Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/dennises/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Tips Persahabatan Awet – Dennise Sihombing

Tips Persahabatan Awet

Hai saya Dennise.Salam kenal untuk semua pembaca blogku ya. Disini siapa yang selama hidupnya punya banyak sahabat lebih dari satu? Saya termasuk punya sahabat tidaklah banyak hanya 2, satu Elsye teman SMA. Kami awalnya cuma teman biasa saja yang tidak akrab.Karena dia dulu jurusan IPA sementara saya IPS. Jadi dulu lagi SMA hanya punya gang cewek saja. Seru sih zaman itu.

Pulang sekolah keluyuran bareng. Karena zaman itu belum ada MAL paling kami main di pasar ngebakso masih pakai baju seragam. Namanya gang ya kompak. Termasuk dalam hal nyontek (malu-maluin deh,masalahnya ketahuan) sampai bolos bareng. Parah’kan…

Lucunya kami hanya akrab masa SMA saja. Nah setelah tamat malah berpencar satu sama lain. Ketemunya puluhan tahun kemudian saat kami reuni SMA. Nah dengan si Elsye ini justru saya akrab setelah kami sama-sama berkeluarga. Itupun secara tidak sengaja bertemu di klinik gereja saat kami memang mau berobat.

“Rasanya pernah kenal ya.Ini anak IPA SMA Mardi Yuana?”, ucap saya memulai pembicaraan.

“Yaaa…..”jawab Elsye mengambang seraya memperhatikan saya dari ujung rambut sampai ujung kaki.

“Rasanya pernah kenal juga,tapi siapa ya…”,Elsye coba mengingat

“Gue Dennise,orang Batak yang cantik tapi gendut itu loh!”

“Oh ya ya.Dulu elu gendut banget ya,sampe jalan aja susah. Sekarang malah langsing”

“Langsing sih gak cuma banyak lemak yang sudah terkikis, ha…ha…ha”

Awal pertemuan kami itu akhirnya membuat menjadi akrab. Tidak hanya akrab sebagai teman tetapi akrab secara keluarga. Kami saling mengenal anggota keluarga masing-masing dan saling berkunjung karena kebetulan tinggal di kota yang sama,Depok. Secara waktu persahabatan kami sudah memasuki 10 tahun.

Pernah adu pendapat? pernah tapi gak sampai ribut benar.Mungkin karena Elsye pribadinya lembut ya membuat kami saling mengisi. Saya yang rame Elsye rada pendiam. Tapi kalau ngobrol berdua bisa lama dan nyambung. Sampai sekarang persahabatan itu tetap terjaga.

Satu lagi saya punya sahabat namanya Irmawati kami bersahabat sejak tahun 1984, teman SMP ku di 166 Jakarta. Diantara kami banyak persamaan. Anak bungsu, dari Sumatera (saya Batak Irma Padang), penyuka pedas. Hanya satu perbedaan kami keyakinan. Saya Nasrani Irma muslim. Persahabatan kami bisa awet loh sampai sekarang. Bayangkan sudah memasuki 38 tahun.

Kok bisa,sangat bisa karena kami saling menghargai perbedaan dan tidak pernah meributkan keyakinan apalagi membahasnya,gak lah. Agama’kan bukan untuk diperdebatkan! Nah berikut ini saya mau membagikan tips persahabatan kami bisa langgeng selama puluhan tahun,ini resepnya:

Bisa Menjaga Rahasia

Namanya bersahabat itu nyaris hampir tidak ada rahasia satu sama lain secara global. Kecuali gaji ya.Ha…ha…ha…karena gajiku kecil sebagai karyawan kantor jadi tidak enak kalau disebutkan.Selama ini saya suka bercerita ke sahabatku hal yang sama juga dilakukan sahabatku curhat dengan masalahnya. Bagi saya kepercayaan yang diberikan sahabat harus dijaga untuk tidak bercerita ke orang lain,cukup saya yang tau.

Menjadi Pendengar Yang Baik

Saya berusaha untuk menjadi pendengar yang baik ketika sahabat berkeluh kesah.Menyimak berusaha untuk tidak menyela pembicaraannya.Biarkan dia puas untuk curhat baru setelah itu kita urung pendapat.

