Tips Mendidik Anak Perempuan: Touch of Art

Foto: dokumen pribadi

Hai bestie,

Siapa disini yang punya anak perempuan? aku Dennise. Anakku 2, Charlotte akan 25 tahun. Immanuelle 22 tahun.

“Ah kamu sih enak Dennise anak-anaknya sudah gede, gampang diatur.Gak kaya aku anak masih kecil suka melawan”, keluh teman saya Irma.

“Ha…ha…ha…busay (bu sayang), sama aja tingkat kesabarannya di uji”

“Anakku tuh si Zizi paling susah diomongin. Mau-ku tuh ya setiap hari jangan main handphone terus sampai lupa makan, belajar ngaji, susah deh…”

“Iya mom. Anakku juga Aisyah susah dibilangin tuh anak umurnya 13 tahun. Ampun centil banget….kemana-mana pake lip gloss. Mending kalau polos ini berwarna. Ditegur malah dia bilang, emang ada larangan anak seumurku gak boleh bereksperimen”, keluh Retno.

Oh ya obrolan seru kami terjadi saat kami kumpul arisan RW. Biasa’kan namanya ibu-ibu sebelum makan pasti merumpiii. Gak jauh omongannya seputar keluarga. Terutama anak.

“Kalau Rachel ceritanya beda lagi. Dia sudah kerja, terkadang pengennya kita orangtua anak itu bisa saving ya. Tapi ini royal yang menurutku hanya untuk bersenang-senang saja. Kalau dinasehatin, kadang gak bisa terima. Kalau mau diterusin bisa ribut. Bagi kita ibu ngapain juga beli lipstick mahal-mahal toh juga nanti akan terhapus juga. Iya gak sih….

Ha…ha…ha…kompak deh para ibu tawa ngakak

“Mending kalau belinya satu, banyak. Terkadang seminggu sekali beli dengan merk dan warna yang berbeda. Kalau kita para ibu mending beli cabe daripada beli lipstick. Itu harga lipstick seharga 1/2 kg cabe, nyesek’kan”

Cerita mendidik anak perempuan memang ada susahnya juga. Karena begini, untuk kita generasi tahun 60-an hingga 80-an para orangtua, tentunya kita “moms” disini pernah merasakan betapa orangtua kita khususnya ibu begitu otoriter mendidik. Tidak boleh sembarangan kenal pria. Kalau kenal pria datang harus ke rumah tidak boleh ketemu di jalan. Dan kalau wakuncar alias waktu kunjung pacar maksimal jam 9 malam. Itupun ditungguin sama orangtua.

Aku masih ingat dulu, lagi umur 20-an seorang pria, Olan namanya wakuncar ke rumah. Olan itu datang ke rumah jam 7 malam. Kami duduk di teras. Papaku duduk di ruang tengah. Nah si mama bolak-balik ke teras. Ada aja kesibukan yang dibuat. Entah antar minuman, lanjut lagi antar cemilan kacang, lanjut lagi antar kue. Gak selesai-selesai. Ha…ha…ha…benar-benar penasaran alias kepoh pengen tahu kegiatan anak gadisnya.

Dan yang gak kalah kebangetannya ayahku ambil 2 tutup panci dibunyikan ketika cowokku jam 21.30 belum pulang. Parah’kan! wong datang juga baru jam 7. Bulak-balik dibunyiin keras-keras sampai akhirnya cowokku pulang.

Ya di zaman itu orangtua bisa berlaku seperti itu. Zaman sekarang apa bisa kita terapkan cara lama? rasanya tidak semua bisa ya. Oh ya aku ada tips untuk kita para orangtua dalam mendidik anak:

Berikan Kasih Sayang

Kasih sayang itu pondasi yang kuat. Terkadang orangtua melimpahkan kasih sayangnya dalam bidang materi. Tidak salah sih tetapi bukan yang utama. Karena jika materi yang dikedepankan maka anak tubuh menjadi konsumtif. Terutama sayang dalam bentuk bonding alias ikatan adanya ikatan emosi antara orangtua dan anak.

