Waspada,Ini Tanda Kelelahan Mental

Foto: Pixabay

Kenalkan ini temanku Vieke (40th). Manager Marketing disebuah perusahaan properti ternama di Jakarta, akhir-akhir ini uring-uringan dengan kondisi diri yang menurutnya tidak nyaman.

“Dennise kamu pernah nangis tiba-tiba?” tanya Vieke saat video call

“Hmm…tiba-tiba sih rasanya gak deh! Pasti ada penyebabnya. Kamu memang pernah?”

“Iya aku tidak tahu tiba-tiba menangis. Aku ingat kejadian Troy yang menghianatiku”

“Hah gila kamu. Peristiwa Troy itu’kan udah lama banget. 5 tahun masa sih masih diingat”

“Entahlah tiba-tiba saja ya, Padahal aku juga gak pernah lagi kontak dengan dia. Apa karena akhir-akhir ini beban pekerjaanku terlalu berat ya. Pimpinanku terlalu banyak menuntut”

Akhirnya wanita single yang belum pernah menikah ini mencurahkan semua isi hatinya padaku. Ada 3 jam- an dia ngobrol, betapa dia sudah tidak kuat bekerja di perusahaan property. Penghasilan puluhan juta tiap bulan tidak menjamin wanita berkulit coklat ini bahagia. Tekanan, tuntunan perusahaan yang terlalu tinggi salah satu penyebabnya.

Dari pembicaraan kami siang itu, akhirnya Vieke memintaku untuk menemaninya ke psikolog. Dari hasil obrolan santai dengan psikolog akhirnya didapatkan hasil bahwa Vieke Agasya mengalami kelelahan mental yang harus segera diatasi. Karena jika tidak akan mengalami depresi.

Baca juga: Waspada! Wanita Mudah Alami Depresi

Kelelahan Mental adalah salah satu kondisi ketika seseorang merasa lelah secara emosional karena banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Ini merupakan keadaan psikologis yang disebabkan oleh aktivitas kognitif berkepanjangan.

Dalam kondisi ini banyak energi yang dikeluarkan untuk memikirkan masalah secara berlarut dan menikmatinya. Siapa saja bisa mengalami tanpa memandang usia dan jenis kelamin.

Ini Tanda Kelelahan Mental:

Setres Tinggi

foto: pixabay

setres yang tinggi dengan berbagai permasalahan yang silih berganti datang atau bersamaan datangnya. Seperti yang dialami sepupuku, anaknya satu kena covid, satu anaknya kena typus dan suaminya kecelakaan motor. Berat? banget!Peristiwa itu beruntun datangnya, baru narik nafas datang lagi. Hingga akhirnya sepupuku minum obat penenang yang diresepkan dokter supaya dia bisa tidur sejenak.

 Kerja Tanpa Batas

Ada beberapa orang yang workholic dalam bekerja alias tidak kenal waktu. Umumnya orang bekerja sehari 8 jam. Maksimal 10 jam dengan hitungan lembur. Tetapi kalau bekerja sehari rata-rata 15 jam Senin- Sabtu bahkan Minggu juga terkadang, kapan istirahatnya itu badan?

Under Pressure

Salah satu penyebab lelah mental adalah under pressure alias dibawah tekanan. Umumnya kondisi ini terjadi di dunia kerja. Dimana tuntutan perusahaan terlalu tinggi pada karyawan, sementara karyawan tidak bisa protes karena butuh kerja. Akhirnya ditelan saja semua kondisi yang ada.

Memendam Masalah

Tidak semua orang mau terbuka masalah yang dialami. Hal ini karena malu atau takut bukannya dapat solusi malah jadi bahan guncingan. Akhirnya masalah dipendam sendiri, dinikmati sendiri, ditangisi sendiri tanpa ada solusi.

Mudah Tersinggung

Orang yang semula tidak gampang tersinggung jadi cepat tersinggung, bisa jadi memang mentalnya sedang lelah dengan berbagai permasalahan yang hadapi. Ada’kan tiba-tiba teman/ saudara kita kok BaPer-an (Bawa Perasaan). Candaan dibawa keperasaan, marah, diam.

