dosa makanan yang dimakannya. Alhasil Oya dalam waktu 1 tahun lebih berhasil menurunkan berat badannya menjadi 73 kg. Puji Tuhan perjuangan sehatnya membuahkan hasil. Walaupun belum ideal.

Hidup yang sehat bebas dari obesitas memang harus diniatin. Bukan saja hanya sekedar ucapan tetapi diiringi dengan action.

Berkaitan dengan obesitas dikesempatan Kamis 17 Februari 2022 aku mendapat kesempatan mengikuti webinar Hari Gizi Nasional 2022 yang diadakan oleh Kemenkes. Tema yang diangkat adalah Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas.

Hadir sebagai pembicara Melinda Mastan, S.Gz (Grant Office Tanoto Foundation), Eriana Asri, MPH (Konsultan Gizi Nutrion International ) Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si (dosen ilmu gizi) dan Ni Putu Desy Aryantini, Ph.D (PT. Yakult Indonesia)

Gizi Seimbang

Makan dengan gizi seimbang itu penting sekali. Di kalangan remaja terutama pola makan gizi seimbang jarang diterapkan. Makanan kekinian banyak disukai para remaja. Apa sih makanan kekinian itu? Junk food, makanan siap saji, minuman siap saji, minuman kemasan. Rasanya enak banget. Tapi bicara vitamin dan gizi sangat minim. Gula yang tinggi dan garam yang tinggi memenuhi makanan ini.

“Makan dengan gizi seimbang itu baik untuk mencegah obesitas” ujar Nazhif Gifari.

“Seperti apa gizi yang seimbang itu? makan yang lengkap karbohidrat, lemak, protein, sayur dan buah. Nah yang terpenting adalah batasin asupannya. Seperti gula, garam dan lemak. Ini tidak baik untuk kesehatan tubuh yang dapat menyebabkan obesitas jika dibiarkan berlarut-larut”, imbuh pria berkacamata ini.

Gaya hidup sehat dan cerdas itu seperti apa ya?

  • Nutrition
  • Exercise
  • Sleep
  • Stress
  • Fun

Semua ini menurut Nazhif haruslah seimbang. Nutrisinya lengkap, olahraga rutin seminggu 3x dengan durasi minimal 30 menit, jam tidur yang cukup (8 jam sehari), hindari setress dan bahagia.

Foto: Nara Sumber Nazhif

Diakhir pembicaraan Nazhif juga memberikan tips pola makan yang tidak saja bisa diikuti remaja tetapi semua orang dewasa agar terbebas dari obesitas.

Tips Pola Makan

Biasakan sarapan (ini sering dilewatkan padahal wajib loh untuk sumber energi di pagi hari)

Penuhi kebutuhan karbohidrat

Penuhi kebutuhan protein

Komsumsi sayur dan buah

Cukup minum air putih

Baca label pangan

Cegah Stunting Sebelum Genting

Menurut Melinda kehadiran remaja ini bisa membantu untuk berbicara di social media untuk mengajak anak anak-anak sebaya mereka untuk aware masalah stunting. Melalui 16 penulis muda terbitlah sebuah buku Buku Cegah Stunting Sebelum Genting. Banyak ide menarik di dalamnya tentunya dapat menginspirasi remaja lainnya. Seperti:

Yuk Makan Sehat Mulai Sekarang

Remaja Laskar Penyuara Kesehatan Balita di Tanah Praja

Stunting dan Permasalahan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

Foto: Melinda dari Tanoto Fondation

Kesimpulan:

  • Remaja punya peran penting dalam pencegahan stunting – sebagai calon orang tua dan sebagai agent of change di masyarakat
  • Pendekatan intervensi untuk anak muda ataupun pelibatan anak muda untuk berperan dalam penanganan stunting membutuhkan pendekatan yang berbeda dari kelompok usia yangl ainnya. Kita perlu melihat dari sistem nilai dan cara pandang anak muda.

Yuk, kita ajak para remaja untuk mengambil bagian dimulai dari penyusunan ide hingga pelaksanaan
ide tersebut dan dekatkan isu dengan apa yang sedang dibicarakan di kalangan anak remaja.