Foto: Gadis pertamaku, Charlotte

Berikan Waktu

Di zaman sekarang dimana suami istri sama-sama bekerja seringkali waktu untuk anak nyaris tidak ada. Ada teman saya suami istri bekerja. Si istri, Sarah Senin-Jum’at kerja. Sabtu kerja setengah hari, pulang sampe rumah udah lelah. Minggu dipakai untuk istirahat. Cerita suaminya tidak beda jauh kerja Senin- Jum’at kerja. Sabtu dipakai untuk ngobjek alias cari uang tambahan. Minggunya dipakai istirahat.

Lalu adakah waktu untuk anak? nyaris tidak ada. Karena ini sudah menjadi rutinitas berbulan-bulan seperti itu. Yang dikejar hanya uang dengan alasan semua untuk anak. Padahal ini salah besar!

Jadi Sahabat

Hai mom’s, seringkali kita males banget dengar curhatan anak perempuan kita. Merasa gak penting. Paling yang dicurhatin seputar hubungan mereka dengan sahabatnya, gurunya atau rasa kesalnya dengan seseorang. Padahal inilah fase yang sangat penting dimana pentingnya ikatan antara anak perempuan dan ibu. Hayoooo…pilih mana si anak curhat ke orang lain/ Anda? sesibuk apapun Anda ataupun ngantukkkkk….sempatkan dengar cerita dan memberikan solusi.

Lingkungan Yang Baik

Lingkungan pertemanan yang baik memberikan dampak positif pada perkembangan mental anak. Begitupun sebaliknya jika anak bergaul dengan lingkungan yang buruk. Kalau ada rejeki jangan sayang ya mom-dad untuk sekolahkan anak yang lingkungannya sehat. Sekolah yang mengajarkan norma-norma sosial, ini penting banget. Karena banyak anak sekarang yang sudah tidak hormat pada orangtua dan semau gue dalam berpikir.

Menanamkan Unsur Agama

Ini penting sekali, sejak kecil anak sudah diperkuat dengan pengenalan agama. Hal sederhana saja misalkan di agama diajarkan berbohong itu dosa, karena sudah diterapkan maka si anak terbiasa untuk tidak berbohong. Dan Insya Allah kebiasaan ini akan terus berlanjut.

Seks Education

Baca juga: Ma,Aku Hamil

Banyak orangtua yang tabu membicarakan seks pada anaknya. Mom-dad seks disini bukanlah berbicara style di ranjang tetapi mengenal anggota tubuh dan bahayanya. Seperti ketika anak saya melihat pembalut di kamar. Pada waktu itu usianya baru 9 tahun, Charlotte bertanya:

“Ma ini apa?”

“Pembalut”

“Untuk apa?”

“Untuk perempuan”

“Aku juga boleh pakai ya?”

“Belum kakak. Karena kakak belum haid”

Lalu terus dia bertanya haid itu apa rasanya bagaimana mengapa perempuan bisa haid laki-laki tidak. Kebetulan si Rachel ini memang bawel ya. Saya berikan pemahaman dengan bahasa anak-anak yang bisa dimengerti dan “perempuan” bisa hamil jika sudah mengalami haid dan melakukan hubungan badan dengan pria. Maka terpenting “kehormatan “yaitu “perawan” harus dijaga karena ini adalah harga seorang perempuan

Baca juga: Waspada! Indonesia Darurat Predator Seksual Anak

Monitor

Aha penting sekali loh moms monitor aktivitas anak perempuan kita. Siapa saja teman-temannya. Penting banget Anda simpan nomor handphonenya. Karena ini suatu hari pasti dibutuhkan. Kegiatannya, ini juga maha penting. Apa kegiatannya hari ini. Misalkan anak Anda SMA. Bilangnya mau berenang sama teman-teman sekolah. Tanya renangnya dengan siapa. Ingatkan baju renangnya jangan yang sexy dan perlu video call saat dia dengan teman-temannya. Kalau sejak awal anak sudah terbiasa jujur maka ketika orangtua minta untuk video call anak tidak akan keberatan.