Lelah Fisik

foto: Pixabay

Lelah fisik terbagi dua. Ada yang happy walaupun fisiknya lelah (misalnya olahraga/ kerja seharian di rumah) tetapi karena dilakukan dengan senang hati maka perasaannya happy. Sementara yang unhappy fisiknya lelah tetapi karena yang dikerjakan tidak sepenuh hati alias terpaksa hasilnya tidak bahagia.

Menangis Tanpa Alasan

Ini yang dialami Vieke seperti ceritaku diatas tadi, tiba-tiba menangis tanpa alasan. Aku juga pernah alami itu nangis, entah apa sebabnya. Jadi ingat almarhum papa. Saat itu lagi ada masalah besar yang sulit diatasi. Ingat papa, biasanya beliau bisa memberikan ketenangan jiwa saat alami masalah. Sedih saja dan tidak tahu berbuat apa. Untungnya aku tidak larut dan wake up

Sulit Konsentrasi

Pernah ngalamin gak sulit konsentrasi untuk hal yang sederhana? aku pernah. Saat itu masalah lagi banyak. Secara bersamaan anak-anak butuh biaya sekolah yang mendadak. Sementara sebelumnya ada biaya tak terduga keluar. Kami tidak ada persiapan. Nah, saat itu aku masih bekerja kantoran. Pekerjaan yang biasanya cepat aku kerjakan ini bisa berjam-jam terselesaikan. Sulit bangat konsentrasinya, pikiran bercabang kemana-mana.

Tidak Bersemangat

Tandai jika tiba-tiba Anda tidak bersemangat untuk mengampai sesuatu. Misalkan saja selama ini Anda seorang yang bersemangat melakukan penjualan rumah karena Anda bekerja sebagai agen properti, padahal keuntungan sudah di depan mata, tetapi malas saja untuk menggampainya bisa jadi ini sinyal Anda lelah mental. Pikiran sudah tidak pada cuan lagi tetapi ada masalah besar yang lebih konsentrasi dipikirkan.

Tidak Ingin Berinteraksi

Di moment tertentu terkadang Anda/ aku mengalami “malas” untuk berinteraksi dengan siapapun. Malas membalas WA, malas ngobrol, pokoknya ingin menyendiri saja. Semua orang bisa mengalami ini. Niatan ingin menenangkan pikiran tidak terganggu dari pihak luar. Bisa?! terkadang bisa namun terpaksa harus keluar juga dan berbagi cerita pada orang lain biar lebih tenang.

Sulit Tidur

Lelahnya mental menyebabkan seseorang kesulitan untuk tidur. Badannya nagih untuk istirahat tetapi pikirannya tidak bisa ditidurkan. Berpikir terus, jadi jangan kaget ada orang yang katanya tidak tidur sudah berhari-hari padahal terlihatnya tiduran rebahan. Bisa jadi memang mentalnya sedang lelah.

Tidak Berenergi

Energinya habis, pernah gak sih alami ini? mau melakukan sesuatu hal tetapi sudah tidak ada tenaga. Kok bisa ya? ini seringkali dibawah ambang kesadaraan, tenaga dan pikiran terkuras dengan permasalahan. Berhari-hari dipikirkan efeknya malas makan, malas bergerak hanya rajin mikirin masalah. Ha…ha..ha… nah yang seperti ini pikirannya sudah buntu. Yang rugi siapa? ya, diri sendirilah!

Bagaimana Mengatasinya?

Foto: Pixabay

Curhat

Jangan malu untuk curhat untuk permasalahan yang dihadapi. Tetapi supaya curhat tidak sia-sia bahkan jadi santapan gosip (jangan sampe ya), curhatlah pada orang yang dipercaya. Anda tentu mengenal siapa orang yang dekat dan tidak lemes mulutnya,hiks. Lega loh kalau kita sudah bisa curhat, syukur kalau bisa memberikan solusi.

