Uang: Berkah Vs Musibah?

Foto: Pinters

Good morning Bestie…(ceile si Dennise ikutin istilah gaul nih)

Semenjak jadi ibu rumahtangga sejati di rumah alias sudah tidak ngantor, aku punya kesenangan lain yang tidak pernah sekalipun tertinggal (kecuali ada urusan keluar ya) nonton acara SerGap di RCTI (bukan endorse loh, hiks). Mengapa aku suka nonton ini?

Karena ini informasi update tentang berita kriminal baik pemerkosaan, pemubunuhan, perampokan, penipuan. Ya,kalau zaman tahun 1990 an bacaanku koran Poskota. Entahlah masih ada gak ya sekarang. Nah, tadi pagi aku tonton Sergap di youtube premium yang bebas iklan (kalau tonton langsung di pagi hari gak tahan iklannya buanyak banget).

Ada satu berita yang buat aku terkesiap dengan judul Seorang Staf HRD Nekad Menodong Demi Hutang. Ceritanya si pria bertubuh gempal ini terinspirasi film perampokan yang dia tonton. Termasuk nekad juga di siang hari mendatangi sebuah bank di bilangan Fatmawati Jakarta. Dengan pistol air softgun pria 36 tahun ini menodongkan senjatanya ke satpam.

Pemikirannya yang dilumpuhkan satpam dulu baru setelah itu masuk ke dalam menodongkan pistol air softgun pada karyawan yang memegang uang. Diluar dugaannya saat air softgun diarahkan ke si satpam, eh malah melawan. Satpam berhasil melumpuhkan hingga akhirnya berhasil dibekuk.

Apa motivasi pria ini? Membayar hutang sehingga dia senekad itu. Berapa hutangnya entahlah tidak disebutkan. Tetapi yang bukan aku diam sejenak, senekad itukah pria ini demi uang dikorbankan masa depannya. Dengan hukuman 10 tahun untuk kasusnya, otomatis akan kehilangan pekerjaan, masa depan keluarganya (jika sudah berkeluarga) hanya karena U A N G.

Siapa disini yang tidak butuh uang? Aku yakin sih semua pasti butuh walaupun jumlahnya beda-beda. Seperti aku dengan anak satu sudah bekerja dan satu lagi kuliah semester akhir, mungkin kebutuhan uangnya beda dengan yang masih punya anak balita.

Seorang teman pernah bilang gini ke aku,

“Dennise kamu enak ya anak-anak sudah gede tinggal menikmati hasilnya”

“Ya ini cerita sekarang. Pengeluaranku tidak begitu berat. Tapi beda cerita 15 tahun yang lalu ketika anak-anak masih SD, seperti anak-anakmu. Biaya sekolah, les, makan sehari-hari. Walaupun zaman dulu tidak seperti sekarang tidak ada makanan kekinian. Tetapi nilai uang dulu dan sekarang sama saja besar juga. Cuma bagaimana kita menyiasati uang yang ada. Kalau tidak mau susah jangan besar pasak daripada tiang”

U A N G itu hanya 4 huruf tetapi efeknya luar biasa. Beberapa waktu aku menonton talkshow ROSI di KompasTV yang menghadirkan Angelina Sondakh. Mantan Putri Indonesia yang baru saja bebas menghirup udara segar mengaku ia korupsi. Dalam tangisnya, Angie menyesal melakukan semua itu. Walaupun menurutnya korupsi itu tidak mungkin dilakukan seorang diri (sampai sekarang aku belum dapat beritanya pengakuan Angie siapa saja yang terlibat korupsi selain dirinya)

Foto: Pixabay

Kalau dipikir apa yang kurang dari Angie. Aslinya Angie anak orang berada. Ayahnya Prof. Dr. Ir. Lucky Sondakh, M.Ec; Ph.D, seorang guru besar. Angie lahir di Australia. Setelah menikah dengan alm.Adjie Massaid kehidupan ekonominya terbilang mapan. Pasangan suami istri ini sama-sama menjadi anggota dewan di DPR. Walaupun aku tidak tahu berapa penghasilan mereka, tetapi menurutku cukuplah tidak harus tergiur untuk korupsi mengambil uang rakyat’kan…

Uang ini banyak membuat orang gelap mata. Menjadi koruptor karena UANG. Menjadi perampok karena UANG. Menjadi wanita penjaja diri karena kepepet UANG menjadi pelakor Ujung-ujungnya UANG.