Bolehkah Pacaran?

Pertanyaan ini seringkali sulit dijawab para orangtua. Jujur deh, iya gak sih! saya juga awalnya demikian. Tetapi anak kita kan mom-dad adalah mahluk sosial yang perlu bergaul ya. Nah tidak ada batasan usia anak pacaran di usia berapa. Tetapi saran saya kalau bisa mereka mengenal dekat lawan jenisnya setelah tamat SMA karena lebih dewasa dibanding masih SMP atau bahkan SD. Apalagi zaman sekarang dunia maya terbuka luas. Banyak love scammer alias pembohong cinta yang bertebaran dimana-mana. Jangan sampai anak gadis kita jadi korban Love Scammer ya.

Baca juga: Waspada Scammer Love di Dunia Maya

Role Model

Jadilah role model alias teladan untuk anak perempuan Anda. Misalkan saja Anda tidak ingin anak perempuan merokok tapi Anda sendiri merokok, ya tidak akan bisa. Atau Anda seorang yang galak dan suka marah-marah, sementara Anda ingin anak menjadi pribadi yang lembut yaaaa….rasanya sulit ya. Anak’kan cenderung melihat apa yang dilakukan orangtua. Kebiasaan yang baik saja belum tentu berimbas baik pada anak. Apalagi kebiasaan buruk.

Foto: Anak gadisku ke-2, Immanuelle

Pribadi Mandiri

Saya dari kecil membiasakan anak-anak untuk mandiri termasuk berangkat ke sekolah walaupun saat itu mereka naik antar jemput sekolah. Saya ajarkan pada mereka untuk bercerita jika supir dan kenek mobil jemputannya macem-macem.

Puji Tuhan dari TK- SD naik antar jemput mereka aman. Pribadi yang mandiri ini menjadi penting ketika mereka sudah besar menjadi tidak ketergantungan dengan orang lain. Apalagi jika mereka sudah punya pacar dan putus. Mereka yang biasa tergantung dengan pacarnya ketika putus hidupnya labil tidak ada semangat. Namun beda dengan anak yang sudah terbiasa mandiri, sedih dan bisa cepat move on.

Lakukan Kegiatan Bersama

Tidak hanya suami istri perlu melakukan kegiatan bersama agar hubungan harmonis, mom dan anak perempuan juga bisa loh melakukan kegiatan bersama. Seperti memasak atau melukis. Aha melukis, jarang-jarang nih dengar. Susah atuh mom Dennise, wajib perlu peralatan yang lengkap.

Nih aku bilangin ya, itu tidak perlu. Karena sekarang ini ada CANVA PRO yaitu platform desain grafis untuk membuat sosial media grafik dan konten media lainnya. Di Canva Pro ini bisa loh kita melukis seindah mungkin dengan ciptaan hayalan kita. Misalkan foto dengan anak gadis Anda. Pilih deh fitur-fiturnya di Canva Pro dengan berbagai pilihan. Dijamin lukisan seindah itu tidak ada yang memiliki karena’kan itu didesain dari hasil kreativitas Anda.

Oh ya bestie cantik,

jangan lupa ya mampir di blognya mom Tanti Amelia, sahabat saya yang banyak kasih ilmu. Blognya ini cantik sekali. Banyak hasil karya beliau yang dibuatnya dari Canva Pro.