Olahraga

Siapa disini ketika ada masaah larinya ke olahraga? Ini aku banget. Aku biasanya nge-dance, zumba atau tread mill di rumah. Sengaja pasang musik lumayan keras dengan musik reggae atau chacha, nah ini bangkitin semangat loh, suer! Hormon serotoninnya langsung muncul deh.

Tentang serotonin, baca juga: Gangguan Depresi dan Kecemasan, Ini yang Harus Diketahui

Cukup Istirahat

Aku termasuk orang yang tertip istirahat walaupun masalah numpuk, hiks! Aturan kesehatan’kan rata-rata orang dewasa istirahat 8 jam. Aku berusaha untuk ikuti, jadi tidur tetap nyenyak masalah juga ikut dibawa tidur dong. Nah besok pagi baru bangun tidur, sambil sarapan ya masalahnya dipikirkan lagi.

Banyak Tawa

Percaya gak sih tertawa itu bisa ningkatin imun, melepaskan masalah walaupun terkesan sesaat. Biasanya nih pengalamanku, nonton yang lucu-lucu di you tube. Seperti stand up comedy, asli aku bisa ngakak sendiri dan aku bahagia.

Meditasi

Menenangkan tubuh dan pikiran salah satunya bisa dengan cara melakukan meditasi seperti yoga misalnya. Saat meditasi pikiran kita fokus, dibuat tenang. Diharapankan setelah beberapa kali melakukan meditasi (sebaiknya dibantu ahlinya) bisa memberikan ketenangan dalam bathin dan pikiran.

Batasi Penggunaan Gadget

Terkadang saat lelah mental gadget bukanlah solusi. Apalagi jika semua sosial media dibuka Instagram, youtube, facebook, twitter alih-alih pengen dapat solusi malah membebani. So saat lelah mental ini, istirahatlah sejenak dengan gadget. Anggap saja sedang Nyepi seperti yang dilakukan ummat Hindu. Bisa gak ya…coba dulu, ini termasuk terapi loh!

Bantuan Medis

Kalau semua cara sudah ditempuh tetapi perasaan Lelah Mental itu masih dirasakan jangan sungkan untuk minta bantuan medisnya. Seperti ketika seseorang datang ke dokter jantung yang ingin disembuhkan jantungnya, sama halnya dengan ketika datang ke Psikolog yang mau disembuhkan mentalnya. Tidak perlu malu atau merasa ini adalah aib. Penyakit mental itu harus disembuhkan dengan ahlinya.(D/s)

102 thoughts on “Waspada,Ini Tanda Kelelahan Mental”

  1. Semua poin yang mbak paparkan di atas itu aku pernah rasakan dulu. Iya lelah mental. Sampe ke psikiater juga dan harus minum obat. Memang gak boleh dipendam kalau ada yang ngeganjal. Akar masalahnya pun harus ditemukan. Alhamdulillah sekarang udah jauh lebih baik dan semoga lelah mental berujung depresi itu gak akan balik lagi. Amiin.

    Reply
  2. I’ve been there deh kayanya mengalami ini, cape banget asli lelah secara mental tuh, lebih2 dari lelah fisik, duh gloomy bin suram lah pokoknya rasanya gak karuan

    Reply
  3. Semoga lekas sehat ya, mbak. Kalau saya bila sudah ada tanda-tanda atau sinyal-sinyal mengarah ke situ, biasanya saya habiskan energinya dengan menangis dulu. Setelah selesai tuliskan dulu, buat bahan bicara dengan orang yang mau saya curhatin (biasa ke paksu atau ada beberapa sahabat lama). Abis itu bisa plong

    Reply
  4. Banyak tanda kelelahan mental yang bisa dikenali ya mbak, dan banyak juga cara buat mengatasinya. Curhat paling banyak jadi cara yang dipilih orang-orang. Bahkan sering terjadi secara otomatis. Hanya saja kalau tempat curhatnya gak tepat, malah bisa jadi beban baru.
    Kalau aku, biasanya pilih istirahat, atau melakukan hobi seperti traveling. Tapi bukan berarti kalo sedang traveling, berarti sedang lelah mental juga hihihi

    Reply
  5. Kelelahan mental gak boleh dianggap enteng ya. Efeknya tuh bukan cuma dirasakan oleh kita tapi juga orang disekeliling dan terdekat kita. Bisa merusak bahkan menimbulkan penyakit mental lainnya.