Uang ini memang menaikan Prestise (gengsi seseorang). Masih ingat kasus Indra Kenz yang pamer kekayaan di sosial medianya. Pria asal Medan ini menyombongkan mobil, rumah, harta yang dimiliki lengkap dengan label harganya. Jangankan anak muda, aku yang orangtua saja terkagum-kagum dengan keberhasilan pencapaian selebgram asal Medan ini.

Apakah seorang Dennise iri dengan keberhasilan Indra Kenz? Oh tentu tidak! Mengapa? walaupun terkesannya klise alasan aku ini tetapi bagiku rejeki itu sudah ada yang atur yaitu Tuhan Sang Pencipta. Manusia hanya bisa berusaha tapi Tuhan yang menentukan.

Foto: suara.com / uang Indra Kenz disita polisi

Jadi kamu Dennise gak mau kaya?

Siapa sih yang tidak mau kaya. Semua orang juga mau kaya, betul gak sih. Cuman kaya yang bagaimana dulu. Aku’kan harus lihat kemampuan diri. Aku dulunya memang pekerja dengan gaji dibawah 10 jeti ( ayo tebak gajiku berapa? 3 juta juga dibawah 10 juta ya,hiks).

Dengan gaji segitu rasanya bermimpi deh kalau aku bisa punya rumah di Pesona Khayangan Depok Real Estate (ini perumahan mewah di kawasan Depok) atau aku menenteng tas Hermes (nulisnya aja aku gemeter nih, bayangin saking mehongnya) yang harganya ratusan juta bahkan termahalnya sekitar Rp 53,2 miliar untuk jenis Mouawad 1001 Night Diamond Purse. Untuk membeli yang tas KW-nya saja aku gak mampu karena nilainya masih jut-jut-an. Entah berapa belas juta. Jadi bagiku harus lihat kemampuanlah. Kalau mampunya pakai tas harga 100 ribuan, dinikmati. Toh juga orang tidak akan percaya kalau aku pakai tas ratusan juta tetapi naiknya angkot, hiks.

Foto: Pinters / Tas Hermes Birkin Sellier

Kembali ke cerita uang,

Dikutip dari Kompas.com menurut beberapa catatan sejarah, uang pertama kali digunakan oleh orang-orang dari Kerajaan Lydia. Bangsa Lydia dipercaya pernah tinggal di kawasan yang saat ini menjadi wilayah Turki dan menggunakan uang sebagai alat tukar pada sekitar 1000 SM.

Fungsi uang untuk membeli baik itu berupa barang maupun jasa. Apa saja yang termasuk jasa? banyak sekali misalnya lawyer, dokter, master of ceremony yang berhubungan dengan tenaga/ keahlian dari seseorang. Mengapa manusia butuh uang?

Untuk Hidup

Ini jelas sekali. Rantai perjalanan kehidupan manusia dari uang. Mulai dari lahir (biaya lahir dengan uang), makan-minum semua tentunya dibayar dengan uang.

Untuk Pendidikan

Semurah-murahnya biaya pendidikan (dapat bantuan pemerintah misalnya) tetap saja ada biaya kecil-kecil yang harus dikeluarkan dengan uang, misalnya beli kuota internet.

Prestise

Tidak dipungkiri kehadiran uang untuk menaikan gengsi. Benar gak sih? (ayo tunjuk tangan yang punya banyak uang,hiks). Gak salah sih menurutku kalau memang ada. Seperti artis Yuni Shara yang kolektor tas Hermes atau Nagita Slavina yang memang katanya kekayaannya tidak habis 7 turunan (karena doski memang terlahir dari anak Rieta Amalia yang kaya raya). Dengan brand barang yang dikenakan itulah nilai jual seorang Yuni Shara.