Foto: Mom Tanti Amelia

So mom,

Berbahagialah menjadi ibu untuk anak perempuan kita. Seperti layang-layang ditarik kencang tetapi sesekali dilonggarkan. Ada saatnya kita tegas memberikan aturan namun ada saatnya kita juga longgar. Terpenting kalau kita melakukan sense of art alias ada sentuhan seni dalam mendidik anak perempuan, si anak menjadi nyaman. Seni itu indah loh. Anda suka seni apa? tulis ya di comment (D/s)

89 thoughts on “Tips Mendidik Anak Perempuan: Touch of Art”

  1. Saya mengalami semua yg diceritakan. Maklum saya kelahiran 70 lewat dan hidup di kampung. Aturan orang tua jaman dulu melekat banget. Sementara anak jaman now, wah meski saya tidak punya anak perempuan, tapi bisa merasakan. Tapi sesuai dengan yang dikatakan Sahabat Nabi, Ali Bin Abu Thalib bahwasanya didik lah anak kita sesuai dengan jamannya…

    Reply
  2. Cantiiiikk cantiiikkk semuaaa anak gadisnya kak Dennise

    Dahlahh gen mamanya banget ini mah.

    Makasiii udah share tips parenting for teens ya.
    Sangat berfaedah bgt bgt bgttt

    Reply
  3. Gadisnya kak Dennise tjantik-tjantik, penerus Mamanya.
    Beda zaman, beda pendekatan yang dilakukan terhadap anak perempuan ya kak.
    Semoga Mommy yang punya anak perempuan menerapkan tips bermanfaat ini.

    Reply
      • Waaa ada akuuuu!
        Makasih ya bestie, tulisannya selalu enak dibaca, renyah dan kayak 🍯 madu! (Manis tapi ada asemnya dan menyehatkan hihihi)

        Iya aku kagum sama cara Dennise merawat anak-anak nih.. menganggap mereka temen sekaligus anak juga. ..anak anaknya cantik cantik semua pula . Sun sayang yaaaa buat si cantik Immanuel dan Charlotte (aku bingung namanya yang mana sih, bukannya Rachel dan Glory?)

        Reply
          • Panjang aja namanya! OMG 7 kata!

            Kupikir dulu aku punya teman yang namanya juga panjang banget. Indah Triana Chandra Iwari Rasaputri dan katanya sih kalo pas ngisi ngisi form suka kagok saking ga muat hehheehe..

  4. Menjadi “sahabat” (baca; tempat curhat) anak kita sendiri itu tidak mudah. Ada jarak usia, beda sudut pandang dll. Perlu latihan terus nih…
    Kebetulan anak saya yang terakhir: cewek. Deket banget sama bundanya. Saya sukanya jahilin anak wedok ini. Malah sering berkolaborasi sama kakaknya yang cowok…

    Reply
  5. Anak perempuanku kaya kak Dennise, ada 2 orang.
    Dan alhamdulillah, masih SD jadi masih seneng-senengnya bercerita kalau ada kejadian apapun di sekolah. Dasarnya anak-anakku cuek, jadi gak pernah bisa diajakin bergosip.
    Tapi seneng banget sih.. sebisa mungkin aku gak sambil-sambil kalau dengerin anak cerita. Malan seringnya aku ajakin pelukan.
    Se-mellow itu akutu kalau sama mereka, kak Dennise.

    Semoga sampai kelak mereka memiliki orang-orang yang sayang dengan mereka.

    Terimakasih kak Dennise.
    Jadi aku bisa ceklist, mana yang sudah aku lakukan dan mana yang belum aku lakukan sebagai Ibu. Lucu juga kalau sesama Ibu lagi kumpul. Pasti yang dighibahin memang gak jauh-jauh dari anak yaa..

    Reply
  6. Hihihi saya ketawa baca pengalaman wakuncar nya. Sering banget dulu dengar cerita yang sama dari temen-temenku waktu SMA. Seru sekaligus geregetan hahahaha.

