Sudah Siapkah Menikah Dengan Duda?

Tita (30th) single. Siapa yang kira kalau wanita cantik ini seringkali menjadi korban pria (single) gombal. 3x pacaran 3x juga tertipu. Pacar pertama nama Santun,awal pacaran manis. Sesuai dengan namanya Santun. Prilaku cowoknya ini menunjukan etika yang baik,santun pada orangtuanya.Ini membuat bapak dan ibu Suwidkatmono langsung simpatik.

“Ya sudah toh nak langsung dijadiin saja.Ibu suka dengan sikap cowokmu itu,santun”

“Jarang loh ada yang cium tangan kalau ketemu orangtua dan menunduk”,timpal pak Suwidkatmono

Tita terdiam belum tau mau jawab apa.Karena memang bukan hal yang mudah ya memutuskan untuk menentukan pilihan hanya karena dari sikap saja. Melalui sholat tahajud yang dinaikan setiap hari akhrinya doa Tita terjawab ternyata sikap santun yang ditunjukan selama ini ada maunya. Santun bersikap manis agar orangtuanya bersimpati. Tetapi kesininya,wow….tingkahnya mengejutkan.

Berani loh dia pinjam uang ke orangtua Tita dengan wajah memelas mengatakan orangtuanya sakit parah, kanker hati dan harus kemo.Skenario cerita pilu disusun.Hingga akhirnya keluarga Suwidkatmono luluh dan iba. Alhasil rasa simpati dimanfaatin untuk menguras hingga akhirnya tersadar tertipu, uang ludes Santunpun menghilang.

Berlanjut cerita yang lain, Tita mengenal lagi pria bernama Anton yang ternyata pemakai dan pengedar narkoba, Imam pria yang mengaku pengusaha ternyata pengganguran. Semua pria yang pernah hadir dalam kehidupannya statusnya single belum pernah terikat pernikahan.

Sampai akhirnya Tita sudah malas semacam traumalah mengenal pria single,banyakan membenahi hidupnya. Sampai suatu hari dia berkenalan dengan duda anak dua,mapan. Dion namanya,keduanya sepertinya cocok.Omongan nyambung. Dion ingin segera menikahi Tita,namun wanita ini masih ragu untuk melangkah. Merasa belum yakin saja untuk pilihannya. Untuk Anda yang berstatus single baik itu janda maupun nona (saya lebih senang menyebut seorang wanita single dengan nona,he…he…he) ada baiknya mempertimbangkan ini:

Saat Pacaran Yang Perlu Diketahui:

Benar Sudah Duda?

Jika sudah ngakunya meninggal tidak ada salahnya Anda tau dimana kuburannya. Atau jika sudah cerai tanyakan surat cerainya ,lihat detail benar gak sudah cerai. Jika menikah secara catatan sipil biasanya ada selembar kertas yang menuliskan :

Abraham Troy

Pernah menikah dengan Ria Dewi

terhitung mulai tanggal 14 Januari 2022 sudah tidak ada ikatan pernikahan. Lalu ada cap dari catatan sipil. Hal di atas contoh saja, ini menggambarkan bahwa yang namanya Abraham memang pernah menikah.

Jangan seperti kejadian sama teman saya sungkan nanya status kekasihnya yang duda ngaku cerai. Hubungan mereka sudah dekat, saat pranikah di gereja, istri sahnya datang dan ngamuk di depan orang banyak yang hadir. Duh malunya! Untungnya belum nikah yang tukar cincin. Akhirnya dibatalkan dengan sejuta malu.Ooo…kok nekad yang status masih suami orang mau married?

Penyebab Perceraian

Ini harus detail diketahui apa yang menyebabkan calon Anda ini bercerai. Beberapa kejadian dengan teman saya yang married dengan duda akhirnya menyesal (ada yang malu dan terpaksa mempertahankan rumah tangganya ada juga yang akhirnya cerai) karena percaya begitu saja yang diucapkan. Meiske contohnya, Abi si duda kekasihnya itu cerai karena istrinya itu selingkuh dan suka menghaburkan uang. Skenario yang dimainkan Abi berjalan mulus, Meiske percaya saja dan timbul iba.