Aku pernah bertemu dengan seorang Pak Haji yang secara pendidikan hanya sampai SD saja, tetapi kayanya tajir melintir. Darimana kekayaannya? si Pak Haji ini anak tunggal dari pewaris tanah orangtua yang tersebar di beberapa ruas jalan di Margonda. Karena untuk pembangunan jalan, apartemen tanahnya dijual dengan harga yang tinggi. Jadilah Pak Haji ini OKB alias Orang Kaya Baru.

Bagaimana dengan gaya hidupnya? ini yang menarik tidak ada yang berubah. Gaya betawi kampung masih. Setiap hari pakai sarung dan kaos oblong + sendal jepit. Pernah main ke rumahnya eh lihat pak haji makan dengan ikan asin, sambel terasi, sayur asam + jengkol, khas banget betawinya.

Iseng aku tanya uang hasil gusuran dikemanain? Selain naik haji bersama anak-istri, dia juga membangun musholla yang ada dekat rumahnya dan menyantunin anak yatim dan janda-janda. Wow…mulia banget.

“Uang tidak dibawa mati. Selagi ada dan masih diijinkan hidup perbanyak amal kita”

Kata-kata itu yang melekat dibenakku. Uang tidak dibawa mati selagi masih hidup perbanyak beramal kepada sesama. Uang itu adalah pemberian dari Tuhan dengan jalan usaha dari bekerja ataupun ketrampilan yang di miliki.

Uang menjadi baik jika ditangan yang tepat namun menjadi musibah jika disalah gunakan. Uang memang dibutuhkan tetapi jangan mau diperbudak uang akhirnya menghalalkan segala cara. (D/s)

Akar dari segala kejahatan adalah Cinta Uang

94 thoughts on “Uang: Berkah Vs Musibah?”

  1. Selain korban uang, ia juga korban gaya hidup. Berita bilang ia gajinya sekitar 60 juta. Wah, PNS golongan berapa coba gaji segitu? Apalagi kelas honorer …
    Itu dia banyaknya utang sehingga terus nyari uang buat menutupi semua pengeluaran yang diakibatkan gaya hidup.
    Andai di bisa bersyukur… 60 juta per bulan, bisa punya 60 anak yatim

    Reply
      • Betul Bu. Saya aja yg cuma mendapatkan seratus dua ratus ribu dari ngeblog ini wah berasa besar banget. Apalagi kalau puluhan juta ya …
        Yang penting kita syukuri ya …

        Reply
    • bukan PNS say, dia juga pegawai bank (bank swasta) bergaji 60 juta

      dia punya utang 1,5 milyar pada kolega bisnis dan harus membayar tanggal 8 April ini

      Mungkin karena bingung dan tahu aktivitas perbankan, dia nekad nodong pakai airsoft gun

      untung tertangkap, kalo enggak bakalan makin runyam dalam pelarian

      Begitulah orang yang punya masalah tapi gak berusaha menyelesaikan masalah, malah bikin masalah baru

      Reply
    • PNS golongan 3 kayak saya ini untuk uang 60 juta tuh ngumpulin gaji 1,5 tahun mbak. Tapi ya nggak pernah bisa kekumpul lha wong kebutuhannya ada aja. Yang penting disyukuri mbak, sedikitpun pasti cukup dan asal berkah

      Reply
  2. Ngomongin masalah uang emang nggak ada habisnya. Soalnya uang bisa bikin senang, uang juga bisa bikin susah. Dan lucunya aq abis liat konten di Tiktok antara kaya tapi sedih dan miskin tapi bahagia, dan itu related banget

    Reply
  3. Gaya hidup, level konsumsi dan sudut pandang akan kebutuhan dan kegunaan uang, banyak memberikan pengaruh pada seseorang akan NILAI uang. Manusia cenderung memperbesar kebutuhan, bahkan nekad berhutang, saat merasa pemasukan sudah lebih baik. Hingga di satu titik tak sadar bahwa pasak lebih besar daripada tiang.

    Dan aku heran sama bapak yang merampok bank itu Kak. Masak sih gajinya 60jt/bulan gak cukup? Masih gak masuk dalam logika ku. Yah kecuali memang konsumtif. Apa yang dibelanjakan lebih besar dari apa yang dia terima.

    Reply
  4. Itulah ya … uang hanya 4 kata, bentuknya gitu2 saja tapi perspektif orang beda-beda, ya Kak. Kalau kita tidak hati2 bisa terjerumus kepada yang tidak baik.