Saling Menghargai

Pernah dulu sahabat saya bercerita kalau anaknya pacaran dengan si A yang secara kebetulan saya tau kelakuan A dan keluarganya seperti apa. Saya katakan,”say (sebutan untuk sahabat) cuma mau cerita saja kalau keluarga A dan si A seperti ini.Tapi ini bukan untuk menghasut loh”. Karena saya pikir sayang sekali kalau tau info tidak disampaikan.Walaupun keputusan ada di tangan anak dari sahabat saya.

Bisa Memaafkan

Namanya dalam persahabatan pasti ada saja hal diluar dugaan yang mungkin membuat kita tersakiti alias tersinggung. Itu aku alami apalagi persahabatan kami sudah puluhan tahun. Awalnya memang masih mangkel sih,sejujurnya. Tetapi karena saya lihat teman saya beretika baik meminta maaf dan menyadari kesalahannya akhirnya komunikasi jalan kembali.

Hargai Perbedaan

Dalam persahabatan itu perbedaan banyak bukan saja keyakinan tetapi berbeda prinsip juga ada.Semisal si B mengambil keputusan untuk tidak menikah karena prinsipnya yang memang nyaman hidup sendiri. Saya biasanya kasih saran saja,syukur-syukur dari saran itu ada yang diikuti.Tetapi kembali lagi keputusan berada di tangan teman bukan saya. Berbeda itu indah loh…

Meminta Maaf

Saya termasuk orang yang meletakkan gengsi di bawah ketika meminta maaf dan menyadari kekeliruan. Bagi saya meminta maaf adalah hal yang patut dilakukan saat menyadari kesalahan baik itu perkataan maupun perbuatan.

Jujur

Kejujuran itu perlu disanjung tinggi dalam sebuah relationship pertemanan jangan ada yang diumpetin termasuk ketika kita tersinggung/ tidak nyaman dengan perbuatan teman.Katakan saja jangan dipendam. Gak baik untuk sebuah hubungan jadinya malah nanti dendam.

Hal Yang Dilarang

Jangan Fitnah

Kalau persahabatanmu mau awet kedepankan kejujuran dan jangan melempar fitnah. Dari ucapan fitnah itu menimbulkan rasa sakit loh bisa-bisa Anda salah ucap persahabatan jadi bubar.

Jangan Egois

Masalah itu pasti ada.Mana ada dalam sebuah relationship bebas dari masalah. Hubungan apapun itu persaudaraan,suami istri ataupun persahabatan pastinya akan ada ketidakcocokan. Itu lumrah namanya saja beda kepala beda isi otak. Tapi kembali lagi bagaimana kita menyikapinya mau berkepala dingin /bablas mengeluarkan emosi kita.

Jangan Dendam

Sifat ini tidak bagus, kesal dipendam akhirnya dendam. Selama ini mengapa persahabatan saya awet dengan Elsye dan Irma karena ketika saya ada uneg-uneg tentang mereka saya tidak tahan.Saya langsung sampaikan. Ini loh saya tidak suka ini-itu,bla….bla…supaya orang itu tau. Sahabat kita’kan bukan malaikat yang bisa menebak isi otak kita.Ya gak sih?

Jangan Berhutang

Hal yang sangat saya hindari dari sebuah relationship adalah hal berhutang. Uang itu sangat sensitif.Saya pernah beberapakali uang dipinjam oleh teman,saat meminjam sih manis ucapannya tetapi saat diminta aduh…tobat! Galakkan dia daripada saya yang punya uang. Saya sebisa mungkin tidak meminjam uang pada teman (apalagi kalau ditolak malu ya) dan karena keuangan saya terbatas ya jarang juga dipinjam. Terkadang saya perlihatkan buku rekening kepada teman ha…ha…ha…

Okey teman demikian cerita persahabatan awet saya dengan Elsye dan Irma.Bagaimana cerita sahabat kalian? (D/s)

82 thoughts on “Tips Persahabatan Awet”

  1. Aku termasuk yang nggak begitu banyak punya sahabat yang ibaratnya isi perut aja dia tahu. Yang bisa dijadiin “tong sampah” hanya satu-dua orang, sama kayak Mbak Dennise juga. Biasanya, baru bisa akrab gitu kalau udah komunikasi lama seiring berjalannya waktu. Yang jelas nggak saling judgmental dan menjaga privasi serta saling memahami. Kalau berantem mah ya gakpapa, selagi taraf wajar hehe. Masih oke aja dan biasanya setelahnya malah makin mengenal satu sama lain.

