Resep Rumahtangga Penuh Cinta

Foto : Pinter

Teman-teman…

Mau cerita nih tanteku, kakaknya mama Ny.Agustine (91 tahun) beliau tinggal di Manado. Tante biasa sama ponakan-ponakannya dipanggil mami. Orangnya asik banget senang bercerita, berbagi pengalaman.

Mami cerita dong bagaimana urus itu kakak-kakak sampai semua sukses?”

“Iyo harus kompak dong sama papi. Mana bisa mami sendiri noh!”

“Tapi kan papi kerja, bisa mi?!”

“Oh iyo harus bisa. Torang dua harus kompak. Papi dan mami’kan dulu sama-sama ngajar. Tapi papi lebih sibuk karena kepala sekolah. Nah,pintar-pintar mami dan papi bagi waktu. Yang penting kita harus ada cinta biar semua lancar “

“Cinta mi?!”

“Iyo noh! Kalau nyanda (tidak) ada cinta mana bisa semua anak-anak ini kuliah,bekerja dan berkeluarga. Mami dan papi jadi (sudah) ada 70 tahun pernikahan. Puji Tuhan sampai papi dipanggil Tuhan rumahtangga tetap awet terjaga” ”
Nah itu dia bagaimana caranya mi.Memang gak ada kerikil?”

“Banyak sekali noh! Tapi percaya saja sama Tuhan, segala perkara dapat ditanggung di dalam DIA. Yang terpenting mami dan papi sama-sama komitmen untuk saling setia sampai akhir hayat”

Dan ini terbukti loh kawan. Kehidupan rumahtangga tante dan oom-ku awet. Bicara tentang rumahtangga agar awet hingga kakek nenek teorinya sih banyak ya. Tetapi pelaksanaannya tidak melebihi apa yang dikatakan. Bahkan ada beberapa pasangan suami istri bilang begini:

Tau mulai nyesal aku berumahtangga

Ternyata berumahtangga tidak seindah yang dibayangkan

Ah akhirnya tau deh bobroknya dia

Duh gak tahan banyak nuntut

Ada ribuan keluhan yang terlontar, kecewa mendapatkan pasangan yang ternyata diluar harapan. Tidak ada yang sempurna! setuju yaaa…apapun itu sejauh pasangan Anda masih bisa ditoleran sifat dan sikapnya, jalani. Nah berikut ini ada tips bagaimana menciptakan rumahtangga penuh cinta dan awet, apa saja yaaa…

Yang Tidak Boleh Dilakukan:

Jangan Buka Ponsel

Beberapa pasangan suami istri saat memulai berumahtangga membuat semacam komitmen bahwa diantara mereka harus menghargai privasi masing-masing dengan cara tidak membuka ponsel. Terkesannya kok gak jujur ​​ya seperti ada yang menutupi. Begini kata suami,

“Kalau mau aman jangan buka HP suami. Terkadang istri itu mudah cemburu, gak bisa lihat suami WA-an sama perempuan. Padahal saya kalau istri WA sama teman pria, nyantai saja. Yang penting tidak melewati batas”, nah loh!

Memang sih istri lebih mudah cemburu daripada suami. Meskipun terkadang istri kuat. Tapi lebih baik “jangan” jika memang sudah komitmen. Oke ya ibu…

Jangan Buka Dompet

Nah ini juga yang suka di komplain para suami dengan sifat istri yang suka buka dompet suami. Mau tau isinya, siapa tau ada yang mungkin mencurigakan. Tidak loh! Lebih baik jangan lakukan ya ibu! percaya saja suami Anda baik. Kalau dibalikin suami tidak pernah kepoh’kan buka dompet Anda? ha-ah iya sih. Ya sudah hal yang sama juga Anda lakukan.

Jangan Merendahkan

Mau rumahtangga awet? jangan rendahkan pasangan Anda. Apapun masa lalunya, pekerjaan dan penghasilannya di bawah Anda, hormati!

Jangan Terlalu Menuntut

No body perfect, setuju ya…semua orang punya kekurangan dan kelebihan. Jika pasangan Anda bisa menerima kekurangan Anda, hal yang sama juga harus dilakukan menerima kekurangannya.

Jangan Mendominasi

Rumahtangga dibangun atas rasa saling cinta dan menghargai satu sama lain. Tidaklah elok jika salah satu mendominasi/ merasa berkuasa. Boleh saja Anda berkarir lebih tinggi, penghasilan lebih tinggi, pendidikan lebih tinggi dari pasangan tetapi bukan berarti Anda menguasai kehidupan rumahtangga, mengatur semua.

Saling Menghargai

Idealnya rumahtangga itu (ini menurut orang di luar sana) katanya suami itu harus lebih dari istri, baik itu karir maupun penghasilan. Tetapi tentunya hal ini tidak bisa dibenarkan ya. Semisal Menteri Keuangan ibu Sri Mulyani Indrawati yang prestasinya luar biasa. 4x menjabat Menteri Keuangan tidak membuat pasangan menjadi arogan. Beliau tetap menghormati pasangannya.