    Reply
  5. aku nonton wawancara angie, dan emang langsung menohok banget ya, dia mengaku bodoh melakukan korupsi demi uang, dan uang membuat ketagihan, dan skrg dia nyesel, bahkan mau kerja apapun demi uang halal, sebegitu menjeratnya cinta uang ini

    Reply
  6. Kasus ini menarik dibahas sama teman departemenku mba, kebetulan saya juga HRD pas diangkat beritanya media gede2in bilangnya staff..seumur2 aku kerja staff mana yg gajinya sampe 60juta ternyata bukan staff tp manager..Dan sangat disayangkan ya bener kata mba hanya modal nekat ga mikirin jg keluarganya, hilang pekerjaannya..
    dan berita selanjutnya konon krn hutang 1,5 M gile belenger banget, saya juga semoga jadi OK kayak Pak Haji mending bergaya kayak Pak Haji aja hahaha..

    Reply
  7. Uang emang bisa mengubah segalanya. Baik positif maupun negatif ya Mbak meski uang bukan segalanya.

    Btw salut sama pak haji itu walau jadi OKB tapi tetap hidup sederhana

    Reply
  8. Yap! Aku juga setuju mba. Uang itu tidak dibawa mati. Kalau kita mati, uang yang kita tinggalkan bakal jadi rebutan. Makanya perbanyak aja amal dengan sesama. Namun meski begitu, aku gigih mencari uang. Karena apa-apa di dunia ini, butuh uang. Untuk pendidikan, untuk bertahan hidup, untuk menolong orang, dll. Karena sedekah dengan senyum aja nggak cukup. Hehe

    Reply
  9. udah lama gak nonton RCTI gegara di rumah gak ada siaran MNC Grupnya 😀
    duuhh gile bener ya, nekad nodong paka air softgun segala, syukurnya Satpamnya bisa melupuhkannya.
    uang emang bisa bikin segalanya, termasuk segalanya jadi runyam ya, huhuh.
    salut tuh ama Pak Haji yang OKB, meski udah jadi OKB tapi tetap aja humble dan low profile ya, tetap bersedekah dan beramal pula untuk sekitarnya. Jadi orang yang bermanfaat.

    Reply
  10. Kalo aku pengennya dicukupkan aja, sekedarnya gitu. Aku banyak melihat saudara atau teman yang udah kaya tapi ngerasa gak cukup-cukup, yg tadinya berkah malah membawa musibah krn menghalalkan segala cara

    Reply
  11. Uang memang tidak ada habisnya jika ingin dikeluarkan terus menerus.. Tapi kembale ke diri kita masing” ya mba.. Uang dikeluarkan untuk keinginan atau kebutuhan.. Kasus” seperti korupsi dll juga mungkin karena kurang bersyukur 😀 terima kasih remindernya mba, harus belajar mengelola uang dgn lebih bijak nih..

    Reply
  12. Kembali kepada kesadaran diri ya menyikapi uang ini sebagai apa sih.
    Bila sebagai hal yang positif maka dampaknya positif juga ke diri kitanya. Semoga hal ini yang selalu ada ya buat kita, positif

    Reply
  13. Almarhum Bapak dulu pernah berpesan pada ponakan saya, cucunya yang sangat dekat dengan beliau. Bapak bilang, uang itu bisa dengan mudah mengubah seseorang. Tergantung orang tersebut, mau jadi lebih baik atau justru malah ribut, terpecah belah karena uang.

    Reply
  14. setuju banget mba, sebenarnya uang itu akan menjadi berkah jika didapatkan dengan cara yang benar dan halal tentunya, namun memang sifat manusia yang susah puas ya, jadi kalo udah dapat uang sekian mau yang lebih huhuhu jadinya musibah deh

    Reply
  15. Waduh aku jadi penasaran, sekarang poskota masih ada gak yah?
    Terakhir sih koran yang satu aliran kayak gitu ada Lampu Merah hahaha

    Duh, kalo mikirin uang kadang suka pening sendiri yah mbak
    Makanya mending gak usah dipikirin deh, yang penting bisa hidup tenang aja aku mah ehehehe