    Mulainya harus dari kesadaran pribadi ya Kak. When we feel it’s enough than it must be enough. Harus bisa tegar dan mampu mengendalikan diri sendiri.

    Reply
  6. Sering banget ngalamin tanda-tanda itu dalam waktu yang berbarengan. Dan iya, biasanya kalo lelah mental. Aku biasanya lari aja Mbak. Keliling kampung. 5-10 km atau sampe ngos-ngosan. Capek badan, endorphin releasing, bikin mental rasanya bangkit lagi.

    Reply
  7. Ajaran yang saya anut selalu mengajarkan untuk tidak dendam, berprasangka baik dan memaafkan orang lain. Ternyata ujungnya semua itu bisa menyehatkan mental kita ya. Belum ditambah point’ lainnya yang tersebut di artikel ini pula.

    Reply
  8. saya ngalamin waktu awal pandemi Mbak

    mungkin karena berita yang bertubi2, umur yang riskan dan saya cuma sendirian di rumah

    rasanya takut mati sendirian tanpa ada yang tahu, hehehe

    Reply
  9. Saya pernah nih seperti ini, yah maklum saat itu sedang masa lelah-lelahnya menjalani kehidupan. Untunglah dengan adanya bantuan orang yang mau jadi temen curhat mental saya jadi membaik.

    Reply
  10. Paling berat itu saat suka memendam masalah. ada masalah disimpan sendiri, ketambahan masalah lagi disimpan lagi, akhirnya menumpuk. ketika tidak kuat melampiaskan dengan hal yang tidak pernah diharapkan. Apalagi kalau udah rumah tangga, curhat dengan pasangan perlu dilakukan. Suka mb, sajiannya

    Reply
  11. Kalau saya kalau lahi stress atau badmood selalu deb pelariannya tidur. Bisa seharian tidurnya. Biasanya klo udah gini saya berusaha bangun, streching dikit2, atau bikin minuman anget buat balikin mood

    Reply
  12. Rasanya aku sering mengalami lelah mental nih kak, apalagi diriku type perfect gitu, ada sedikit hal yg gak sesuai aturan bikin aku uring-uringan, larinya jadi marah ke anak. Pelan-pelan aku kendalikan diri sambil rileks, kata suami bikin hidup ini santai aja, sesuai kemampuan, manusia kerap punya kelemahan

    Reply
  13. Kelelahan mental tuh efek buruknya bukan cuma ke diri sendiri, tapi juga ke orang sekitar. Jadi emang mesti segera cari solusi kalau sudah merasa ada tanda-tandanya

    Reply
  14. Kesehatan mental skr sudah lebih dperhatikan ya..Makin banyak yang aware karena dampaknya memang bisa menyeramkan. Salah satu yang penting mengenali gejala saat kelelahan mental dan mengatasinya sedini mungkin..

    Reply
  15. Sepertinya kelelahan mental pernah dialami siapa saja ya mbak. Cuma kadarnya yang berbeda. Itulah pentingnya refreshing dan me time ya,
    biar tidak terlalu tertekan dengan persoalan hidup.

    Reply
  16. Kalau saya jika lelah mental melanda, senengin diri sendiri dulu.
    Bisa rebahan berlama-lama, jalan-jalan pagi sambil belanja di pasar pagi deket rumah, matikan laptop untuk beberapa lama dan lainnya.
    Nice share mbak, untuk cerita teman Mba Dennise.
    Jadi pengingat diri juga jika stress mulai melanda.