Hello…hello… untuk kamu para remaja nih

Jaga status gizi dan kesehatan kamu, karena orang yang berstatus gizi baik adalah orang
yang keren!

Yuk suarakan apa yang menjadi ide kamu untuk pencegahan stunting bagi bangsa Indonesia
dalam berbagai kesempatan yang ada!

So, semua kita mari bersama cegah stunting dan obesitas dengan Gaya Hidup sehat. Terutama yang penting asupan gizi harus sehat ya. Gizi yang sehat tidak harus mahal kok. Disekeliling kita banyak makanan sehat dengan harga yang murah. Tempe, tahu, ikan, telur, sayuran hijau dan…masih banyak lagi.

Gizi sehat, tubuh sehat, jiwapun sehat (D/s)

85 thoughts on “Perangi Obesitas: Makan Sehat + Olahraga”

  1. Salut dan setuju banget dengan kalimat yang saya kutip dari artikel tadi.

    Hidup yang sehat bebas dari obesitas memang harus diniatin. Bukan saja hanya sekedar ucapan tetapi diiringi dengan action.

    Mantap…

    Reply
  2. Mama-mama itu selalu bisa melihat peluang berhemat di setiap kesempatan ya. hhehehehe..

    Tapi benar juga sih. Kalau memang di rumah sudah banyak alat gym, ngapain juga harus mengeluarkan banyak uang untuk hal yang sama ya, Kak.

    Reply
  3. Wah keren Kak. Saya sendiri juga sedang program diet. Karena sudah sempat turun tapi makan kembali tak terkontrol jadi naik lagi. Cepat banget naiknya tapi turuninnya susah. Memang harus konsisten terhadap pola makan sih.

    Reply
  4. Selamat ya, keren udah berhasil hehe. Saya lagi cari ritme ngatur kapan waktu olah raganya nih, soalnya banyak rebahannya hehe
    moga bisa berhasil ngatur pola makan saya + olah raga, soalnya saya beratnya dah over hehe

    Reply
  5. Yaaaappp, setujuuu banget!
    sekarang banyak penyakit tdk menular (kayak stroke diabet dll ) yg menyerang usia muda karena gaya hidup yg ngga sehat.
    setuju bgt klo kita kudu mengatur pola makan dan gaya hidup.

    Reply
  6. Eh kok pas banget Kak Dennise. Anak bungsuku (cewek) juga sudah over-weight. Susah banget diberikan kesadaran untuk diet. Pernah nyoba diet dengan dokter gizi, tapi karena bodynya gempal, BB nya turun gak signifikan. Ada masa otot yang perlu penanganan ekstra. Dia jadi males ngelanjutin. Hadeehhh. Emaknya jadi bingung. Padahal mumpung masih 18tahun kan? Harusnya bisa lebih gampang dietnya.

    Reply
  7. Wah dalam setahun bisa turun hampir 20kilo ya. Tahun kemarin aku nurunin bb cuma bisa 6kilo aja. Emang harus banyak olahraga n makan seimbang deh ya.

    Reply
  8. Sepakat, disekitar kita banyak bahan pangan sehat yang harganya murah, mengolahnya pun tidak susah.

    Tapi saya sendiri juga masih susah nih nyuruh si sulung buat makan sayur dan buah. Makannya “keringan” aja sama lauk.

    Reply
  9. anak sulungku obesitas Mbak Dennise, karena banyak “tangan”

    budenya ikutan ngurus, jadi anak dijejelin segala macam

    akhirnya ketika kuliah dia minder, olah raga sampai capek tapi hasilnya gak signifikan

    Reply
  10. Gaya hidup sehat memang sangat penting. Banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan nutrisi, bisa diatasi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Stunting, obesitas, tingginya asam urat, darah tinggi, kencing manis, kurang zat besi, semuanya bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup menjadi helthy life style.

    Reply
  11. Jika saat kecil stunting, saat besar rawan obesitas. Ini benar banget sih. Dan keduanya seperti ancaman. Kadang menjadi agak aneh sih, melihat si anak sangat kurus sementara ibunya kegedean.
    Makanya para ibu bapak sekarang harus perhatikan kebutuhan nutrisi anaknya agar selalu sehat dan berkondisi prima

    Reply
  12. Mudah banget kalo aku mau nurunin berat badan. Latihan badminton rutin seminggu aja badan udah kelihatan cungkring. Dan caraku untuk menjaga berat badan agar ideal ya dengan olahraga futsal kadang bola.

