Waspada! Wanita Mudah Alami Depresi

Foto: Freepik

Minggu (20/3/2022) berita menggemparkan seorang ibu KU (35 th) di Brebes, Jawa Tengah berusaha untuk melenyapkan 3 anaknya. Wanita yang pekerjaan sehari-hari menjadi perias pengantin ini menggorok leher anaknya secara sadis dengan pisau cutter. Anak keduanya ARK, meregang nyawa ditangan ibu muda ini.

Sementara anak pertama dan ketiganya selamat. Karena mereka berlari dan mengunci diri di kamar sambil minta tolong ke tetangga. Saat ditangkap polisi ada beberapa pernyataan KU, seperti:

“Saya gak gila, saya ingin disayang suami”

“Saya mendapat bisikan gaib untuk membunuh anak-anak”

“Suami saya sering nganggur di Jakarta. Saya tidak mau anak sengsara”

Dari berita yang penulis berhasil rangkum KU ini memiliki suami yang bekerja sebagai satpam di Jakarta namun seringkali kontrak kerjanya tidak diperpanjang sehingga istri, KU tidak dapat kiriman uang belanja. Sementara penghasilannya sebagai perias pengantin tidak ada prospek cerah selama pandemi ini, terkadang saja ada yang memintanya.

Makanya wanita yang terancam penjara 20 tahun ini untuk dengan pemikiran bodohnya menyelamatkan diri dari kemiskinan ekonomi dengan melakukan perbuatan keji ini.

Foto: Pixabay

Peristiwa depresi tidak saja dialami wanita yang sudah berkeluarga seperti KU. Tahun lalu seorang dokter wanita berinisial M nekad menyiramkan bensin ke ruko kekasihnya karena sakit hati.

Apa pasal? M yang sedang hamil anak dari kekasihnya minta pertanggungjawaban, tetapi sang kekasih seakan mengelak. M tidak putus asa, dia juga menyampaikan pada kedua orangtua si cowok bahwa dirinya sedang hamil. Dan minta untuk si orangtua membujuk anaknya untuk mau bertanggungjawab.

Ternyata bukan jawaban yang menyenangkan didapat. Kedua orangtua pemilik bengkel di Tanggerang angkat bahu tidak mau terlibat. Dokter M gelap mata. Kehamilannya semakin membesar sementara kekasih dan orangtua kekasihnya lepas tangan.

Akhirnya dengan emosi yang memuncak, pikiran kalud, tidak ada lagi harapan M nekad menyiramkan bensin ke ruko dimana disana ada kekasihnya dan kedua orangtuanya. Mereka meninggal semua ikut terbakar di ruko yang sekaligus tempat tinggal mereka.

Depresi: gangguan depresi mayor adalah gangguan mental yang mempengaruhi perasaan, cara berpikir dan cara bertindak seseorang. Depresi dapat memburuk dan bertahan lebih lama bila tak ditangani dengan tepat. Dalam kasus yang parah depresi memicu pengidapnya untuk melukai diri sendiri hingga menimbulkan pikiran bunuh diri. 

Mengapa Wanita Rentan Depresi?

Baca juga: Gangguan Depresi dan Kecemasan, Ini yang Harus Diketahui

Alasan Biologis

Menjadi wanita banyak hal yang diemban semacam tuntunan pada dirinya “harusnya begini” “bukan begitu”. Misalkan saja wanita yang sudah menikah wajib memberi cucu untuk mertua. Kalau belum hamil ditanyain terus mengapa belum hamil juga? sama mertua. ada yang pernah mengalami ini? share di comment ya.

Padahal kehamilan itu rahasia yang Diatas tidak bisa dipaksakan. Bisa jadi justru si suami yang bermasalah, tetapi yang didesak adalah istri. Desakan yang terus menerus menimbulkan depresi. Jika tidak segera ditangani berakibat fatal.

Penyakit

Wanita itu rentan dengan penyakit terutama setelah memasuki masa haid. Teman saya saat kuliah sudah mengalami miom di kandungannya. Walaupun belum diketahui jelas penyebabnya, namun dia termasuk telat dapat haid. Ketika teman-teman sebayanya haid diusia 11- 12 tahun (saya usia 11 tahun haid), dia baru usia 18 tahun. Nah setelah berkeluarga, dia susah punya anak. 10 tahun tunggu anak, dapat namun harus bedrest karena kandungannya lemah. Beberapakali mengalami keguguran. Hal ini sering dialami para wanita penyakit yang tidak kunjung sembuh berdampak pada kesehatan mentalnya hingga depresi.