    Reply
  17. Wah, kalau kondisi seperti itu biasanya aku santai di rumah aja nonton tv. Dulu sih suka curhat sama sahabat tapi sekarang ga lagi karena pertemanan mulai mengerucut hihihi. Me time dengan berenang, menyetir mobil sendirian atau bareng anak2 lebih asyik rasanya.

    Reply
  18. serem juga ya ini tanda-tanda kelelahan mental, sebenarnya memang ini realita yang banyak terjadi belakangan ini ya mbak, terutama pada saat pandemi. Kalau aku tipe yang ingin menikmati hidup jadi ya sudah gak mau terlalu ngoyo banget kalau kata orang Jawa.

    Reply
  19. Kesehatan mental sering diabaikan oleh beberapa orang. Padahal ini penting banget. Untuk mereka yang “berani” ke psikolog, aku salut banget. Karena paradigma orang tentang psikolog tuh masih jelek banget. Padahal sebenernya kan sama aja kayak dokter yang mengobati orang sakit

    Reply
  20. kalau saya kayaknya belum sampai ke lelah mental banget sih, mbak. adanya saya kadang merasa nggak berkembang di kerjaan yang sekarang mau itu di kantor ataupun blog. kayaknya saya lebih ke insecure dan minder deh saat ini

    Reply
  21. Terlalu sering menggunakan gadget ternyata jg bisa jadi salah satu penyebab kelelahan mental ya.. Padahal aku sering main gadget disaat sedang luang nih.. Sepertinya memang harus dkurangi yahh..

    Reply
  22. Bner bngt nih ka..aku kalo lagi lelah mental biasanya gk bisa tidur jadi bnyak mikir tapi untuk ngatasinnya cari solusinya trus cari cara biar bsa refresh otak misal ketemu sahabat2 trus sharing ketawa2 biasanya agak mndingan sih hehehh

    Reply
  23. Makin tinggi jabatan dan gaji, makin besar pula tekanan yang dihadapi di kantor. Di sini ini mental harus kuat dan sehat memang, jadinya perlu tetap waras dengan kegiatan menyenangkan, ngobrol maupun makin kuat ibadahnya ya

    Reply
  24. Au pernah banget ngalamin drained too much energy.
    Jadi dimanapun aku berada, bawaannya jadi toxic melulu.
    Kalo udah gitu, aku ngerasa sih, kak Dennise, kudu menghindar sementara dari aktivitas dan hiruk pikuk medsos dan lebih memilih menjalani kehidupan di dunia nyata.
    Tapi memang fitrahnya manusia ya.. berinteraksi dengan orang dengan nyata ketimbang melalui medsos.

    Reply
  25. wah aku sering banget ngalamin point point diatas itu mba dennise, dan emang curhat ngaruh banget sih, terutama curhat sama Allah SWT. Setelah itu baru deh aku semangatin untuk olahraga, walaupun awalnya males, tapi aku paksakan, karena olahraga selain bikin badan jd lebih fit, juga bikin tubuh jadi lebih relaks dan akhirnya jd bisa tidur cepet.

    Reply
  26. Hiks, aku pernah mengalaminya kak Denise, Alhamdulillah udah berlalu. Curhat ini emang penting banget buat bikin hati lega, paling aku curhatnya ke orangtua atau saudara biar lega

    Reply
  27. Aku banget nih kalau sudah lelah dan capek fisik, bawaannya mental juga capek. Jadi benar ya, with a great body comes a great mind. Apa kebalik ya? Wkwkwk, pokoknya klo badan happy, pikiran juga happy!