    Tapi memang ya Kak. Ilmu dan pengetahuan menjadi orang tua itu adalah pelajaran seumur hidup. Gak pernah ada habisnya dan harus terus berkembang dan mau membuka diri terus menerus seiring dengan perubahan dan kebutuhan jaman. Semoga ya Kak kita mampu seiring sejalan dan sepemikiran dengan anak-anak kita.

    Reply
  7. Menanamkan dasar keagamaan yang kuat memang penting sekali…. aku punya tiga anak perempuan dan 2 laki-laki alhamdulillah dengan dasar agama yang kuat, mereka semua menjadi anak2 yang menyenangkan hati.

    Reply
  8. MasyaAllah cantiknya putri-putrinya mom Dennise, iya benar mendidik di jaman sekarang kerasa beda banget dengan jaman dulu. Saya jadi ingat dulu ada teman laki-laki yang berkunjung ke rumah aja udah diawasin banget, padahal cuma teman. Apalagi pacar ya?

    Reply
  9. Mendidik anak perempuan juga pelru dilakukan oleh orang tua laki-laki, untuk mendidik tanggung jawab, menumbuhkan ego mereka agar tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. Sifat feminim mereka tentunya diarahkan oleh bunda.
    Zaman sekarang orang tua memiliki tugas lebih berat karena tantangan dunia luar yang semakin berat

    Reply
  10. Nah setuju ketegasan dalam berteman penting banget buat anak perempuan ya kak karena mereka rawan kena penyalahgunaan atau pelecehan gitu jadi dari anaknya harus tegas milih teman

    Reply
  11. Wah pelajaran berharga nih buat didik anak perempuan di masa remaja. Mumpung anak perempuanku sekarang masih TK. Jadi emaknya butuh banyak belajar dari para senior. Persiapan maksudnya. Wkwkwk

    Reply
  12. Kalau sudah pada besar² gitu asiknya antara orangtua dan anak udah jadi kayak sahabat ya kak, sehingga lebih mudah memahami

    Reply
  13. Mba Denise ternyata udah punya dua anak gadis cantik. Persis mamanya. Menurut saya mau anak Masih kecil, remaja atau udah dewasa pasti ada aja kesulitan saat mengurus dan mendidik mereka. Bukan berarti anak udah gede jauh lebih enak. Tantangannya beda, ya, Mba

    Reply
  14. Waaa ada akuuuu!
    Makasih ya bestie, tulisannya selalu enak dibaca, renyah dan kayak 🍯 madu! (Manis tapi ada asemnya dan menyehatkan hihihi)

    Iya aku kagum sama cara Dennise merawat anak-anak nih.. menganggap mereka temen sekaligus anak juga. ..anak anaknya cantik cantik semua pula . Sun sayang yaaaa buat si cantik Immanuel dan Charlotte (aku bingung namanya yang mana sih, bukannya Rachel dan Glory?)

    Reply
  15. anaknya cantik-cantik mbak, persis Ibunya hehe. Oia, aku inget dulu pas SMP ibuku marah-marah gara-gara banyak yang telpon, dulu kan pakai telpon kabel rumah HAHAH. Tapi aku setuju banget harusnya Ibu jadi sahabat buat anak perempuannya. Jadi anak bisa deket sama emaknya. Bisa cerita apa aja. Makasih sharingnya ini mbak.

    Reply
  16. Wah udah lama banget gak denger kata Wakuncar alias waktu kunjung pacar nih, angkatan jadul banget yah kitaaa hahaha

    Anak gadisku baru mau masuk kuliah tahun ini dan aku udah mulai banyak khawatir nih mbaak, setuju sama semua tipsnya, harus sering diajak ngobrol aja sih

    Reply
  17. Wah anak gadisnya cantik-cantiiik.
    Iya udah beda ya pacaran di masa dulu dengan sekarang. Memang gak mudah sih mendidik anak yang sudah remaja, apalagi anak-anakku nih kuliah di luar kota semua. Harus banyak2 komunikasi ya, meski cuma via hp saja.