Psikologis

Siklus kehidupan wanita dari mulai masa kecil, remaja (mengalami haid) berkeluarga (melahirkan anak) , membesarkan dan memasuki masa tua (menopause). Di rentang waktu itu seringkali wanita diperhadapkan dengan berbagai masalah. Misalkan saja setelah berkeluarga, melahirkan anak. Tetapi suaminya tidak bertanggungjawab secara ekonomi. Istri dibiarkan sendiri mencari uang untuk menafkahi keluarga. Atau setelah istri menopause suami selingkuh. Hal ini tentunya berdampak pada psikologis.

Baca juga: Hati-hati Ini Ciri Pasangan Selingkuh

Masa Kehamilan

Kehamilan adalah anugerah dari Sang Pencipta. Namun tidak semua wanita siap secara mental menghadapi kehamilan terutama ketika belum berpengalaman. Perubahan hormon dan genetik semasa ini juga membuat wanita lebih rentan mengalami gangguan mood, seperti depresi.

Mudah tersinggung misalnya ketika tidak diperhatikan suami. Atau merasa “jijik” pada diri sendiri ketika badannya melar (umumnya wanita hamil mengalami kenaikan berat badan yang cukup lumayan). warna kulit wajah yang kusam.

Perubahan-perubahan ini seringkali membuat ibu hamil tidak percaya diri untuk tampil di depan umum. Bahkan setelah melahirkan, wanita juga rentan mengalami baby blues yang menyulitkan untuk menjalani peran barunya sebagai ibu, termasuk dalam merawat bayinya.

Masalah
Saya tidak tahu asalnya darimana tetapi banyak yang mengatakan wanita itu pemikir untuk masalahnya beda dengan pria yang mudah melupakan masalah walaupun sebenarnya masalah itu tetap ada. Saya pernah mengalami di titik ini.

Wanita seringkali memikirkan masalah secara berlarut-larut apalagi jika tidak kunjung selesai maka ini yang menyebabkan depresi. Ada masalah yang cepat diatasi tetapi ada juga yang butuh waktu. Padahal jika mau lebih bijaksana berpikir, biarlah masalah itu tetap ada yang penting saya tetap happy. Kebahagiaan itu kita yang ciptakan sendiri dan bahagia itu bisa meningkatkan imun tubuh loh sis…

Menopause

Siklus kehidupan wanita memang panjang. Setelah melahirkan anak ada lagi seiring bertambahnya usia maka wanita memasuki fase menopause yaitu berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat wanita memasuki usia 45–55 tahun.

Beberapa teman saya yang sudah menopause bercerita adanya perubahan pada tubuh seperti kulit kering, payudara kendur, wajah kusam, berat badan naik dan menurunnya libido sex. Walaupun kondisi ini tidak sama pada setiap wanita.

Nah keadaan ini seringkali membuat wanita minder dan sepertinya tidak berarti lagi. Kecantikannya sepertinya hilang. Kondisi ini membuat beberapa wanita dihimpit perasaan ketakutan terutama pada pasangannya akan berpaling kepada wanita lain. Apalagi jika pasangannya tiba-tiba saja berubah sikap.

Ciri-ciri Depresi Pada Wanita

  • Merasa tidak berguna
  • Sering menangis tiba-tiba
  • Menyalahkan diri sendiri
  • Ingin mengakhiri hidup
  • Tidak bisa mengendalikan emosi
  • Hilangnya konsentrasi
  • Hilangnya nafsu makan
  • Malas melakukan aktivitas

Harus Bagaimana?

Jika disekeliling Anda baik teman maupun keluarga ada yang mengalami depresi, sebaiknya lakukan ini:

Heart to Heart

Bicara dari hati ke hati. Jadilah pendengar yang baik untuk masalah yang dihadapi. Jangan memojokkan walaupun mungkin saat dia curhat ada salahnya juga. Biarkan dia menumpahkan uneg-uneg yang membebani hingga puas.

Memberi Solusi

Seorang yang depresi biasanya dihimpit oleh permasalahan yang sulit diatasi. Dengarkan permasalahannya. Berikan solusi yang bisa menenangkan hatinya.

Rangkul

Seorang yang depresi harus dirangkul bukan malah dijauhi bahkan menganggap mereka sebagai sampah yang harus dibuang. Beri belas kasihan karena merekapun tidak mau mengalami.