Ternyata oh ternyata pernikahan baru berjalan 10 bulan ketahuan belangnya. Si suami Abi itu sudah mulai bermain mata dengan wanita lain, penghasilan habis di meja judi. Pulang ke rumah hanya antar pakaian kotor dan pergi lagi dengan wanita selingkuhannya.Pupus semua kebaikan yang dilihat Meiske selama ini. Baru disadari hanya pura-pura belaka. Nyesal?! banget! mau cerai pikir panjang apalagi saat itu dia sedang hamil.

Riwayat Kesehatan

Hai single, ini juga yang harus diketahui riwayat kesehatan. Apalagi jika Anda menikah dengan pria yang sudah berumur. Jarang ya terdengar tambah usia orang semakin sehat. Kejadian lagi dengan teman saya yang seperti tertipu. Karena selama ini kekasihnya yang akhirnya menjadi suami memiliki penyakit bawaan darah tinggi dan jantung. Setelah menikah baru ketahuan. Sebenarnya kalau dari awal Bram,suaminya bercerita memiliki penyakit dia merasa lebih siap menghadapi. Sementara ini baru 2 bulan menikah kenyataan di depan mata suaminya mengalami anfal jantung.Shock!

So dengan tahu dimuka apakah sang calon punya riwayat kesehatan yang “serius” setidaknya Anda sudah mempersiapkan diri apakah mau melanjutkan /tidak. Siapkah Anda memiliki suami seorang diabetes,gagal ginjal, darah tinggi permanen? jawablah jujur dengan mendengar kata hati jangan karena rasa “tidak enak”akhirnya dilanjutkan, fatal akibatnya nanti.

Pekerjaan

Namanya juga akan melangkah ke tingkat yang lebih serius berarti harus tahu SEMUA si duda calon Anda termasuk pekerjaan. Dimana,sebagai apa? syukur-syukur dia terbuka penghasilannya berapa. Segala sesuatu yang diawali dengan kejujuran hasilnya baik. Tetapi kalau sudah berbelit-belit cerita tentang pekerjaannya dan kadang berubah-berubah jawabannya perlu tanda tanya mau dilanjutkan atau tidak?!

Pendapat saya hidup itu perlu realistis berpikir jangan semua ada rasa tidak enak dan terima saja walaupun dalam hati penuh tanda tanya. Kadang perasaan cinta lebih dikedepankan. Mungkin kalau masih pacaran ala ABG / mahasiswa dengan keuangan terbatas hanya mengandalkan uang jajan masih wajar. Tetapi jika sudah berumur tidak lagi cukup hanya landasan cinta saja. Suami sebagai imam harus memiliki tanggungjawab secara finansial sebesar apapun nilainya

Mengenal Keluarganya

Ini sangat perlu mengenal keluarga besarnya. Orangtua,adik, kakak atau tante dan oomnya terdekat. Darisana Anda sedikitnya bisa mengetahui bagaimana kehidupan keluarga yang akan Anda masuki kelak. Apakah keluarga yang harmonis atau penuh konflik. Dan satu lagi utamakan jika si duda punya anak perlu mengenal. Anda tidak perlu menggantikan fungsi ibunya terdahulu (mantan istri calon Anda), posisikan diri sebagai teman/ saudara yang bisa ngobrol. Memang tidak bisa instan ya calon ibu sambung bisa dekat dengan anak sambung. Tetapi semakin sering berkomunikasi Anda akan tahu apakah si calon anak sambung welcome

Pertanyaan yang HARUS didiskusikan sebelum Menikah:

Apakah nanti mau punya anak?