    Reply
  18. Wah mba. Samaan kita ya. Anak aku dua juga dan dua duanya perempuan juga hihihi 😂. Aduh mendidik anak itu memang harus sesuai ama zamannya ya. Zaman dulu ama sekarang beda. Anak zaman sekarang dikerasin dikit aja bisa kabur hihihi 😂. Tapi aku setuju ama tips di atas. Semoga kita dimudahkan dalam mendidik anak anak kita ya

    Reply
  19. Hihihi … Saya juga suka ada aja yang bilang, “enak ya punya anak udah gede. Gak pusing lagi.” Padahal saya merasanya lebih jumpalitan. Karena dunia remaja itu seru, tapi juga harus banyak waspadanya.

    Setuju banget deh yang tentang main layangan. Saya juga seperti itu. Harus rajin tarik ulur kalau sama anak remaja dan dewasa

    Reply
  20. Cantik-cantik sekali Mbaa kedua Putrinyaaa.
    Aku jadi belajar banyak disini tentang pengasuhan anak perempuan. Beberapa poin sepertinya bisa aku terapkan juga nih di pengasuhan kedua anak Lelaki-ku, hihi. Sama2 tricky ternyata ya, tapi prosesnya tentu menyenangkan dibalik suka dukanya. Semangaaaat.

    Reply
  21. Wow, anak2 gadis mbak Dennise manis2 semua ya 🙂 Aku punya satu anak sulung perempuan nih. Tipe anak2 beda2 dari karakternya juga gaya. Mendidik anak perempuan itu ga mudah meskipun sepertinya kalem dan tanpa perlawanan hahaha 😀 Pas SMP SMA mulai deh bisa protes macam2 dan berani mengungkapkan isi hatinya. Eh pas SD juga udah percaya diri deng.

    Reply
  22. Hahaha..jadi inget wakuncar saya. Nanti Bapak saya ngerasin volume TV pas Dunia Dalam Berita, artinya sudah jam 21.00, waktu tamu pulang!
    Mom Dennise cantik-cantik putrinya…semoga keduanya sehat dan sukses ya.
    Saya ga punya putri tapi saya merasa di posisi anak, karena saya 6 bersaudara putri semua:)

    Reply
  23. Toss mbak, anak anakku juga perempuan
    Aku juga punya dua anak perempuan
    Masih kecil-kecil sih
    Memang ada seninya ya mbak mendidik anak perempuan itu

    Reply
  24. Masyaallah aku harus banyak belajar nih sama dirimu mbak anakku juga cewek smua. Sependek pengalamanku ga gampang mwndidik anak perempuan apalagi di jaman edan kek gini. Fondasi agama udh paling penting trs aturan2 yg hafus disepakati juga pasti ada dong. Berusaha jd sahabat dan pendengar yg baik spy mereka juga nyaman saat bercerita soal apa aja ke kita

    Reply
  25. Ya Allah, aku ngakak waktu baca sang ayah ngebunyiin tutup panci, berasa konser ya mbak.

    Anak gadisnya cantik semua, udah besar hampir seumuran anakku. Iya sih kalo udah kerja, emang anak sekarang harus diajari saving money. Ibaratnya kalo masih usia sekolah, perhatian ke pelajaran, kalo sudah kerja, beda lagi. Ngobrol tentang nabung, jangan jajan lipstik kalo cewek, kalo anakku cowok semua. Diingatkan tentang tanggung jawab kelak kalo mau nikah harus bertanggung jawab pada anak orang

    Reply
  26. Salfok sama Charlote rambutnya biru. Cakep deh. Bener banget zaman dulu sebelum jam 9 malam cowok yg ke rumah udah disuruh pulang sama ortu. Hehe. Jadi worry besok zaman anakku remaja gimana ya?

    Reply
  27. Akuu ga punya jiwa seni kak dennish😭 etapi anak pertama nurun jiwa seni dr keluarga suami mulai dr gambar sampai musik.

