Seni Itu Indah, Seni Itu Semangat Hidup

Aku bersama teman-teman VO seusai rekaman

Halo sahabat,

Siapa yang setuju dengan judul diatas? Menurut kalian seni itu apa sih?

Seni itu adalah sesuatu yang indah, bisa dinikmati mata, dirasakan oleh mandi. Bahkan kekosongan jiwa bisa diisi dengan seni. Entah itu seni suara (musik, lagu), seni tari, seni drama (akting, pantomin) atau seni lukis. 

Semua seni aku suka. Sebut saja di pagi hari. Biasanya aku bangun di pukul 5 pagi. Berdo’a dan mendengarkan lagu rohani. Entah dari suara penyanyi rohani seperti Sari Simorangkir ataupun musik saja dari dentingan piano ataupun gitar.

Suaraku tidak merdu, namun yang namanya nyanyi itu bahagia ya. Apalagi kalau kata-katanya menyentuh banget dengan suasana hati.

Ingat zaman dulu deh,

Kakakku, Ria senang banget mendengarin lagunya penyanyi Dian Piecesha, Panca Pondag, Ria Angelina, lagu-lagu hits mereka di tahun 1980-an. Ayo siapa disini yang sudah lahir?

Awalnya aku penasaran kok si kakak mendengarkan lagu serius banget sambil menyetrika pakaian, oh ternyata lagu “patah hati”. Kulihat airmatanya menetes pelan-pelan. Waduh, lembut sekali. Sedasyat itu lagu mengubah kondisi perasaan seseorang ya.

Tapi itulah karya seni,

Seseorang bisa hadir sebagai pelaku seni tetapi bisa juga hanya sebagai penikmat seni saja.

Baca juga: Me Time: Kumpul Bersama Anak + Sahabat 

Ingat dulu zaman masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) kesukaanku pada seni memang sudah menonjol. Saya  tidak malu untuk tampil diatas pentas untuk ikut nari. Dengan tubuh montokku, aku melenggak-lenggok mengikuti tarian daerah.

Beranjak SD hingga SMA kesukaanku pada bidang seni semakin menjadi. Lebih banyak mengikuti kegiatan ektrakulikuler. Kalau siswa SD pulang sekolah zam 12 siang, aku bisa pulang jam 4 bahkan 6 sore.

Ngapain Dennise?

Nontonin latihan drama sekolah. Seru saja aku melihat mereka latihan. Mengekspresikan peran yang bukan dirinya. Semisal seorang anak muda bisa berperan sebagai kakek, pelajar nakal ataupun sebagai bapak muda.

Ka Jati, Mentor voice over di KVDAI

Aha suka banget banget aku. Karena sering melihat mereka latihan aku diajak untuk latihan drama. Kebetulan sekolahku dulu SD Budi Mulia, Jakarta dari TK, SD, SMP dan SMA. Jadi aku berbaur dengan mereka yang jauh melebihi usiaku.

Oh ya zaman itu baru ada TV chanel TVRI. Nah yang paling aku suka adalah tontonan drama TVRI. Rasanya kekeluargaan banget ya. Mereka pada dasarnya alami sesuai dengan usia mereka. 

Itu cerita di SD. Nah ketika aku SMP, coba masuk SMPN 166 Jakarta. Disana setiap kali Natalan oleh guru agama, aku diminta untuk membuat naskah drama Natal. 

Mungkin karena aku suka y,a gak jadi beban berat untuk menulis naskah drama. Menentukan tokoh pemain, bagaimana aktingnya. Semua aku tulis mengalir saja dengan ide yang ada di benak pikiran. Tidak ada yang mengajar. Belajarnya otodidak. Tapi nih kata mereka yang menonton drama yang aku tulis, bagus. Semua pemainnya menghayati tenang. Oh ya drama ini juga diselingin dengan musik. Jadi namanya drama musikal.

Kembali ke laptop,

He…he…he kita cerita lagi tentang seni. Aku suka dan merasa bisa seni menyanyi dan akting suara . Apa itu akting suara ? kalau diartikan berarti mengeluarkan suara. Seorang pengisi suara yang sukses itu ketika dia bisa menghipnotis penontonnya hingga tidak beranjak dari tempat duduk dan menyaksikan hingga selesai ketika berakting.

Reading Script di studio

Ada satu seni lagi,

yang ingin aku pelajari yaitu doodle . Ini seni sulit banget dipelajari. Oh ya seorang blogger yang kukenal baik Neng Tanti Amelia beliau memang ahlinya dalam membuat doodle. Awalnya sebelum jadi sebuah gambar doodle si Neng Tanti membuat ilustrasi nya terlebih dahulu mau seperti apa.

Suatu sore aku & mbak Tanti

Aku coba untuk belajar buat sketsa ilustrasi kok susah banget ya! jadi ingat deh setiap kali ikutan psikotes, kan ada tuh buat gambar. Ya ampun gambarku culun banget. Buat orang aja jauh dari indah dipandang mata. Untung masih ada bentuknya ya, orang. Hehehe….

Jadi sekarang nih, kalau ditanya apa kegiatanmu Dennise setelah pensiun dini?

Aktif di dunia seni. Aku kembali melatih vokal, ikutan les voice acting di beberapa tempat. Seperti Academy Voice Acting Indonesia (di bawah naungan Gramedy Academy),  Komunitas Voice Over Dubber Penyiar Indonesia (KVDAI), Rumah Swara Indonesia  (RSK) semua ini berhubungan dengan dunia seni voice acting. Saya suka, karena disini kami mengebor bagaimana bisa mengolah suara dalam berbagai peran. Dan ketika membaca naskah/script tidak seperti orang membaca. Namun sudah menjadi satu tokoh.

Bersama teman-teman AVAI

Teman-teman voice acting R S K

Sulit?! agak ya. Tetapi karena saya suka ketika ditegur mentor untuk diperbaiki, saya menikmatinya. Karena sudah enjoy, asik saja walaupun ada yang belum pas.

Selain itu memperdalam lagi ilmu Master of Ceremony. Dulu ketika masih kuliah di tahun 90-an aku sering juga di daulat untuk menjadi MC. Baik acara kampus, pernikahan atau jadi moderator. 

Pelatihan MC Pro di Yellow Hotel, Jakarta

Namun zamannya’kan sekarang sudah beda. Kita harus ikutin zaman. MC sekarang beda dengan MC dulu yang kaku dan formil. Untuk itu, kembali aku menambah skill di Sinergi Bicara dan Persona Public Speaking.

Haus Ilmu?

So pasti dong. Usia boleh bertampah tetapi up skill itu wajib. Menurutku dunia seni itu tidak ada habisnya dan tidak mengenal usia alias tidak ada kadaluarsanya. Selagi masih ada keinginan dan diseriuskan, pasti disana ada prestasi yang ditorehkan dan cuan dong tentunya (D/s)

 

Leave a Comment