Ajak Ke Ahlinya

Foto: Freepik

Permasalahan depresi jika masalahnya masih kecil mungkin orang awan bisa menangani. Tetapi jika masalahnya sudah berat ini tentunya harus ditangani oleh ahlinya seperti psikolog atau psikiater. Apa bedanya?

Psikolog menangani kasus-kasus kejiwaan, mendiagnosis gejala psikologis pasien dan melakukan psikoterapi sebagai bentuk penanganannya. 

Psikiater mengetahui segala hal tentang diagnosis dan perawatan yang bisa dilakukan untuk setiap kondisi psikologis setiap pasien yang cenderung rumit.

So menurut saya tergantung permasalahan yang dihadapi si pasien. Kalau tidak begitu berat bisa ke psikolog tetapi jika sudah berat seperti skizofrenia ( gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap) harus ditangani oleh psikiater (D/s)

Jangan terpaku pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat ada pintu lain yang terbuka

134 thoughts on “Waspada! Wanita Mudah Alami Depresi”

  1. Sekarang sedang jadi perbincangan ibu yg depresi di Brebes itu. Beruntung saya bisa nambah wawasan dengan membaca banyak artikel bermuatan positif seperti tulisan ini. Makin aware dengan kondisi dan pikiran supaya tidak kecolongan

    Reply
  2. ternyata manusia lebih buas dibanding hewan ya Mbak?

    manusia sanggup membunuh anak2nya,

    saya inget kasus Anik yang juga membunuh ke-3 anaknya, padahal dia lulusan ITB

    suaminya juga. Jadi kalo alasannya “takut masa depan anak”, sungguh gak beralasan

    Reply
  3. Kakak, saya baru ikutan gerakan ibu inklusif dari programnya Ibu profesional. Dari situ saya jadi tahu, mengapa menjaga kewarasan mental bagi perempuan itu penting banget. Memang perlu banget sih, rangkulan serta dukungan moral saat situasi atau keadaan tidak mendukung.

    Reply
  4. Ulasan yang lengkap dan menarik Kak Dennise..
    Saya pernah di fase depresi dan jadi pasien psikolog
    Anak pertama saya lahir tak sempurna dan meninggal di usia 13 hari. Beberapa orang nanya dengan ‘kejam’ kok bisa, kamu makan apa, ngapain aja, ada berbuat yang aneh atau apa..dll
    Saya sudah kehilangan anak, rahim masih berdarah-darah..ditanya-tanya begitu. huhuhu

    Reply
  5. Berkali-kali aku berucap istighfar tatkala baca berita ini, Mba.
    Semoga Tuhan melindungi kita, para ibu, para ortu dan anak2 semua.
    jauhkan kita dari segala marabahaya.
    edukasi seputar mental health sangat penting ya mba.

    Reply
  6. Sedih banget rasanya membaca berita KU itu. Semoga jangan ada lagi perempuan-perempuan depresi di luar sana, kalopun ada, semoga mendapatkan penanganan segera sebelum melukai orang-orang terdekatnya

    Reply
  7. Masih nyesek waku baca berita ini. Sedih banget dengernya.

    Harusnya yang baca artikel ini para lelaki kali ya hehe. Di circle ku ada beberapa laki2 yang menganggap depresi pada wanita itu cuma mitos. Aduh gemes banget jadinya.

    Reply
  8. bener banget lho kalau wanita itu memang mudah sekali depresi atau stress, diam-diam aja kadang mikir segala macem trus kepikiran sampe stress. jadi harus punya cara sendiri supaya gak terlalu stress dan bisa healing diri sendiri.

    Reply
  9. Pilu hati melihat berita semacam ini. Lebih baik memang kalo ada masalah diceritakan ke orang terdekat yg terpercaya ya. Agar lebih ringan dan dapat masukan yg bisa dipertimbangkan. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini :((

    Reply
  10. Duh ngeri sekali kejadian yang di Brebes itu huhu, tidak bisa ngebayangin juga gimana perasaan ke 2 anaknya yg selamat.
    Depresi ini memang harus diwaspadai dan harus cepat ditangani biar tidak terjadi hal2 buruk akibat depresi yg berlarut-larut.

    Reply
  11. Kadang kita tuh nggak sadar kalau udah depressi terus orang-orang disekitar juga lihatnya ya kita baik-baik aja. Semoga bisa lebih banyak orang yang aware tentang masalah ini ya kak. Apalagi sedih banget liat berita kemarin. Sejujurnya apapun alasannya, aku nggak membenarkan perbuatannya sama anak-anaknya. Kepikiran anaknya jadi trauma gitu dan berulang siklusnya.