    Memang beraat ya kak jd orangbtua jaman now. Bismillah smg saya bisa menjadi ibu yg baik buat buah hati.

    Putri kak Dennish cantik2🥰

    Reply
  28. Jadi keingetan anak gadisnya Naik motor malam2..

    cantik2 semua kak… Bener bangt Cara mendidiknya Kita Lebih jadi sahabat biar anak2 labih terbuka… Selalu sehat2 kak

    Reply
  29. Mendidik anak itu tantangannya berbeda, dari anak masih babby, balita, usia sekolah, dewasa. Semua butuh penanganan yang berbeda. Orang tua memang perlu jadi Sahabat, plus role model dan mengingatkan anak jika ia keliru. Canva Pro bisa bikin design grafis ig makin cakep ya Mba, foto bareng anak jadi lebih bagus keliatannya

    Reply
  30. Anakku 1 cewek, mbak. Yang sulung. Tapinya justru sama dia aku gak sedeket kayak ke anakku yang cowok. Gak tahu kenapa, kalo dekat kita malah banyak ributnya. Huhu. Jadinya sering dipisah sama bapaknya.

    Reply
  31. wkwkwkwk… bunyiin tutup panci. Jaman ade mah ga gitu, Kak. Tapi matiin semua lampu… wkwkwk… asli kalau inget itu ngakak deh. Tapi emang jaman skrg mah ga bisa diperlakukan seperti jaman kita. Kalau kata Ali bin Abi Thalib, mendidik anak yang baik ya ikuti jaman mereka seperti apa. Maka kita bisa jadi ortu bahkan sahabat terbaik mereka.

    Reply
  32. Bimbingan banget diskusi sama kak Dennise.
    Karena anakku sama kaya kak Dennise, ada 2 dan perempuan keduanya. Rasanya seneng banget punya anak rasa sahabat. Tapi kembali lagi yang namanya pengasuhan itu membutuhkan waktu yaa, kak Dennise..
    Bukan sekedar hanya quality time, tapi juga quantity time agar bisa menjadi sahabat dan tempat curhat yang menyenangkan.

    Reply
  33. Saya jadi semangat karena di rumah ada dua anak perempuan yang saya sedang besarkan
    Sekarang saya butuh ilmu agar tidak terlalu kolot atau kejam dalam mengatur kehidupan mereka
    By the way, Canva Pro sedang dibutuhkan massal saat ini memang

    Reply
  34. Soal pacaran ini anak gadisku sudah tanya, karena temen-temennya sudah mulai ngomongin pacar juga. Aku tanya apa untung ruginya. Dia sebutkan tuh beragam masalah khas cinta monyet yg dialami temen2nya. Akhirnya dia menyimpulkan sendiri lebih enak berteman saja. Ya sudah, aku nasehati dia. ” Berteman dengan siapa saja yang mengajak pada kebaikan. Yang ngajak keburukan tinggalkan. Berteman dengan laki2 perempuan, semua teman tidak perlu ada yg spesial” ya begitu deh. Emak harus tarik ulur dengan remaja perempuan di rumah. Tips-tipsnya tepat banget, Kak. Penting buat ortu minim pengalaman seperti saya.

    Reply
  35. Terima kasih parenting for teens nya sangat membantu banget sih ini apalagi anak gadisku yang pertama udah ulai memasuki fase remaja jadi nambah ilmu deh. Salfok sama anak-anak gadisnya mbak dennise kok cantik-cantik semua sih

    Reply
  36. tipsnya paket komplit banget mba Denn, aku belum banyak ilmu parenting nih
    allhamdulillah baru hamil anak pertama, masyaAllah baca di sini jadi punya bekel.
    Kalo canva aku juga belum begitu mendalami, allhamdulillah dapet lmu baru lagi

    Reply

Leave a Reply to Fenni Bungsu Cancel reply