Terima Masa Lalu

Setiap orang pasti punya masa lalu, Anda, saya kita semua punya cerita yang jika dikulik lagi sering buat mellow. Semisal suami Anda dulunya pernah gagal dalam pernikahan pertama lalu menikah dengan Anda. Tentunya hal ini sudah dibicarakan dimuka sebelum melangkah ke pernikahan. Nah, seringkali saat bertengkar istri mengungkit-ungkit masa lalu suami, yang beginilah- begitulah. Spesifiknya ketika menikah kita harus bisa menerima masa lalu pasangan.

Terima Kekurangan

Kekurangan suami Anda misalkan kurang romantis, kurang perhatian, kurang gagah, kurang tinggi tetapi kelebihannya pintar cari uang, tidak pelit, penyayang, dan tidak neko-neko . Hayo pilih mana? pastinya semua orang ada kekurangan tapi ada juga kelebihannya. Tuhan itu adil kok masing-masing mahluk ciptaannya diberikan kekurangan dan kelebihan.

Beri Pujian

Ini yang seringkali pelit diucapkan suami istri pada pasangannya. Berpikir sudah jadi miliknya ya tidak perlu dipuji. Kalau lagi pacaran pujian selangit. “Ayune…pacarku ini. Cantiknya gak bosenin”.

Eh pas sudah menikah kata-kata pujian itu hampir tidak pernah terdengar. Padahal pujian itu penyemangat loh!

“Papa semakin ganteng saja dengan rambut barunya. Mama suka deh!”

Tidak perlu juga berlebihan memuji pasangan seperti ketika dulu masih pacaran tetapi sesekali pujian ini diberikan pada pasangan Anda, percaya deh si dia merasa tersanjung dan dicintai.

Foto: Pinter

Prioritaskan Keluarga

Resep awet rumahtangga penuh cinta lainnya adalah memprioritaskan keluarga dari segalanya. Dari urusan pekerjaan, bisnis maupun pertemanan di luar sana. Yang membuat rumahtangga sering goyang adalah salah satu dari pasangan suami istri atau sama-sama dengan ego-nya lebih mementingkan urusan pribadi daripada keluarga.

Misalkan istri lebih memilih untuk jalan-jalan bersama teman sosialitanya daripada urus anak dan suami begitupun suami lebih suka menghabiskan waktu di akhir pekan dengan klub Harley Davidson misalkan. Sekali duakali mungkin pasangan bisa bertoleransi tetapi jika sudah keseringan dan lebih mementingkan hubungan keluar ini yang berbahaya.

Selesaikan Masalah Di Ranjang

Mana ada rumahtangga yang tidak ada masalah. Namanya 2 kepribadian bertemu setiap hari pastilah ada ketidakcocokan, beda pendapat, beda keinginan. Hal yang wajar sih. Semisal saja suami inginnya si anak kuliah masuk Kepolisian karena cita-cita sejak kecil pengen jadi polisi tetapi tidak tercapai. Sementara si istri maunya si anak kuliah di kedokteran, logika punya anak dokter keren, ha….ha…ha, bisa saja deh mom.

Hal kecil berbeda pendapat seperti ini saja bisa jadi bahan ringkasan apalagi tidak ada titik temu. Saran saya mom-dad jika ada pepatah jangan di depan anak. Selesaikan di kasur, maksudnya…bicara di kamar jangan ribut-ribut di depan anak, tidak baik untuk mentalnya.

Bulan Madu Ke-2

Ayo ibu-ayah rencanakan kembali bulan madu ke-2. Lepas landas, beban pekerjaan yang selama ini menghimpit. Saran saya sih bulan madu berdua saja ya. Boleh sesekali saja pergi tanpa anak-anak tidak perlu lama dan jauh. Mungkin hanya sehari saja nginap di villa puncak. Ingat kembali ketika awal berumahtangga. Bagaimana penyesuai diri kepada masing-masing pasangan. Bagaimana akhirnya bisa mempertahankan rumahtangga hingga sekarang.

Katakan aku cinta kamu

Ini mungkin yang jarang dilakukan pasangan suami istri yang sudah lama mengarungi rumah tangga. Apalagi yang rumahnyatangganya sudah puluhan tahun. Sudah seperti teman, saudara begitu sering istilahnya. Geregetnya sudah tidak ada lagi. Nah ini dia gereget itu harus diciptakan setiap saat agar rumahtangga tidak flat alias datar dan membosankan.

“I love u, mom. I love u dad atau Aku sayang bapak, aku sayang ibu “ , apapun ucapan Anda pada tetapi pasangan kata-kata I love… ini menjadi penyemangat untuk terus mencintai pasangan.