    Btw, obesitas emang bahaya ya karena bisa menyebabkan faktor risiko lain seperti stroke, jantung koroner, hipertensi, bahkan diabetes.

    Reply
  13. Semoga progress yang baik tersebut tetap terjaga.
    Jangan kebablasan juga nanti malah jadi kurang dari BB Normal.
    Tetap jaga kesehatan Oiya

    Reply
  14. Aiihh, Oiyaa senengnya nih bisa turun BB dengan usahanya yaa. Pertahankan syantiik, jangan lupa tetep seimbang nutrisinya, olahraga, dan tidurnyaa yaa .

    Btw emang penting banget nih ilmu gizi nih, minimal udah tahu tinggal kita praktekan (nah ituuu yang kadang malas dan banyak cheatingnya) hahaa.

    Reply
  15. Kunci sukses perang melawan obesitas ini ada pada banyak faktor, apapun itu utamanya adalah soal komitmen, ya mbak. Kabar baiknya, obesitas bisa dicegah sedini mungkin dengan menjalankan gaya hidup sehat, serta cermat membaca label kemasan pangan olahan dan bijak dalam mengonsumsi gula, garam dan lemak harian. Semoga siapa pun yang sedang memerangi obesitas, menang dan sukses mencapai tujuan. Aamiin.

    Reply
  16. Aku juga sedang proses diet Mak, perlu komitmen yang kuat memang ya. Aku ngerasain beberapa keluhan semenjak BB naik gak terkontrol selama Pandemi. Awalnya cuek lama2 kesakitan sendiri. Jadi memang tubuh kita itu tergantung kitanya ya Mak. Semangat sehaaaat

    Reply
  17. Anak-anak saya termasuk ideal berat badannya. Tetapi, setahun terakhir pandemi ini, anak yang pertama lumayan naik berat badannya. Meskipun sekarang sudah mulai menurun dan mendekati normal lagi.

    Tinggal saya nih yang masih aja susah nurunin berat badan. Ikutan naik juga selama pandemi hehehe. Jadi baca-baca lagi deh dari artikel ini. Kembali semangat memperbaiki pola makan dan berolahraga.

    Reply
  18. Kak Dennise, pengen tahu donk, diary diet itu seperti apa?
    Anakku sebenernya picky. Tapi ada genetik “besar” juga dari keluarga.
    Jadi pengen kontrol makanan sejak pra-remaja begini. Rasanya memang pola makan ini kudu banget dijaga yaa..selain tentu penyeimbangnya agar badan bagus dan sehat diiringi dengan olahraga.

    Reply
    • Contoh Senin.
      Pagi, brakfast 2 lembar susu lowfat + 2 lembar roti tawar gandum
      siang jam 10 snack 1 apel hijau/ buah pir
      lunch
      Nasi 3-4 sdm (syukur-syukur mau nasi merah ya kak), sayur bening 1 mangkok + 1 ikan bakar + 1 tahu + jeruk
      sore
      snack buah / 2 keping crakers
      Dinner
      Jika kuat malam makan buah saja

      Nah Oiya itu aku minta catat semua yang dimakan. Jadi kalo dia ngemil Pizza ya di catat. Seminggu sekali lihat progressnya. Kalau tidak turun pasti ada masalah di ngemil. Apalagi ditunjang olahraga yang rajin. Maksmimal turun sebulan itu 2 kg/ bulan. Jadi tidak terlalu ketat ya teh. Supaya tidak membosankan

      Reply
  19. Wah aku jd semangta pengen atur BB juga nih mbak soalnya pas pandemi gini BB-ku mayan naiknya hehe
    Tp pakai diet yg baik tentu aja jgn lupa makan gizi seimbang paling kurangi kalorinya ya
    Huufft masalah stunting ini emang gk abis2 ya, emang kud u dicari solusinya bersama2 ya