    Reply
  12. Ya Allah Kak Dennise. Waktu baca berita tentang KU, saya langsung bergetar. Setipis itukah imannya sehingga berlaku demikian? Sementara di banyak tempat bertebaran perempuan-perempuan lain yang sedang berjuang ingin memiliki keturunan.

    Depresi memang tak mungkin terhindarkan dalam hidup manusia. Lelaki dan perempuan. Tapi jika kita selalu bersyukur, memaknai semuanya dari sisi kebaikan, apa yang terjadi pada kita sesungguhnya adalah hal yang terbaik yang Allah berikan.

    Semoga ya Kak, kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Sedih banget rasanya.

    Reply
  13. Sebagai oran tua ataupun pasangan seharusnya bisa saling hadri satu sama lain. Slaing menguatkan, kalau ada masalah dibicarakan dengan pasangan agar tidak tersimpan sendiri dan menyebabkan emosi tidak terkontrol.

    Reply
  14. Kesehatan mental jadi isu yang sangat menarik untuk dibahas karena kasus yang terlihat sangat sangat sedikit daripada yang tidak terlihat. Saya lihat cukup banyak penulis yang mengalami depresi dan menulis untuk healing. Itu bagus sekali, karena mereka sudah membuka pintu. Menulis adalah terapi yang amat sangat bagus, apalagi ditambah berkomunitas sehingga mencegah depresi akut.

    Reply
  15. Ini bener banget mba, aku juga kadang merasakannya, terkadang ada ‘tekanan sosial’ tertentu untuk perempuan, kita kalo ngeluh dibilang lemah, kalo kita marah dibilang gak sabar, dan banyak lagi, tapi kalo dipendam juga kok rasanya gak baik yaa

    Reply
  16. Pas lihat berita kasus KU di tv, saya nonton sama anak-anak mbak. Langsung anak-anak lihatin ke arah saya, terus minta di peluk.

    Tak serumah dengan suami, membuat dia tak leluasa untuk berbagi, makanya bilang pengen di sayang suami. Memang kita tak boleh menghakimi apa yang telah dilakukan oleh KU, tapi kita bisa memetik pelajaran dari kasus ini. Untuk menjaga kewarasan diri

    Reply
  17. Wah, kejadian yang dialami ibu K ini mebelalakkan mata orang2. Kesehatan mental kini semakin diperhatikan. Materi memang dibutuhkan namun kasih sayang dan berjuta perhatian dari suami dan keluarga besar justru yang begitu dinantikan. Semoga peristiwa ini bisa menjadi bahan pembelajaran kita semua agar lebih baik memperlakukan orang tersayang aamiin.

    Reply
  18. Ngeri banget kalau denger berita-berita seperti ini. Kadang saya berfikir kok bisa ya melakukan itu tapi semua itu kan kembali pada diri masing-masing. Yang terpenting sih berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt dan selalu menempatkan diri dan pikiran ke arah yang positif. Semoga dengan adanya kejadian seperti ini bisa kita jadikan pelajaran.

    Reply
  19. Di lingkungan sosial dengan patriarki kental, perempuan emang jadi lebih gampang depresi. Karena semua kesalahan dan beban seolah diserahkan kepada perempuan tanpa apresiasi yang layak. Kalau dibiarkan terus emang jadi bom waktu sih. Jd sudah sewajarnya kita harus mulai peduli dan empati

    Reply
  20. Saya pernah depresi dan merasa selalu salah. Pernah dapat bisikan ghaib juga. Untunglah saat itu tiba tiba ada banyak ceramah agama di medsos yang seolah menyadarkan saya. Sehingga saya tidak sampai bunuh diri. Mudah mudahan di luar sana banyak yg memahami bahwa perempuan depresi itu butuh diperhatikan. Bukan ditinggalkan.

    Reply
  21. Hmm, miris banget yaaa baca kasus M di atas.
    Cuma bisa menghela nafas, sungguh wanita ini ya rentan depresi banget. Semoga saja kita bisa ambil hikmahnya dari kejadian ini.
    Pandai2 kita mengenal diri sendiri, mengakui kalo sedang mengalami stress, andaikan ga bisa menangani bisa mencari bantuan sama ahlinya.