Ada duda yang merasa tidak perlu punya anak lagi dari pernikahan kedua karena sudah ada anak dari istri sebelumnya. Tapi ada juga yang memang ingin memiliki keturunan. Tapi tentunya memang ada hal yang harus dipertimbangkan untuk Anda sendiri. Semisal usia sudah 45 tahun belum menopause, apakah Anda sanggup secara fisik untuk memiliki anak? karena tentunya berbeda ya melahirkan di usia 30 tahunan dengan 45 tahun ke atas

Menafkahi Mantan

Dari awal harus ada kejelasan keuangan rumahtangga pos-nya kemana saja. Misalkan si duda cerai secara pengadilan di bebankan tanggungjawab untuk menafkahi anak dan istrinya. Nilainya berapa dan sampai kapan menafkahi? Apakah sampai si anak lepas sekolah? dan jika istri sudah menikah lagi apakah masih harus dinafkahi? (yang saya tau tidak lagi ya)

Tempat Tinggal

Idealnya ketika Anda si single (baik itu janda/jomblo) saat menikah tinggal di rumah calon suami bukan dia yang tinggal di rumah Anda. Pengalaman dari beberapa teman yang menikah dengan duda, akhirnya capek hati. Ternyata si duda itu hanya numpang hidup tidak punya tempat tinggal. Lebih miris lagi anak bawaan si suami ikut numpang ke rumah si istri baru. Kembali lagi tanya kata hati, maukah Anda diperlakukan seperti itu? kalau Anda mau silahkan saja.

Keterbukaan Finansial

Ini kejadian dengan sepupu saya yang menikah dengan duda yang cukup mapan. Dari awal pacaran hal uang merasa tabu dibicarakan. Rasanya tidak etis untuk ditanyakan. Sampai akhirnya ketika mereka sudah resmi berumahtangga ternyata suaminya banyak memberikan bantuan ke si A-Z rutin tiap bulan sementara jatah istri berkurang. Hal ini menjadi keributan yang berkepanjangan. Sepupuku tidak setuju kalau suaminya membantu sana sini tanpa izin dirinya. Sementara sang suami merasa itu uangnya bebas saja mau diberikan kepada siapa saja. Runyam’kan…

Terpenting adalah dalam membina hubungan dengan duda dan berencana akan menikah adalah:

Siapkan Mental

Beda loh menikah dengan duda dibanding single. Kalau dia duda cerai Anda akan berhadapan dengan mantan istrinya, anaknya, keluarga istrinya. Mampukah Anda menghadapi dengan hati yang lapang?

Jangan Pura-pura

Anda sebenarnya tau bahwa menikah dengan si duda A misalnya akan banyak masalah di kemudian hari. Misalkan saja selama pacaran dia sudah berani lalu tangan.Tetapi atas nama cinta ini dikesampingan dengan berharap kelak berubah setelah menikah

Tanya Kata Hati

Hati Anda ada rasa kok tidak “sreg” ya. Ada keganjalan, jangan dipaksakan untuk seakan-akan aman saja. Ini menyangkut masa depan Anda kelak.Jika memang di hati Anda tidak nyaman ya tidak perlu diteruskan. Andaikan diteruskan, resiko di tanggung sendiri ya.

So teman-teman ini semua hal- hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum melangkah. Namun kembali lagi keputusan ada di tangan Anda. Kalau sudah mantap dan yakin, ayo melangkah! (D/s)

26 thoughts on “Sudah Siapkah Menikah Dengan Duda?”

  1. Complicated banget ya Kak untuk urusan memantabkan diri menikah dengan duda/janda. Baik duda/janda ditinggal mati atau bercerai hidup. Ternyata urusannya bukan sekedar kertas/sertifikat perceraian/pisah tapi juga menyangkut banyak yang tersangkut dan atau menyebabkan perceraian itu (khususnya cerai hidup).