    Reply
  2. Senang ya punya teman karib. Makin tua saya makin sedikit teman keknya. Teman yang bertahan sampai sekarang bener2 udah kenal banget. Hidup lebih simpel. Kek misal udah tau dia begitu, yaudah hal-hal kecil nggak dibahas lagi. Termasuk prinsip hidup, saling menghargai aja udah. Enak jadinya. Kita bermain di zona yang sama-sama nyaman aja, cari persamaan. Perbedaannya biarin aja selama nggak ganggu/ngerugiin hubungan pertemanan.

    Reply
  3. Saya pernah punya sahabat cewek yang sama dia saya gak pernah yang namanya bertengkar. Cocok banget. Dia bener2 sesuai dengan yang Mbak Denise sebutkan.
    Walaupun beda jenis kelamin, tapi saya dan dia benar-benar hanya sahabat.
    Sayangnya dia meninggal 6 th yang lalu. Sedih ya…

    Reply
  4. Jangan berhutang nih yang paling penting juga ya Mba, karena banyak persahabatan hancur karena uang.
    Untungnya teman-teman saya nggak ada yang pernah berhutang, mungkin karena saya juga jarang banget pinjam duit teman, atau mungkin teman-teman saya cuman dikit hahaha 😀

    Tapi sejujurnya, saat ini saya nggak punya teman yang dekat banget, cuman teman say hai aja.
    Sejak nikah, semua sibuk dengan keluarga masing-masing 😀

    Reply
  5. senangnya punya sahabat

    sahabat saya pindah ke luar negeri karena menikah dengan orang Jerman

    sementara saya paling gak betah chatting, enak curhat face to face sambil ngopi 😀 😀

    Reply
  6. Biasanya Sahabat semasa sekolah dan semasa mereka masih single itu bener2 sahabat sejati..tapii setelah para sahabat menikah biasanya terjadi perubahan sikap karena pengarug dari pasangan sahabat (bisa suami/istri) dan biasanya yang terjadi persahabatan yang tadinya ikrib akan bubar jalan..seperti yg saya alami ..
    saya pribadi ya ga masalah juga sih karena tidak ada yang abadi semua ada waktu dan masa nya. Beruntung jika punya sahabat sejati dengan prinsip kuat dan tidak terpengaruh sikap pasangan.

    Reply
  7. Keren banget sudah bersahabat selama 38 tahun, merawat persahabatan itu tentu tidak mudah ya, aplagi namanya manusia kadang ada salah paham. Semoga langgeng persahabatannya ya

    Reply
  8. Wow awet banget mbak, persahabatan dengan Irma udah udah sampai 38 tahun lamanya.

    Jangan berhutang, nah ini penting banget buat jadi catatan. Saudara sekandung aja bisa renggang hubungannya gara-gara hutang, apalagi sahabat yang nggak ada hubungan darah

    Reply
  9. Halo kak, tulisannya menginspirasi banget. Punya sahabat bertahun-tahun itu sesuatu yang kadang jarang terjadi. dan semua tips dari kakak itu benar banget. Kita harus saling menghargai ya intinya satu dengan lainnya agar persahabatan awet

    Reply
  10. bener banget mbak, masalah uang memang sensitif ya jadi sebisa mungkin hindari meminjam uang kepada teman. btw salut sama persahabatannya karena biarpun nggak selalu bersama tapi justru itu yang bikin kangen

    Reply
  11. Aku juga punya mba sahabat yang udah deket serasa keluarga sendiri, memang ada fase-fasenya duh kadang kalo lagi berantem keselnya juga sampai ke ubun-ubun, tapi nanti baikan lagi ya gitu deh

    Reply
  12. Tiga kunci penting “menerima perbedaan, kelebihan dan kekurangan”. Ketiganya terasa bener dalam sebuah persahabatan. Termasuk diantaranya sering berkomunikasi, bertukar cerita dan saling menjaga.