    Reply
  28. Betul banget, aku pernah ngalami nangis tanpa sebab juga, Kak, waktu itu kalau gak salah aku habis lahiran. Entah kenapa berasa sepi dan sedih, Alhamdullilah aku bisa bangkit dengan bersosialisasi dengan tengga dulu

    Reply
  29. Saat ini aku sedang mengalami lelah mental. Ini aku BW supaya otak nggak mengunyah-ngunyah buruk terus kak hahahaha. Thanks yaa sudah menuliskan ini. Aku jadi makin aware dengan apa yang sedang kualami. Semoga hari cepat ceria kembali…

    Reply
  30. Saya tuh orangnya perfectionist apa-apa harus aku sendiri yang ngerjain soalnya suka kurang srek gitu kalau dikerjain orang. Jadi suka capek sendiri nih pas lagi kebarengan pekerjaan rumah sama kerjaan numpuk jadi satu belum ngurus ini itu dahlah. Alhasil asam lambung naik pikiran juga mumet gak karuan

    Reply
  31. Baca artikel ini jadi paham kalau aku mengalami kelelahan mental. Capek banget rasanya ngurusin rumah dan anak. Belum lagi kerjaan sebagai guru di sekolah menumpuk. Rasanya capek, sendirian, gak disayang. huhuhu…

    Reply
  32. Syukurlaahhh makin ke sini kita kian aware dgn mental health.
    Sekarang klo mau ke psikolog/psikiater gosah kuatir dikatain “ihhh, emang gila lo?” 😶
    Semoaga kita semua sehaattt

    Reply
  33. Aku pernah jadi pasien psikolog setelah anak pertamaku meninggal dunia. Dan memang terbantu sekali rasanya konsultasi dengan yang ahli.
    Sayangnya ada yang enggak ke Psikolog untuk dibantu disembuhkan mentalnya. Karena merasa malu atau menganggap aib. Padahal jika sudah jadi penyakit memang mesti disembuhkan dengan ahlinya

    Reply
  34. Saya sering banget merasa tiba-tiba lemas dan tidak bersemangat Mbak. Oh jadi itu salah satu tanda-tanda dari kelelahan mental ya. Akan saya perhatikan. Soalnya lemas dan merasa tidak bersemangat ngapa-ngapain itu rasanya nggak enak banget. Semoga besok-besok kalau mengalami lagi saya tahu apa yang harus saya lakukan. Terima kasih ya Mbak Denis atas artikel ini

    Reply
  35. Aku pernah nangis tiba-tiba, sampe ngga bisa mengontrol turunnya air mata. Ngga cuma aku yang bingung, suami dan anak-anak juga.

    Memang mungkin yang kupikirkan saat itu terlalu banyak, tapi aku di kondisi denial, merasa semua akan baik-baik saja. Ternyata, apa yang ada di ucapan dengan yang ada di hati tu berbeda.

    Waktu itu aku jadi semakin rajin berdoa, semoga diberi ketenangan, kekuatan, dan kemudahan menjalani hari-hari berikutnya.

    Reply
  36. Kelelahan mental ini bisa disebabkan berbagai hal, misalnya jam kerja yang padat, sering berkonflik dengan orang terdekat, jadi hatinya engga tenang, mudah tersinggung. Mudah stress paling parah ngalamin depresi. Memang harus ada yang membantu sih kalau udah begini, better ke psikolog biar dicari jalan keluarnya.

    Reply
  37. KAlau nangis tiba2 tapi karena sedang mengingat sesuatu sih wajar ya, tapi kalau tiba2 nanggisn tanpa sebab jadi bingung.
    Wah nbak Denise asyik buat tempat curhat teman-temannya ya.
    Masalah yg berpekanjagan & tidak selesai berbahaya juga ya mbak bisa menyebabkan penyakit mental

    Reply
  38. Kelelahan mental ini banyak sekali penyebabnya, dampaknya pasti nggak baik untuk diri sendiri dan lingkup keluarga inti. Biar tetep waras, kalo lagi nggak enak hati misalnya langsung curhat kalo aku. Biasanya kalo udah curhat hati plong gitu rasanya

    Reply
  39. kangen mampir ke sini. Btw kelelahan mental itu juga rawan dialami ibu rumah tangga. Namanya kerjaan domestik seabrek dan gak ada habis-habisnya setiap hari. Eh malah curhat, hahah

    Reply
  40. Seringnya stres karena kelelahan di pekerjaan, meski anak sekolah atau mahasiswa juga bisa ngalami. Terutama yang mendapat banyak tuntutan dari lingkungannya. Kalo untuk pekerja, temenku ngalami sampai parah, sakit yang tidak diketahui sakit apa. Udah dirawat di rumah sakit hampir sebulan, ditest nggak ada ditemukan sakitnya. Akhirnya dirujuk ke psikiater, sayangnya nggak mau. Rasanya jabatan tinggi sia-sia karena dia nggak bisa menikmati hasil kerjanya.