    Reply
  20. Aku pun suka lihat anak gemuk, tapi yang gemuknya normal. Kalau terlalu, gak bagus juga buat kesehatan. Cegah anak stunting dan obesitas adalah tugas kita bersama. Gizi seimbang dan kudu dibarengi hal lain kaya olahraga

    Reply
  21. Salah satu yang sering saya abai adalah baca label pangan. Sering lupa aja gitu dan kalaupun ingat merasa ah buat apa…
    Padahal dari sana akan ada banyak ilmu buat kesehatan kita ya

    Reply
  22. Intinya jaga pola hidup sehat ya kak… Gizi seimbang, olahraga teratur, hindari junkfood pasti deh gak bakalan obesitas aplg remaja ya..

    Karena Remaja punya peran penting dalam pencegahan stunting sebagai calon orang tua kelak

    Reply
  23. Ternyata untuk memiliki tubuh sehat dan ideal itu cukup dengan makan makanan bergizi dan seimbang ya mbak. Kadang memang kita itu khilaf di jajanan haha paling banyak kali ya cemilan dibandingkan dengan makanan sehatnya. Selain itu diimbangi dengan bergerak ya, seperti berolahraga.

    Btw alhamdulillah seneng ya kak Oya bisa menurunkan berat badan. Memang harus disiplin yaa dalam mengontrol gaya hidup dan makanan yang kita makan.

    Reply
  24. punyaku speeda statis buat…. jemuran huhuhu
    jadi inget harus dipakai lagi biar badan jadi sehat lagi no obesitas. aku sendiri soale gede badannya dari kemarin2 pengen ngurusin belum juga padahal sudah tau kalau obesitas :”(

    Reply
  25. Huhu jadi inget aku beberapa tahun lalu. Gemuk tak terkendali. Denial, dengan menganggap gemuk sebagai bentuk sejahtera. Tapi karena efeknya yang membuat tubuh mudah lelah, dan sakit ini itu akhirnya insaf. Ngatur makan dan rajin olahraga deh. Alhamdulillah menurun sedikit demi sedikit.

    Reply
  26. bener banget nih, remaja jaman sekarang itu lebih mentingin tren makan-makanan siap saji tanpa dibarengi olahraga. adekku pun kadang suka aku omelin, tiduran mulu bukannya olahraga. kadang tu sampe hawatir apa kena stunting ya…

    Reply
  27. Jadi ingat mamak aku dulu juga gitu.
    Gaya parenting stylenya suka longgar sama nafsu makan buah hati.
    Apalagi buat adikku yang cowok.
    Alamak!
    Bisa 2 piring makan waktu kami usia anak-anak bahkan sampai remaja.
    Jadi sudah terbiasa dengan porsi ‘besar’

    Untung saja doi senang beraktivitas, jadi tak sempat obesitas.
    Istilahnya, yang masuk sama dengan yang ke luar, imbang gitu.

    Memang perlu konsisten untuk perangi obesitas ini ya!
    Diantaranya memang dengan makan sehat dan olah raga!

    Reply
  28. Aha, mungkin ini kali ya yang bikin makmin tingginya kurang maksimal. Gemuk enggak, kurang massa otot nih hihihi. Dulu waktu masih abg makannya kurang bergizi. Ga pilih-pilih padahal tpai pola makannya yang kurang. Senengnya ngemil dan jajan yang gurih-gurih. Dulu malah susu ga doyan. Sehat selalu buat Kak Oya, ya.

    Reply
  29. aku juga obese nih kak denise. perlu turunin 15kg untuk bisa ideal. selama ini udah beberapa kali mencoba diet gizi seimbang, tapi yaitu tadi, susah banget konsistennya. kayaknya aku harus kayak oya nih, nyari PT yang bisa bimbing aku agar sehat dan ga obese lagi

    Reply
    • Pakai PT memang enak kak.Kebetulan beberapa waktu yang lalu aku pernah pakai PT untuk waktu 3 bulan. Benar-benar diprogram ya untuk penurunan BB di bagian mananya. Kebetulan aku gemuknya di bagian lower nah ini yang difokuskan. Jadi ilmu itu sebagian aku terapkan pada Glory

      Reply

Leave a Comment