    Di keluarga besar saya, tepatnya sepupu, ada yang menikah dengan duda yang ditinggal mati. Sudah memiliki anak remaja menuju dewasa. Gak ada masalah dengan anak ini karena kebetulan pula dia sekolah di pesantren. Masalah justru datang dari si suami. Ternyata, setelah bertahun-tahun berjalan, terungkap bahwa sepupu saya ini hanya dijadikan status saja. Status bahwa lelaki itu sudah menikah/memiliki istri. Tapi hatinya tetap tertambat pada almarhumah.

    Jadi sekarang sepupu saya hidupnya nelangsa. Bagaikan burung dalam sangkar emas tapi tidak dinafkahi batinnya. Sedih saya lihat fisiknya terlihat cepat menua padahal umurnya lumayan jauh di bawah saya.

    Reply
  2. what a question! haha. tapi aku pernah punya pengalaman sih. buatku sebetulnya ga soal, lajang atau duda. masing-masing punya konsekuensi. nah, pengalamanku, mungkin bisa jadi tambahan.

    jadi, kami katolik. dalam katolik tidak ada perceraian hidup. jadi perceraian dg istri sebelumnya itu tdk diakui secara agama. yg ada hanya perceraian sipil.
    gereja katolik akan tetap memberikan restu, tapi kedua pasangan tak bisa mengikuti ritual ibadah katolik secara keseluruhan.

    ribetlah pokoknya. tp untung ga jadi hihi

    Reply
    • Oh ya kak Dhenok Katolik memang rada ribet ya.Jadi ingat temanku janda divorce dia udah pacaran 8 tahunan dengan anak muda,ampun itu harus ngajukan ke uskupan Vatican,lama…banget.Akhirnya jadi juga married.Wow, the power of love

      Reply
  3. Menikah dengan perjaka saja banyak pertimbangannya yaa…, apalagi dengan duda yang lebih kompleks pasti kisahnya. Entah soal mantan istrinya,, harta bersama, anak-anak bawaan, …dan lainnya. Memantapkan hati baru memutuskan yang terbaik itu solusinya.

    Kedua kakak saya juga janda yang menikah dengan duda. Kakak satunya janda cerai karena KDRT, setelah 5 tahun sendiri, menikah lagi dengan duda yang istrinya meninggal.

    Kakak yang satu lagi – suami meninggal muda, 3 tahun sendiri lalu menikah dengan duda cerai.

    Keduanya juga bolak-balik maju mundur saat akan menikah, tapi akhirnya mantap dan Alhamdulillah kini bahagia

    Reply
  4. sebetulnya sebelum perceraian, pernikahan itu sendiri harus kuat

    saya mengalami KDRT dan berakhir perceraian, padahal tanda-tanda itu sudah saya lihat sebelum pernikahan, tapi saya selalu berharap ada perubahan

    dannnn….tentu saja perubahan hanyalah angan kosong

    Reply
  5. benar juga si kak, point yang disampaikan begitu relate dengan orng yang sedang mencari hodoh buat nikah. Tak ingat- ingat aku nggak sampai kesitu mikirnya, tapi terus bersyukur karena bagian dari doa ham[ir semua terkabul, yang kelewat berarti belum kulantunkan dalam doa.

    Reply
  6. menikahi seorang yang sudah pernah berumah tangga memang berbeda dengan yang masih single, karena akan ada beberapa pengeluaran seperti biaya hidup untuk anak, dll. tapi kalau semua kebituhan sudah terpenuhi ya saya rasa akan baik2 aja ya kak

    Reply
  7. Alhamdulillaah sih ga pernah ngalamin yang aneh aneh Dennise,
    nikah dengan duda memang ga maniiiissss gitu kek pacaran, tapi ya karena semua riwayat oke, dan kriteria di atas terpenuhi, it is okay

    dan sampai sekarang bertahan karena justru mengenal lebih dekat sesudah nikah
    hehehe

    Reply

Leave a Comment