    Reply
  22. Ya Allah ngurut dada, kasus ibu tega terhadap anak tidak hanya satu ya kak dennise. Memang berat beban yang di pikul wanita mulai dari hbs nikah tidak segera hamil, melahirkan operasi jd pergunjingan, anak nakal disalahkan ibunya juga, kalau suami kabur beban wanita bertambah plus harus banting tulang cari uang.

    semoga kita sebagai ibu tetap bisa menjaga kewarasan terhindar dari depresi

    Reply
  23. Ngeri ya ibu yang mengalami depresi, karena stress yang berkepanjangan maka dampak panjangnya cobaan ini akan membuat depresi. Akibatnya timbul halusinasi dan bisik-bisikan berbuat yang di luar nalar akal sehat ya mbak. Semoga kita semua dijauhkan dari stress dan depresi ini. Hidup bahagia bersama keluarga adalah dambaan KU dan kita semua

    Reply
  24. Soal depresi ini, sayangnya masih ada yang abai. Bahkan ada yang menganggap kurang iman. Kalau ada yang curhat, padahal butuh didengarkan malah ada juga yang menghakimi. Padahal depresi bukanlah hal yang sepele.

    Reply
  25. Aduh beneran deh itu sedih banget, sampai tega melenyapkan nyawa anaknya. Sebenarnya ibu ini membutuhkan orang untuk menumpahkan isi hatinya, karena memang dia tertekan juga dengan keadaannya dan juga dari luka masa lalu yang menghantui dia ya mbak.

    Reply
  26. Saya kalau ada berita kayak ibu bunuh anaknya sekarang nggak mau terlalu mengikuti, mbak. Soalnya setelah jadi ibu sadar banget memang kadang ada banyak tekanan yang bisa membuat kita tidak berpikir jernih. Anak nangis melulu aja kadang saya harus nahan diri buat nggak mukul. Sempat sih kemarin lihat video bu K itu dan jadi ikutan sedih melihat keadaannya

    Reply
  27. luka dan emosi yang ada di pundak seseorang tidak boleh kita anggap sepele ya mba, karena kondisi mental itu cukup hanya kita dan tuhan sih yang tahu kalo sepengalaman aku. Dan aku ngga ngebayangin sakit, luka, amarah dan sedih yang sudah menumpuk di si Ibu yang viral dalam minggu2 terakhir ini, yang aku smakin paham, kita harus menggencarkan soal literasi mental health ini.

    Reply
  28. Ada macam-macam cara perempuan menghadapi masalah yaa..
    Dari mulai yang destruktif ke orang lain dan lingkungan, namun tak jarang juga ada yang destruktif ke dirinya sendiri seperti bundir.
    Semoga kita selalu diberikan kepekaan ketika ada sahabat, teman, apalagi di circle keluarga ada yang mengalami depresi ini.

    Sebisa mungkin no judgement, cukup bantu dengan apa yang kita bisa.

    Reply
  29. Memang kak, aware terhadap kebutuhan diri sendiri memang perlu, dan juga dukungan orang sekitar. Saya juga sebulan lalu baru konseling ke psikolog karena mengalami kecemasan berlebih setelah LDM dengan suami beda benua. Hati sering nggak tenang, tiba tiba menangis, mood swing, malas ngapa ngapain dan bener bener nggak enak. Jadi cara menyelamatkan diri selain berdoa ya konseling ke psikolog dan akhirnya dibantu untuk diuraikan permasalahan yang ternyata berhubungan dengan innerchild buruk yang belum tuntas. Setiap manusia memang pasti punya masalahnya sendiri sendiri ya Mba. Semangat untuk kita semua

    Reply
  30. Hallo kak salam kenal.

    Setiap kali dengar berita seperti itu, aku merasa bersyukur bgt, sejauh ini aku masih diberikan mental health yg begitu baik, meskipun masalah pasti banyak lah, tp bersyukur bgt aku punya support system yg luar biasa.

    Kasian bgt sama wanita diluar sana yg harus menanggung beban & masalah sendirian, sebenarnya yg mereka butuhkan hanyalah support system, tp mereka tdk mendapatkan itu.

    Reply
  31. stress harian yang dialami wanita juga bisa mengakibatkan depresi kalau nggak ada bahu lain untuk bersandar, sekedar untuk menumpahkan keluh kesah dan uneg2 yang terpendam.

    Reply
  32. Setiap kita pasti ada aja masalahnya. Mungkin yang kita lihat haha hihi di luar sana, sebenarnya punya masalah berat yang entah susah untuk diceritakan. Yang terpenting sih, jangan ngejudge hidup orang lain. Terus kalau ada yang cerita sama kita, coba deh dengerin dulu..jangan malah niatnya nasehatin tapi sebenarnya malah ngejudge orang tersebut.