    Reply
  16. Zaman sekarang semakin banyak orang lebih mementingkan gaya hidup. Masih bagus kalau memang mampu, tetapi banyak yang pas2an bahkan kurang tetap nekat sok kaya. Yang baru kaya jadi OKB, duuh suka pusing sama kelakuannya. Dikipir2 mustahil deh anak mudah usia 20-an udah tajir melintir gitu kayak Indra Kenz dkk, ih amit2 ya bisa berakhir di jerusi besi 🙁

    Reply
  17. Money is the best servant, but the worst master.
    aku percaya bgt dgn idiom ini.
    karena kalo diperlakukan sebagai “pembantu”, duit memang membantu banget dalam kehidupan

    tapi, manakala dianggap sebagai tuan (apalagi tuhan) tunggu aja detik2 kehancuran 🙂

    Reply
  18. Oh, ini yang viral minggu lalu ya mbak. Manusia ya kadang sawang sinawang, dikira yang kerja di bank gaji besar, hidup enak…tapi ternyata bisa sampai terjadi seperti itu, huhuhu
    Semoga kita selalu menjadi manusia yang selalu bersyukur ya mbak..

    Reply
  19. Uang penting buat bergeraknya kehidupan sehari2 tapi emang sih gak harus ditempat di hati, cukup di dompet, di kantong, di ATM, di bank dan di tangan. Klo sampe cinta banget sm Uang jg bisa patah hati dan bikin salah jalan.
    Kadang2 kita salah memanaje uang dan ga mengukur kemampuan dengan keinginan bisa bikin kita dg mudah terpeleset. Semoga kita semua bs menjaga diri dr sisi buruk pengaruh uang yaa

    Reply
  20. Uang emang bisa bikin lupa segalanya istilahnya uang tuh gak ada sodaranya deh bisa bkin orang menghalalkan segala cara semoga kita semua bisa terhindar dari masalah karna uang

    Reply
  21. wah aku juga terkaget kaget pas baca beliau gajinya 60 jeti!
    dan dia terinspirasi dengan perampok, which is dibayangin aja udah salah besar!

    terus ga lama diberitain ada seorang miliuner beneran (baru beli pulau! Pulau loh yaaa! daku BTN aja belom kebeli beli heheheheh) dan dia … ngutil lampu bohlam beberapa biji di sebuah mal.

    coba itu, hina banget ya

    Reply
  22. Uang itu berkah selama didapat dari kerjaaan halal tidak menipu dan korupsi, dan digunakan pula dengan semestinya…
    Mau banyak atau sedikit asal jalan masuk dan jalan keluarnya baik..inya allah memberi kedamaian..dan ketenangangan

    Reply
  23. Setujuu..Uang memang dibutuhkan tetapi jangan mau diperbudak uang akhirnya menghalalkan segala cara.
    Tetangga (beda dua rumah), barusan disita rumahnya, masih sama isi-nya karena dia sekeluarga keburu dipaksa keluar. Karena besar pasak daripada tiang. Uang proyek yang harusnya untuk biaya operasional kepakai untuk keperluan pribadi.
    Dulu sempat kagum, ada mobil model baru ganti…istrinya hobi arisan dan ngafe mulu..eh ternyata:(

    Reply
  24. Benar sekali mbak, uang bisa jadi sumber masalah
    Kalau aku, hanya ingin bisa mencukupi semua kebutuhan hidup
    Bukan hanya untuk gaya hidup saja

    Reply
  25. Bener banget Mbak, uang ini memang bisa jadi keduanya. Berkah dan juga musibah. Semua orang butuh uang, tapi uang bukanlah segalanya. Dan setuju banget dengan quote terakhir itu. Akar dari segala kejahatan adalah Cinta Uang. Udah banyak ya contohnya di sekitar kita yang begini. Keluarga pecah, pertemanan rusak, dll. Ngeriiii…

    Reply
  26. Aku dulu mau punya banyak uang, sekarang punya cukup aja. Asli sih lihat orang pada berantem karena uang tuh cape. Cuma lihat doang. Uang gak dibawa mati, tapi malah bikin banyak perkara kalau pakainya tidak tepat