    Aku sejak dulu nggak mau diperbudak dengan pekerjaan, alhamdulillah bersyukur kerja di tempat yang nyaman. LIngkungan juga asik bisa piknik dengan teman kerja tiap beberapa bulan sekali. Kerja ayo, tapi hura-hura juga tetep jalan, hahaahaa

    Reply
  41. Kalau tekanan batinnya udah sampai taraf mengganggu kesehatan, memang sebaiknya langsung berkonsultasi dengan ahlinya ya mba. Pernah banget merasakan gitu, tekanan kerja di kantor yang luar biasa. Dulu pelarian saya ya ngeblog itu mba, jadi berkurang rasanya kekesalan dan kekecewaan yang saya alami di kantor dengan cara ini. Mungkin bagi orang lain ada cara yang berbeda untuk mengatasinya. Intinya harus mengalihkan pikiran dan tenaga ke hal lain yang bisa mengimbangi beratnya beban pikiran di kantor deh.

    Reply
  42. Pernah banget…banget.
    Biasanya akutu bisa crancky kalo target gak tercapai, yang bisa jadi karena faktor eksternal yang gak bisa aku kendalikan. Selalu jadi baper.
    Tapi gak sampai menyalahkan diri sendiri sih.. ini udah aku kurangin banget. Soalnya efeknya jelek banget buatku.

    Kak Dennise tau gak..kalo akutu selalu mudah terpengaruh sama orang dan setiap perkataan orang itu selalu ada efeknya banget buatku.
    Jadi untuk membuat aku merasa baik-baik aja, aku biasanya masuk gua dulu.

    Sedih, marah dan perasaan yang gak nyaman buat sekelilingku, aku curahkan melalui menulis dan menonton.
    Jadi sarana healingku tuh makan, nonton, nulis dan baca buku.

    Reply
  43. aku merasa kerja tanpa batas kadang di rumah walau di rumah aja hahahah
    nulis konten miniimal 6-8 sehari, belum nulis blog sendiri, belum ngurus anak, belum ngurus ini, anter sekolah dll, huaaaa belum bersihin rumah wkwkwk. tapi dah kujalani selama hampir 10 tahun terakhir mba,

    kalau kata psikiaterku pas aku ppd abis lahiran, ikhlas dulu baru syukur, dan keluarga yang menguatkan. ikhlas dulu baru syukur. semangat buat semuaaa

    Reply
  44. salah satu tanda stress kalo aku juga gitu jadi kehilangan konsentrasi terus pengennya makan kayak ga ada kenyangnya dan pas malem susah banget buat memulai tidur walaun badan udah capek banget… huhuhuhu

    Reply
  45. Mbak Denise aku pun pernah mengalami beberapa hal itu walau gak parah. Masih bisa curhat2 sih dan menyibukkan diri dengan aktivitas lain. Pengen juga suatu waktu konsul ke profesional tapi belum jadi.
    Emang kalau utk perempuan pekerja biasanya problem dari kantor ya mbak, apalagi kalau kerjaannya menuntut target yang tinggi gitu.

    Reply
  46. Aku merasakan beberapa gejala yang disebutkan di atas. Tapi Alhamdulillah mungkin gak parah. So far masih bisa aku atasi sendiri. Aku curhat ke suami, aku olahraga, banyak tertawa, melihat anak-anak, dan berusaha dekat padaNYA. Semoga bisa sembuh deh ya. ☺

    Reply

Leave a Comment