    Saya juga gak banyak sahabatnya Kak Dennise. Semakin kesini, makin bertambahnya umur, orang-orang yang menyayangi kita dengan tulus pun akan tetap berada di sekitar kita seiring dengan berjalannya waktu. Seleksi alam pun berjalan.

    Seperti ada yang pernah bilang “lebih baik sedikit tapi berkualitas ketimbang banyak tapi tidak bermakna”

    Reply
  13. Sekarang udah jarang menemukan teman yg sejati. Dari semenjak sekolah sampai sudah sama sama berkeluarga masih tetep bersahabat. Moga makin solid persahabatannya ya mbak

    Reply
  14. Kok daku jadi mau nyanyi, 🎵Sahabat untuk selamanya…kau dan aku sahabat, untuk selamanya …setia,🎵
    Eh itu lagu Upin Ipin, hehe, tapi memang harus saling menjaga semua, itu baru sahabat

    Reply
  15. Bener-bener, setuju sama semua tipsnya dan menurut saya yang paling utama saling mau memaafkan karena saling bikin kesalahan dalam persahabatan itu hal biasa.

    Reply
  16. yang paling penting untuk persahabatan biar tetep langgeng harus bisa menjaga rahasia sih, soalnya sahabat pasti semua diceritain, tapi kalo ceritanya malah bocor ke orang lain gak seru dong

    Reply
  17. Membaca ini aku jdi inget sahabatku di surabaya. Cuma memang persahabatan bukan di mulai saat sekolah, melainkan dari awal masuk kerja hingga kini . Walau di tempat kerja kami yang sama kami tidak pernah cekcok 🙂

    Reply
  18. Wah tips persahabatan ini bisa diterapkan nih biar persahabatan awet. Aku ada sahabat, tapi beda-beda saat sekolah. Sahabat waktu SMP, beda dengan SMA dan kuliah karena sekolahnya beda. Sampai sekarang masih tetap kontak sih dengan mereka tapi cuma lewat WA karena beda kota 🙂

    Reply
  19. Wah, makasih mbak tipsnya. Aku nggak banyak punya sahabat dekat. Selain aku rada introvert, rada trauma aja mbak punya sahabat, pernah ada kejadian yang bikin kami menjauh. Dari situ mulai nyaman dan lebih baik sendiri, loh jadi curhat hahaha

    Reply
  20. Senaaanggg dan bahagia bgt klo punya sahabat yg awet dan saling memahami ya.
    Beneran priceless!
    Aku juga ada sahabat sejak jaman SMA.
    Dikit sih sahabatku, tapi hubungan kami tetep berkualitas 🙂

    Reply
  21. Punya sahabat itu, apa lagi sejak SMA yang bertahan sampai sekarang, sesuatu yang membahagiakan banget ya Mbak. Tumbuh dan tua bersama, sama-sama tahu cerita kita. Tapi sekalipun begitu tetap harus ada rambu-rambu yang perlu diikuti agar persahabatan tersebut tetap langgeng ya Mbak 🙂

    Reply
  22. senang ya punya sahabat yang awet sampai skr. aku jg ada sahabat dari tk sampai skr masih kontak walau beda kota. terpisah pas sma dan abis nikah aja. pas kuliah satu kota dan sering banget aku nginep di rumahnya bahkan ikut dia kuliah 🙂
    semoga persahabatannya awet selalu ya mba

    Reply
  23. Aku juga punya sahabat dari SMA yang awet banget, dulu kita nyebutnya Ranger wkwkwk labil banget. Tapi kami malah makin deketnya emang pas udah pada berkeluarga,. Aku setuju banget dengan konsep jangan pernah ebrhutang. Soalnya hubungan pertemanan bisa kandas cuma karena hutang yang ngga seberapa. Mending dihindari deh kalau sama temen. Sering banget kejadian soalnya.