    Reply
  27. Mbak Angie nge-spill-nya nanggung nih hahaha
    Uang oh uang, maunya sih banyak uang dari hasil bekerja yang mudah, dapat gajih berlimpah dan berkah, ah impian banyak orang 😀
    Terus terang kalau uang banyak, 90% masalah tu lbh gampang diatasi ya mbak
    Yaa paling cuma bisa usaha dan doa semoga selalu berkecukupan, pas ada butuh pas ada uangnya, syukur2 ada lebihannya buat ditabung/ invest 😀

    Reply
  28. Uang itu itu selalu menggiurkan, bahkan dia tak mengenal teman atau saudara. Jadi ingat cerita Irwansyah yang ditipu sama adiknya, hingga kini adiknya jadi buronan. Karena selain dilaporkan oleh Irwansyah juga dilaporkan oleh pihak bank atas penggelapan.

    Reply
  29. cobaan Tuhan harta tahta emang bener adanya ya mba. bener sih uang tidak dibawa mati tapi ga bisa juga hidup tanpa uang huhuhu. aku kalau liat orang bisa punya uang banyak suka mbatin kapan gitu aku begitu, tapi balik lagi tuhan dah ngasih cukup sesuai porsi ya mba.

    mba dennise kalau dah nenteng hermes jangan lupa tetep ikutan blogwalking yaaa :*. semangatt kita mbaaa

    Reply
  30. Uang memang dapat menjadi sebuah kebahagiaan tapi juga sebagai manusia karena bagi orang yang tidak memanfaatkan uang untuk kebaikan maka akan sengsara. Ngeri kalau hutang sangat banyak. Pernah banget mengalami saat usaha suami bangkrut.

    Reply
  31. Iya uang memang membutakan yaaa, apalagi zaman medsos ini di mana kita terpapar orang-orang yang pamer kekayaan, pamer harta ini itu jadi kalau nggak kuat iman bisa tergiur ambil jalan pintas huhu, salut sama Pak Haji, pengen kayak gitu kalau kaya kelak, lifestyle apa adanya tapi banyak sedekah aamiin

    Reply
  32. Ngeri emang kalau udah ngomongin uang ya mbak, kadang aku juga mikir, uang mrmang bukan segalanya tapi segala galanya pakai uang. Makanya banyak yang gelap mata. Berhutang demi gaya hidup, eh pas jatuh tempo stress.

    Gitu deh kalau sudah diperbudak dunia. Benar kata pak Haji itu, uang gak dibawa mati, kalau ada ya dipakai untuk kebaikan untuk sesama. Noted banget.

    Reply
  33. Pembahasan tentang berkah vs musibah ini beberapa kali terjadi saat aku ngobrol dengan teman maupun keluarga, mba. Ya itu, gara-gara lihat berita, bagaimana para OKB yang kemudian terciduk akibat koar-koar. Kalau punya uang banyak tapi bisa membelanjakannya dengan cara yang benar seperti pak haji tadi, alhamdulillah jadi berkah banget ya.

    Reply
  34. It’s true, kak Dennise.
    Uang memang sumber masalah. dari situ banyak sekali musibah.
    Ya Allah, jauhkan dari sesuat yang jauh dari kata keberkahan. Semoga bisa mendapatkan dan menghabiskan uang secara halal dan thayib.
    Karena selalu ada pertanggungjawaban di akherat, kelak.

    Reply
  35. Uang itu sumber segala sumber ya mbak. Sumber kebahagiaan juga sumber masalah. Sekarang balek lagi ke pribadi masing-masing menyikapi nya. Kadang ada juga kok yg udah banyak uang tapi gak bahagia. Mungkin kurang bersyukur kali ya.

    Reply
  36. Memang ya, harus kita akui uang itu memudahkan segalanya. Saya gak mau munafik, sekarang ini apa-apa butuh duit kan. Ibarat kata mau sodaqoh aja kita butuh uang juga.
    Nah di situ tantangannya jadi manusia. Bagaimana untuk menahan ketergantungan kita terhadap uang. Tidak mudah, tapi seharusnya bisa. Masalah gaya hidup yg paling berpengaruh.

    Reply

Leave a Comment