Awet ya ibu-ayah rumahtangganya hingga opa-oma, kakek-nenek. (D/s)

 

46 thoughts on “Resep Rumahtangga Penuh Cinta”

  1. auuuh, so sweet banget ya Kak Tante dan Omnya.
    makasih juga resep berumah tangganya nih, saya juga masih terus belajar untuk bisa menerapkan semua poin-poin ini secara baru 8 tahun ini mengarungi rumah tangga dan nano-nano rasanya 😀

    Reply
  2. Resep-resep rumah tangga penuh cinta yang indah, bagus, dan masuk akal. Tapi tentunya, pasangan harus sama-sama mengerti bahwa keduanya harus sama-sama menjalankannya. Jangan satu pihak saja yang berjuang karena pasti bakal timpang.

    Senaaang deh kalau ada cerita indah tentang pasangan yang hanya terpisah karena maut. Cinta sejati banget ini, ya.

    Reply
  3. ku baca percakapan mami di atas kebayang gimana logat manado. Iya noh, nyanda, torang, khas banget deh!
    saluuut dengan mami papi yang rumah tangganya awet 70 tahun lebih sampai maut memisahkan.
    btw, tentang hp dan dompet malah suamiku yang suka buka-buka. Akunya yang cuek. nah tuh gimana mba?

    Reply
  4. Betul sekali Kak. Yang terpenting memang ada cinta di dalamnya. Kalau suami tidak menghargai istri, berarti dia tidak cinta karena cinta pasti menghormati. Nah kalau istri sudah nggak respek sama suami, berarti istri juga sudah tak cinta. Saya bingung dulu, suami tak menghargai saya, saya gugat cerai dia, tapi malah ngotot nggak mau diceraikan saat itu. Saya sampai kesal karena harus bolak balik PA. Kadang ada tipikal lelaki yang senang menyusahkan seperti itu. Walau sekarang sudah damai untuk ngurus anak bareng-bareng, tapi masih suka kebawa kesal kalau ingat itu, heheheee.

    Reply
  5. Saya dan suami suka membuka dompet dan hape satu sama lain, hehehe

    So sweet banget yaa mami-nya Mba Dennise, semoga rumah tangga saya dan suami juga awet hingga maut memisahkan, amiiin

    Reply
  6. Noted nih ilmunya, biar daku terapkan besok saat sudah menikah hehe.
    Saling menghargai, dan hal lainnya perlu dipertimbangkan ya dengan jaga perasaan masing². Thanx kak Dennise

    Reply
  7. Wow, 70 tahun pernikahan, salut! Saya 20 tahun dan cerita seperti ini, jadi inspirasi dan pengingat diri…
    Resep rumahtangga penuh cinta memang tak semudah membalikkan telapak tangan ya, tapi pasutri bisa mengusahakannya. Semangat!!

    Reply
  8. Senang sekali mendapat tips mengenai menjaga rumah tangga.
    Rasanya memang kehidupan pernikahan itu tydack seindah yang di drama televisi, tapi juga gak sulit. Menjalani dengan hati yang tulus dan berharap ridlo Tuhan agar dimudahkan jika ada aral merintang.

    Reply
  9. Senangnya ya bisa mengarungi rumah tangga dan dapat pasangan sehati sejiwa..salam dan semoga sehat selalu buat mami. 70 tahun pernikahan tentu bukan usia yg sebentar dalam membina perkawinan harus dicontoh nih buat pasangan pasutri jaman now kiat mempertahankan rumah tangga Mami

    Reply
  10. Terima kasih sudah berbagi resep dari tantenya Kak Dennise. Kagum banget bisa langgeng sampai puluhan tahun dan maut memisahkan. Semoga kami yang masih belasan tahun menikah ini bisa mencontoh dan mengikuti jejak pernikahan awet seperti beliau.

    Reply
  11. Jangan terlalu menuntut ini menjadi salah satu poin penting banget sepertinya apalagi dengan perkembangan sosial media. Terkadang suka membandingkan dengan kehidupan orang lain, alhasil nuntut pasangan harus bisa gitu juga. Harus romantis lah, selalu posting kemesraan juga ke medsos lah.

    Reply
  12. Saya yg belum diptaktekin itu bulan madu kedua, Kak.. Hahaha.. Kalau pergi2 pas udah punya anak. Kok yaa ada yg kurang kalau ga bawa mereka. Pak suami malah yang kadang merasa begitu. Ga mau repotin orang rumah yg ketitipan. Xixixi.. Paling banter kita ngedate bedua aja. Maunya honeymoon yaa…

    Reply
  13. saat ini aku juga mulai praktikkan memuji mba, meskipun itu sederhana dan kecil. Misalnya makasih sudah bekerja keras hari ini buat cari duit, makasih udah bantu beresin selimut dll, ya tapi efeknya luar biasa. Aku jadi nggak lupa bersyukur sama sekecil apapun kebaikan pasangan. Inspiratif banget kisah om dan tantenya ini mba 🙂

    Reply

Leave a Comment