    Reply
  24. Seneng banget bacanya mbak.. setuju banget kalo persahabatan itu harus dirawat supaya awet, jadi inget mamanya teman aku yang punya bestie sejak smp hingga sekarang.. kemarin liat mereka asik ngobrol saat buka puasa bersama seru banget dan aku pengen punya sahabat yang asik sampai aku jadi nenek nenek nanti

    Reply
  25. Di antara beberapa hal yang mbak Dennise sebutkan di atas, saya pernah kecewa pada teman yang saya anggap sahabat, dalam hal menjaga rahasia. Saya sudah percaya, karena dia pun memberi rahasianya, tapi ternyata di belakang, apa yang jadi rahasia malah disebar dengan kedok minta pendapat teman yang lain 🙁

    Sejak itu, semanis apapun teman kepada saya, seterbuka apapun dia pada saya, saya tidak mau lagi berbagi rahasia. Saya suka punya banyak teman, tapi untuk jadi sahabat dekat yang harus dipercaya penuh, no. Cukup suami saja yang jadi teman tempat penyimpan berbagai rahasia.

    Reply
  26. Bener, kak Dennise.
    Circle pertemanan semakin mengecil kalau sudah memasuki usia berkeluarga. Gengges aku jaman SMP dan SMA juga kuliah uda pada mencar kemana-mana. Tapi sesekali kami masih banget berkirim kabar bahkan paket. Hehhe, buat seneng-senengan jalin silaturahm. Bilangnya “hampers” yaah..

    Semoga meskipun raga tidak bertemu, tapi tetap ada di dalam lantunan doa terkhidmat setiap ibadah.

    Reply
  27. Aku ada nih mbak, sahabat yang bertemunya di komunitas blogger. Bahkan kami bertiga tuh beda banget tapi alhamdulillah dengan adanya pengertian satu sama lain dan juga komunikasi, sudah dari 2018 kami selalu bersama-sama.

    Reply
  28. Seneng ya kak punya sahabat yg aweeeet. Sampai k denis bisa kasih tips ^_^

    Kalau aku, karena masih pindah2, jd kayak ga ada sahabat yg dalam keseharian masih suka jalan bareng atau ketemuan. Bagaimanapun, terpisah jarak itu memang nyata efeknya ke persahabatan. Bukan yg putus atau musuhan, tapi secara natural jd tidak intense kontak karena jarak dan kesibukan.

    Tapi kalau pas bisa reuni…ya rameeeeeeee

    Reply
  29. Point terakhir jangan berhutang itu bener banget! Saya banyak teman yang sampai sekarang menghilang ga ada kabar setelah meminjam uang. Padahal saya sih gak nagih. Ada bayar, ga ada ya nunggu punya aja dulu.
    Tapi mereka sendiri yg seperti merasa. Ga (belum) bayar dan menghilang begitu saja…

    Reply
  30. aku juga punya temen akrab ga banyak mb Denise. Yang masih dekat banget itu ada dua. satunya teman SMA satunya teman pas zaman kuliah. Bahkan kalau bukber cuma berdua aja haha ga ada rombongan lain. Karena temennya cuma itu doang

    Reply
  31. Ah bener banget ini. Yang paling terakhir udah banyak buktinya deh. Aku juga ada nih teman yang begitu. Dia berhutang, pada akhirnya menghilang sendiri. Sedih deh, pertemanan jadi renggang. 🙁

    Reply
  32. Senangnya bisa awet persahabatannya, kak Dennise..Semoga sehat dan selalu erat..
    Aku punya sahabat waktu sekolah di Kediri dan kuliah di Bali. Karena sudah berjauhan jadi ya gitu deh, sekedar saling sapa di medsos. Kini adanya teman-teman. Sudah enggak seerat sahabat

    Reply
  33. Wah setuju banget tuh di bagian terakhir, jangan fitnah. Aku pernah difitnah sama orang yang aku anggap dekat, meskipun bukan sahabat yaa semacam satu geng lah. Duh rasanya masih sakit padahal kejadiannya belasan tahun yang lalu wkwk. Langgeng terus mbak persahabatannya sama sahabatnya.

    Reply
  34. Aku kebetulan pas SMA emang hampir dibilang gak punya temen cewe. Karena waktu itu sedikit tomboi jadi temen2nya cowo. Jadi SMA gak punya temen akrab atau sahabat. Pas kuliah baru punya 4 orang dan alhamdulillah sampai sekarang masih bersahabat dan komunikasi walaupun jarang ketemu. Karena domisili yang sudah pisah2. Bener banget mbaak poin2nya itu

    Reply

Leave a Comment