    Reply
  33. Semoga kita semua dijauhkan dari segala depresi. Iya bener juga sih sebagian besar kenalan perempuan kalau lagi ada masalah mikirnya dalem banget. Sampai nggak bisa makan, gak bisa tidur bahkan ada yang tiba-tiba jatuh sakit. Sebelnya lagi masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap tetapi ke psikolog atau psikiater adalah hal yang memalukan.

    Reply
  34. wanita memang rentan banget ya mba depresi
    bener deh masalah, tuntutan juga stigma sama perempuan jadi salah satu penyebab kenapa wanita mudah banget terombang ambing perasaannya

    Reply
  35. Perempuan mudah terserang depresi karena juga masih banyak diskriminasi yang dterima perempuan mba. Dukungan dari keluarga terutama pasangan dan orangtua serta anak tuh penting banget menurutku

    Reply
  36. Mbak Dennise, aku baca ini sambil berderai air mata… ingin peluk diri sendiri dan semua wanita, huhu… Betapa berat tuntutan jadi seorang wanita, dulu wanita mau lahir aja susah…jadi masyarakat kelas kedua… dan penderitaan lainnya.

    Zaman sekarang, wanita dan fitrah hamilnya juga mengalami dualisme konflik: mau hamil susah, mau gak hamil juga susah. Duduuu…. saling dukung dan menguatkan yaaa, wanita.

    Reply
  37. artikel ini kudu banyak di share di grup keluarga atau grup emak emak, agar semua ngeh sama depresi dan saling support. Kalo bicara depresi gini jadi ingat masa setelah melahirkan hiks. Kuatlah para perempuan !!! Jangan takut jika pergi pada ahlinya seperti psikiater atau psikolog agar masalah teratasi

    Reply
  38. Saya juga baca yang berita ibu gorok 3 anaknya, sedih banget kasihan pasti dia stress berat. Pas denger dia ngomong aja berasa banget kalau lagi gak baik-baik saja pikirannya

    Reply
  39. perempuan memang lebih rentan mengalami depresi ya mbak. Apalagi kalau merasa ngga ada yang bisa mendengarkan isi hatinya, memendam dalam hati lebih berbahaya lagi.

    Reply
  40. Sedikit sharing, sebagai ibu pekerja yang punya 2 anak laki2 dan sedang hamil serta baru pindah rumah lebih jauh dari kantor tuh kadang ada kecemasan berlebih kalo udah capek di jalan. Jadi mudah baper, gampang nangis tanpa sebab. Puji Tuhan ada support dari Paksu dan orangtua. Mohon doanya, bulan Mei HPL saya Mba.

    Reply
  41. Huhu iya banget, aku sering ngalamin nih. Walopun gak sampe ke tahap depresi, tapi stres. Selain memang karena faktor hormonal, juga memang beban ibu rumah tangga berat ya. Tapi dengan support system yang baik, stresnya mudah hilang. Semoga para wanita selalu kuat!

    Reply
  42. Rasanya sedih membaca kisah di atas.
    Kalau orang Jawa bilang, “Itulah wolak-walike dunyo..”
    Jadi ada yang kudu dipikirkan apa dampaknya dan itu gak mudah. Karena masalah yang berat seringkali membuat seseorang kalut. Ingin meminta pertolongan ke siapa… Bingung~

    Reply
  43. Dari pengamatanku, sudah mulai banyak yang berpikiran terbuka dan cukup berempati pada si ibu yang ada di berita. Aku hanya bisa turut mendoakan yang terbaik untuk keluarga mereka. Semoga akses untuk mendapat penanganan depresi semakin mudah

    Reply
  44. Makasih ya artikelnya bagus, Kak Dennise, saya pernah sih ngalamin gitu, nangis tiba-tiba sehari bisa 5X, merasa nggak berguna, merasa sia-sia banget, pokoknya terjebak dalam drama, trauma, upset, berusaha terus untuk keluar dari hal itu, dan tanya apa ada pilihan lain yang bisa saya ciptakan. Alhamdulillah sekarang sudah membaik.

    Reply
  45. Membayangkan anak2nya KU, apalagi yg meninggal..ya allah, speechless banget aku mbak. Semoga yg dua lagi gak menyimpan dendam pada ibunya ini.

    Reply

Leave a Comment